Anda di halaman 1dari 38

Teknologi Sediaan

Semi Padat
apt. Nurul Hidayati, S.Farm., M.Farm.

START!
Pendahuluan
● Sediaan farmasi semi padat merupakan produk topikal yang
dimaksudkan untuk diaplikasikan pada kulit (sehat, sakit,atau
terluka) atau membran mukosa (hidung, mata) untuk
memberikan efek lokal dan kadang-kadang sistemik

● Sediaan bersifat dapat melekat pada permukaan tempat


pemakaian dalam waktu yang cukup lama sebelum sediaan
dicuci/dihilangkan
Keuntungan Sediaan Semi Padat

bentuk sediaan semi Praktis,


padat memiliki mudah absorbsi
konsistensi dan wujud dibawa dan mudah
antara solid dan liquid dipakai

adhesivitas sediaan perlindungan thd kulit


tinggi sehingga waktu lebih nampak
tinggal lebih lama
Kekurangan Sediaan Semi Padat bdr Basis

Kekurangan basis kekurangan basis


hidrokarbon: absorbsi

“sifatnya berminyak “kurang tepat dipakai


dapat meninggalkan sebagai pendukung
noda pada pakaian serta bahan-bahan antibiotik
sulit tercuci dan sulit dan bahan-bahan
dibersihkan pd kurang stabil dengan
permukaan kulit” adanya air mempunyai
sifat hidrofitau dapat
mengikat air”
Komponen Sediaan Semi Padat

● Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam


basis
● Sediaan semi padat sering terdiri dari 2 fase (minyak dan
air)
fase kontinyu / fase terdispersi
fase pendispers (internal)
(eksternal)
Penggunaan
Sediaan semi padat digunakan pd kulit, sbg:
 pembawa pd obat-obat topikal
 pelunak kulit
 pembalut pelindung atau pembalut
penyumbat (oklusif)

Sejumlah kecil digunakan pd membran


mukosa, spt: jaringan rektal, jaringan buccal
(di bawah lidah), mukosa vagina, membran
uretra, saluran telinga luar, mukosa hidung
dan kornea-->memungkinkan penyerapan yg
lebih baik ke sirkulasi sistemik NEXT!
Penggunaan
● Sediaan semi padat digunakan untuk pemakaian topikal
baik digunakan untuk efek lokal maupun sistemik

● Produk dermatologik ● Produk transdermal:


topikal: dirancang untuk dirancang untuk
menghantarkan obat ke menghantarkan obat melalui
dalam kulit pada kulit (absorbsi perkutan) pada
pengobatan penyakit sirkulasi umum untuk efek
dermal dengan kulit sistemik, kulit bukan sebagai
sebagai organ target organ target
Faktor Efikasi Terapeutik terapi topikal kulit:

● Potensi Bahan Aktif


● Daya Obat berpentrasi pada
Kulit
Penetrasi Obat Topikal di Kulit:

● melalui:
Stratum korneum
epidermis
papila dermis

aliran darah
Proses Penyerapan Obat:
 Lag Phase : di atas kulit, di darah (-)
saat sediaan dioleskan dan belum melewati stratum
korneum shg blm ditemukan bahan aktif obat dlm
pembuluh darah

 Rising Phase: di stratum korneum ke kapiler dermis darah (+)


fase ini dimulai saat sebagian sediaan menembus
stratum korneum, kemudian memasuki kapiler
dermis, shg dpt ditemukan dlm pembuluh darah

 Falling Phase: obat habis di stratum berkurang


fase pelepasan zat aktif obat dari permukaan kulit
dan dpt dibawa ke kapiler dermis
Komponen Penyusun Produk Terapi Topikal Kulit

Section 1
Vehikulum

Section 2
Bahan Aktif

Section 3
S
Bahan Tambahan CREDIT
kOMPONEN

Section 1

Section 2

0 1. Section 3

Section 1 Credits

VE H I K U
START!
L UM
Komponen

VEHIKULUM
● Preparat pembawa zat aktif kontak ke kulit Section 1

● Berfungsi untuk memudahkan aplikasi sediaan Section 2


pada kulit, melunakkan/melembutkan kulit, dan
mencegah roll effect. Section 3

● vehikulum optimal bila stabil (kimia, fisik) dan


tidak menonaktifkan obat
Credits
● Bersifat: non alergik, non iritan, dapat diterima
secara kosmetik dan mudah dipakai
Komponen

VEHIKULUM
● contoh: gliserin, propilen glikol, sorbitol Section 1

● Gliserin: cairan jernih, tidak berwarna, tidak Section 2

berbau, manis diikuti rasa hangat,


Section 3
higroskopik.praktis, tidak larut dalam kloroform,
eter, dan minyak lemak. Larut dlm air dan
etanol.
Credits
● Propilen glikol: cairan kental, jernih, tidak
berwarna, tidak berbau, rasa agak manis,
higroskopik. Larut dengan air, aseton, etanol
(95%), kloroform P. Dan dengan 6 bagian eter P.
Komponen

VEHIKULUM
Section 1
● Sorbitol: serbuk butiran, putih, rasa manis,
higroskopik. Sangat mudah larut dalam air, Section 2
sukar larut dalam etanol (95%) P, dalam
metanol P, dan dalam asam asetat P. Section 3

Credits
Komponen

VEHIKULUM
Section 1
● Surfaktan: Dibutuhkan sebagai emulsifying
(emulgator) untuk membentuk sistem o/w Section 2
(minyak dalam air) atau w/o (air dalam
minyak), sebagai bahan pengsuspensi, Section 3

thickening (pengental), cleansing (pembersih),


penambah kelarutan, pembasah, dan bahan
pemflokulasi
Credits
Komponen

Section 1

02.
Section 2

Section 3

ion 2
Sect
Credits

K TI F START!

AN A
BA H
Komponen
Bahan Aktif:
Bahan aktif yg dicampurkan dlm pembawa tertentu
hrs menyatu pd permukaan kulit dlm konsentrasi Section 1
yg cukup
Section 2

Konsentrasi bahan aktif mrp faktor penting, jml


Section 3
obat yg diabsorbsi scr perkutan perunit luas
permukaan setiap periode waktu, bertambah
sebanding dg bertambahnya konsentrasi obat dlm
pembawa
Credits

Absorbsi bahan aktif akan meningkat jika


pembawa mudah menyebar ke permukaan kulit
Komponen
Bahan Aktif, misalnya:

Section 1
Asam salisilat
Section 2
Sulfur
Section 3
Asam Borat

Kortikosteroid
Credits

Antibiotik

Antibiotik
Komponen

Section 1

Section 2

Bila obat digunakan secara


topikal, maka obat akan keluar
Section 3

dari pembawanya dan berdifusi


ke permukaan jaringan kulit
Credits
Table of
Contents

Section 1

Section 2

Section 3

START!

03. Section 3 Credits

BAHAN TAMBAHAN
Tujuan penggunaan bahan tambahan Komponen

Section 1

Section 2
memperbaiki stabilator pelembab
konsistensi Section 3

Credits
pendapar
Peningkat penetrasi
humektan
Stabilator Komponen

Section 1

Anti Section 2
Pengawet
Oksida Section 3
n

Credits

Chelating Agent
Pengawet Komponen

Section 1

Section 2

Section 3
● Paraben efektif ● Stabilator lain :
untuk menghambat fenol halogenasi,
pertumbuhan asam benzoat,
jamur, kapang, dan formaldehid, Credits

ragi tetapi kurang sodium benzoat dan


aktif untuk bakteri. timerosal.
Anti Oksidan Komponen

Section 1

Section 2

Section 3
● dipakai untuk melindungi vehikulum dari
0ksidasi, misalnya butil hidroksianisol,
asam askorbat, sulfit, sulfur mengandung
Credits
asam amino yang dipakai oleh vehikulum
dasar larut air.
Chelating agent Komponen

Section 1

Section 2

Section 3
● dipakai EDTA dan asam sitrat
bersama dengan antioksidan
membentuk kompleks dengan logam Credits

berat.
Humectant Komponen

Section 1

Section 2

Section 3
● Material-material seperti gliserin, propilen
glikol, polietileni glikol BM rendah, dan
sorbitol mempunyai tendensi berikatan
Credits
dengan air, sehingga dapat mencegah
hilangnya air dari penyusutan wadah air dari
produk/sediaan.
Pengantar
Bentuk Sediaan
Proses Produksi Sediaan

Preformulasi Formulasi B
CP O

Evaluasi
Prinsip Preformulasi
Farmakologi Fisikokimia Fisikokimia
Obat Obat Zat Tambahan
Tinjauan Tinjauan Tinjauan
Farmakologi Fisikokimia Fisikokimia
Bahan Obat Bahan Obat Zat Tambahan

Bentuk, Dosis, Cara


Bentuk Sediaan, Dosis dan
Cara Pemakaian
Prinsip Pembuatan Formula:

Respon Produksi Kualitas


Respon terapi Diproduksi Kualitas
dari obat dalam skala produk
dalam formula pabrik reproduksibel
dapat
diprediksi
Jaminan Kualitas Produk:

Safe Efektive Acceptable


 Stabilitas Kimia Keseragaman dapat
dan Fisika kandungan diterima
 Stabilitas sehingga pemakai
Mikrobiologi efektifitas
 Toksisitas tercapai
sehingga terwujud
keamanan bagi
pemakai
Macam Bentuk Sediaan Topikal

Pemilihan Bentuk Obat Kulit


Topikal dipengaruhi oleh:
 Jenis kerusakan kulit
 Daya kerja yg dikehendaki
 Kondisi penderita
 Daerah kulit yang diobati
Salep

Sediaan Semi Krim


Padat Topikal:
Pasta

Gel

Emulgel
sediaan setengah padat untuk
Salep pemakaian topikal pada kulit atau
selaput lendir

bentuk emulsi dg konsistensi


semisolid shg mempunyai
Krim viskositas yg lebih tinggi
dibandingkan dengan sediaan
likuida
sediaan semi padat yg mengandung
Pasta satu atau lebih bahan obat yg
ditujukan utk pemakaian topikal

sistem semi padat yg terdiri dari


suspensi yg dibuat dari partikel
Gel anorganik yg kecil atau molekul
organik yg besar, terpenetrasi oleh
suatu cairan
bentuk gabungan dari sediaan
emulsi dan gel yang stabil
dengan adanya penambahan
gelling agent, di mana dengan
EmulGel penambahan gelling agent
tersebut dapat membuat
formulasi emulsi menjadi lebih
stabil
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai