Anda di halaman 1dari 68

LUKA BAKAR

PENYEBAB :
1. heat (panas)
2. Listrik
3. Bahan kimia

DERAJAD LUKA BAKAR


a. Derajad I : kerusakan hanya terjadi pd lapisan
epidermis. Hy minimal spt luka terbakar sinar
matahari; nyeri hebat ditandai eritema dan vesicle.
Biasanya sembuh sendiri tanpa meninggalkan scar
tissue
b. Derajad II : kerusakan tjd pd epidermis dan dermis.
Sangat nyeri hebat, erytema kadang disertai dg luka
dan oedema sub cutaneus. Penyembuhan kadang
meninggalkan scar tissue, shg dpt tjd kontraktur kulit
c. Derajad III : (full tickness burn) seluruh ketebalan
lapisan kulit terbakar, epidermis dpt tjd kontraktur
kulit
d. Derajad IV : kerusakan tdk hy seluruh ketebalan
kulit tetapi juga pd jaringan subcutaneus spt
tendon, otot atau jaringan dibawahnya lagi.

KOMPLIKASI PADA LUKA BAKAR


1. SYOK : kehilangan cairan yg mengandung infeksi
2. ANEMIA
3. INFEKSI
4. KERUSAKAN GINJAL, JANTUNG DAN ORGAN LAIN
1. Penanganan luka bakar derajad I dapat
dilakukan dgn merawat luka / kulit lokal dgn
menggunakan misal, aloe vera. Beberapa
antibiotic dan antiseptik topical juga diperlukan
utk mencegah infeksi lokal
2. Pada Derajad II dan III akibat luka bakar
karena panas dgn disertai komplikasi
diperlukan evaluasi dari medis segera
mungkin. Beberapa antiseptik khusus yg
diperlukan adh spt : silver suldiazine, silver
nitrate, mafenide acetate creams
YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA KASUS
LUKA BAKAR :
 colour
 pulse / nadi
 capillary refill
 suhu
 pulse oximetry

Luka bakar akan menjadi tempat perkembangan bakteri


dlm waktu 5 hari sth cedera. Hal ini harus diantisipasi dgn
menggunakan ANTISEPTIK.
Luka bakar yang terjadi infeksi dpt merubah derajad luka
bakar dari kerusakan partial mjd keseluruhan. Pada luka
bakar seharusnya dilakukan pembalutan kain kassa dgn
diberikan SULPHASALAZINE (FLAMAZINE) dan kassa
diganti sesering mungkin dan luka dibersihkan utk
mencegah terjadi efektifnya bakteri / mikroba.
PENGOBATAN KONSERVATIF
1. Pada penanganan pertama luka bakar jgn diberikan
olesan mentega atau minyak ke dalam luka
2. Area luka bakar dibersihkan dgn sabun atau cairan savlon
jgn dgn saline
3. Blister yg tlh pecah harus di debridemende, seluruh
epidrmis yg terkelupas hrs dilepaskan
4. Aspirasi (penyedotan cairan) tdk menguntungkan/ tdk
bagus dapat menyebabkan infeksi dlm area yg tertutup
oleh blister
5. Cegah pembengkakan dan pertahankan gerakan
fungsional sangat penting dlm tujuan jangka panjang. Pd
tangan yg luka bakar hrs dipertahankan dlm posisi elevasi
dan dianjurkan utk slu bergerak
6. Nocturnal Splinting berguna utk memelihara tangan dlm
pssi pasien ungsional utk mencegah kontraktur otot
ATURAN LUAS LUKA BAKAR
1. RULES OF TEN ( BAYI )
 Extremitas 10 + 10 + 10 + 10
 Body 20 + 20
 Head 20

2. RULES OF 10 -15 – 20
 Lower extremity 15 + 15
 Upper extremity 10 + 10
 Body 20 + 20
 Head 10
3. RULES OF NINE ( DEWASA )
 Extremity 9
 Body 9 + 9 + 9 + 9
 Head 9
PRINSIP FISIOTERAPI PADA LUKA BAKAR
Cegah terjadinya kontraktur
Hilangkan oedema
Pertahankan ROM
Pertahankan kekuatan otot
Perbaiki sirkulasi
Cegah terjadinya infeksi saluran nafas
Tenangkan pasien

PENANGANAN YG TERLAMBAT, MENGAKIBATKAN :


Stiffness
atrophy
Shg pd penanganan / manajemen luka bakar
yg terlambat diperlukan tahapan penanganan:
1. physiotherapy
2. splinting
3. pressure garments
4. Contracture release

Pada kasus luka bakar yang serius yg tidak


mungkin dilakukan penanganan secara
konservatif harus dilakukan treatment oleh
specialist bedah. Dan kemungkinan dilakukan
intervensi dini untuk operasi plastik ( oleh
Plastics Surgery Unit )
 Pengobatan / perawatan luka bakar dan gerakan
sangat penting untuk hasil jangka panjang.
 Luka bakar pada tangan hrs sll dilakukan elevasi
dan gerakan yang regularly
 Fisioterapi berperan penting dalam kasus luka
bakar. Karena proses stiffness proses yang
berlangsung sangat cepat, terutama pd bagian PIP
joint, shg sgt penting diberikan Nocturnal Splinting
utk memposisikan tangan pada “posisi fungsi”
agar tidak tjd kontraktur tendon
 Luka bakar yg tidak dpt sembuh dlm jangka waktu
3 minggu harus dikonsulkan ke specialist / surgical
 Munculnya scarr tissue mrpkan keadaan
penyembuhan yg tdk berkualitas. Utk itu perlu
penanganan dini dan dpt dilakukan escharotomy
PROBLEM SOLUTION
Circuferential burn Escharatomy
Compartment syndrome Fasciotomy
Vascular damage reconstruction

Treatment pada luka bakar tergantung dari :


1. Kedalaman luka bakar ( partial thickness atau full
thickness )
2. Luas Area
3. Lokasi luka bakar
Untuk lokasi luka bakar yg berada di leher, hidung,
mulut memerlukan penanganan pertama yg cepat
yaitu pemberian oksigenasi. Hal ini dilakukan utk
mencegah obstruksi.

Luka bakar yg mengenai mata bisa mengakibatkan


penglihatan tidak jelas bahkan kebutaan

Luka bakar yang menyeluruh keseluruh tubuh


hampir 15% dari total tubuh harus diberikan
penambahan caigran intravena dan dilakukan
perawatan thd luka
DEPTH PAIN SENSA BLISTER FEEL CAPIL COLOU
TION LARY R

Erythe + + No Normal + Pink


ma

Partial +++ + Yes Moist + Mottled


thickne (basah) (merah
ss kecokla
tan
Full - - No Dry & _ White /
thickne Leathery charred
ss (pucat)
A. LUKA BAKAR PADA TANGAN
 Kedalaman luka bakar juga tergantung dari area
yang terbakar dan ketebalan kulit juga berbeda-
beda
 Luka bakar yg Partial thickness can menjadi luka
bakar yang superficial jika dirwat dgn benar,
tetapi juga bs mjd lebih dalam jika tidak ada
peran secara medis dgn baik
 Waktu yg diperlukan utk penyembuhan pd luka
bakar superficial kira-kira 5-10 hari, luka bakar
yg dalam 11-21 hari
B. FUNGSI SENSORIK
Gerakan-gerakan tangan hy akan tjd dgn baik bila terdapat
fungsi sensorik yg baik, shg tjd kerja sensomotorik
terpadu. Tangan mpy sensorik mekanisme utk mengontrol
aktivitas motor. Tangan jg mpy banyak reseptor yg
menerima rasa sakit, temperatur, alat peraba, tekanan dan
position sense yg baik
Tangan jg mpy bentuk benda tanpa melihatnya, misalnya
bentuk bulat, persegi kasar-halus kemampuan ini disebut
stereognosis
C. MASALAH FISIOTERAPI PADA BEDAH TANGAN
Pada bedah tangan masalah yg timbul terutama adanya
keterbatasan gerak sendi-sendi extra articular, yaitu :
1. Pemendekan otot
2. perlengketan jaringan
3. Pemendekan jaringan kulit
4. Pemendekan ligamen dan jaringan lunak yg lain
5. Timbulnya jaringan fibrous / jaringan ikat
D. PEMERIKSAAN FISIOTERAPI PADA LUKA BAKAR DI
TANGAN
1. ROM
2. Pengukuran kekuatan otot
3. Koordinasi antara gross and fine motor
4. Pemeriksaan fungsi
a. Reach
b. Prehension
 Pinch-Finger Tip
 Palmar tripoid Pinch
 Lateral Pinch
 Grasp_cylindrical
 Ball Grasp
 Hook
c. Carry
d. release
Keterangan :
1. Reach : kemampuan menggapai
2. Prehension :
 Pinch finger tip
 Palmar Tripoid Pinch
 Lateral Pinch
 Grasp-Cylindrical ( gerakan dimana telapak tangan meliputi
oposisi darijari-jari tangan, gerakan ini spt reflek primitif,
gerakan ini mengendor dlm posisi wrist full flexi)
 Ball grasp ( gerakan ini hampir sm dgn Cylindrical, dimana
telapak tangan mjd oposisi dr gerakan kelima jari-jari
melingkar benda)
 Hook ( posisi tangan dmn jari-jari dlm keadaan semi fleksi
tanpa bantuan ibu jari. Jari-jari hrs cukup kuat utk
membawa misalnya koper dan benda yg cukup berat
3. Carry ( menjinjing) : gerakan ini berbeda dgn gerakan
reach. Gerakan ini lebih byk bekerja anggota gerak atas
scr keseluruhan dan lebih banyak group otot fleksor
4. Release : atau disebut gerakan melepas, yaitu gerakan
extensor jari-jari maupun ibu jari. Geraka ini tdk
memerlukan banyak kekuatan dan stabilitas sendi
layer structure Function
Epidermis structure Function
Stratum corneum Protective
Keratinocytes (squmous Synthesis of keratin (skin
cells) protein)
Synthesis of
Melanocytes melanin,apigment
Langerhans cells Antigen presentation,
immune respone
Basal cells Epidermal reproduction
Epidermal Eccrine unit Thermoregulation by
appendages perspiration
Aprocrine unit Production of approcine
sweat
Hair follicle Protection , cavity enclosing
hair
Nails Protection, mechanical
assistane
Sebaceus glands Produces sebum
layer structure Function
dermis Collagen, elastin Skin proteins, skin texture
Fibroblasts Collagen synthesis for wound
Macrophages Phagocytes of foreign substaces,
initiates inflammation and repair
Mast cells Provides histamine for vasodilatation
and chemotatic factors for
inflammatory responses
Lyimphatic glands Removal of microbes and excess
interstitial fluids, provides lyimphatic
drainage
Blood vesels Providesmetabolic skin rquirements,
thermoregulation
Nerve fibers Perception of heat and cool, pain,
itching
Subcutan Fat Energy storage and balance,
eous traumaabsorbtion
tissue
E. SPLINTING
Ada 2 macam
1. Static Splint
2. Dynamic / active splint
 STATIC SPLINTING
Fungsi static splint adalah memberikan penyanggaan
daerah yg kita kehendaki pd posisi yg kita kehendaki
pula. Shg fungsi static splint dpt digunakan utk :
a. PROTECTIVE
pd penderita post operatif tendon ataupun nerve repair,
static splint dipergunakan utk immobilisasi yg berfungsi
utk memberikan proteksi pd otot atau saraf agar tidak
tjd penguluran yg berlebihan shg merusak tujuan
operasi
b. SUPPORTIVE
splint berfungsi sebagai penopang tangan agar tdk
berada dlm posisi y tdk kita inginkan. Misalnya pd
penderita radial nerve palsy atau drop hand diperlukan
static splint agar tdk drop
c. CORRECTIVE
static splint dapat dipakai utk mengoreksi posisi atau
bentuk yg kita inginkan. Misalnya pd penderita
kontraktur yg diakibatkan oleh extra articular, dpt pula
kita berikan static splint bahkan kadang-kadang
bersifat serial
2. DYNAMIC SPLINTING
Dynamic / active splinting mrpkn aplikasi pengguanaan
external force yg dinamic pd bagian ttn anggota tubuh
shg dpt diarahkan. Dgn active splint ini penderita harus
aktif dlm menggerakkan bagian dari splint tersebut. Dgn
pergerakan yg melawan external force tadi, akan
dicegah timbulnya adhession dan juga enambah
kekuatan otot yg dikehendaki. Tarikan yg dinamis juga
dpt memberikan continous stretching pd otot, ligamen,
ke arah yg kita kehendaki. Dynamic splint ini dpt
dibentuk berbagai macam sesuai dgn tujuan yg kita
kehendaki
CONTOH :
1. Penderita dgn post tendon repair flexor group.
pd masa 6 minggu diperlukan waktu utk penyambungan
tendon. Pd masa itu gerakan extensi dibatasi sampai pd
posisi wrist 15 derajad flexi
Jari-jari semifleksi shg ketegangan otot pd posisi ini tdk
mengulur flexor tendon. Pd posisi ini jk diberikan static
splint aan tjd kekakuan dan penyambungan
kemungkinan akan tjd perlengketan. Utk mencegah
kekakuan dan perlengketan tsb dibuatkan dynamic
splint yg dimana diberikan tarikan pd kuku jari-jari tsb
shg ada tarikan ke arah fleksi. Penderita disuruh
latihan extensi, dgn demikian tjd gerakan extensi yg
terbatas sdngkan gerakan fleksi secra pasif oleh
tarikan tsb. Dgn demikian tdk tjd perlengketan serta
kekakuan sendi selama immobilisasi

2. Conttoh lain pd penderita dgn kekakuan jari-jari dlm


posisi fleksi, diberikan slinting yg dinamis dgn tarikan
elastis pd msg2 jari-jari. Dgn demikian tarikan tsb
memberikan tarikan terus-menerus shg jari-jari akan
dibawa kearah extensi.
DIAGNOSIS FISIK KULIT
RIWAYAT LESI KULIT
 Salah satu dari empat keluhan utama di kulit yang
medorong pasien mencari petolongan adalah : nyeri,
disfungsi kulit, lesi asimtomatik, atau perubahan dari
keadaan normal.
1. NYERI
 harus jelas apa yang dikeluhkan oleh pasien. Apakah lwsi
tersebut nyeri atau gatal?
 Karena kulit banyak mengandung syaraf,shg sering kali yang
dikeluhkan adh nyeri.
 Inflamasi dan oedema menyebabkan nyeri
 Meskipun umum terjadi, gatal disebabkan oleh banyak sekali
kelainan shg spesifitasnya dalam diagnosis tdk benar  tidak
benar-benar disebabkan oleh penyakit kulit
Misal :
a. Gatal atau pruritis yang terjadi dari limfoma visceralis
b. Gatal karena pengendapan garam empedu pd penyakit
hepatobilier obstruktif
Tidak adanya rasa nyerimungkin juga dapat terjadi dan
penting utk diagnosa. Misal penyakit kulit yg
menyeranng neurovaskuler atau nervusdapat
menyebabkan anestesia, contohnya lepra dan canchre
sipilis.

Berikanlah perhatian khusus pd perkembangan rasa nyeri


dan lesi kulit ( waktu, keluhan, dan gambaran lesi)
2.DISFUNGSI
Disfungsi apa yang terlihat jelas ? Apakah terdapat
skuama, kelainan pd rambut, pustula, berair dsb?
Cth :
 Kemampuan berkeringat yang berlebihan atau
berkurang
 Dishidrosis
 Kulit yg kering
 Berskuama
 Sumbatan folikel
 alopecia
 Akne
3.LESI ASIMTOMATIK DAN PERUBAHAN DARI KEADAAN
NORMAL
Bagaimana pasien menemukan lesi tsb? Cth : ada
perubahan pigmentasi,ada pertumbuhan nevus dll.

TUJUH RIWAYAT KHAS YG MEMBANTU DIAGNOSA


1. Dimana lesi pertama kali terlihat? Lokasi anatomik lesi
primer dan tempat lesi berikutnya memberikan petunjuk
penting untuk diagnosa.
2. Apakah ada gejala-gejala lain yg timbul besama-sama
dg lesi kulit? Pemeriksaan sistem tsb selalu penting.
Perhatikanlah keluhan-keluhan sisteik. Banyak lesi kulit
mrpkan manifestasi penyakit sistemik penting kulit.
3. Bagaimana perubahan lesi kulit setelah terlihat ?
CATATLAH waktu dan perkembangan perubahan kulit
dan gejala atau tanda sistemk yg bekaitan. Ajukanlah
pertanyaan khusus spt, kapan lesi muncul pertama kali?
Apakah muncul sbg lesi tunggal dan menyebar? Atau
semua lesi muncul serentak apakah lesi munsul tiba-tiba
dalam beberapa menit atau scr serentak slm beberapa
hr atau minggu?
4. Kapan lesi itu terlihatutk pertama kalinya? Tentukanlah
kapan (musim apa) lesi itu pertama kali terjadi atau kpn
terlihat paling menonjol
5. Bagaimana perubahan lesi kulit tersebut sejak timbul utk
pertama kalinya? Lesi kulit berubah-ubah dan
berkembang sesuai dg fasenya.
6. Pasien tsb makan obat apa saja atau terpapar dgn
faktor-faktor yg tdk lazim. Karena lesi kulit dapat
disebabkan karena paparan obat-obatan yang
dikonsumsi oleh pasien. Kulit adalah organ akhir yg
paling sering disebutkan pd daftar fek samping obat
7. Apa yg terjadi jk ruam tsb terpapar sinar matahari?
contoh :
 Ruam pd penyakit porfiria atau lupus sistemik akan
diperberat oleh adanya sinar matahari
 Prubahan kulit pd pelagra, suatu penyakit oleh krn
difisiensi vitamin, paling menojol pd bagian tubuh yg
terpapar sinar matahari
 Psoriasis seringkali membaik jika terpapar sinar
matahari
RINGKASAN PERTANYAAN DLM ANAMNESIS UNTUK
MENEGAKKAN DIAGNOSA LESI KULIT :
1. Apakah lesi tsb nyeri atau gatal ?
2. Jenis disfungsi apa yg terjadi?
3. Bagaimana pasien menemukan lesi tsb?
4. Dimana lesi tsb pertama kali terlihat?
5. Apakah ada gejala-gejala lain waktu itu?
6. Kapan lesi tsb pertamakali terlihat ?
7. Bagaimana perubahan lesi kulit tsb?
8. Apakah ada paparan yg berkaitan?
9. Apa yg terjadi jk lesi ts terpapar sinar matahari?
SEMBILAN CIRI FISIK LESI KULIT
1. Turgor
2. Tekstur
3. Warna
4. Distribusi
5. Pola atau pengelompokkan lesi
6. Perubahan suhu kulit
7. Tingkat kedalaman lesi kulit
8. Ciri-ciri pembuluh darah
9. Ciri berbagai fase lesi kulit
PERUBAHAN MENYELURUH
Sebelum memeriksa setiap lesi,nilailah iri kulit scr
keseluruhan. Akan dapat data mengenai turgor, tekstur
dan warna kulit meskipun tdk ada kelainan setempat.
Misal :
a. TURGOR
turgor kulit umumya mencerminkan keadaan hidrasi. Pd
usia lanjut, kulit terlihat kering, hal ini mencerminkan
hilangnya elastisitas kulit dan jg keadaan kekurangan air
ekstrasel. Turgor paling baik dinilai dgn menjepit kulit
(“tenting the skin”) misal dahi lakukan dg ibu jari dan
jari telunjuk , lepaskan dg cepat,perhatikan kecepatan
kembalinya sampai datar kembali.
hidrasi dpt jg diperiksa dg merasakan kelembapan di
axilla, mata yg lunak,dan cekung.
B. TEKSTUR KULIT
tekstur kulit berubah-ubah di bawah pengaruh banyak
variabel. Tekstur kulit dpt kasar, kering, atau halus atau
mungkin dilukiskan dg istilah lain yg serupa
C. WARNA KULIT
warna kulit jg dipengaruhi oleh banyak variabel.
Gangguan melanin dpt menyeluruh atau sebagian. Atau
tidak ada pigmen sm sekalai spt albino.contoh lain:
 Hemokromatosis, yaitu penyakit kulit krn ganguan
metabolisme besi, ditandai oleh pigmentasi warna
merah tua pd kulit, diabetes melitus dan sirosis.
Ketiga keadaan tsb mrpkan akibat penumpukan zat
besi di dalam jaringan dan reaksi selanjutnya thd zat
bsi tsb
 Argiria adh penyakit kulit akibat keracunan perak. Kulit
menjadi keabu-abuan. Penyebab umum adh
penggunaan obat tetes hidung yg mengandung perak
nitrat scr berlebihan.
 Sianosis adh perubahan warna kulit mjd kebiruan yg tplg
terlihat jls di ujung jari dan bibir. Disebabkan oleh
desatusari hemoglobin.
 Ikterus adh warna kulit yg kekuningan yg disebabkan
endapan pigmen empedudi dalam kulit,atau krn penyakit
hati atau hemolisis sel darah merah.
PERUBAHAN SETEMPAT
Mula-mula lakukanlah pemeriksaan scr sepintas keseluruh
tubuh, kemudian lakukanlah pemeriksaan yg lbh teliti
dan evaluasilah distribusi, susunan dan jenis lesi kulit.

