Anda di halaman 1dari 19

MENJADI GURU

PENDIDIKAN JASMANI
OLAHRAGA DAN
KESEHATAN DI ABAD 21

NAMA : FAJRI ANWAR


NIM : 2005106035
KELAS : A\2020
1. pendahuluan
 Di era Abad 21 saat ini, seluruh lingkup profesi menuntut adanya dedikasi dan kualitas kerja

yang lebih sempurna, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara penuh pada organisasi
profesi dan masyarakat luas. Pembelajaran PJOK merupakan proses pendidikan yang
kompleks melalui medium aktivitas fisik yang fokus pada pencapaian seluruh ranah tujuan
belajar yang terdiri dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, secara simultan
dikembangkan dalam sebuah rancangan belajar yang berkualitas.
2. Pembahasan

A. Karakteristik Pembelajaran PJOK

 PJOK bertujuan untuk mengembangkan aspekkebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan

kritis, keterampilan sosial, emosional, etika moral, dan aspek pola hidup sehat. Hakikat penjasorkes
sebenarnya tercipta dari sebuah rancangan pembelajaran yang berorientasi pada gerak, permainan,
dan olahraga. melalui karakteristik pembelajarannya menuntut guru penjasorkes untuk selalu
mempersiapkan diri dengan meningkatkan kemampuan teoritis maupun praktis, profesionalisme guru
penjasorkes menjadi sebuah keniscayaan.
B. Karakteristik Peserta Didik Abad 21

• Situasi abad 21 seringkali di identikkan dengan masyarakat informasi yang ditandai oleh munculnya
fenomena masyarakat digital. Karakteristik pesertadidik abad 21 dalam proses pembelajaran berbeda dengan
karakteristik peserta didik jaman dahulu. Jaman dahulu peserta didik praktis hanya memiliki peluang belajar
pada lembaga sekolah, tetapi sekarang sumber belajar ada di mana-mana dan bahkan terbawa kemana-mana.

C. Keterampilan Abad 21

• Di abad 21, pendidikan berada di masa pengetahuan (knowledge age) dengan percepatan peningkatan
pengetahuan yang luar biasa yang didukung oleh penerapan media dan teknologi informasi.Menurut
keterampilan abad 21 terdiri dari; (1) Keterampilan hidup dan berkarier (life and career skills), (2)
keterampilan belajar dan berinovasi (learning and innovation skills), dan (3) keterampilan mediateknologi
dan informasi (Information media and technology skills).
D. Kompetensi Guru Profesional

• Peningkatan kualitas SDM merupakan fokusutama dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Guru
PJOK sebagai pembelajar dan pendidik memiliki tanggungjawab untuk mengembangkan kognitif, afektif
dan psikomotor peserta didik. Di dalam tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa
kompetensi pendidik terdiri dari kompetensi: 1) pedagogik, 2) kepribadian, 3) profesional, 4) sosial.

E. Peningkatan Profesionalisme Guru PJOK

• Sebenarnya ditentukan oleh guru itu sendiri. Jika seorang guru ingin mengembangkan
profesionalismenya, Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu : Memahami standar tuntutan
profesi guru, Mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan, Membangun kesejawatan
melalui organisasi keilmuan dan organisasi profesi, Mengembangkan etos kerja yang mengutamakan
pelayanan bermutu tinggi. Mengadopsi inovasi dan mengembangkan kreativitas,
F. Profesionalisme Guru PJOK

• Profesionalisme berasal dari profession yang berarti pekerjaan. Menurut [9], profession mengandung arti yang sama
dengan kata occupationatau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau latihan
khusus. Berdasarkan UU tentang Guru dan Dosen Pasal 7 dinyatakan bahwa prinsip-prinsip profesionalitas adalah:
(a) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa,dan idealisme,
(b) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,ketakwaan, dan akhlak mulia,
(c) memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikansesuai dengan bidang tugas,
(d) memiliki kompetensiyang diperlukan sesuai dengan bidang tugas,
(e)memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas Keprofesionalan
3. Penutup

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjadi guru PJOK abad 21, adalah

(1)memahami standar tuntutan profesi yg ada

(2) mencapai kualifikasi dan kompetensi yg dipersyaratkan,

(3)memahami karakteristik pembelajaran PJOK,

(4) memahami karakteristik guru PJOK abad 21, dll


TRANSFORMASI NILAI MELALUI
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
JASMANI DALAM PEMBENTUKAN
KARAKTER SISWA ABAD 21
1. pendahuluan
Degradasi moral dan sosial melanda dunia pendidikan yang sebagian besar peserta didiknya

adalah remaja dan generasi muda. Setiap individu akan selalu mengalami proses belajar

selama hidupnya. Kegiatan belajar akan terhenti ketika proses itu sendiri telah berhenti.

Edward (Husdarta & Kusmaedi, 2012: 214) menjelaskan pengaruh pendidikan jasmani dan

olahraga terhadap perkembangan sosial di antaranya: 1. Mengembangkan watak yang baik,

2. Membangkitkan altruism, 3. Membangkitkan kendali diri dan kontrol social, 4.

Mengembangkan ketabahan, 5. Mempersiapkan olahragawan memasuki kehidupan.


2
 Pada makalah ini diterapkan metode Pkualitatif dengan metode analisis isi Penelitian ini
. Metode penelitian
mengkaji berbagai informasi tekstual sebagai data dan mengelaborasinya dengan pengalaman
empiris.
3. Hasil dan pembahasan
Bagian ini menjelaskan transformasi nilai karakter dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
Pendidikan karakter mutlak diperlukan dan dilaksanakan pada abad 21 sebagai langkah
kuratif dan patologi sosial di masyarakat, namun langkah preventif guna pembentukan
karakter baik (good character) dari setiap peserta didik belum efektif digunakan dalam
pendidikan karakter. Penguatan pendidikan karakter pada anak-anak usia sekolah pada semua
jenjang untuk memperkuat nilai-nilai moral, akhlak, dan kepribadian peserta didik dengan
memperkuat pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran.
Darmiyati Zuchdi (2011:35) yaitu:
1. Pendidikan jasmani dan olahraga dapat membangun keberanian. Melalui kegiatan
pendidikan jasmani dan olahrga selalu penuh tantangan, baik dalam latihan maupun ketika
bertanding.
2. Pendidikan jasmani dan olahrga dapat memperkuat keimanan. Iman adalahsebuah bentuk
kedekatan individu dengan Tuhannya. Dalam pendidikan jasmani dan olahraga proses untuk
memperkuat keimaan selalu dilakukan,
3. jasmani dan olahraga dapat memacu sifat bekerja keras.
Daftar beberapa karakter dalam mata pelajaran Pendidikan jasmani menurut (Kemdiknas, 2010:3):

1. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan (Religius) Pikiran.


2. Jujur
3. Bertanggungjawab
4. Bergaya hidup sehat
5. Disiplin
6. Kerja keras
7. Percaya diri
8. Berjiwa wirausaha
9. Berpikir logis,kritis, kreatif,dan inovatif
10. Mandiri
4. kesimpulan
Pendidikan jasmani sebagai wahana dalam mencapai tujuan pendidikan nasional, memiliki
peranan yang strategis sebagai alat pendidikan dan sarana habituasi penanaman nilai-nilai yang
terkandung di dalam pendidikan jasmani. Karakter dan nilai-nilai moral yang diyakini
terkandung dalam aktivitas jasmani dan olahraga tidak dengan sendirinya terinternalisasi dan
terproyeksi dalam kehidupan sehari-hari dari pelaku ataau partisipan aktivitas jasmani dan
olahraga tersebut, melainkan nilai moral yang telah dipilih harus diorganisasikan,dikontruksi,
dan ditransformasikan ke dalam struktur dasar penalaran individu yang berpartisipasi di
dalamnya.
OPTIMALISASI KETERAMPILAN
PEMBELAJARAN ABAD 21 DALAM PROSES
PEMBELAJARAN PADA GURU MTs
MASSARATUL MUT’ALLIMIN BANTEN
PENDAHULUAN
 Abad 21 disebut juga dengan abad revolusi industri 4.0, abad perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang begitu cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu cepat menuntut siswa harus mampu
beradaptasi dan mengikuti perkembangan tersebut. UNESCO telah membuat empat pilar pendidikan untuk
menghadapi abad 21, yaitu:
 (1) learning to how (belajar untuk mengetahui),
 (2) learning to do (belajar untuk melakukan),
 (3) learning to be (belajar untuk mengaktualisasikan diri sebagai individu mandiri yang berkepribadian),
 (4) learning to live together (berjalan untuk hidup bersama)
metode
 Tahap Awal (Observasi)
Meliputi:  Tahap Inti
 1. Permasalahan yang (Pelaksanaan)Meliputi :
dialami oleh sekolah  1. Pemaparan Materi
 2. Solusi Terhadap  2. Interaksi Tanyajawab
Permasalahan  3. Diskusi Interaktif
 3. Waktu Pelaksanaan Tahap Akhir
(Evaluasi)
Meliputi :
1. Pemberian
Angket
2. Analisis Angket
3. Penarikan
Hasil dan pembahasan
 Kegiatan pengabdian kepada masyarakat  Persentase hasil angket pemahaman peserta
dilakukan melalui tiga tahapan yaitu tahap awal terhadap materi ditinjau dari aspek yang diukur
berupa observasi permasalahan yang dialami disajikan dalam Tabel 2.
oleh mitra PKM, hasil dari tahap awal berupa
identifikasi permasalahan, solusi serta jadwal
pelaksanaan kegiatan PKM. Hasil angket tentang
pengenalan keterampilan pembelajaran abad 21
disajikan dalam Tabel 1.
kesimpulan
 Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan diperoleh data bahwa pemahaman guru mengenai
keterampilan pembelajaran abad 21 menjadi lebih baik berdasarkan hasil evaluasi angket yang diberikan kepada
peserta. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan PKM dapat mengoptimalkan pengetahuan guru di
MTs Massaratul Muta’llimin Banten terhadap keterampilan pembelajaran abad 21.
Sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai