Anda di halaman 1dari 27

KONFLIK

 Pengertian Konflik
♥ Secara Etimologis :
Berasal dari bahasa Latin configere, berarti
saling memukul.

♥ Secara sosiologis :
Konflik adalah suatu proses sosial antara dua

orang atau lebih (kelompok) yang berusaha


menyingkirkan pihak lain dengan jalan meng-
hancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
♥ Menurut Soerjono Soekanto :
Suatu proses sosial individu atau kelompok
yang berusaha untuk memenuhi tujuannya
dengan jalan menantang pihak lawan yang
disertai ancaman dan / kekerasan.
♥ Menurut Gillin dan Gillin
Proses disosiatif dibagi menjadi
tiga bentuk :

1. Persaingan

Melakukan usaha atau perjuang


an secara sportif, damai, tanpa
ancaman atau benturan fisik de-
ngan pihak lawan.
2. Kontravensi :

Suatu bentuk perjuangan mencapai


tujuan yang ditandai oleh adanya
ketidakpuasan, rencana dan
perasaan tidak suka yang
disembunyikan, kebencian atau
keragu-raguan terhadap
kepribadian orang.
3. Konflik :

Suatu bentuk perjuangan seseorang


atau kelompok untuk mencapai tuju-
an dengan jalan menantang pihak la
wan yang disertai dengan ancaman
dan kekerasan.
Konflik lahir dari kenyataan akan adanya
perbedaan-perbedaan baik ciri badaniah,
emosi, kebudayaan, kebutuhan, kepenting-
an, maupun pola-pola perilaku individu /
kelompok dalam masyarakat.

Perbedaan-perbedaan ini memuncak keti-


ka sistem sosial masyarakatnya tidak
dapat mengakomodasi perbedaan-perbe-
daan tersebut.
 Faktor-faktor Penyebab Konflik :

1. Perbedaan antar individu :


Terutama perbedaan dalam pendirian
dan perasaan.

2. Perbedaan Kebudayaan :

Kebudayaan Kepribadian
3. Perbedaan Kepentingan :

Individu dan kelompok memiliki kebu –


tuhan dan kepentingan ( politik, ekono-
mi, sosial dan budaya ) yang berbeda
dalam melihat / menegrjakan sesuatu.

4. Perubahan Sosial :

Perubahan akan selalu terjadi seiring


berkembangnya kebutuhan dan penge
tahuan.
Perubahan-perubahan yang terjadi akan
mempengaruhi cara pandang sebagian
anggota masyarakat terhadap nilai, nor-
ma, dan pola perilaku masyarakatnya.

Jika perubahan terjadi sangat cepat, dan


meluas, maka akan muncul perilaku-peri
laku lain yang dianggap sebagian anggo
ta masyarakat sebagai perilaku yang ber
lawanan, aneh dan bertentangan dengan
kebudayaan masyarakat, sehingga mun-
cul penolakan. Dari sini maka muncul
konflik dan pertentangan dalam masyara
kat.
 Bentuk-bentuk Konflik :

Soerjono Soekanto :
1. Konflik pribadi

2. Konflik rasial

3. Konflik antar kelas

4. Konflik politik

5. Konflik internasional
 Dampak dari Sebuah Konflik
☻Positif :
♥ Memperjelas aspek-kehidupan yang belum
jelas / masih belum tuntas ditelaah.

♥ Memungkinkan adanya penyesuaian kem-


bali norma-norma dan nilai-nilai serta hu -
bungan-hubungan sosial dalam kelompok
yang bersangkutan sesuai kebutuhan.

♥ Meningkatkan solidaritas sesama anggota


kelompok (in group solidarity) yang sedang
mengalami konflik dengan kelompok lain.
♥ Merupakan jalan untuk mengurangi keter-
gantungan antar individu dan kelompok.

♥ Dapat membantu menghidupkan kembali


norma-norma lama dan menciptakan nor-
ma-norma baru.

♥ Dapat berfungsi sebagai sarana untuk


mencapai keseimbangan antara
kekuatan
kekuatan dalam masyarakat.
♥ Memunculkan sebuah kompromi baru apa-
bila pihak yang berkonflik dalam kekuatan
yang seimbang.

☻Negatif :
♥ Keretakan hubungan antar individu dan
persatuan kelompok.

♥ Kerusakan harta benda dan hilangnya nya-


wa manusia.

♥ Berubahnya kepribadian para individu.

♥ Munculnya dominasi kelompok pemenang


atas kelompok yang kalah.
KONFLIK DAN KEKERASAN
Teori-teori Tentang kekerasan
Teori-teori tentang Kekerasan :
1. Teori Faktor Individual :
setiap perilaku kelompok termasuk perilaku
kekerasan selalu berawal dari perilaku indi-
vidual.

Agresivitas perilaku seseorang dapat me -


nyebabkan timbulnya kekerasan baik yang
dilakukan individu secara sendirian maupun
bersama orang lain, baik spontan maupun
direncanakan.
Faktor penyebab dari perilaku kekerasan tersebut
antara lain karena faktor pribadi dan sosial.

Pribadi :
Kelainan jiwa : psikopat, psikoneurosis, dan frus-
trasi yang kronis serta obat bius.

Sosial :
Konflik RT, perebutan wilayah, faktor budaya,
faktor media massa.
 Teori Faktor Kelompok :

Individu cenderung akan membentuk kelom


pok dengan mengedepankan identitas berda-
sarkan : ras, agama atau etnik.

Benturan antara identitas kelompok yang ber-


beda inilah sering menjadi penyebab konflik
dan kekerasan.
 Teori Dinamika Kelompok :

Kekerasan terjadi karena adanya deprivasi rela-


tif dalam kelompok atau masyarakat.
(perubahan-perubahan sosial yang terjadi demi-
kian cepat dalam masyarakat tidak mampu di
tanggap dengan seimbang oleh sistem sosial
dan nilai yang berlaku dalam masyarakatnya).
Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan
 Konsiliasi :
Dilakukan melalui lembaga-lembaga yang me
mungkinkan dilakukan diskusi dan pengambil
an keputusan yang adil diantara pihak-pihak
yang bertikai ( contoh DPR )

 Mediasi :
Cara pengendalian konflik dimana kedua belah
pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk
pihak ketiga sebagai mediator.
Pihak ketiga akan memberikan nasihat-nasihat
tentang cara terbaik menyelesaikan pertentang
an mereka.
Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan
 Arbitrasi :
Cara pengendalian konflik dimana kedua
belah pihak yang berkonflik menerima keha-
diran pihak ketiga untuk mengambil keputu-
tusan-keputusan yang harus dipatuhi oleh
kedua belah pihak.
INTEGRASI SOSIAL
 Pengertian Integrasi sosial :
Proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda
dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesa-
tuan.

Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff,


syarat terjadinya Integrasi sosial :
☻Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa
mereka berhasil saling mengisi kebutuhan me-
reka.
☻ Masyarakat berhasil menciptakan kesepa -
katan (consensus) bersama mengenai nor-
ma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan
dan dijadikan pedoman dalam berinteraksi
antara satu dan lainnya, termasuk menyepa
kati hal-hal yang dilarang dalamkebudaya -
annya.

☻Norma-norma & nilai-nilai sosial itu berlaku


cukup lama, tidak mudah berubah, dan dija-
lankan secara konsisten oleh seluruh anggo
ta masyarakat.
Cepat atau lambatnya proses integrasi tergan
Tung pada beberapa faktor :

☻ Homogenitas kelompok

☻ Besar kecilnya kelompok

☻ Mobilitas geografis

☻ Efektifitas komunikasi dalam masyarakat


 Bentuk-bentuk Integrasi Sosial :

1. Asimilasi ( Assimilation ) :

+ =
Pembauran dua unsur sosial yang berbe-
da dan menghasilkan suatu unsur sosial
yang baru.
2. Akulturasi :

+ =
Penyatuan dua unsur sosial yang berbe -
da menyebabkan keduanya hampir seru-
pa. Namun, setiap unsur masih memper-
tahankan cirinya.
 Faktor-faktor Pendorong Integrasi Sosial :

♥ Toleransi terhadap kelompok-kelompok ma -


syarakat dengan kebudayaan yang berbeda.

♥ Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi


bagi pelbagai golongan masyarakat dengan
latar belakang kebudayaan yang berbeda.

♥ Sikap saling menghargai orang lain dengan


kebudayaannya.
♥ Sikap terbuka dari golongan yang berkua
sa dalam masyarakat.

♥ Persamaan dalam unsur-unsur kebudaya-


an.

♥ Perkawinan campuran (amalgamation).

♥ Adanya musuh bersama dari luar.

Anda mungkin juga menyukai