DISTRIBUSI LESI
Misal :
a. Daerah kulit yg lembab dimana permukaan kulit
bergesekan dan mengalami maserasi,mudah mterinfeksi
jamur superfisial atau intertigo.
b. Dermatitis terbatas pd daerah aksila, lipat paha, lipat
bokong, dan lipatandi bawah kelenjar mamae.
c. Derah kertinasi (kuku, siku,lutu dan kulit kepala) mudah
terjadi psoriasis
c. Dishidrosis secara selekif menyerang telapak tangan dan
telapak kaki.
d. petekiae, yaitu bintik merah kecil karena ekstravasasi
darah ke dalam kulit, kemungkinan besar timbul untuk
pertama kalinya di tungkai bawah. Alasannya, bahwa
tekanan hidrostatik dan percabangan pembuluh darah
paling besar pd bagian tubuh paling rendah

SUSUNAN LESI
Tanyakanlah “ BAGAIMANA POLA LESINYA?”.
Lesi kulit dgn distribusi sepanjang dermatom, menunjukkan
adanya penyakit neurogenik.
Cth :
a. Penyakit herpes zoster
b. Linearitas (lesi sepanjang sumbu panjang anggota
tubuh)
Susunan lesi yang disebabkan oleh byk hal, antara lain :
 Garukan pasien (mrpkan penyebab tersering)
 Erupsi krn poison ivy, suatu dermatitis kontak, iritannya
bergerak naikturun
 Pembuluh darah dan pembuluh limfe biasanya tersusun
sepanjang sumbu panjang anggota tubuh. (peradanga
pembuluh darah atau limfe dpt menyebabkan lesi linear merah )
 Skabies, penyakit kulit dpt membuat liang-liang pendek (1cm)
terutama pd kulit diantara jari-jari tangan.
c. Lesi satelit
Yaitu lesi sentral yg dikelilingi oleh dua atau lebih lesi
serupa tetapi lbh kecil.
d. Tepi lesi
mrpkan ciri lesi kulit yg berguna dlm menegakkan
diagnosis.terbagi mjd :
 Lesi terbatas tegas adh lesi yg mempunyai batas yg jelas.
 Lesi terbatas tdk tegas adh lesi dimana kulit normal dan
abnormal menyatu tanpa batas tegas antara keduanya
JENIS LESI KULIT
Pemeriksaan kulit yg teliti mencapai palpasi stp lesi.
Tentukanlah apakah lesi tsb diatas atau dibawah kulit
normal
a. Lesi diatas bidang kulit normal, jenis lesi yg ada :
papula, plak, nodulus, bidur, vesikel dan bula, pustula
b. Lesi setinggi bidang kulit. Tidak dapat dipalpasi hy bs
dilihat perubahan warna kulit
Misal :
 Makula,yaitu : lesi berpigmen pd bidang permukaan
kulit. Makula akan terjadi perubahan warna mjd bintik-
bintik coklat atau nevus jk tjd pertambahan jmh
melanosit setempat atau jmh granula melanin.
 Vitiligo, daerah kulit yg mengalami amelanosit (tdk
adanya melanosit di daerah makula)
 Makula yg disebabkan oleh krn kelainan pembuluh
darah. Hal ini terjadi jk darah keluar dr pembuluh
darahdan masuk ke dalam kulit. Kelainannya berupa
petekia (kelainan berukuran kecil dan berdiri sendiri)
dan purpura adh makula yg berukuran besar.
c. Kelainan pembuluh darah
dpt terjadi setinggi permukaan kulit atau diatasnya.
Setiap komponen percabangan pembuluh darah dapat
mengalami kelainan. Misal:
 Spider angioma, adh lesi arterial dgn banyak
percabangan yg berpulsasi dn mjd pucat kalau
ditekan. Sering tjd pd kehamilan dan penyakit
hepatobilier
 telangiektasia, adh dilatasi pembuluh darah non
neoplastik.
TEKNIK PEMERIKSAAN
Pemriksaan kulit belum lengkap kalau blm melakkan
pemeriksaan scr keseluruhan. Seluruh kulit harus
dilakukan pemeriksaan scr teliti. Pemeriksaan yg lengkap
dapat diawali dari membuka pakaian pasien secukupnya,
pemeriksaan membrana mukosa, pemeriksaan dgn kaca
pembesar, yg tepat, pencahayaan khusus utk
memvisualisasikan lesi scr optimal, diaskopi, pemriksaan
kerokan lesi dgn mikroskop dan biopsi kulit.
PERUBAHAN-PERUBAHAN YG LAZIM
1. penyakit addison
Penyakit kegagalan kelenjar adrenal, dp t menimbulkan
perubahan-perubahan sbg berikut :warna kulit pd kuku jari,
aerola, siku dan garis-garis lipatan pd telapak tangan mejadi
lebih hitam dan timbul bercak-bercak hiperpigmentasi di
daerah mukosa pipi. Penyebabnya adalah pwningkatan
hormon ACTH yg mempunyai efek merangsang melanosit.
ciri khas penyakit addison adh bintik-bintik hitam di bibir dan
gusi

2. Fixed drug eruption


penyakit yg timbul oleh krn paparan obat terutama antibiotik
(penisilin)
Gejala yg muncul muncul ruam, sth 2minggu pemberian
obat dhentikan. Gejala lain adh puritis (dpt meninjol
atau ringan), yg plg sering muncul adh ruam
morbiliformis, makulopapuler, eritematosa, simetris pd
daerah yg luas.

3. Lesi keratotik asimtomatik


adalah lesi oleh karena pemaparan arsen

4. Sindroma Ehler Danlos adh kelainan asimtomatik dan


ringan. Penyakit ini mrpkan peny egenetik. Gejala pasien
mengeluh mudah memar, penyembuhan luka yg buruk,
kulit dan persendian dpt diekstensikan scr berlebihan.
5. Penyakit neurofibromatosis (penyakit von reckling
hausen). Tumor jinak asimtomatik yg berkembang sth
dewasa. Skoliosis dan makula berpigmen sering
menyertai penyakit ini.

6. Sifilis sekunder
makula yg berdiri sendiri berwarna seperti tembaga dan
asimptomatik pd orang dewasa , dan lesi tersebar di
seluruh tubuh termasuk telapak tangan dan kaki dan
riwayat kontak seksual beberapa minggu sampai
beberapa bulan yg lalu.

7. Herpes zoster (shingles)


dgn gejala timbul vesikel yg nyeri slm beberapa hari yg
mula-mula berdiris sendiri dan kmd menyatu. Dan
Tersebar pd suatu dermatom.

8. Varisela (cacar air)


suatu infeksi hipertik dgn gambaran yg khas erupsi,
pruritis berkembang dgn cepat dari makula mjd papula,
vesikel,pustula dan akhirnya menjadi krusta. Ditemukan
di bagian tubuh wajah, kulit kepala, dan ekstremitas .
Sering jg disertai dgn demam, menggigil, rs tdk enak pd
badan, sakit kepala, anoreksia, dan sakit punggung.

9. Psoriasis
ciri berskuama mengalami likenisasi, eritema dan
terdapat papula dan plak yg berdiri sendiri dan tersebar
diatas permukaan keratotik spt siku dan lutut,
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT KULIT

Suatu keadaan pruritis merupakan gejala yang sering


muncul di penyakit kulit. Da hal ini tjd khususnya pd
keadaan yg kronis dan lama. Pruritis dpt mengakibatkan
kerusakan pd lapisan kulit, khususnya fungsi kulit sbg
pelindung akan berkurang, shg kemungkinan akan
menambah inflamasi, infeksi dan scar tissue. Ada
banyak penyebab pruritis, lbh banyak pd diabetes.
TANDA DAN GEJALA KERUSAKAN KULIT SECARA UMUM
1. PRURITIS
2. URTICARIA
3. RASH
4. XERODERMA (DRY SKIN)
5. UNUSUAL SPOTS,MOLES, NODULE , CYTS
6. OEDEMA AND SWELLING
7. CHANGES IN APPEARANCE OF NAILS
8. CHANGES IN SKIN PIGMENTATION, TURGOR, TEXTURE
PENYEBAB LESI KULIT :
1. Kontak dgn agents spt zat kimia
2. Kontak dgn organisme yang terinfeksi
3. Reaksi dari suatu medikamentosa
4. Trauma fisik
5. Faktor herediter
6. Reaksi alergi
7. Penyakit systemik
8. Luka bakar
9. Neoplasma
10.Pancaran radiasi UV
Beberapa penyakit sistemik yang mengakibatkan pruritis :
1. Diabetes
2. Drug hypersensitivity
3. Hyperthyroidesme
4. Difisiensi zat besi o/k anemia
5. Penyakit kidney
6. Leukimia
7. Penyakit liver
8. Lymphomas
9. Polycythemia rubra vera
10.Penyakit renal
11.Solid tumor malignancies
AGING DAN PERUBAHAN SISTEM INTEGUMENTARY
Kulit akan senantiasa berganti stp saat. Hal ini bs dilihat da
dirasakan .akan terjadi perbedaan yg mencolok pd kulit
remaja dewasa dan penuaan. Perubahan hormon selama
pubertas akan sangat mempengaruhi pertumbuhan
folikel rambut, kelenjar sebacea, unit apokrin dan unit
ekrin di bag tubuh tertentu. Acne, perspiration, body
odor dan freckles (bintik coklat akibat paparan sinar
matahari) dan pigmentasi akan semakain terlihat.

Selama masa adolescense dan adulthood, perubahan yg


nampak pd seorang wanita jk hamil. Suatu waktu dpt
terlhat adanya hiperpigmentasi atau bintik coklat yg
terkenal dgn melasma / pregnancy mask.
Adanya kelainan hormonaldpt jg merubah pd wajah da
ambut ( ok hormon androgen). Shg disimpulkan hormon
dan genetik sangat mempengaruhi perubahan pd kulit,
pd pria bpd umumnya perubahan menonjol adh tjd
alopecia.
Tabel 1.
Efek penuaan pada kulit

STRUKTUR FUNGSI
1. Pendataran antara 1. Berkurangnya
epidermis dan dermis permiabilitas kulit
2. Perubahan pd sel basal 2. Berkurangnya respon thd
3. Berkurangnya sel peradangan
langerhans 3. Berkurangnya sistem
4. Berkurangnya melanocyts imun
STRUKTUR FUNGSI
5. Berkurangnya ketebalan 4. Berkurangnya proses
lap dermis penyembuhan luka
6. Berkurangnya 5. Berkurangnya fungsi
vaskularisasi kelenjar ekrin
7. Berkurangnya jmh dan 6. Berkurangnya elastisitas
ukuran dari kelenjar 7. Berkuragnya produksi vit
8. Berkurangnya jumlah dan D
susunan dari nerve ending 8. Berkurangnya fungsi
9. Berkurangnya jmh sestem sensori
melanocyst di bulbus rambut
Dari tabel diatas dpt diterangkan beberapa perubahan yg
tjd di kulit sth tjd proses penuaan. Hal yg plg utama pd
perubahan susunan lap kulit adh berkurangnya fungsi
proteksi kulit karena berkurangna fungsi dari lap
corneum. Lap ini mjd lebih tipis. Shg :
1. Permukaan kulit mjd lebih transulent
2. Reaksi thd antigen lebih lemah
3. Berkurangnya perubahan kelembapan
4. Berkurangnya pengaturan temperatur perifer
5. Dan berkurangnya fungsi counter iritasi
Ada sedikit melanosit shg fungsi proteksi thd sinar UV
semakin berkurang.
Berkurangnya sel langerhans,mengakibatkan berkurangnya
fungsi thd antigen dan sistem imun
Menurut penelitian umur 70 tahun jumlah sel langerhans
hanya ada sekitar setengah dari jumlah semasa awal
adulthood.

Lapisan epidermis mrpkan lap yg penting dlm


pembentukan vit D, dimana pembeuntukannya dibantu
dgn hormon, 7-Dehydrocholesterol, diexposed dari
matahari. Pd usia 65 th level hormon hy bekisar 25%
dari jmh usia muda, tjd deficiensi vit D. karena vit D
sangat penting / organ vital dalampembentukan tulang,
jika tjd difisiensi kemungkinan sekali akan tjd
osteoporosis.
PENYAKIT KULIT YANG SERING TERJADI

1. DERMATITIS ATOPIK
Dermatitis atopik adah suati penyakit kulit yg sering tjd.
Manifestasiya berupa exceem disertai pruritis. Biasanya tjd
krn faktor alergi pd umumnya
Etiologi scr jls blm diketahui (idiopatik). Faktor resiko berupa
izat iritan, elergi, lingkungan fisik, dan stress emosional.
Tetapi jk alergi krn makanan bkn termasuk dlm penyakit
dermatitis atopik.
Tanda dan gejala :
Pruritis,kulit mjd kering krn berkurangnya komposisi air
transepidermal,perih, bersisik, kulit pecah2, dan telapak
tangan jg menjadi kering (jk tjd di tangan ).
Manifestasi klinik :
Dermatitis atopik jk tjd pd anak-anak,manifestasi
bentuknya adh akutyaitu berwarna merah. Jk anak
tumbuh dewasa maka bentuk kronis berubah warna mjd
coklat keabu-abuan, tebaldan kulit kering. Bagian tubuh
yg biasa tjd adh di permukaan fleksor spt di ellbow,
knee, neck, permukaan samping, kantong mata.

Xerosis dan pruritis mrpkan tanda dan gejala umum yg


menyertai dermatitis atopik. Bakteri dan jamur
merupakan penyebab sekunder.
Jk dermatitis atopik tjd di tangan atau kaki akan mjd
masalah yg besar bg pasien.
Manajemen pengobatan dermatitis atopik :
Prinsip terapi adh menghenntikan prosesinflamasi, dimana
jk tdk dihentikan maka komplikasi lbh lanjut kulit mjd
kering, bersisik, perih . Personal hygiene, mousturizer,
menghindari zat iritan, sangat perlu dlm program
edukasi. Salep topical sangatdiperlukan dan jg
pengobatan oral sistemik spt antibiotik, antihistamin,
dan mungkn jg diperlukan corticosteroid. Beberapa
pengobatan jg menambah penambah sstem imun untuk
mengantisipasi virus atopic menyerang kembali.
Education by therapist :
1. Menyarankan ke pasien agar hidup sehat ( mencegah
kulit kering dan pecah2)
2. Stp hari px (2/3 ali sehari) menggunakan mousturiser yg
direkomendasikan ( bs menggunakan cream yg
mengandung lanolin atau petrolatum
3. Untuk menjaga evaporasi kulit gunakan cream yg
mengandung lactit acid atau urea.
4. Untuk mencegah agar tdk tjd nyeri yg berlebihan,
disarankan px mandi dgn menggunakan air dan sabun
yg nonparfum, atau ada kandungan zat2 iritan lainnya.
5. 5 menit sth mandi kulit diolesi oleh emolient
Dermatitis atopic pd anak
2. DERMATITIS CONTAC
Penyakit ini bs mjd akut maupun kronis. Penyebabnya
oleh krn terpapar agent zat kimia, makanik,fisik, atau
biologi. Lingkungan sekiar mrpkan faktor pencetus
terbesar. Mjd kronis krn kegagala sel mediator utk reaksi
hipersensitifitas utk menanggapi antigen atau subsatnsi
yg msk ke kulit.
Manifestasi klinis :
Adanya gatal, perih, eritema dan kadang bengkak. Jika
tanda ini tdk hilang maka akan menebal dan akan
meninggalkan pigmen di kulit. Tanda Akut akan terjadi
sekitar 3 minggu. Kronis akan berlangsung terus sp
agent dapat dimusnahkan
Dermatitis contact
Dermatitis kontak sering tjd pd pasien yang sensitif pd
nikel, dlm bidang FT hati2 dalam pemakaian zat additif
dalam teknik whirlpool, gel ultrasound, pad elektroda.
Pengobatan
Pengobtan tdk serumit dermatitis atopik. Tetapi lebih
difokuskan dalam hal perawatan diri. Px dpt
menggunakan sabun2 antibakterial dan antiperspirant
utk tetap melindungi kulit superficial. Perlu ditambahkan
pulacream yg mengandung lanolin.
3. Exzema
Exzema sering jg disebut dermatitis. Menurut Nicoll, 1993,
antara ezcema dan dermatitis mrpkan kata satu yg
sama. Yaitu suatu penyakit kulit yg ditandai dgn
karakteristik penampakan menggerombol. Penyakit ini
tjd proses inflamasi superficial ok paparan zat iritan,
alergi, atau faktor genetik shg mjd suatu penyakit yg
idiopatik. Ada 3 tahapan ezcema yaitu :
1. Akut
ditandai dg adanya exudat (terkadang), gatal, papule
eritema, dan vesicles.
2. Sub akut
eritema, eksoriasi, papule dan plak yang berkelompok
atau bahkan terpisah-pisah
3. Kronis
terjadi penebalan kulit dan kulit kelihatan semakin
rusak. Excoriated papule,firotik papuledan nodul.

Penyebab :
Belum diketahui scr pasti. Dugaan disebabkan ok
hiproteinemia, isufisiensi vena, allergi, leukimia dan
lymphoma.
4. STASIS DERMATITIS
Penyakit ini mrpkan perkembangan dari kulit yang sangat
kering, tipis dan terkadang muncul ulcer. Pd mumnya
penyakit ini tjd pd pasien yg mempunyai riwayat
varises, DVT.
Proses awal penyakit ini adh muncul bengkak di tungkai
bwh dan nampak sekali penonjolan vena baliknya. Krn
itu tjd stasis pd vena  ischemia  hypoxia pd vena 
jaringan lunak necrosis. Sensasi perih, pegal terasa
berat pd tungkainya,kulit kelihatan coklat, penyakit ini
lama utk sembuh krn ada kerusakan pd pembuluh
darah vena
5. ROSACEA
Rosacea adh penyakit kronis dari kerusakan wajah yg
terjadi pd umur middle-age dan older. Walaupun hampir
sama dg akne tp ada perbedaan yaitu : pada rosacea
bentuk acne spt papule, pustula ,oily skin,dan kerusakan
vaskularisasi (muncul eritema dan telangiektasia). Belum
diketahui faktor penyebabnya.
Manifestasi klinik :
tulang pipi, hidung, dagu tampak kemerahan spt kulit
terbakar
Manajemen pengobatan :
Dengan mengentikan proses inflamasi dengan pengobatan
secara topikal maupunsistemik.

Anda mungkin juga menyukai