Anda di halaman 1dari 18

GOUT

definisi

• GOUT adalah suatu kumpulan gejala


yang timbul akibat adanya deposisi
kristal monosodium urat pada jaringan.
• Disebut ARTRITIS GOUT apabila
serangan inflamasi terjadi pada
articular atau periartikular seperti bursa
atau tendon.
etiologi
1.Pembentukan asam urat yang berlebihan
a. Gout primer metabolik disebabkan sintesis langsung yang
bertambah.
b. Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat
berlebihan karena penyakit lain seperti leukemia terutama bila
diobati dengan sitostatika; psoriasis; polisitemia vera, mielofibrosis.

2.Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal


a. Gout primer renal terjadi karena gangguan ekskresi asam urat
ditubuli disital ginjal yang sehat, penyebabnya tidak diketahui.
b. Gout sekunder renal disebabkan oleh kerusakan ginjal misalnya
pada glomerulonefritis kronik /gagal ginjal kronik.
Faktor resiko
• Faktor genetik dan faktor hormonal
Menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya
produksi asam urat.
• Jenis kelamin dan umur
Prosentase Pria : Wanita yaitu 2 : 1 pria lebih beresiko terjadinya asam urat yaitu
umur (30 tahun keatas), sedangkan wanita terjadi pada usia menopouse (50-60
tahun).
• Berat badan
Kelebihan berat badan meningkatkan risiko hiperurisemia dan gout berkembang
karena ada jaringan yang tersedia untuk omset atau kerusakan, yang menyebabkan
kelebihan produksi asam urat.
Faktor resiko
• Konsumsi alkohol
Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan hiperurisemia, karena alkohol
mengganggu dengan penghapusan asam urat dari tubuh.
• Diet
Makan makanan yang tinggi purin dapat menyebabkan atau memperburuk gout.
Misalnya makanan yang tinggi purin : kacang-kacangan, rempelo dll.
• Obat-Obatan Tertentu
Sejumlah obat dapat menempatkan orang pada risiko untuk mengembangkan
hiperurisemia dan gout. Diantaranya golongan obat jenis diuretik, salisilat, niasin,
siklosporin, levodova.
patofisiologi
Presipitasi kristal monosodium urat, dapat terjadi di
jaringan jika konsentrasi dalam plasma lebih dari 9
mg/dl.
Respon leukosit polimorfonuklear (PMN) dan
selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal oleh
leukosit.
Fagositosis, terbentuk fagolisosom dan akhirnya
membran vakuol disekeliling kristal bersatu dengan
membran leukositik lisosom.
Kerusakan lisosom, terjadi robekan membram lisosom
dan pelepasan enzim dan oksida radikal ke dalam
sitoplasma.
Kerusakan sel, terjadi respon inflamasi dan kerusakan
jaringan.
epidemiologi
Tanda dan Gejala
Pemeriksaan fisik
• Apakah pasien tampak kesakitan atau tidak nyaman? Adakah postur abnormal?
• Adakah bukti peradangan/ infeksi sistemik? Demam, kardia, takipnea, hipotensi?
• Adakah tanda-tanda lain dari penyakit reumatologis (misalnya ruam berbentu kupu-
kupu (butterfly
• rash), tofi gout, psoriasis, atau nodul)?
• Lakukan pemeriksaan fisik umum untuk mencari manifestasi sistemik dari penyakit
reumatologis.
• Lakukan inspeksi sendi yang terkena: periksa sendi yang normal terlebih dahulu.
• Adakah bengkak, eritema, deformitas, atau pengecilan otot pada kulit di atasnya?
• Lakukan palpasi dengan teliti. Adakah nyeri tekan, hangat, efusi, atau penebalan
sinovial?
• Periksa gerak sendi yang aktif dan pasif.
• Periksa fungsi (misalnya cara berjalan, menggenggam).
• Periksa sendi lain
Pemeriksaan penunjang
1. Serum asam urat
Umumnya meningkat, diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini mengindikasikan
hiperuricemia, akibat peningkatan produksi asam urat atau gangguan ekskresi.
2. Angka leukosit
Menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3 selama
serangan akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batas
normal yaitu 5000 –10.000/mm3.
3. Eusinofil Sedimen rate (ESR)
Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate
mengindikasikan proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat
dipersendian.
Pemeriksaan penunjang
4. Urin spesimen 24 jam
Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi dan
asam urat. Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 - 750 mg/24 jam asam
urat didalam urin. Kadar kurang dari 800 mg/24 jam mengindikasikan gangguan
ekskresi pada pasien dengan peningkatan serum asam urat.
5 Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau material
aspirasi dari sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang tajam,
memberikan diagnosis definitif gout.
6. Pemeriksaan radiografi
Dilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan menunjukkan tidak
terdapat perubahan pada awal penyakit, tetapi setelah penyakit berkembang
progresif maka akan terlihat jelas/area terpukul pada tulang yang berada di
bawah sinovial sendi
diagnosis
• Diagnosis pasti ditegakkan apabila ditemukan kristal monosodium urat (MSU) pada
cairan sendi (sinovial) atau tofi
• Ditemukan 6 dari 12 kriteria berikut:
◦ Inflamasi maksimum terjadi pada hari pertama
◦ Lebih dari satu kali serangan artritis gout
◦ Artritis pada satu persendian (artritis monoartrikuler)
◦ Kulit di atas sendi yang sakit tampak kemerahan
◦ Nyeri atau bengkak pada pangkal ibu jari kaki (sendi MTP I)
◦ Serangan pada sendi MTP hanya pada satu sisi (unilateral)
◦ Serangan pada sendi tarsal (sendi di kaki) unilateral
◦ Dicurigai adanya tofi
◦ Hiperurisemia
◦ Pada gambaran radiologis, tampak adanya pembengkakan sendi asimetris
◦ Pada gambaran radiologis, tampak adanya kista subkortikal tanpa erosi
◦ Kultur bakteri cairan sendinya negatif
Manifestasi klins
1.Stadium artritis gout akut
 Serangan pertama
 Peradangan timbul mendadak
 Terdapat eritema, nyeri hebat dan peningkatan suhu di sekitar sendi,
pasien sulit berjalan
 Timbul gejala sistemik: demam, menggigil, malaise.

2. Stadium interkritikal
 Periode asimptomatik
 Tidak ada tanda radang akut
 Pada aspirasi sendi dapat ditemukan kristal monosodium urat
 Berlangsung beberapa bulan-tahun.
Manifestasi klinis
3.Stadium artritis gout kronis
• Serangan akut erulang
• Tidak ada gejala di antara dua fase serangan akut
• Interval serangan makin memendek
• Lama serangan makin memanjang
• Jumlah sendi yang terserang semakin banyak

4.Stadium artritis gout bertofus


• Serangan poliartikular
• Ditemukan tofus
• Pada tofus yang pecah dapat timbul infeksi
sekunder
• Stadium ini sering disertai batu saluran kemih
sampai penyakit tubulus ginjal
Diagnosis Banding
Tatalaksana non-farmakologi
a)Pembatasan makanan tinggi purin ± 100-150 mg purin/hari.
b)Cukup kalori sesuai kebutuhan yang didasarkan pada TB n BB.
c)Tinggi karbohidrat kompleks (nasi, roti, singkong, ubi) disarankan tidak kurang dari 100
g/hari.
d)Rendah protein yang bersumber hewani.
e)Rendah lemak, baik dari nabati atau hewani.
f) Tinggi cairan. Usahakan dapat menghabiskan minuman sebanyak 2,5 ltr atau sekitar
10 gelas sehari dapat berupa air putih masak, teh, sirop atau kopi.
g)Tanpa alkohol, termasuk tape dan brem perlu dihindari juga. Alkohol dapat
meningkatkan asam laktat plasma yang akan menghambat pengeluaran asam urat
komplikasi

Anda mungkin juga menyukai