Anda di halaman 1dari 29

CURRICULUM VITAE

Nama : dr. RA Linda Andriani, SpPD, KP, FINASIM


TTL : Jakarta, 27 Februari 1977
Alamat : Jl. Ariodillah IV No.2312 Rt.36 Rw.13 Kel. 20 ilir D3 Kec Ilir timur I
Palembang 30129

Riwayat pendidikan :
Dokter umum, FK UNSRI Palembang tahun 2000
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, FK UNSRI Palembang tahun 2015
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Pulmonologi, FK UNSRI
Palembang tahun 2020

Riwayat pekerjaan :
RS Bukit Asam Tanjung Enim tahun 2001
RSUD Prabumulih tahun 2001-2004
King Faisal Hospital, Thaif, Kingdom od Saudia Arabia tahun 2004-2005
RSUP dr. Moh. Hoesin Palembang tahun 2006 sampai sekarang
ALL ORAL TREATMENT
TB RESISTEN OBAT

RA Linda Andriani
2022
PENDAHULUAN
WHO Global TB Report 2020
• TB RO masih menjadi ancaman dalam pengendalian TB dan
masalah kesehatan masyarakat di dunia.

• Secara global (2019) TB RO 3,3% pasien TB baru & 17,7%


pasien yang pernah diobati.
• 9,96 juta insidens TB, 465.000 TB MDR/TB RR, hanya 206.030
ditemukan dan 177.099 (86%) diobati, angka keberhasilan
pengobatan 57%.

• Indonesia, TB RO 2,4% pasien TB baru dan 13% pasien TB


yang pernah diobati . Insiden kasus TB RO 24.000, 11.500
pasien TB RR ditemukan, sekitar 48% pasien memulai
pengobatan, keberhasilan pengobatan 45%.
Definition

Drug Multi-drug Extensively


Sensitive resistant Pre-XDR drug resistant

Rifampicin Rifampicin Rifampicin Rifampicin


S IS TANT RESI STANT RES I S TANT
R E

Isoniazid Isoniazid Isoniazid Isoniazid


ANT S TANT TA NT
RES I S T RES I RESIS

Fluoroquinolone Fluoroquinolone
TANT TA NT
RE S IS RESIS

Group A drugs
Lfx,Mfx,Bdq,Lzd
WHO 2021 I S TANT
RE S
DIAGNOSIS
Perkembangan Pemeriksaan
Diagnostik TB
TCM – 2 jam

LPA
5–7
Metode hari
MGIT
6–8
minggu

Metode LJ
Konvensional
10-14 minggu

Spesimen non-dahak :
1. cairan serebrospinal (CSF)
2. jaringan biopsi
3. kelenjar getah bening.
Kriteria pasien terduga TB resistan obat

1. Pasien TB kronik (gagal kategori 2)


2. Pasien TB pengobatan kategori 2 yg tdk konversi stlh 3 bln pengobatan
3. Pasien TB yg mempunyai riwayat pengobatan TB tidak standar serta
menggunakan kuinolon & obat injeksi lini kedua minimal selama 1 bln
4. Pasien TB pengobatan kategori 1 yg gagal
5. Pasien TB pengobatan kategori 1 yg tetap positif stlh 3 bln pengobatan.
6. Pasien TB kasus kambuh (relaps), kategori 1 & kategori 2
7. Pasien TB yg kembali stlh lost to follow-up (putus berobat/default)
8. Pasien terduga TB resistan obat yg mempunyai riwayat kontak erat dgn
pasien TB resistan obat
9. Pasien ko-infeksi TB-HIV yg tidak respons terhadap pemberian OAT
10. Selain kriteria diatas
1. Isoniazid (H) konsentrasi rendah

2. Isoniazid (H) konsentrasi tinggi 9. Bedaquiline


3. Moksifloksasin (Mfx) konsentrasi rendah 10. Delamanid
4. Moksifloksasin (Mfx) konsentrasi tinggi 11. Linezolid
5. Kanamisin (Km) 12. Clofazimine
6. Kapreomisin (Cm)
7. Amikasin (Amk)
PENATALAKSANAAN
WHO guidance on treatment and management of DR TB,

June 2020 update


Pengobatan TB RO di Indonesia
Pengobatan paduan
TB RO mulai pengobatan
di 2 rumah Update
jangka
sakit dengan Juknis TB
pendek
paduan RO,
tanpa injeksi
pengobatan pengobatan Impleme
(all oral
jangka jangka ntasi
regimen)
panjang. panjang 20- obat
24 bulan DLM

2009 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Impleme Implementasi Introduksi


ntasi pengobatan paduan
obat BDQ jangka pendek pengobata
dan (STR) dan n jangka
cohort sistem MESO panjang
event aktif (aDSM) tanpa
monitori injeksi
ng (CEM)
Pengelompokkan Obat TB RO
WHO 2018-2019
Levofloksasin, atau Lfx
Moksifloksasin Mfx
Grup A Bedaquiline Bdq
2016 Linezolid Lzd
Clofazimine Cfz
Grup B
Sikloserin Cs
Etambutol E
Delamanid Dlm
Pirazinamid Z
Imipenem-cilastatin, atau Ipm-Cln
Meropenem Mpm
Grup C
Amikasin, atau Am
Streptomisin S
Etionamid, atau Eto
Protionamid Pto
P-asam aminosalisilat PAS
Alur
AlurPengobatan
Pengobatan
TBTBResistan
ResistanObat
Obat
2020
2017

