Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

HUKUM

PERNIKAHAN
DINI
Kelompok 1
12 IPS 2
3

APA ITU PERNIKAHAN


DINI?

Pernikahan dini atau pernikahan di bawah umur,


yaitu pernikahan pada usia dimana seseorang belum
mencapai usia usia dewasa, umumnya pernikahan
ini dilakukan oleh pemuda pemudi yang belum
mencapai taraf ideal untuk melangsungkan
pernikahan.
sehingga ini menjadi salah satu kendala bagi
dirinya,keluarga, dan masyarakat untuk mencapai
suatu kestabilan hidup yang naik
4

FAKTOR PENYEBAB

FAKTOR PENDIDIKAN FAKTOR EKONOMI FAKTOR ADAT ISTIADAT

Rendahnya tingkat Beban ekonomi sering Menurut adat istiadat


pendidikan kali mendorong orang pernikahan sering terjadi
menyebabkan adanya untuk cepat-cepat karena sejak kecil anak
kecenderungan untuk menikahkan anaknya telah dijodohkan oleh
menikahkan anaknya kedua orang tuanya
yang masih di bawah
umur
5

EFEK NEGATIF
• Belum mampu menyelesaikan
permasalahan secara matang

• Secara fisik dan biologis belum matang


untuk memiliki anak

• Kehilangan waktu untuk bersekolah

• Dapat menggangu psikologis anak karna


belum siap untuk berumah tangga
PERNIKAHAN DINI MENURUT
PANDANGAN ISLAM 6

Agama Islam mengisyaratkan perkawinan sebagai satu-satunya bentuk hidup secara


berpasangan yang dibenarkan dan dianjurkan untuk dikembangkan dalam pembentukan
keluarga. Tujuan perkawinan menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan pasal 1 adalah membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka salah satu prinsip yang digariskan oleh Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan adalah bahwa calon suami isteri harus telah
masak jiwa dan raganya untuk dapat melangsungkan perkawinan, agar dapat mewujudkan
tujuan perkawinan secara baik tanpa berakhir pada perceraian dan mendapat keturunan yang
baik dan sehat
Mengenai usia perkawinan pada dasarnya Hukum Islam tidak mengatur secara mutlak 7

tentang batas umur perkawinan. Tidak adanya ketentuan agama tentang batas umur minimal
dan maksimal untuk melangsungkan perkawinan, diasumsikan memberi kelonggaran bagi
manusia untuk mengaturnya. Al-Qur‟an mengisyaratkan bahwa orang yang akan
melangsungkan perkawinan haruslah orang yang siap dan mampu. Secara tidak langsung, al-
Qur‟an dan Hadits mengakui bahwa kedewasaan sangat penting dalam perkawinan.
Usia dewasa dalam fiqh ditentukan dengan tanda-tanda yang bersifat jasmani yaitu tanda-
tanda baligh secara umum antara lain, sempurnanya umur 15 (lima belas) tahun bagi pria,
iḥtilām bagi pria dan haid pada wanita minimal pada umur 9 (sembilan) tahun.109 Dengan
terpenuhinya kriteria baligh maka telah memungkinkan seseorang melangsungkan perkawinan.
KESIMPULAN
8

Pada dasarnya, Hukum Islam tidak mengatur secara mutlak


tentang batas umur perkawinan. Al- Qur‟an mengisyaratkan
bahwa orang yang akan melangsungkan perkawinan haruslah
orang yang siap dan mampu, serta dewasa, indicator
kemampuan dan kedewasaan
SEKIAN,
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai