Anda di halaman 1dari 20

Dysuria

Pembimbing : dr. Purwakaning Purnomo Agung. Sp.PD


Oleh :
Rahma Adinda (20190420158)
Rahmatullah Ibnu Rafsanjani (20190420159)
Definisi
O Disuria, atau rasa sakit yang terjadi
selama buang air kecil, umumnya
dianggap seperti rasa terbakar
(burning) atau menyengat (stinging)
di uretra dan merupakan gejala dari
beberapa sindrom.
Pada Wanita
O >> kasus pada wanita dimana
digolongkan pada 2 kelompok besar :

1. Sistitis bakteri : E.Coli , Bakteri


gram negatif, Staphylococcus
saprophyticus.
onset akut : disuria , frekuensi kemih,
urgensi kemih, nyeri suprapubik, dan
atau hematuria.
2. Infeksi saluran genital bawah
(vaginitis, uretritis, dan lesi ulseratif;)
onsetnya bertahap = Frekuensi, urgensi, nyeri
suprapubik, dan hematuria jarang terjadi
dibandingkan pada sistitis bakteri.
Pada pria
O >> disertai pula frekuensi, urgensi, dan/atau nyeri suprapubik, penis,
dan/atau perineum, prostat.

O Prostatitis E.Coli : demam dan menggigil.


O Prostatitis kronis  episode berulang dari sistitis bakteri.

O Benign prostatic hyperplasia (BPH) : aliran urin lemah, hesitancy, dan


dribbling.
O infeksi menular seksual dapat bermanifestasi sebagai disuria.
O Uretritis (biasanya tanpa frekuensi urin) (+)urethral discharge
Penyebab : C. trachomatis, N. gonorrhoeae,

O Mycoplasma genitalium, Ureaplasma urealyticum, atau T. vaginalis. Herpes


simpleks, chancroid, dan lesi ulserous
ISK
ISK bisa asimptomatik (infeksi subklinis) atau simtomatik
(penyakit).
Entitas klinis : bacteriuria asimptomatik (ASB), sistitis,
prostatitis, dan pielonefritis.
 ISK & ASB = adanya bakteri dalam saluran kemih, disertai
oleh sel darah putih dan sitokin inflamasi dalam urin.
 Namun, ASB = tanpa adanya gejala yang disebabkan oleh
bakteri dan biasanya tidak memerlukan pengobatan.
Sedangkan ISK (+) simtomatik  memerlukan terapi
antimikroba.
ISK
EPIDEMIOLOGI :
Wanita > pria.
periode neonatal : laki-laki
usia 50 tahun = obstruksi akibat hipertrofi prostat sering
terjadi pada pria, kejadian ISK: pria = wanita

FAKTOR RESIKO :
Pada wanita muda:
Hubungan seksual / Pasangan seksual baru
ISK dalam 12 bulan sebelumnya,
Riwayat maternal ISK,
 Diabetes, dan Inkontinensia
 Clustering terkait dengan adanya faktor risiko baru:
 Peluruhan lapisan epitel kandung
 perubahan flora normal terkait antibiotik.
Pada Pria:
 kelainan fungsional atau anatomi saluran kemih,
 Tidak sunat
ETIOLOGI :
75-90% E.coli, Stap. Saprophyticus.
5–15% , spesies Klebsiella, Proteus, Enterococcus,
5-10%. Citrobacter, bersama dengan organisme lain
PATOGENESIS
ASYMPTOMATIC BACTERIURIA
Þ gejala lokal (-) Tanda & gejala: demam, leukositosis (+)

SISTITIS
disuria, frekuensi berkemih, dan urgensi. Nokturia, hesitancy,
suprapubic discomfort, dan hematuria berat , Unilateral back
ataupun flank pain umumnya merupakan indikasi bahwa
saluran kemih bagian atas terlibat, Demam.
PROSTATITIS
disuria, frekuensi, dan nyeri pada
daerah pelvis prostat atau perineum.
Demam , gejala obstruksi saluran
kemih. Prostatitis = episode lanjutan
sistitis
PIELONEFRITIS
Demam tinggi, kekakuan, mual,
muntah,
Demam fitur utama yang
membedakan sistitis dari
pielonefritis.
DIAGNOSTIC TOOLS
Pemeriksaan penunjang
 URINALYSIS RESULTS

 URINE CULTURE
◦ gold standard untuk ISK
◦ Waktu relatif lama
DIAGNOSTIC APPROACH

• SISTITIS
WANITA PRIA

• Non spesifik  tes dipstick Pengumpulan urin dan kultur

• 1 gejala isk + nitrit/ leukosit esterase ISK + demam sering mengalami


(+) = meningkatkan kemungkinan ISK peningkatan kadar serum antigen

Komplikasi = biakan urin untuk terapi pertama  imaging (CT atau Ultra
yang tepat. sound)

Diagnosis tidak jelas / berulang  RUJUK


DIAGNOSTIC APPROACH

• Asymptomatic Bacteriuria

Kriteria ≥105 CFU bakteri / mL urin


mikrobiologis

Kriteria klinis Tidak ada gejala (asimptomatik)


TERAPI

• UTI
PRIA WANITA HAMIL COMPLICATED UTI

Fluoroquinolone / TMP- Nitrofurantoin, ampicillin, Terapi harus


SMX 7 -14 hari dan sefalosporin . ‘individualized’ ditentukan
oleh hasil kultur urin. 
Curiga prostatitis akut = tx. HINDARI : Sulfonamid terapi empiris
antimikroba Fluoroquinolon
Pielonefritis
ASB : Ampisilin dan xanthogranulomatosa =
sefalosporin , dirawat nefrektomi.
selama 4-7 hari . Drainase perkutan (terapi
awal) Pielonefritis
emphisematosa
TERAPI

PIELONEPRITIS
ciprofloxacin oral (500 mg 2x1) 7hari
TMP-SMX oral (satu tablet double 2x1 :14 hari)

ACUTE UNCOMPLICATED CYSTITIS


TERAPI

ASYMPTOMATIC BACTERIURIA CATHETER-ASSOCIATED UTI

Tidak mengurangi frekuensi infeksi/ gejala pada pasien yang dikateterisasi


komplikasi simptomatik. Kecuali pada
wanita hamil atau operasi urologis. gejala-gejalanya terlokalisasi pada saluran
kemih
pengobatan ASB tidak dianjurkan bakteriuria : ≥103 CFU / mL urin

anti-biotik selama 7 hingga 14 hari


direkomendasikan
PROGNOSIS

• Sistitis faktor risiko : sistitis berulang dan pielonefritis.


• ASB : meningkatkan risiko kematian pada usia tua

• . faktor etiologi pielonefritis : penyalahgunaan analgesik, obstruksi,


refluks, dan paparan toksin.

• cedera medula spinalis => faktor resiko : penggunaan kateter = kanker


kandung kemih.
• Bakteriuria kronis dapat menyebabkan peradangan kronis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai