disebabkan oleh Basil Mikobakterium tuberkulosis tipe humanus..
Penyakit ini telah dikenal beribu-ribu
tahun yang lalu sebelum masehi. Etiologi Basil Mikobakterium Tuberkulosis Tipe : Humanus Panjang : 1-4/mm dan tebal 0,3-0,6/mm Sebagian besar kuman terdiri atas lipid Tahan hidup pada udara kering/dingin Bersifat dormant Aerob Patogenesis Basil Mikobakterium Tuberkulosis Jaringan Paru Alveoli Infeksi Primer (ghon) Getah Bening Primer Kompleks (ranke) Jenis Tuberkulosis 1. Tuberkulosis paru primer 2. Tuberkulosis post primer (reinfection) Cara dan Resiko Penularan Penyakit Sumber penularan penyakit adalah penderita TBC BTA + Penderita bersin/batuk droplet penyebaran kuman di udara droplet terhirup orang lain tubuh korban paru infeksi bagian tubuh lainnya. Resiko penularan setiap tahun/ARTI di Indonesia sekitar 1-3% 10 persen dari yang terinfeksi akan menjadi penderita TBC. Manifestasi Klinis Gejala Umum – Suhu tubuh (demam) sekitar 40-41derajat celcius – Berkeringat pada malam hari tanpa aktivitas – Badan terasa lelah – Nafsu makan (–) – Berat badan Gejala Khusus – Batuk terus menerus dgn dahak bercampur darah – Nyeri dada – Sesak nafas – Pembesaran kelenjar getah bening di leher yang sakit bila teraba – Nyeri tulang – Gangguan pencernaan kronis disertai berat badan – Timbul panas badan tinggi, pada anak biasanya disertai kejang Pencegahan Vaksinasi (BCG) Sinar ultarviolet Pengobatan Tahap intensif Tahap lanjut Jenis Obat : – Isoniasid – Rifampisin – Pirazinamid – Sterptomisin – Etambutol ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian Data umum Riwayat dan tahap perkembangan keluarga Pengkajian lingkungan Struktur keluarga Fungsi keluarga Stres dan koping Pemeriksaan fisik Harapan keluarga Perumusan Masalah Keperawatan Aktual ketidakmampuan keluarga mengenal dan merawat amggota keluarga dengan TB Paru b/d ada anggota keluarga yang sedang menderita tuberkulosis paru Resiko resiko terjadi penularan kepada anggota keluarga lainnya b/d lingkungan rumah yang padat, pola kebiasaan anggota keluarga yang kurang sehat, status imunisasi keluarga yang tidak lengkap, kurangnya pengetahuajn anggota keluarga ttg penularan TB Paru Potensial status kesehatan anggota keluarga meningkat b/d anggota keluarga telah menghindari pola kebiasaan yang kurang sehat, melakukan pemeriksaan/pengobatan secara teratur, makan makanan bergizi Perencanaan Keperawatan A. Perencaan dg pdktn manajemen kasus a. Perencanaan dgn pendekatan observasi/tb identifikasi, meliputi : - Identifikasi tanda dan gejala serta perkembangan paru oada anggota keluarga - Identiikasi faktor pendukung yang menyebabkan anggota keluarga menderita TB Paru b. Perencanaan dengan tindakan mandiri, meliputi :
- Periksa langsung faktor pendukung
penyebab anggota keluarga menderita TB paru - Lakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga - Demonstrasikan cara perawatan dan pencegahan penularan penyakit TB Paru c. Perencanaan dg pdkt Penkes, meliputi :
- Jelaskan kepada keluarga tentang penyakit TB Paru dan
proses perkembangan penyakit TB Paru - Jelaskan kepada anggota keluarga tentang pentingnya tata laksana pengobatan TB Pru, pengawasan langsung menelan OAT - Jelaskan kepada keuarga pentingnya makanan yang sehat dan bergizi - Jelaskan pada angota keluarga tentang pentingnya jadwal pemeriksaan dahak/foto rontgen dan pemeriksaan ulang dahak/foto rontgen - Jelaskan kepada keluarga mengenai dampak yang ditimbulkan bila pengobatan tidak teratur atau tidak lengkap - Bimbing (latih) anggota keluarga (care given) agar dapat mandiri dalam perawatan anggota keluarga yang menderita TB Paru dan mencegah penularan penyakit TB Paru d. Perencanaan dengan pendekatan kolaboratif
Rujuk ke puskesmas terdekat, bila
ditemukan ada anggota keluarga yang menderita TB Paru. Evaluasi Keperawatan 1. Tujuan jangka panjang Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada anggota keluarga dengan penyakit TB Paru selama ± 1 tahun, diharapakan dapat terjadi perubahan perilaku keluarga sehingga status kesehatan meningklat dan pnyakit TB Paru pada anggota keluarga teratasi Lanjutan …. 2. Tujuan jangka panjang Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada anggota keluarga dengan TB aru selama ± 6 bulan, diharapkan : a. 75% keluarga sudah mengerti tentang penyakit TB Paru b. 50% keluarga mampu merawat anggot keluarga yang menderita TB paru dan anggota keluarga yang sakit status kesehatannya menjadi meningkat c. 100% anggota keluarga dapat mencegah penularan penyakit TB Paru d. 75% keluarga dapat memelihara lingkungan rumah yang sehat e. 100% keluarga dapat mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita TB Paru dengan cara merawat kesehatan f. 100% keluarga dapat menggunakan fasilitas puskesmas untuk berobat