Korespond
Judul ensi
Penulis
02
Pendahuluan
Parkinson Disease sering ditandai Secara fisiologis, HRV dipengaruhi oleh
dengan adanya gangguan fungsi mood, stress, kesadaran, input aferen
otonom barometer dan kemoreseptor
Pada pemeriksaan fMRI dan PPG ditemukan adanya hubungan antara sinyal BOLD
(Blood Oxygenation Level-Dependant) atau sinyal yang dipengaruhi kadar oksigen darah
dan parameter kerja saraf otonom
Yang dinilai oleh neurologist : usia saat sakit; durasi sakit; Skor Hoehn
and Yahr Scale; UPDRS I –IV, penggunaan Levodopa, status kogniti
(MoCA)
Pengukuran Variabel
Pasien menjalani pemeriksaan 1 bulan sebelum pemeriksaan MRI
Pemeriksaan meliputi :
● Gejala otonom menggunakan SCOPA-AUT (menilai integritas global Saraf
Otonom)
● Pengukuran HR dan TD dilakukan dengan menjalani beberapa test fungsi otonom
kardiovaskular seperti Deep Breathing test, Valsava Manuever dan Tilt-Table
Test
Diagram Alur
1. Penelitian
Proses data secara simultan setelah dilakukan
pemeriksaan MRI fungsional (fMRI) dan pengukuran
volume darah jaringan menggunakan PPG
2. 2A : pengukuran Variabilitas Detak Jantung (HRV);
2B : Pengukuran sinyal BOLD (Kadar Oksigenasi
Darah) dari pemeriksaan fMRI
3. Melakukan Sinkronisasi HRV-BOLD tiap partisipan
4. Melakukan Sinkronisasi HRV-BOLD antar grup
(Control dan Partisipan)
5. Melakukan analisis pernedaan antar grup dengan
Fisher’s statistik
Pengukuran Variabel
• Heart-Brain Snychronization Index (HBSI) merupakan hasil pengukuran
yang digunakan untuk melihat jumlah dari Heart-Brain Snychronization (HBS)
dengan cara menghitung jumlah voxels pada area otak tertentu
• Dysotonomi merupakan hasil dari test fungsi otonom kardiovaskular yang
digolongkan dalam tiga derajat, yaitu : mild, moderate, severe
• Kedua variable tersebut akan dikoerelasikan untuk melihat apakah ada hubungan
antara HBS dan derajat keparahan dysotonomia
04
Hasil
Tabel Karakteristik
HRV-BOLD Sync map dengan kontras pasien > control tidak signifikan berbeda
HRV-BOLD Sync map dengan kontras kontrol > pasien berbeda signifikan. Parameter HRV
yang digunakan meliputi :
• The standard deviation of normal-to-normal (NN) heartbeat
intervals (SDNN) berkaitan dengan modulasi saraf simpatik dan parasimpatik
• Root-mean-square of differences between
successive NN (RMSSD) berkaitan dengan pengaturan cardiovagal sinus aritmia system
pernafasan
• The NN interquartile range (NNiqr) berkaitan dengan aktivitas simpatik dan
kcardiovagal. Variabel ini merupakaan yang paling berbeda signifikan dan dapat
menampilkan gangguan di regio otak spesifik secara anatomis
• The power spectrum high-frequency component (HF) berkaitan dengan pengaturan
cardiovagal sinus aritmia system pernafasan
• Keseimbangan antara SD 1 (aktivitas cardiovagal) dan SD 2 (aktivitas simpatik dan
cardiovagal)
Hubungan CAN dengan HRV-BOLD Synchronization
CAN bekerja dalam pengaturan Pada autopsy pasien PD, ditemukan akumulasi Lewy Body
output saraf simpatik dan dan Kerusakan saraf di bagian otak CAN termasuk regio
parasimpatik serta berperan utama yang mengatur HRV terutama di bagian nucleus dorsal
dalam kendali ritme jantung motoric dorsal N. Vagus
Keterkaitan Kerusakan Otak dengan Parkinson Disease
Terjadi disfungsi medial prefrontal Abnormalitas cerebellum (gangguan motoric dan non
cortex (mPFC) pada pasien motoric) pada pasien PD juga akan menyebabkan fungsi
Parkinson Disease gangguan kendali Tekanan Darah dan Respirasi Menyebabkan
kognitif dan afektif abnormalitas HRV
Hasil penelitian mendukung adanya diskoneksi fungsional antara fungsi konotropik jantung dan
aktivitas CAN di otak pada pasien Parkinson berkaitan dengan keparahan klinis dan dysautonomia
Saran
Harus dilakukan penelitian lebih lanjut pada fase prodromal pada pasien Parkinson Disease atupun
penyakit neurodegenerative lain seperti Pure Autonomic Failure (PAF) dan Multiple System Atrophy
(MSA) menggunakan multimodal imaging otak dan jantung
Critical
Appraisal
Judul dan Pengarang
No. Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)
1 Jumlah subjek +
2 Tabel karakteristik subjek +
3 Tabel hasil penelitian +
4 Tabel analisis data +
Pembahasan, Hasil, dan Daftar Pustaka
No. Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)
Pembahasan & kesimpulan dipaparkan
1 +
terpisah
Pembahasan & kesimpulan dipaparkan
2 +
dengan jelas
Pembahasan mengacu dari penelitian
3 +
sebelumnya
4 Pembahasan sesuai landasan teori +
5 Keterbatasan penelitian +
6 Simpulan utama +
7 Simpulan berdasarkan hasil penelitian +
8 Saran penelitian +
9 Penulisan daftar pustaka sesuai aturan +
Validity
Importancy
Applicability
VALIDITAS INTERNA HUBUNGAN KAUSAL
N
Kriteria Hasil
o
1. Apakah hubungan waktu benar? Ya
Apakah pada sampel kita terdapat perbedaan bila dibandingkan dengan yang terdapat pada penelitian sebelumnya
sehingga hasil tersebut tidak bisa diterapkan pada sampel kita
🡪 Tidak
Apakah sampel memiliki potensi yang menguntungkan atau merugikan bila perilaku tersebut diterapkan
🡪 Ya, menguntungkan
VALIDITY IMPORTANCY APPLICABILITY
TERIMA KASIH