Anda di halaman 1dari 71

a.

Perkenalan

b. Kontrak Belajar

c. Garis Besar Perkuliahan

d. Membangun Komitmen, motivasi, kedisiplinan dan tanggung jawab


• Pengantar
• Gejala Jiwa dalam Pendidikan
• Perbedaan Individu dan Aplikasinya dalam pendidikan
• Belajar dan Pembelajaran
• Pengukuran dan Penilaian
• Psikolog Pendidikan
• Psikologi Perkembangan
• Psikologi Sosial
• Psikologi Industri
• Psikologi Klinis
• Gejala Kognitif : Pengindraan, persepsi, memori, berpikir,
inteligensi
• Gejala Afektif : Emosi dan perasaan (marah, bosan, sedih,
senang, benci, cinta)
• Gejala Psikomotorik : Belajar, dan berbagai bentuk aktivitas
yg melibatkan gerakan motorik seperti membaca, berjalan, dll
• Suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk
mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun
kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan (Sugiharto, 2007: 3)
Psikologi pendidikan ialah ilmu yang mempelajari penerapan teori-
teori psikologi dalam bidang pendidikan. Dalam psikologi
pendidikan dibahas berbagai tingkah laku yang muncul dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
latihan. Di dalamnya terkait berbagai tingkah laku yg perlu
dimunculkan ketika guru mengajar dan bagaimana siswa belajar
(Sugiharto dkk, 2007:4)
Psikologi pendidikan

Mempelajari seluruh tingkah laku manusia yang terlibat


dalam proses pendidikan.

Guru dan PDD

Subjek yang dibahas dalam psikologi pendidikan adalah


tingkah laku siswa yang berkaitan dengan proses belajar
dan tingkah laku guru yang berkaitan dengan proses
pembelajaran. Sehingga subjek utama yang dibahas
dalam psikologi pendidikan adalah masalah belajar dan
pembelajaran
Teoritis
•Psikologi pendidikan memberikan pemahaman bahwa tiap tingkat
perkembangan berbeda karakteristiknya. Dengan demikian, guru
dalam menyelesaikan tugas mendidik dan mengajar akan
menyesuaikan terhadap karakteristik anak didiknya.
•Psikologi pendidikan memberikan pemahaman secara alami aktivitas
belajar di ruang kelas. Psikologi pendidikan memberikan bekal
kepada guru mengenai proses pembelajaran secara umum di ruang
kelas dan mengembangkan teori yang lebih luas lagi di ruang kelas.
•Psikologi pendidikan memberikan pemahaman mengenai perbedaan
individual
• Psikologi pendidikan juga memberikan pemahaman tentang
metode-metode mengajar yang efektif. Psikologi pendidikan
mamberikan pengetahuan tentang cara mengajar yang tepat, dan
mengembangkan pola mengajar dengan strategi-strategi baru.
• Psikologi pendidikan memberikan sumbangan kepada guru
sehingga mampu memahami problem anak didik dan
memahami sebab-sebab timbuInya problem
• Psikologi pendidikan memberikan pemahaman bahwa
Penyusunan kurikulum hendaknya menggunakan prinsip-
prinsip psikologi. Tiap-tiap tingkat umur berbeda tingkat
perkembangannya. Pada setiap tingkat perkembangan, materi
yang harus diberikan akan berbeda begitu pula teknik
pengajarannya.
• Psikologi pendidikan memberikan sumbangan terhadap cara
memberikan layanan kepada anak-anak berkebutuhan khusus
baik di atas rata-rata maupun di bawah rata-rata.
• Psikologi pendidikan memberikan sumbangan berupa
pemahaman tentang dinamika kelompok. Guru hendaknya
memahami dinamika kelompok siswa di dalam kelas serta
kegiatannya secara total pengaruh pada keberhasilan
pendidikan.
Psikologi pendidikan memberikan sumbangan dalam:
• Problem disiplin. Pendekatan yg manusiawi memberikan siswa
mendapatkan kesempatan untuk berdialog dengan guru.
• Jadwal pelajaran. Agar seluruh materi dapat diterima oleh
siswa, perlu mempertimbangkan tingkat kesukarannya baik
urutannya maupun waktunya.
Adalah masuknya stimulus pada alat
indera manusia
Kemampuan otak dalam
menerjemahkan stimulus disebut
dengan persepsi.
Persepsi merupakan proses untuk
menerjemahkan atau
menginterpretasi stimulus yang
masuk dalam alat indra.
• Kekuatan Objek/ukuran stimulus
• Kesehatan Indera
• Adanya perhatian manusia
• Pengaturan menurut sudut pandang ruang. Misalnya atas-
bawah, samping kanan- samping kiri, jauh-dekat.
• Pengaturan menurut sudut pandang waktu. Misalnya :
kemaren dan hari ini. 5 menit pertama dan 5 menit berikut,
saat istirahat dan saat bekerja.
• Pengaturan menurut sudut pandang Gestalt. Misalnya
bangunan rumah yang utuh yang bagus, bukan gentengnya,
pintunya, dinding.
• Pengaturan menurut sudut pandang arti. misalnya jika
dilihat dari bangunan fisik, bangunan rumah dan tempat
ibadah memiliki bangunan fisik yang sama, tetapi memiliki
arti yang berbeda, Sumadi (Sugiharto dkk, 2007:8).
Persepsi baik positif maupun negatif akan mempengaruhi
tindakan yang tampak. Tindakan positif biasanya akan
muncul apabila kita mempersepsi seseorang secara positif
dan sebaliknya.
Contoh: ketika kita mempersepsi siswa A adalah siswa yang
pandai maka kita akan memperlakukan ia dengan
menghargainya dan memberi kesempatan baginya untuk
melakukan sesuatu, dan sebaliknya apabila kita menilai
siswa B adalah siswa yang lambat belajar maka kita akan
memperlakukannya berbeda dengan siswa A.
• Kenalan
• Ngajak ngobrol
• Membantu
• Memberi uang
Gambar Apa Yang Anda Lihat ??
• Memasukkan pesan dalam ingatan
• Menyimpan pesan yang sudah masuk (storage)
• Memunculkan kembali informasi tersebut (retrieval)
Atkinson (Sugiharto dkk, 2007:10)
Terkait dengan rentang waktu informasi
bertahan dalam otak kita, memori dibedakan
menjadi :

• Memori jangka pendek


• Memori kerja
• Memori jangka panjang
• Disebut juga immediate memory dan short term memory.
• Informasi dalam memori ini bertahan hanya beberapa detik, sekitar 15-30
detik.
• Kapasitas memori jangka pendek berkisar antara 7 digit
• Apabila Informasi yang ada pada memori ini sangat berarti atau cenderung
diulang maka kemungkinan besar informasi tersebut bisa masuk memori
kerja maupun memori jangka panjang.
• Contoh menghafalkan nomor telepon atau nomor plat motor, setelah kita
berhasil menghafalkan nomor tersebut dan menggunakannya maka
informasi tersebut cenderung dilupakan atau hilang
• Memori kerja (working memory) dapat menyimpan informasi
dari beberapa menit hingga beberapa jam dan memberi waktu
yang cukup untuk secara sadar memproses, melakukan
refleksi, dan melaksanakan suatu kegiatan berfikir (Gunawan,
A. W, 2003).
• Informasi yang masuk dalam memori kerja juga
memungkinkan masuk ke memori jangka panjang jika
informasi tersebut bermakna dan sering diulang.
• Contoh: Siswa melakukan belajar dengan cara kebut semalam.
Informasi yang masuk dalam memori ini dapat bertahan cukup
lama, namun karena informasi tersebut kurang bermakna maka
akan cenderung hilang
• Memori jangka panjang (long term memory) merupakan kemampuan
untuk menyimpan informasi cenderung menetap/permanent.
• Informasi dalam memori ini dapat bertahan dalam beberapa bulan,
tahun bahkan seumur hidup.
• Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap penyimpanan informasi
jangka panjang adalah :
• 1. Informasi yang berhubungan dengan keselamatan hidup
• 2. Informasi yang berhubungan dengan membangkitkan emosi
• 3. Informasi yang masuk akal dan berarti
• Decay teori, lupa terjadi karena waktu, lama tidak
dimunculkan
• Interfernsi teori, informasi yang disimpan saling
bercampur/tumpang tindih
• Motivated forgetting, informasi yang ada diharapkan untuk
dilupakan
• Sebab fisik, kecelakaan, amnesia, usia
• Sebab psikis, stress, depressi, psikotik
• Mengorganisasikan dalam kelompok tertentu:
• contoh:
Meggolongkan tiap 3 digit dalam menghapal nomor hp
• Metode mnemonik : mejikuhibiniu
• Metode loci : mengasosiasikan dengan benda yang
familiar
• Membuat penekanan tertentu : digaris bawahi, dibaca
keras, smbil dipraktekkan
• Solso (1988) menyatakan bahwa berpikir
merupakan proses yang menghasilkan
representasi mental yang baru melalui
transformasi informasi yang melibatkan
interaksi yang kompleks antara berbagai
proses mental seperti penilaian, abstraksi,
penalaran, imajinasi dan pemecahan masalah
• Berpikir merupakan aktifitas kognitif
• Berpikir merupakan proses yang melibatkan beberapa
manipulasi pengetahuan didalam system kognitif
• Berpikir diarahkan dan menghasilkan perbuatan pemecahan
masalah
Karakteristik Kerja Otak Kiri
•Hal-hal yg berurutan
•Detail ke global
•Membaca berdasar pada fonetik, berupa kata-kata, symbol, dan huruf
•Fokus pd internal
•Informasi yang faktual, Roger Spery (Gunawan, 2003)
•Bersifat logis, sekuensial (rangakian yg logis), linier dan rasional. Cr
berfikirnya sesuai dg tugas2 teratur, ekspresi verbal, menulis,
membaca, asosiasi auditorial (menghubung2kan bunyi), menempatkan
detail dan fakta, fonetik serta simbolisme, De Porter (1999).
• Bersifat Acak
• Global ke detail
• Membaca menyeluruh
• Bentuk berupa gambar dan grafik
• Melihat dulu atau mengalami sesuatu, selnjutnya belajar spontan dan
alamiah
• Fokus pada eksterna,l Roger Spery (Gunawan, 2003)
De Porter (1999)
• Bersifat acak, tdk teratur, intuitif dan holistik. Otak kanan banyak
terlibat pd kegiatan nonverbal seperti: perasaan dan emosi,
kesadaran yg terkait dg perasaan, kesadaran spatial, pengenalan
bentuk dan pola, musik, seni kepekaan warna, kreativitas dan
visualisasi
• Belahan otak kiri dan kanan mengatur aktivitas mental yg berbeda,
dimana masing2 memikili peran yg berbeda dlm proses beljr.
• Contoh;
Guru dlm mengajar senantiasa menjelaskan dr definisi hg latihan soal,
menjelaskan dr buku tiap halaman, mengerjakan soal dr tiap halama,
dr soal yg mudah hingga yg sulit mk cenderung mengasah belahan
otak kiri dlm berfikir
Guru mengajak anak u belajar berbagai kasusu dilapangan, mengamati
berbagai fenomena dilapangan, kemudian anak diminta u
menghubungkannya dg berbagai teori yg ada dibuku mk guru
mengasah otak kanan dlm berfikir
• Dlm proses pembelajaran guru hendaknya dapat menstimulasi kedua
belahan otak peserta didik
• Kemampuan berpikir divergen atau “menyebar”, dimana tdk
hanya memandang suatu stimulus sebagaimana adanya orng
memandang stimulus tsb. Melihat stimulus dari berbagai sudut
pandang (Guilford dalam Sugiharto dkk, 2007:14)
• Orang kreatif dapat memandang suatu barang untuk dapat
diciptakan menjadi berbagai fungsi
Cth;
Pena atau pensil dapat digunakan untuk penggaris, alat penunjuk,
mengambil barang di lubang dan fungsi lainnya yang tidak biasa
dilakukan orang.
Rhodes (Munandar, 1999) menyebutkan 4 ciri kreatifitas :
“Four P’s Creativity” atau empat yaitu
• Person , merupakan keunikan individu dalam pikiran dan
ungkapannya
• Proses, yaitu kelancaran, fleksibilitas dan orisinalitas
dalam berpikir
• Press, merupakan situasi kehidupan dan lingkungan
social yang memberi kemudahan dan dorongan untuk
menampilkan tindakan kreatif
• Product, diartikan sebagai kemampuan dalam
menghasilkan karya yang baru dan orisinil dan
bermakna bagi individu dan lingkungannya.
Kelompok pertama
•Inteligensi sebagai kemampuan menyesuaikan diri (memahami dan
bertindak) dg tepat pd situasi yg dihadapi ( Tyler, 1956, Wechsler 1958,
Sorenson, 1977)
Tyler (1956) mengaitkan intelegensi dg pengetahuan penalaran,
kemampuan berbuat scr efektif dlm menghadapi situasi br, dan
kemampuan mendapatkan serta memanfaatkan informasi scr tepat
Wechsler (1958) menyetakan intelegensi sbg sekumpulan atau totalitas
kemampuan seseorang u bertindak dg bertujuan, berfikir scr rasional dan
kemampuan menghadapi scr efektf
Sorenson (1977) menyatakan bhw seseorang dg intelegensi tinggi akn
cepat mengerti atau memahami situasi yg dihadapi serta memiliki
kecepatan dlm berfikir
Kelompok kedua;
•Inteligensi sebagai kemampuan untuk belajar (Freeman, 1971, Flynn,
dalam Azwar 1996 )
Freeman (1971) menyatakan intelegensi merupakan kemmapuan u
belajar
Flynn (azwar, 1996) menyatakan intelegensi sbg kemampuan u berfikir
scr abstrak dan kesiapan u belajar dr pengalaman.
• Inteligensi sebagai kemampuan untuk berfikir abstrak (Mehrens,
1973., Terman dalam Crider dkk, 1983 Stoddard, dalam Azwar, 1996)
Mehrens (1973) menyatakan intelegensi sbg kemampuan individu u
berfikir abstrak (memahami simbol2 verbal, numerikal dan
matematika)
Terman (crider dkk, 1983) mendefinisikan intelegensi sbg kemmapuan u
berfikir abstrak
Stoddard (dalam Azwar, 1996) menyatakan intelegensi sbg
kemampuan u menyelesaikan masalah2
SKOR IQ DISKRIPSI
Di atas 130 Very Superior / Gifted
120 -129 Superior
110 - 119 Bright normal
90 - 109 Average
80 – 89 Dull normal
70 – 79 Boderline
Di bawah 70 Mental Defectif
50 - 70 Mild retardation
35 - 49 Moderate
20 -35 Severe retardation
Di bawah 20 Profound retardation
• Intelegensi tdk hanya dipandang sbg kemampuan kognitif,
dimana jg terkait dg kemampuan lain dlm memecahkan
masalah

Multiple intelegensi
(Gardner, 1983)
1. Kecerdasan linguistic ( Linguistik intelligence )
Kemampuan untuk berfikir dalam bentuk kata-kata dan menggunakan bahasa
untuk mengekpresikan dan menghargai makna yang komplek, yang meliputi
kemampuan membaca, mendengar, menulis, dan berbicara.
2. Intelegensi logis-matematis ( Logical matematich)
kemampuan dalam menghitung, mengukur dan mempertimbangkan proposisi
dan hipotesis serta menyelesaikan operasi-operasi matematika.
3. Intelegensi Musik ( Musical intelegence )
kecerdasan seseorang yang berhubungan dengan sensitivitas pada pola titik
nada, melodi, ritme, dan nada. Musik adalah bahasa pendengaran yang
menggunakan tiga komponen dasar yaitu intonasi suara, irama dan warna
nada yang memakai system symbol yang unik.
4. Intelegensi kinestetik.
Belajar melalui tindakan dan pengalaman melalui panca indera.
Intelegensi kinestetik adalah kemampuan untuk menyatukan tubuh
atau pikiran untuk menyempurnakan pementasan fisik. Dalam
kehidupan sehari-hari dapat diamati pada actor,atlet atau penari,
penemu, tukang emas, mekanik.
5. Intelegensi Visual-Spasial
Intelegensi visual-spasial merupakan kemampuan yang memungkinkan
memvisualisasikan infoomasi dan mensintesis data-data dan
konsep-konsep ke dalam metavor visual.
6. Intelegensi Interpersonal
      

Kemampuan untuk memahami dan berkomunikasi dengan orang


lain dilihat dari perbedaan, temperamen, motivasi, dan kemampuan.

7. Intelegensi Intrapersonal
      

Kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri dari


keinginan, tujuan dan system emosional yang muncul secara nyata
pada pekerjaannya.
8. Intelegensi Naturalis.
Kemampuan untuk mengenal flora dan fauna melakukan pemilahan-pemilahan
utuh dalam dunia kealaman dan menggunakan kemampuan ini secara
produktif misalnya untuk berburu, bertani, atau melakukan penelitian biologi.
9. Intelagensi Emosional.
Kemampuan seseorang yang dapat membuat seseorang tsb bisa mengingat,
memperhatikan, belajar dan membuat keputusan yang jernih tanpa keterlibatan
emosi. Jadi intelegensi emosional disini berkaitan dengan sikap motivasi,
kegigihan, dan harga diri yang akan mempengaruhi keberhasilan dan
kegagalan siswa.
10. Intelegensi Spiritual.
Kemampuan yang berhubungan dengan pengakuan adanya Tuhan sebagai
pencipta alam semesta beserta isinya.
• Jenis pendekatan pembelajaran : Student Centered Approach dan Teacher Centered
Approach

Strategi pembelajaran.
Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur
strategi dari setiap usaha, yaitu :
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan
sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera
masyarakat yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling
efektif untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh
sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran
(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
1.Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni
perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
2.Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran
yang dipandang paling efektif.
3.Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau
prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
4.Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan
atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan
• (1) Exposition-discovery learning
• (2) Group-individual learning (Rowntree dalam Wina
Senjaya, 2008).
Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1)
ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium;
(6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9)
simposium, dan sebagainya.
• Penelitin Monks, Heller dan Passow menunjukkan bahwa
anak-anak yg emmiliki kecerdasan tinggi belum tentu memiliki
kehidupan yg sukses dan menyenangkan.
• Penelitian Harjito dkk (1993) menunjukkan bahwa tidak
selamanya siswa yg memiliki prestasi belajar rendah dan
hambatan belajar berasal dr siswa dengan intelegensi rendah
• Beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antar
keduanya (Sugiharto dkk, 2007: 19).

• Penelitian Wetherington menunjukan intelegensi memberi


sumbangan pd prestasi belajar 9-64%
• Nunnaly (azwar 1962) menyatakan intelegensi memberikan
sumbangan 50% terhadap prestasi belajar
• Wulan (1986) menyatakan intelegensi memberikan sumbangan
16% dr performance, IQ verbal kurang dr 4%
• Arizal (1988) menyatakan intelegensi memberikan sumbangan
25% terhadap prestasi belajar
• Danil G menyatakan bhwa setinggi2nya IQ seseorng hanya
menyumbang kira2 20% thdp kesuksesan hdp seseorang,
dmana 80 % diisi o/ fktor lain.
EMOSI ???
• Emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran khasnya, suatu
keadaan biologis dan psikologis serta serangkaian kecenderungan untuk
bertindak (Golman dalam Nugraha dan Rachmawati, 2008)
• Suatu keadaan yg kompleks (a complex feeling state) dapat berupa
getaran jiwa (stil up state) yg ditandai oleh perubahan biologis yg muncul
menyertai terjadinya suatu prilaku (Nugraha dan Rachmawati, 2008 )
• Emosi: Tergugahnya perasaan yang disertai dengan perubahan-
perubahan dalam tubuh, misalnya otot menegang, jantung berdebar
(Kartono dalam Sugiharto, 2007:20).
Adanya dorongan berupa situasi
atau peristiwa
Elicitor

Aktivitas di pusat sistem syaraf


setelah indra menerima stimulus
/rangsangan dr luar (mata
melihat peristiwa kebakaran)
maka sebagai indrera penerima
stimulus/reseptor awal,
Receptor melanjutkan stimulus tersebut ke
otak sebagai pusat sistem syaraf
• state

Perubahan spesifik yg terjadi dlm aspek fisiologi.


Setelah stimulus/rangsang mencapai otak maka
diterjemahkan dan diolah serta selanjutnya
disebarkan kembali ke berbagai bagian tubuh lain yg
terkait sehingga terjadi perubahan fisiologis
seperti ;jantung berdetak keras, tekanan darah naik,
badan tegang atau perubahan pada hormon lainnya
Terjadinya perubahan pd daerah yg
dapat diamati, seperti pd wajah, tubuh,
• Expression suara atau tindakan yg terdorong oleh
perubahan fisiologis (otot wajah
mengencang, tubuh tegang, mulut
terbuka, dan suara keras berteriak atau
bahkan lari kencang mejauh)

iterprestasi individu pd kondisi


• Experience emosionalnya berdasarkan
pengalaman individu dlm
menterjemahkan dan merasakan
perasaannya sebagai rasa takut,
stress, terkejut, dan ngeri

(Lewis & Rosenblum syamsudin dalam Nugraha dan Rachmawati , 2008)


Emosi Positif Emosi Negatif
Eagerness (rela) Impatience (tidak sabaran)
Humor (lucu) Uncertainli (kebimbangan)
Joy (kegembiraan/keceriaan) Anger (rasa marah)
Curiosity (rasa ingin tahu) Suspicion (kecurigaan)
Happiness (kebahagiaan) Anxiety (rasa cemas)
Delight (kesukaan) Guilt (rasa bersalah)
Love (rasa cinta/kasih sayang) Jealousy (rasa cemburu)
Excitement (ketertarikan/takjub) Annoyance (rasa jengkel)
Fear (rasa takut)
Depression (depresi)
Sadness (kesedihan)
Hate (rasa benci)
• Motivasi: Suatu kondisi yg
menyebabkan atau menimbulkan
perilaku tertentu dan yg memberi arah
dan ketahanan pd tingkah laku tsb,
(Sugiharto, 2007:20).
• Motivasi sbg dasar penggerak yg mendorong aktivitas belalar
• Motivasi instrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik
dalam belajar
• Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman
• Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar
• Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar
• Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar
• Prilaku siswa yg mencerminkan motivasi tinggi;
a. Adanya kualitas keterlibatan siswa dlm belajar yg sangat tinggi
b. Adanya upaya siswa u senantiasa memelihara/menjaga agar
senantiasa memiliki motivasi bel tinggi
c. Adanya perasaan/keterlibatan afektif siswa yg tinggi dlm
belajar
• Menggairahkan anak didik
• Memberikan harapan realistis
• Memberikan insentif
• Mengarahkan prilaku anak didik
(De Decce & Grawford dalam islamudin, 2011)
Emosi yg positif atau negatif memberi pengaruh pd cara kerja
struktur otak manusia sehingga akan berpengaruh pd prestasi
belajar siswa, (sugiharto, 2007:21).
•Golman (1955) menyatakan bahwa ketika otak menerima
ancaman atau tekanan, kapasitas saraf untuk berfikir rasional
mengecil, otak “dibajak secara emosional” dan dituntut untuk
bertempur menghadapi ancaman/tekanan.
•Dengan tekanan positif/suportif, otak akan terlibat secara
emosional dan memungkinkan sel-sel saraf bekerja secara
maksimal (eustress) shg semangat u belajar

Anda mungkin juga menyukai