TIDAK
Kriteria pasien :
1. Tidak resistan terhadap fluorokuinolon
2. Tidak ada kontak dengan pasien TB pre/XDR
3. Tidak pernah mendapat OAT lini kedua
selama ≥ 1 bulan
Paduan Jangka 4. Tidak ada resistansi atau dugaan tidak efektif
Pendek Tanpa terhadap OAT pada paduan jangka pendek
Injeksi 5. Tidak sedang hamil atau menyusui
6. Bukan kasus TB paru berat: TB dengan
kavitas, kerusakan parenkim paru yang luas
7. Bukan kasus TB ekstraparu berat: TB
meningitis, osteoarticular, efusi pericardial
atau TB abdomen
8. Pasien TB RO dengan HIV (paru dan
ekstraparu)
9. Anak usia lebih dari 6 tahun
Paduan Jangka Pendek
Tanpa Injeksi

Durasi tahap Durasi tahap lanjutan =


Konversi BTA ≤4 bulan
awal = 4 bulan 5 bulan
Pengobatan
jangka pendek

Belum konversi pada Teruskan tahap


• Durasi total pengobatan
bulan ke-4 awal s/d 6 bulan jangka pendek adalah 9–11
bulan.
Tidak terjadi konversi s/d Terjadi konversi BTA pada • Pada paduan jangka pendek,
bulan ke-6 bulan ke-5 atau ke-6
BDQ tetap diberikan selama 6
bulan tanpa memperhatikan
Pasien dinyatakan gagal
pengobatan jangka pendek
Lanjutkan pengobatan ke
tahap lanjutan selama 5
durasi tahap awal (4-6 bulan).
bulan
• Tidak dianjurkan untuk
Pasien dirujuk untuk mendapatkan mengubah komposisi obat,
paduan invidual kecuali Levofloksasin diganti
dengan Moksifloksasin.
Pemantauan
Pengobatan TB RO
dengan
Paduan
Jangka Pendek
Kriteria pasien :
 Pasien dengan resistensi florokuinolon (TB pre-XDR)
Paduan Jangka  Pasien TB RR/MDR gagal pengobatan jangka pendek
sebelumnya
Panjang Tanpa  Pasien TB RO pernah mendapatkan OAT lini kedua  1
Injeksi bulan
 Pasien TB RR/MDR terbukti atau diduga resistan
terhadap Bedaquiline, Clofazimine atau Linezolid
 Pasien TB MDR dgn hasil LPA : mutasi pada inhA dan
katG
 Pasien TB RR/MDR paru, lesi luas, kavitas bilateral
 Pasien TB RR/MDR ekstra paru berat atau dengan
komplikasi (yang harus diobati jangka panjang),
seperti meningitis, osteoarticular, efusi pericardial, TB
abdomen
 Pasien TB RO kondisi klinis tertentu (misalnya alergi
berat / intoleran terhadap obat utama pada paduan
jangka pendek)
 Ibu hamil, menyusui
Paduan Jangka Panjang Tanpa Injeksi

3A
+ • Pengobatan dimulai dengan
2B lima obat TB yang diperkirakan
efektif dan terdapat setidaknya
tiga obat setelah penggunaan
Bedaquiline dihentikan.

• Pola resistansi dan riwayat


pengobatan TB pasien harus
diperhatikan dalam menyusun
paduan jangka panjang
Bagaimana jika Regimen 3A+2B tidak terpenuhi?
• diambilkan dari Grup C
Berdasar: pola kepekaan kuman, toleransi, kontraindikasi, interaksi
obat.

• Etambutol, Delamanid, Pirazinamid

• Etionamid dan PAS digunakan bila obat lainnya dari grup A, B dan C
lainnya tidak bisa digunakan.

• Jika amikasin tidak tersedia, streptomisin dapat menggantikan


amikasin, dan jika terbukti Streptomisin masih sensitif

21
Paduan Jangka Panjang Tanpa Injeksi

Contoh paduan pengobatan jangka panjang tanpa injeksi:

Mulai dengan 5 Dilanjutkan dengan min. 3 obat (4) setelah Bdq


obat dihentikan

X
Note: Bila karena suatu kondisi, mis. ESO serius
Obat Bedaquiline dan yang mengakibatkan salah 1 obat harus
Delamanid hanya dihentikan, tidak perlu ditambahkan obat lain
diberikan selama 6 karena paduan sudah memiliki 3 obat.
bulan.
Durasi Pengobatan Jangka Panjang
Waktu konversi Durasi total
(Bulan ke-) pengobatan
1 N/A 18 bulan
2 2 + 16 bulan 18 bulan
3–7 N + 16 bulan 19 – 23 bulan
8 8 + 16 bulan 24 bulan

• Durasi total pemberian paduan pengobatan TB RO


jangka panjang minimal ialah 18 bulan atau setelah 16
bulan sejak terjadinya konversi kultur dahak.
• Durasi total paling lama ialah 24 bulan, yaitu bila pasien
mengalami konversi pada bulan ke-8 pengobatan.
Resisten terhadap fluorokuinolon (pre-XDR)
dan XDR

X
2A
+
2B
+
1C

6 Bdq – Lzd – Cfz – Cs – E /


14 Lzd – Cfz - Cs – E
Pasien Intoleran atau tidak bisa diberikan BDQ

X 2A
+
2B
+
1C
6 Lfx/Mfx – Lzd – Cfz – Cs – E /
14 Lzd – Cfz - Cs – E
Beberapa Contoh
Paduan TB RO Jangka
Panjang pada Kondisi
Tertentu

Catatan:
Contoh paduan yang diberikan pada
tabel berikut belum mencakup
semua opsi.
Pemantauan Pengobatan TB RO dengan
Paduan Jangka Panjang
Dosis Obat TB RO (Usia ≥ 15 tahun)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai