Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 7

PKWU
NURSING CENTER
ANGGOTA:
1. Bosama Banggara A
(P032114401092)
2. Elsa Novia Z (P032114401098)
3. Hana Cheristy (P032114401100)
4. Kristin Parsaulian M
(P032114401104)
5. M. Taufik Hidayat (P032114401105)
6. Salsabila Mayuri (P032114401117)
Apa itu Nursing Center?
Nursing Center

Menurut Suharyati, 2002 Nursing


Center merupakan pengelolaan terpadu
dalam pelayanan, pendidikandan
penelitian keperawatan melalui
pemberdayaan seluruh potensi yang
ada secara optimal. Dalam Nursing
Center selalu diupayakan untuk
memandang keperawatan sebagai suatu
kesatuan yang utuh sehingga Nursing
Center memiliki karakteristik tertentu.
Defenisi Sustainable Development Goals (SDGs)
Sustainable Development Goals
(SDGs)

Sustainable Development Goals atau


SDGs adalah seperangkat program dan
target yang ditujukan untuk
pembangunan global di masa
mendatang.
Konsep SDGs

SDGs menggantikan program


MDGs (Millenium
DevelopmentGoals), sebuah
program yang memiliki maksud
dan tujuan yang sama yang
akan kadaluarsa pada akhir
tahun 2015
Target dan Tujuan
SDGs
Proposal SDGs yang telah diusulkan mengandung 17 tujuan dengan169
target yang melingkupi hal-hal terkait isu pembangunan berkelanjutan atau
sustainable development. Isu-isu ini berupa penghapusan kemiskinan dan
kelaparan, peningkatan kesehatan dan pendidikan, pemberdayaan kota
yang berkelanjutan, perang melawan perubahan iklim, dan perlindungan
laut dan kemaritiman.
Tujuan :
1. Mengakhiri segala bentuk kemiskinan
2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan
peningkatan gizi,dan mempromosikan agrikultur berkelanjutan
3. Memastikan kehidupan yang sehat dan sejahtera untuk semua
4. Memastikan pendidikan yang inklusif, adil, dan berkualitas,
sertakesempatan belajar seumur hidup untuk semua
5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua
wanita dan perempuan. Dan lainnya
Bagaimana SDGs di Indonesia?
Berdasarkan Sustainable Development Report 2021, negara-negara diberi peringkat berdasarkan skor keseluruhan dan
mengukur kemajuan menuju pencapaian tujuan SDGs. Pada tahun 2021, Indonesia berada di peringkat 82 dari 163
dengan poin 69.16 (Sustainable Development Report, 2021).
- Selanjutnya ada kondisi kesehatan masyarakat Indonesia.

Sehat merupakan hak asasi setiap warga negara yang diatur dalam konstitusi Indonesia. Kini rakyat Indonesia
mengalami empat transisi masalah kesehatan yang memberikan dampak "double burden" alias beban ganda.
Keempat transisi tersebut adalah :
1. Transisi demografi ditandai dengan usia harapan hidup yang meningkat, berakibat penduduk usia lanjut
bertambah dan menjadi tantangan tersendiri bagi sektor kesehatan
2. Transisi epidemiologi datang dengan dua kelompok kasus penyakit, yaitu penyakit menular dan penyakit
tidak menular. Penyakit menular seperti tuberkulosis, malaria, demam berdarah, diare, cacingan, hepatitis
virus, dan HIV tetap eksis dari tahun ke tahun. penyakit tidak menular yang berlangsung kronis seperti
penyakit jantung, hipertensi, kencing manis, gagal ginjal, stroke dan kanker,
3. sektor gizi
4. pola perilaku (gaya hidup)
Secara sederhana, Hodgetts dan Cascio membagi
dua pelayanan kesehatan,

01 02

pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan


perorangan
masyarakat
Potensi tenaga keperawatan

Faktor klien Faktor lingkungan

diantaranya ialah kondisi pasien sesuai diantaranya ialah tipe dan lokasi
dengan jenis penyakit dan usianya, rumah sakit, fasilitas dan jenis
jumlah pasien dan fluktuasinya, pelayanan, kelengkapan peralatan
keadaan sosial ekonomi dan harapan medik, pelayanan penunjang dan
pasien dan keluarga. macam kegiatan yang dilaksanakan
seperti penyuluhan dan kunjungan
rumah.
Faktor tenaga

diantaranya ialah jumlah dan Faktor organisasi


komposisi tenaga keperawatan, diantaranya ialah mutu
kebijakan pengaturan dinas, uraian pelayanan yang ditetapkan dan
tugas perawat, kebijakan personalia, kebijakan pembinaan dan
tingkat pendidikan dan pengalaman pengembangan.
kerja, tenaga perawat spesialis.
Kondisi keperawatan di
Indonesia

Sebelum pandemi Covid-19 meluas, perawat di Indonesia memang dipandang selalu berada di garis belakang
permainan, cenderung minim perhatian dari publik maupun pemerintah, dan acapkali mendapat stigma negatif
01 02
maupun kesalahpahaman terkait profesi mereka. Beberapa contoh stigma yang sering terdengar di lingkungan
masyarakat kita ialah ungkapan-ungkapan yang menomorduakan posisi perawat ketimbang profesi lain, semisal
dokter; berpikir bahwa perawat adalah asisten dokter, merendahkan kemampuan dan kompetensi mereka sebagai
tenaga kesehatan, sekaligus dipandang hanya mengerjakan tugas-tugas sederhana dalam bidang kesehatan, dan
sebagainya.
Semua hal di atas tentu dibantah oleh perawat, dan kita sebagai masyarakat awam perlu menghapuskan stigma-
04
stigma serupa dalam konteks pembentukan dan peningkatan sistem03 kesehatan di Indonesia ke depannya, hanya
memperbaiki stigma terhadap perawat saja tidaklah cukup. Banyak pekerjaan rumah bagi pemerintah dan tenaga
keperawatan untuk segera diperbaiki guna membentuk sistem kesehatan yang kuat, berkualitas, dan berorientasi
jangka panjang
Thank you for
listening to

Anda mungkin juga menyukai