Anda di halaman 1dari 12

Daur Hidup dan Peranan

Virus
Nurul Apriani Wulandari Wahid
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan cara reproduksi pada virus setelah
menyimak video dengan benar
2. Peserta didik dapat membandingkan daur litik dan daur lisogenik pada
virus setelah melihat tayangan video dengan benar
3. Peserta didik dapat menentukan peranan virus dalam kehidupan setelah
literasi dan berdiskusi dalam kelompok dengan benar
4. Peserta didik dapat menganalisis cara reproduksi virus HIV dan
dampaknya bagi tubuh yang terinfeksi setelah menyimak video dan
berdiskusi dalam kelompok dengan benar
5. Peserta didik dapat membuat media informasi tentang bahaya AIDS
melalui penugasan (lanjutan penugasan pada pertemuan 1) dengan benar
VIDEO ORIENTASI MASALAH
Penguatan Materi
1. Virus bereproduksi dengan cara melakukan replikasi, replikasi
pada virus terbagi atas 2 yaitu melalui daur lisis dan daur
lisogenik
Daur litik
Daur lisogenik
Tabel perbedaan daur litik dan
lisogenik
Pembeda Daur litik Daur lisogenik

Kondisi awal inang nonvirulen virulen


(bakteriofag)

Tahapan replikasi 5 tahap (adsorpsi- 4 tahap (absorpsi-penetrasi-


penetrasi-replikasi- penggabungan-pembelahan)
perakitan-lisis)
Kelanjutan siklus Terhenti karena sel Dapat berlanjut ke siklus litik
inangnya lisis/mati jika virulensi bakteri hilang
Kondisi akhir inang Lisis (pecah) Bakteriofage masih dapat
beraktifitas normal bahkan mampu
membelah
waktu  relatif singkat Relatif lama
3. Virus ada yang menguntungkan dan adapula yang merugikan. Virus
yang menguntungkan adalah virus-virus yang
digunakan/dimanfaatkan dalam memproduksi berbagai jenis
produk yang bermanfaat bagi manusia, seperti:
a. vaksin, antigen yang diinaktivasi atau dilemahkan yang bila
diberikan kepada orang yang sehat untuk menimbulkan
antibodi spesifik terhadap mikroorganisma tersebut, sehingga
bila kemudian terpapar, akan kebal dan tidak terserang
penyakit. Bahan dasar membuat vaksin tentu memerlukan
mikroorganisma, baik virus maupun bakteri
b. rekayasa genetik untuk terapi gen, Terapi gen merupakan upaya
perbaikan informasi genetik dengan memperbaiki susunan basa
nitrogen pada untaian DNA di dalam gen. Terapi gen
membutuhkan vektor (pembawa), dalam hal ini contohnya
membutuhkan virus. Virus yang akan digunakan sudah mengalami
rekayasa genetik yang disesuaikan dengan kebutuhan atau target
yang akan diterapi, terapi gen diharapkan dapat mengatasi
berbagai macam penyakit akibat mutasi gen, contoh kanker
c. pemberantas hama tanaman (baculovirus), merupakan virus
parasit pada serangga
3. Virus yang merugikan cenderung mengakibatkan berbagai
penyakit pada manusia, seperti, HIV menyebabkan penurunan
kekebalan tubuh, virus covid-19 dan H5N1 yang menyerang
sistem pernapasan, virus polio yang menyerang sistem saraf,
dan virus ebola yang menyerang sistem pertahanan tubuh dan
merupakan virus yang paling mematikan.
4. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome ) merupakan
penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus Human
Immunodeficiency Virus (HIV). Infeksi virus ini mengakibatkan
menurunnya daya tahan tubuh seseorang, menyerang limfosit
T4 yang mempunyai peranan penting dalam mengatur imunitas.
Seseorang yang mengidap HIV jumlah limfosit T akan menurun
dan menyebabkan infeksi dari patogen (bakteri ataupun virus)
lainnya sangat mudah terjadi di dalam tubuh. Sekali terinfeksi
HIV maka seumur hidup orang tersebut akan membawa virus
HIV. Virus HIV terdapat pada darah, cairan sperma, cairan yang
dihasilkan vagina dan cairan tubuh lainnya dari penderita AIDS
5. HIV tidak dapat diobati namun dapat diperlambat proses
replikasinya, yakni dengan terapi ART (antiretroviral) secara
teratur dan dalam pengawasan dokter. ART dapat mencegah
virus menempel pada sel tubuh dan dapat mencegah
penciptaan, perakitan dan penyebaran virus-virus baru di dalam
tubuh. Sehingga hal ini dapat membuat sistem pertahanan
tubuh mampu mengatasi infeksi dari patogen lain dan
mencegah terjadinya AIDS.
6. Jika penderita telah berada dalam tahap AIDS maka dokter akan
meresepkan ART bersama obat lainnya, contohnya antibiotik
untuk mengobati TBC
Kesimpulan
▪ Virus HIV menyerang sel T pembantu (CD4) yang merupakan target
utama. Setelah masuk virus kemudian memperbanyak diri, setelah
partikel virus telah dibuat, mereka meninggalkan sel T yang telah
rusak/lisis dan menginfeksi sel T lainnya. Sel T kehilangan kemampuan
untuk melindungi tubuh dan mati, dengan cara inilah HIV membunuh
lebih banyak sel T pembantu (CD4) dan melemahkan sistem kekebalan
tubuh, sehingga hal ini dapat dimanfaatkan oleh patogen (bakteri
atau virus) lain untuk menyerang tubuh yang dikenal dengan infeksi
oportunistik. Jika kamu menderita HIV + lebih dari satu infeksi
oportunistik maka kamu menderita AIDS
▪ Untuk mencegah infeksi virus HIV maka dapat dilakukan dengan:
1. Menghindari seks bebas (berganti-ganti pasangan seksual)
2. Menghindari Narkoba karena dari narkoba inilah sering terjadi pemakaian
jarum suntik secara bergantian.
3. Menghindari transfusi darah dari penderita HIV
4. Berpegang teguh pada ajaran agama
5. HIV tidak dapat diobati namun dapat diperlambat proses
replikasinya, yakni dengan terapi ART (antiretroviral) secara
teratur dan dalam pengawasan dokter. ART dapat mencegah
virus menempel pada sel tubuh dan dapat mencegah
penciptaan, perakitan dan penyebaran virus-virus baru di dalam
tubuh. Sehingga hal ini dapat membuat sistem pertahanan
tubuh mampu mengatasi infeksi dari patogen lain dan
mencegah terjadinya AIDS.
6. Jika penderita telah berada dalam tahap AIDS maka dokter akan
meresepkan ART bersama obat lainnya, contohnya antibiotik
untuk mengobati TBC

Anda mungkin juga menyukai