Anda di halaman 1dari 14

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN

INTERPROFESIONAL DALAM
PENDIDIKAN KEPERAWATAN

Hesti Warastuti Luwarsih


Agustina
Edy Irawan Nasition
Eischa Fanani Grathima
Evi Andayani
Interprofessional
M. Zainnur Hafid Yuliyansyah
Education
Latar Belakang
IPE
 Tenaga Kesehatan merupakan tenaga profesional memiliki tuntutan untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu di era seperti saat ini.
 Pelayanan bermutu adalah pelayanan pasien secara terintegrasi, utuh, dan berkesinambungan
dalam tatanan pelayanan kesehatan yang melibatkan multi profesi kesehatan pasien oleh
karenanya diperlukan kolaborasi interpersonal sebagai upaya mewujudkan asuhan pasien
yang sinergis dan mutual sehingga pasien mendapatkan pelayanan yang utuh dan
berkesinambungan
 Praktik kolaboratif dalam pelayanan kesehatan (Interprofesional Collaboration Practise /
IPCP) terjadi ketika beberapa petugas kesehatan dari berbagai latar belakang profesional
memberikan layanan yang komprehensif melalui kerjasama dengan pasien, keluarga, dan
masyarakat yang bertujuan untuk memberikan rangkaian perawatan dengan kualitas terbaik
 Bentuk usaha untuk membekali tenaga kesehatan tersebut dalam IPCP dapat dilakukan
melalui Interpersonal Education (IPE).
Tujuan dan Manfaat
IPE
 Tujuan Umum  Manfaat
Menjelaskan tentang Implementasi Pendidikan Makalah ini diharapkan dapat menambah
Interprofesional dalam Pendidikan keilmuan di bidang keperawatan
Keperawatan khususnya tentang Implementasi
 Tujuan Khusus Pendidikan Interprofesional dalam
Pendidikan Keperawatan.
1. Menjelasakan tentang pelaksanaan
Pendidikan Interprofesional
2. Menjelaskan tentang kekuatan dan
hambatan dalam Pendidikan
Interprofesional
3. Menjelaskan tentang sistem evaluasi
Pendidikan Interprofesional
TINJAUAN PUSTAKA
IPE
1. DEFENISIS IPE (Interprofessional Education)
Menurut The Center for the Advancement of Interprofessional Education (CAIPE, 1997), IPE
adalah dua atau lebih profesi belajar dengan, dari, dan tentang satu sama lain untuk
meningkatkan kolaborasi dan kualitas pelayanan
Rekomendasi dari WHO (2010) yang bertema “Framework For Action On Interprofessional
Education & Collaborative Practice” menjelaskan bahwa IPE merupakan strategi
pembelajaran inovatif yang menekankan pada kerjasama dan kolaborasi interprofesi
dalam melakukan proses perawatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
pasien.
Lanjutan….
2. Prinsip Pelaksanaan Interprofessional Education
IPE
 Value /Nilai
 Process / Proses
 Outcome

3. Manfaat IPE
 Menurut Muhammad Agung (2020), manfaat dari IPE antara lain :
a. Meningkatkan praktik yang dapat meningkatkan pelayanan dan membuat hasil yang
positif dalam melayani pasien.

b. Meningkatkan pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan


kerja secara kolaborasi.

c. Membuat pengalaman yang lebih baik dan nyaman dalam belajar bagi peserta didik.

d. Secara fleksibel dapat diterapkan dalam berbagai setting.


Lanjutan……
4. Hambatan IPE
IPE
Beberapa hambatan yang mungkin terjadi dalam proses IPE, hambatan tersebut meliputi
hambatan penanggalan akademik, peraturan akademik, tempat kegiatan, evaluasi,
kebutuhan SDM (sumber daya manusia), dana, jarak geografis, waktu, dan kesiapan
mahasiswa
5. Metode Pembelajaran IPE
Terdapat 5 metode yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran IPE, yaitu:
kuliah klasikal, kuliah tutorial PBL (Problem Based Learning), kuliah laboratorium, kuliah skills
laboratorium & kuliah profesi atau klinis-lapangan (Kusumaningrum, 2018).
6. Gambaran Pelaksanaan IPE
Universitas Airlangga (UNAIR) secara terintegrasi menerapkan IPE di 5 program studi
kesehatan yang memiliki program profesi di dalamnya. Interprofessional Education (IPE)
dapat diimplementasikan terintegrasi di Universitas Airlangga karena persepsi dan kesiapan
mahasiswa profesi kesehatan di Universitas Airlangga sebagian besar berada pada kategori baik.
Lanjutan…..
7. Inovasi Pembelajaran Kegiatan IPE IPE
 An Undergraduate Interprofessional Experience with Self-Learning Methodology in Simulation
Environment (MAES©): A Qualitative Study (Fenzi et al., 2022)
Self-Learning Methodology in a Simulated Environment (singkatan dalam bahasa Spanyol:
MAES©) adalah sebuah simulasi yang membantu para profesional kesehatan dalam pelatihan
perawatan pasien dan sebuah kesempatan belajar yang eksperimental dan reflektif. dibagi kedalam
enam tahapan yaitu: pre-briefing, homework, pengarahan, simulasi, tanya jawab dan exposition
 An innovative interprofessional education simulation for athletic training and prelicensure nursing
students: Development, implementation, and student perspectives (Vaughn et al., 2022)
Memberikan skenario perawatan kesehatan bagi siswa dari berbagai disiplin ilmu untuk belajar
tentang profesi masing-masing, berkolaborasi satu sama lain, dan berkomunikasi secara efektif sebagai
sebuah tim saat mereka melakukan perawatan pasien. Tahapan Sim-IPE melalui empat kompetensi inti:
nilai/etika untuk praktik interprofesi, peran atau tanggung jawab, komunikasi interprofesi, tim dan
kerja sama tim.
Lanjutan …inovasi IPE
 Transforming RN roles using an academic-practice partnership to improve
healthcare access for underserved populations (Mixer et al., 2021)
TRIP menawarkan pelatihan community-based integrated primary care (CBIPC) yang
secara komprehensif untuk mahasiswa keperawatan di wilayah rural area dan pada
seluruh sistem kesehatan tersebut.
 Translation of an evidence-based virtual reality simulation-based interprofessional
education into health education curriculums: An implementation science method
(Liaw et al., 2022)
VR-Sim-IPE menggunakan mesin game Unity 5, dunia virtual tiga dimensi (3DVW)
dan peran avatar untuk berbagai profesi kesehatan, fasilitator, dan pasien simulasi
dikembangkan untuk mendukung realitas virtual
IMPLEMENTASI & EVALUASI
Implemetasi IPE IPE
 kegiatan interprofesional yang dijalankan misalnya pelatihan atau pembelajaran
berbasis tim (TBL). Kegiatan berfokus pada kerja sama tim, ketrampilan komunikasi
dan peran profesional kesehatan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengembangan
kolaborasi dan sosialisasi interprofesi dengan menekankan pentingnya kepercayaan dan
saling menghormati untuk setiap profesi sambil mempelajari peran mereka (Bloomfield
et al., 2021)
 Program pelatihan interprofesional yang dapat dijadikan contoh adalah penelitian yang
dilakukan oleh Ramos-Gomez et al., (2021) tentang program SPICE-PD. Program
SPICE-PD menyediakan program pelatihan interprofesional pediatrik medis/gigi
komprehensif yang sangat dibutuhkan bagi dokter gigi dan penyedia perawatan primer
anak (dokter pediatri dan Mahasiswa perawat) untuk mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk melayani anak-anak dan populasi yang rentan dan
beresiko. pendidikan dan pelatihan interprofesi yang memberikan pelatihan silang
dalam manifestasi penyakit mulut kronis untuk penyedia non dental.
Lanjutan… IPE
 Penelitian yang dilakukan oleh (Mcquown et al., 2020) mengungkapkan implementasi simulasi IPE dimulai
dengan fasilitator memberikan temuan kasus yang kemudian akan dipresentasikan oleh mahasiswa kepada
mahasiswa lain selama pertemuan tim, untuk menstimulasikan informasi yang akan disumbangkan oleh masing-
masing profesi ke dalam pertemuan
 Implementasi IPE lainnya bisa berupa TRIP pertama-tama mahasiswa direkrut atau diseleksi untuk berpartisipasi
dalam pengalaman klinis longitudinal. Seleksi didasarkan pada data aplikasi siswa termasuk pengalaman sukarela
dan esai yang menjelaskan minat mereka dalam merawat populasi yang kurang terlayani. Mahasiswa kemudian
dilibatkan dalam pengembangan tenaga kerja dalam perawatan primer dan pelatihan kepemimpinan.
 Implementasi IPE selanjutnya dengan berbasis simulasi virtual. Implementasi simulasi virtual ini menggunakan
mesin game Unity 5, dunia virtual tiga dimensi (3DVW) dan peran avatar untuk profesi kesehatan, fasilitator, dan
pasien. Untuk memahami simulasi virtual ini dilakukan pelatihan tim komunikasi perawat-dokter. Para mahasiswa
dikelompokkan dalam tim interprofessional yang terdiri dari beberapa tenaga professional untuk melakukan sesi
IPE selama 2 jam yang mencakup satu fasilitator dan satu pasien simulasi. Menggunakan avatar mereka sesua,
tim masuk ke platform realitas virtual untuk berpartisipasi dalam permainan peran simulasi pembekalan (Ying et
al., 2022).
Lanjutan….
EVALUASI
IPE
 Evaluasi program pendidikan adalah penggambaran, penghimpun, dan penyajian fakta
serta penyajian informasi kepada penarik kesimpulan, selanjutnya akan diaplikasikan
sebagai pertimbangan pada program tersebut, perlukah dibenahi, disudahi atau
dilanjutkan (Novalinda et al., 2020).
 Penelitian ini menunjukkan peserta SPICE-PD membantu mereka belajar untuk
berkerja lebih efektif dengan rekan interprofessional dan dilaporkan mengetahui lebih
banyak tentang kemampuan dan kontribusi professional kesehatan lainnya sebagai hasil
program tersebut.
 Peserta juga berpendapat bahwa kursus SPICE_PD diajarkan dengan baik dan
bermanfaat untuk pendidikan lanjutan mereka.
Lanjutan….evaluasi IPE
 Hambatan yang diidentifikasi termasuk kurangnya keakraban dengan lingkungan virtual, mengelola berbagai tingkat
keterlibatan siswa dan memfasilatasi kelompok interprofessional.

