Anda di halaman 1dari 6

5.

SUBTEKS
-SUBTEKS (Subtext) mengacu pada ‘MAKNA yang tersembunyi di
bawah permukaan teks (dialog)’
-Fungsi penting yang dilayani oleh imajinasi adalah menemukan dan
mengisi ‘Subteks’
-’Subteks’ tidak diucapkan, tapi sebaliknya ditafsirkan oleh aktor
melalui intonasi, diksi, gerak tubuh, postur, artikulasi gestural, jeda
(pause), atau pilihan2 dalam laku dramatik (dramatic action)
Jadi, melalui imajinasi aktor, subteksnya 'berbicara' kepada penonton
STANISLAVSKI
“Penonton datang ke teater untuk mendengarkan (menyimak)
subteksnya. Mereka bisa membaca teks-nya di rumah”
 
-Ini menegaskan kembali pentingnya subteks yang dimainkan dalam
The System Stanislavski. Produksi Moskow Art Theatre dari drama
Anton Chekhov, misalnya, menggunakan subteks secara ekstensif (luas)

-Drama Chekhov, yang terkenal dengan keheningannya, sangat cocok


untuk penggunaan ‘subteks’
-‘Subteks’ menambahkan tekstur dan kekayaan pada sebuah laku
dramatik (dramatic action)
-Laku dramatik yang dieksekusi dengan jujur dan penuh kebenaran
sekalipun pada akhirnya akan gagal tanpa ‘subteks’, karena penonton
pasti ingin terlibat dalam penyebab perilaku karakter/peran berikut
emosi dan pikirannya 
-Terdapat hubungan yang jelas antara ‘subteks dan teks/dialog’ serta
antara ‘subteks dan objektif (sasaran)’
Contoh: 
Ana tidak sengaja bertemu dengan Tommy. Ana sebetulnya sangat
tidak nyaman, bahkan terganggu, oleh pertemuan itu. Namun ‘norma
dan kepatutan sosial’ mengharuskan Ana untuk bersikap
menyenangkan Tommy, sementara di ‘bawah permukaan’ Ana sangat
ingin menjauh dari Tommy sejauh mungkin
 
-Di sini, teks yang berisi dialog penuh kesopanan dan menyenangkan
bertentangan dengan apa yang sedang terjadi ‘di bawahnya’, yang
merupakan ‘sasaran’ (objective) dari karakter/peran Ana, yakni
keinginannya untuk menjauh dari Tommy
-Penonton melihat ‘dualitas’ tingkah laku pada Ana. Penonton melihat
Ana tampil basa-basi demi menyenangkan Tommy, tetapi penonton
juga harus melihat ketidaknyamanan Ana saat berada di pertemuan
tersebut
-‘Gangguan’ ini harus tersampaikan kepada penonton melalui bahasa
tubuh, gerak tubuh, intonasi, pandangan sekilas, atau jeda dalam
dialog Ana
-’Subteks’ membuat penonton terlibat dalam perilaku aktor yang
menampilkan ‘subteks’ tersebut
-Penonton dan karakter/peran tersebut ‘berbagi rahasia’ yang tidak
dimiliki oleh karakter/peran lain dalam adegan tersebut
-Ini meningkatkan ‘keterlibatan’ penonton, mempertahankan minat
penonton lebih dari sekadar interpretasi yang dangkal terhadap teks
-Hal penting harus diperhatikan: ‘Subteks’ dan teks/dialog mungkin,
dan boleh jadi, tidak konsisten satu sama lain, tetapi yang pasti
subteks harus selalu konsisten dengan ‘sasaran’ (objective) yang
menjadi ‘tujuan’ dari laku dramatik karakter/peran

Anda mungkin juga menyukai