Anda di halaman 1dari 59

Laporan Kasus

substase ANAK
5 November – 9 November 2022

ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS /
RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA
2022
TOTAL PASIEN ANAK : pasien

pasien baru : 2 pasien


pasien kontrol poli : 5 pasien
pasien bangsal : 0 pasien

2
PASIEN BARU

3
Anamnesa STDV Diagnosa Terapi
1. An. A/ 5 Tahun/0143xxxx
- Keluhan utama : timbul Regio generalisata Skabies Non Medikamentosa
bintil kemerahan yang gatal di tampak papul eritem, • Mencuci baju, sprei, selimut secara terpisah
seluruh tubuh macula dengan anggota keluarga lain dan direndam
hiperpigmentasi terlebih dahulu menggunakan air panas
multipel diskrit • Bagi yang tinggal serumah dengan pasien
- RPS : Pasien mengeluh diharapkan untuk melakukan pengobatan
timbul bintil kemerahan yang yang sama
terasa gatal di seluruh tubuh
sejak 1 bulan yll. Keluhan Medikamentosa
memberat saat malam hari.
• Setirisin 1x10 mg k/p PO
Pasien sempat memeriksakan
ke DU dan diberi obat • Atopiclair losion oles 2xsehari pagi sore
racikan namun tidak tahu • Permetrin 5% oles seluruh tubuh kecuali
nama obatnya . wajah dan diamkan selama 8-10 jam

• RPD :
Keluhan serupa (-)
Riw. Alergi (-)

• RPK :
Keluhan serupa (+) adik
pasien
Riw. Alergi (-)
4
Hasil Pemeriksaan Penunjang (KOH):

5
Status Dermatologi dan Venereologi

6
7
Anamnesa STDV Diagnosa Terapi
2. An. K/ 4 Tahun/0160xxxx
- Keluhan utama : timbul Regio palmar Hand Dermatitis ec Non Medikamentosa
bintil kemerahan yang gatal di bilateral tampak susp. Slime • Hindari pajanan bahan allergen (slime)
tangan papul eritem multipel
diskrit Medikamentosa
• Setirisin 1x10 mg k/p PO
- RPS : Pasien mengeluh
• Atopiclair losion oles 2xsehari pagi sore
timbul bintil kemerahan yang
gatal di tangan sejak 4 hari • Mometason furoat 0,1% oles 2xsehari
yll. Keluhan memberat
setelah pasien main slime.
Pasien sudah beli obat di
apotek betamethasone yang
dioleskan 2x sehari 
keluhan merah berkurang
namun masih terasa gatal dan
masih terdapat adanya bintil

• RPD :
Keluhan serupa (-)
Riw. Alergi (-)

• RPK :
Keluhan serupa (+) adik
pasien 8
Riw. Alergi (-)
9
PASIEN
KONTROL

10
Anamnesa STDV Diagnosa Terapi
1. An. K/ 8 Tahun/0159xxxx
- Keluhan utama : bercak STDV : Regio fasialis FDE bulosa • Metilprednisolon tablet 16 mg (7hari) dilanjutkan
kehitaman di daerah wajah, dada, et trunkus anterior et 8 mg (7 hari berikutnya)  STOP
paha dan genital ekstremitas inferior et • Cetirizine 1x10mg  STOP
labia mayora tampak • Vitamin C 1x100mg  STOP
- RPS : 2 bulan SPRS pasien macula, patch • Betametason krim oles 2x sehari pagi sore
mengeluh demam, demam hiperpigmentasi • Mometason furoat krim oles 2xsehari pagi sore
diikuti dengan timbul lepuh di
daerah wajah, dada, paha dan
genital. Keluhan disertai rasa
gatal. Keluhan hilang timbul
sejak 3 tahun yang lalu. Lepuh
yang timbul selalu di tempat
yang sama. Pasien
memeriksakan diri ke DU diberi
obat racikan namun tidak tahu
nama obatnya dan obat penurun
panas  keluhan dirasa
membaik.

• RPD : Keluhan serupa (+) sejak 3


tahun yang lalu,
- RPK : Tidak ada keluarga yang
mempunyai penyakit serupa
11
12
Follow up tanggal 07.12.22

13
Anamnesa STDV Diagnosa Terapi
2. An. FS/ 10 Tahun/0159xxxx
- Keluhan utama : keputihan Regio labia mayora Kandidiasis • Flukonazol 150 mg SD PO
sejak 2 minggu yang lalu tampak patch Vulvovaginalis • Lacto-B 2x1
eritematosa, duh (+) • Nistatin drop 2x1
- RPS : Pasien mengeluh berwarna keputihan
timbul keputihan sejak 2
minggu yang lalu. Keluhan
disertai rasa gatal di daerah
genital.

• RPD : keluhan serupa disangkal

• RPK : Tidak ada keluarga


yang mempunyai penyakit
serupa

• Riwayat Kebiasaan: pasien


sering memakai pakaian lebih
dari 1 lapis, jarang berganti
celana dalam

14
Status Venereologi

Saat pertama kali datang 1 minggu setelah terapi

15
Hasil Pemeriksaan KOH

KOH : tampak budding sel Gram : PMN 10-30/LPB, sel Kultur jamur :
dan pseudohifa batang 50-100 / LPB Candida parapsilosis
Clue cell (-)

16
Anamnesa STDV Diagnosa Terapi

3. An. N/ 8 Tahun/0153xxxx
- Keluhan utama : pasien STD Vitiligo non • Momethasone cream 0.1 % pada
kontrol, timbul bercak baru di R.orbita et trunkus segmental area lesi
daerah punggung • Zink 1x20mg
posterior tampak • Fototerapi targeted UVB 2-3 menit pada
makula depigmentasi daerah lesi
multiple diskrit • Konsul mata  Acc Fototerapi
disertai poilosis
(perbaikan)
- RPS :
- 1 tahun HMRS pasien
mengeluhkan pasien
mengeluhkan muncul bercak VASI Score: 0.25
berwarna putih di sekitar
mata kanan semenjak 1 tahun
terakhir.
- HMRS ibu pasien merasakan
Muncul bercak baru disekitar
punggung dan pasien control
ke poli IKKK RSDM

- RPD : -
- RPK : -

7
STATUS DERMATOLOGI

20 Mei 2022 4 maret 2022 22 Juli 2022

8
STATUS DERMATOLOGI

Periksa : 4 maret 2022 9


STATUS DERMATOLOGI

Periksa : 11 agustus 2022 10


STATUS DERMATOLOGI

Periksa : 22 September 2022 11


STATUS DERMATOLOGI

Periksa : 03 November 2022 11


Periksa : 10 November 2022 23
Periksa : 08 Desember 2022 24
Anamnesa STDV Diagnosa Terapi
4. An. E J/0156xxxx/BB 34 kg
- Keluhan utama : pasien Regio temporal et Alopesia areata Oles klobetasol krim 0,1 % pada area
kontrol, rambut sudah mulai ocipitas tampak lesi 2x sehari  evaluasi 2 minggu 
tumbuh alopesia, skuama perbaikan  dilanjutkan evaluasi 1
(-), sikatrik (-) bulan
- RPS : Pasien mengeluh rambut
rontok rejak 4 bulan SMRS. Tidak ditemukan
Awalnya rambut rontok hanya kelainan kuku
di bagian depan dekat dahi,
namu semakin lama semakin Pemeriksaan hair
meluas, gatal (-). pull test : (-)
- 1 bln SMRS rambut rontok
bertambah di daerah atas Pemeriksaan
telinga yg semakin lama KOH: tidak
meluas  periksa ke dokter  ditemukan elemen
dirujuk ke poli IKKK RSDM jamur

- RPD :
- Riw keluhan serupa (-)
- Riw alergi obat/makanan (-) Px. KOH 10%: tidak
- RPK: ditemukan elemen jamur
- Riw keluhan serupa (-)
- Riw alergi obat/makanan (-)

25
Awal periksa : 15 Agustus 2022

26
Awal periksa:
15 Agustus
2022

27
Status Dermatologi

Kontrol tanggal 31 Oktober 2022 (Injeksi PRP ke-6)


28
Status Dermatologi

Kontrol tanggal 05 Desember 2022 (4 minggu post


Injeksi PRP ke-6)  timbul rontok baru lagi dan
29
Kembali mendapatkan injeksi PRP
Anamnesa STDV Diagnosa Terapi
5. An. AN /14 tahun/0153xxxx
Keluhan utama : Pasien kontrol, rambut Regio sclap tanpak alopesia, Alopesia Areata -
Zink 20 mg 1x sehari
belum mulai tumbuh velus hair (+) Totalis -
Vitamin D3 1000 IU 1x
sehari
RPS :9 tahun SMRS pasien mengeluh
9 tahun
rambut rontok secara bertahap, SPRS Pemeriksaan hair pull test : (-)
dimulai
- Minoxidil 5 %
6 tahun SPRS
dari kepala bagian belakang. Keluhan dioleskan
Pasien
kulit kepala gatal,mengeluh rambut rontok
berketombe, terasa pada area
Pasien mengatakan rambut semakin kepala 2x
tipis.
panas dikepala, nyeri, luka dikepala dan sehari
demam secara
disangkal.bertahap,
Pasien belumdimulai dari Keluarga memutuskan berobat ke Sp,KK dan di
memberikan obat untuk keluhannya
tersebut
kepala bagian belakang. Keluhan berikan obat berupa hair tonik namun tidak ada
6 tahun kulit
SMRSkepala gatal,tipis.
rambut semakin berketombe, perbaikan  tidak lanjut pengobatan. Lama
Berobat ke Sp,KK dan di berikan obat
berupaterasa
hair tonikpanas dikepala,
tidak perbaikan nyeri, luka
 tidak kelamaan rambut menjadi botak sehingga
lanjut dikepala
pengobatan. Lamadan kelamaan
demam disangkal. keluarga membeli obat oles herbal (lupa nama
rambut menjadi botak sehingga keluarga
membeli Pasien
obat olesbelum memberikan
herbal (lupa nama obat obatnya) dioles dikepala dipakai 2x sehari 
obatnya) dioles dikepala dipakai 2x sehari
untuk keluhannya tersebut.
 tidak perbaikan.
tidak perbaikan.
1 tahun SMRS keluhan dirasa semakin
memberat mengganggu kepercayaan diri.
Pasien memeriksakan diri ke RS.
Triharsi kemudian dirujuk ke RSDM
MRS Pasien rutin periksa poli kulit dan
kelamin untuk keluhan tersebut dan telah
mendapatkan terapi metilprednisolon 250
mg drip intravena / 2 minggu sebanyak 6
siklus dan Spiramisin 1x500 mg po
selama 2 bulan.

RPD : Keluhan serupa (-)

RPK: Keluhan serupa (-) 4


7
47
9 tahun SPRS 6 tahun SPRS
Pasien mengeluh rambut rontok secara Pasien mengatakan rambut semakin tipis. Keluarga
bertahap, dimulai dari kepala bagian memutuskan berobat ke Sp,KK dan di berikan obat
belakang. Keluhan kulit kepala gatal, berupa hair tonik namun tidak ada perbaikan  tidak
berketombe, terasa panas dikepala, nyeri, lanjut pengobatan. Lama kelamaan rambut menjadi botak
luka dikepala dan demam disangkal. sehingga keluarga membeli obat oles herbal (lupa nama
Pasien belum memberikan obat untuk obatnya) dioles dikepala dipakai 2x sehari  tidak
keluhannya tersebut. perbaikan.

31
Hasil Laboratorium
28 Mei 2021
Kimia Klinik Hasil Nilai Normal
SI 17 ug/dl 30 – 109 ug/dl
Total Iron Binding
322 ug/dl 228 – 428 ug/dl
Capacity
Saturasi Transferin 5.3% 15.0 – 45.0%

Serologi Hasil Nilai Normal


TSH 0.35 uIU/mL 0.70 – 6.40 uIU/mL
Free T3 4.91 pmol/l 3.00 – 8.00 pmol/l
Free T4 13.12 pmol/l 10.30 – 25.80 pmol/l
32
Hasil Laboratorium
4 Juni 2021
ANA IF
Berdasarkan hasil pola sela HEp2 (Nuclear
fined speckled chromatin negative; cytoplasmic
fined speckled chromatin negative; intensifitas
Interpretasi +2) dan Borderline pada antigen Ro-60, dan
Hasil negatif pada ketujuh antigen

Hasil cytobeads ANA: mendukung adanya


Sjorgen Syndrome Primer

33
Hasil Laboratorium
8 Juni 2021

Immuno Serologi Hasil Nilai Normal


Anti-CMV IgG Positif Negatif
Anti-CMV IgM Negatif Negatif

34
STATUS DERMATOLOGI

Periksa 22 Juni 2021

35
STATUS DERMATOLOGI

Periksa 22 Juni 2021


36
Dermoskopi:

Periksa 22 Juni 2021

37
STATUS DERMATOLOGI

Periksa 9 September 2022

38
STATUS DERMATOLOGI

Periksa 9 September 2022


39
Kontrol pada tanggal 3 November 2022 (injeksi PRP ke-2

40
Kontrol pada tanggal 1 Desember 2022 (injeksi PRP ke-
5)

41
Anamnesa STDV Diagnosa Terapi

2. An. A/ 14 tahun/0155xxxx

- Keluhan utama : Pasien kontrol, STDV : Alopesia totalis • Vitamin D 1x1000 IU


rambut sudah mulai tumbuh R. Scalp: tampak ec infeksi • Zink 1x 20mg
alopesia, vellus + candida • Minoxidil 5% dioleskan malam hari
- RPS : 1,5 tahun HMRS pasien guillermondi • Klobetasol propionate 0,05%
mengeluhkan muncul kebotakan di • Injeksi PRP intralesi mulai tanggal 12 Oktober
kepala belakang. Pasien berobat ke 2022
dokter Sp.KK diberikan terapi
salep racikan (pasien lupa nama
obatnya) 🡪 perbaikan
- 1 bulan HMRS ibu pasien
merasakan kebotakan kembali
muncul mengenai seluruh kepala
terutama setelah pasien dirawat ec.
DHF, kemudian pasien dirujuk ke
TS Anak RSDM untuk terapi lebih
lanjut 3 minggu HMRS pasien
periksa ke poli Anak RSDM dan
dilakukan pemeriksaan ANA test,
DR rutin, urin rutin 🡪dbn
- HMRS karena hasil pmx lab TS
anak dbn 🡪 rujuk ke poli IKKK
RSDM 🡪 dilakukan woodlamp
(+) dan kultur kerokan + rambut
□ (+) candida
gullermondi
- RPD : Riwayat keluhan serupa :
(+) semenjak 1.5 th yll
- RPK : keluhan serupa (-)

42
Hasil pemeriksaan penunjang

Periksa pertama:
16 desember 2021

Positif Positif: candida gullermondi

43
Periksa ketujuh:
12 April 2022
Status Dermatologi

44
Periksa pertama: 16 desember 2021
Kontrol : 22 Juni 2022
45
46

Kontrol : 12 Oktober 2022


Kontrol : 09 November 2022

47
Kontrol : 8 Desember 2022

48
TERIMA KASIH

49
PEMBAHASAN
Hand Dermatitis

50
53

53
16
54
v

Anda mungkin juga menyukai