0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
296 tayangan6 halaman
Pendudukan Jepang di Indonesia membawa perubahan struktur pemerintahan berdasarkan sistem Jepang dan pembentukan organisasi propaganda. Jepang juga mewajibkan penggunaan bahasa Jepang.
Pendudukan Jepang di Indonesia membawa perubahan struktur pemerintahan berdasarkan sistem Jepang dan pembentukan organisasi propaganda. Jepang juga mewajibkan penggunaan bahasa Jepang.
Pendudukan Jepang di Indonesia membawa perubahan struktur pemerintahan berdasarkan sistem Jepang dan pembentukan organisasi propaganda. Jepang juga mewajibkan penggunaan bahasa Jepang.
Bayu Nugraha Marta Alfendra Dinata Nur Nisrinada Gita Rahmawati Penduduk Jepang di bidang politik
Penduduk Jepang di Indonesia membawa dampak pada kehidupan masyarakat
Indonesia dalam berbagai bidang. Tujuan utama pemerintahan Jepang adalah untuk menghapuskan pengaruh barat dan menggalang dukungan masyarakat agar memihak Jepang. Pemerintah Jepang juga menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Janji kemerdekaan diucapkan oleh Perdana Menteri Tojo saat berkunjung ke Indonesia pada September 1943. Dalam bidang politik, Jepang menerapkan beberapa kebijakan antara lain: Melarang penggunaan bahasa Belanda dan mewajibkan penggunaan bahasa Jepang. Membentuk organisasi-organisasi sebagai alat propaganda. Membentuk pemerintahan militer dengan angkatan darat dan angkatan laut. Struktur pemerintahan era pendudukan Jepang Struktur pemerintahan di Indonesia diubah sesuai keinginan Jepang. Misalnya, desa disebut ku, kecamatan disebut so, kawedanan disebut gun, kotapraja disebut shi (syi), kabupaten disbeut ken dan karesidenan disebut shu (syu). Pemerintahan militer era pendudukan Jepang Pemerintahan militer era pendudukan Jepang di Indonesia terdiri dari angkatan darat dan angkatan laut.
Pemerintahan militer ini berada di bawah pimpinan Panglima Tertinggi Jepang
untuk Asia Tenggara yang berkedudukan di Dalat (Vietnam).
Angkatan darat berpusat di Batavia dengan wilayah meliputi Jawa dan
Madura. Angkatan darat di Sumatera berpusat di Bukittinggi. Dampak penduduk Jepang di Indonesia dalam bidang politik: Adanya suatu perombakan struktur pemerintahan berdasarkan kaidah di Jepang. Daerah keresidenan berganti menjadi Syu, kabupaten berganti menjadi Ken, kota praja berganti menjadi Syi, kawedanan berganti menjadi Gun, kecamatan berganti menjadi So, dan desa berganti menjadi Ku. Kewajiban untuk melakukan seikerei pada kaisar Tenno Heika saat melakukan upacara bendera. Pembentukan suatu organisasi berbasis propaganda yang bertujuan untuk menarik hati rakyat. Organisasi tersebut adalah Peta, Gerakan 3A yang justru meningkatkan suatu gerakan kemerdekaan pada kaum nasionalis.