1. Kurangnya keakraban dengan lingkungan virtual

Beberapa fasilitator mengungkapkan bahwa ada tantangan dalam memastikan kelancaran VR-Sim-IPE karena
siswa dan kurangnya keakraban mereka dengan lingkungan virtual. Seorang fasilitator menyatakan “Pandangan
fasilitator berbeda dengan pandangan siswa”

2. Berbagai tingkat partisipasi siswa

Beberapa fasilitator merasa kesulitan untuk memoderasi dinamika kelompok. Fasilitator menyampaikan bahwa
partisipasi siswa dipengaruhi oleh kesiapan mereka dalam menyelesaikan pre reading, pengunduhan platfom dan
ketepatan waktu.

3. Memfasilitasi kelompok interprofessional

Fasilitator yang semuanya adalah perawat terdaftar, merasa kesulitan untuk memberikan perspektif medis selama sesi
pembekalan.
KESIMPULAN
 IPE merupakan sistem pendidikan kesehatan dimana terdiri dari mahasiswa kesehatan
yang memiliki latar belakang berbeda-beda melakukan kegiatan kolaborasi. Kegiatan
IPE diharapkan mampu membangun komunikasi dan kolaborasi yang baik terhadap
pelayanan kesehatan terutama dalam memberikan perawatan terhadap pasien sesuai
bidangnya masing-masing dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai