Reumatoid - 2
Reumatoid - 2
A
Macam - Macam Rheumatoid Arthritis
Dan Adapun pembagian RA menurut etiologi ada RA Primer dan RA
sekunder. RA Primer sendiri penyebabnya masih idiopatik biasanya
oleh faktor genetik, usia lanjut, jenis kelamin perempuan, faktor
hormonal. Sedangkan pada RA Sekunder penyebabnya akibat factor
lain yang dapat merusak sendi seperti factor trauma, etnis, dan faktor
lingkungan seperti merokok, infeksi, faktor diet, polutan, dan
urbanisasi (Masyeni, KTI Reumatoid Athritis, 2018).
Epidemiologi Rheumatoid Arthritis
Data epidemiologi di Indonesia tentang penyakit RA masih
terbatas. Data terakhir dari Poliklinik Reumatologi RSCM
Jakarta menunjukkan bahwa jumlah kunjungan penderita
RA selama periode Januari sampai Juni 2007 sebanyak 203
dari jumlah seluruh kunjungan sebanyak 1.346 pasien.
(Masyeni, KTI Reumatoid Athritis, 2018).
Tanda Dan Gejala Rheumatoid Arthritis
Trigger finger adalah gangguan umum yang sering terjadi dan
ditandai dimana jari yang dibengkokan tidak dapat diluruskan
kembali serta berhubungan dengan disfungsi dan nyeri yang
disebabkan penebalan pada suatu tendon fleksor, dalam
kombinasi dengan adanya penebalan di dalam selubung tendon
pada tempat yang sama
Etiologi Rheumatoid Arthritis
AR belum diketahui secara pasti, namun telah diketahui bahwa
terjadinya penyakit ini akibat adanya interaksi antara faktor
genetik (endogen) dan lingkungan (eksogen) Interaksi tersebut
menyebabkan reaksi kaskade proses imunologi yang
diperkirakan sudah dimulai dari beberapa tahun sebelum gejala
klinis muncul.
Penyebab atau faktor resiko yang berhubungan dengan
peningkatan kasus RA dibedakan menjadi dua yaitu Primer dan
Sekunder (Masyeni, KTI Reumatoid Athritis, 2018):
Primer :
1.Faktor genetik
2.Usia
3.Jenis kelamin
Sekunder
1.Gaya hidup
2.Status sosial ekonomi
3.Merokok
4.Diet
5.Infeksi
Etiopatogenesis dan Patofisiologi Rheumatoid Arthritis
2.Radiologis
Dapat terlihat berupa pembengkakan jaringan lunak,
penyempitan ruang sendi, demineralisasi “juxta articular”,
osteoporosis, erosi tulang, atau subluksasi sendi. (Masyeni,
KTI Reumatoid Athritis, 2018).
Pencegahan
Etiologi untuk penyakit RA ini belum diketahui secara pasti, namun
berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, ada beberapa hal yang
dapat dilakukan untuk menekan faktor risiko: (Masyeni, KTI Reumatoid
Athritis, 2018).
1.Membiasakan berjemur di bawah sinar matahari pagi untuk
mengurangi risiko peradangan oleh RA.
f. Cairan Sendi
Jika ditemukan cairan pada sendi, cairan tersebut akan diambil dan
diperiksa di laboratorium. Pada Rheumatoid Arthritis, jumlah sel cairan
sendi yang mengalami inflamasi 5.000-50.000/mm3 (Langow, 2018).
Penatalaksanaan fisioterapi
• Ultrasound (US)
- Pengertian
termasuk jenis thermotherapy (terapi panas) yang berfungsi unutk mengurangi
nyeri yang dirasakan didalam tubuh baik nyeri berat maupun nyeri
ringan.Ultrasound (US) mempunyai gelombang suara tinggi dengan frekuensi 1
atau 3MHz (>20.000 Hz) (Praramardani S dkk, Jurnal Kesehatan dan Masyarakat
2021).
- Tujuan
Tujuan dari pemberian Ultra sound yaitu untuk micromassage pada jaringan tubuh,
untuk mempercepat penyembuhan jaringan kolagen, mengurangi ketegangan otot,
untuk mengurangi rasa nyeri
(Mamuaja, Karya Tulis Ilmiah Laporan Hasil Penelitian 2021).
- Cara Pemakaian
Sebelum terapi dimulai pasien diberikan edukasi seputar proses terapi yang
nantinya akan diberikan oleh fisioterapis serta tujuan dari terapi ultra sound therapy
ini, kemudian daerah yang akan diterapi harus dibebaskan dari baju maupun
benda lain yang menempel setepat mungkin, tes sensibilitas panas pada area yang
akan diterapi tersebut ( Mamuaja, Karya Tulis Ilmiah Laporan Hasil Penelitian
2021).
- Dosis Pemakaian
Intensitas terapi dari ultra sound yang disarankan yaitu :
(1) kontinyu; intensitas rendah <0,3 W/cm2, ( 2 ) intensitas sedang; 0,3 – 1,2
W/cm2, ( 3 ) intensitas kuat; 1,2 – 3 W/cm2,, (4) untuk efek teraupetik; 0,7 – 3
MHz. (Sudarsini, 2017). Dan Frekuensi terapi dari ultra sound yang disarankan
yaitu : (1) pada kondisi subakut waktu 3 menit, dengan diulang 1 x 1 hari,
sehari 10x, (2) pada kondisi kronis waktu 5–10menit, dengan diulang sebanyak
1x1hari atau 1 x 2 hari ( Mamuaja, Karya Tulis Ilmiah Laporan Hasil Penelitian
2021).
Kontraindikasi:
a.Tumor atau kanker.
b.Kehamilan.
c.Menggunakan alat pacu jantung.
d.Menggunakan komponen plastik atau bahan methylmethacrylate cement
atau sering disebut joint cement pada daerah sendi sebagai prosthesis pada
operasi penggantian sendi.
e.Gangguan perdarahan terutama thrombophlebitis
• Terapi Latihan Range Of Movement
- Pengertian
latihan yang menggerakan persendian seoptimal dan seluas mungkin sesuai
kemampuan seseorang yang tidak menimbulkan rasa nyeri pada sendi yang
digerakkan (Royani dkk, Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro 2018)
- Tujuan
Adanya pergerakan pada persendian akan menyebabkan terjadinya peningkatan
aliran darah kedalam kapsula sendi. ( Mamuaja, Karya Tulis Ilmiah Laporan
Hasil Penelitian 2021).
- Cara Melakukan
Menurut (Indrawati, Tesis Pengaruh Terapi Latihan Range Of
Motion 2018)
A B
- Indikasi dan Kontraindikasi
Menurut (Indrawati, Tesis Pengaruh Terapi Latihan Range Of Motion 2018)
Indikasi:
a. Pada saat pasien dapat melakukan kontraksi otot secara aktif dan menggerakkan ruas
sendinya baik dengan bantuan atau tidak.
b. Pada saat pasien memiliki kelemahan otot dan tidak dapat menggerakkan.
c. persendian sepenuhnya, digunakan A- AROM (Active-Assistive ROM, adalah jenis ROM
Aktif yang mana bantuan diberikan melalui gaya dari luar apakah secara manual atau
mekanik, karena otot penggerak primer memerlukan bantuan untuk menyelesaikan gerakan).
d. ROM Aktif dapat digunakan untuk program latihan aerobik.
e. ROM Aktif digunakan untuk memelihara mobilisasi ruas diatas dan dibawah daerah yang
tidak dapat bergerak.
Kontraindikasi:
a. Latihan ROM tidak boleh diberikan apabila gerakan dapat mengganggu proses
penyembuhan cedera.
b. ROM tidak boleh dilakukan bila respon pasien atau kondisinya membahayakan (life
threatening).
THANKS YOU