NAMA NIM
MARK ARIEL ELLY BUNGA 2102010414
KARIN PAULA A RADJA GAH 2102010398
IBRANI OBAJA MANILANI 2102010380
PENGERTIAN PERNIKAHAN KRISTEN
Pernikahan adalah persekutuan yang ekslusif seumur hidup antara seorang pria dan seorang
wanita.
Pernikahan adalah satu komitmen antara seorang laki-laki dan perempuan yang melibatkan hak-
hak seksual secara timbal balik.
Pernikahan adalah satu lembaga yang ditetapkan Tuhan bagi semua orang, bukan hanya orang
Kristen saja, tetapi untuk semua orang.
UNSUR PERNIKAHAN DALAM ALKITAB
Pernikahan melibatkan
3 Pernikahan adalah suatu
persahabatan 4 satu perjanjian dihadapan
Tuhan
LANJUTAN
Pernikahan adalah
Pernikahan adalah
5 pemutusan atau pelepasan
dengan pihak orang tua 6 kesatuan
Pernikahan adalah
penyatuan dua anak
8
Pernikahan adalah
7 kesatuan
Tuhan yang sepadan atau
seimbang
4 HAL YANG DITEKANKAN OLEH YESUS
DALAM ( MATIUS 5: 31-32 )
Markus 10:9 “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak
boleh diceraikan manusia.”
Dalam ayat tersebut sudah jelas bahwa sebenarnya Allah tidak suka
jika manusia yang sudah dipersatukan dalam pernikahan lalu
memutuskan untuk bercerai. Hal ini sama saja dengan manusia telah
berbuat sifat dosa menurut Alkitab. Oleh sebab itu sebaiknya jangan
sampai atau sebisa mungkin hindari perceraian. Karena memang ini
bukan hal yang sesuai dengan pimpinan tujuan karunia Roh Kudus.
Senantiasa pertahankan pernikahan dari awal hingga akhir dan
usahakan supaya tidak ada kata perpisahan antara suami dan istri.
Sehingga hidup kita tentu akan menjadi cerminan kasih Allah yang
sempurna bagi setiap orang di sekitar kita.
KESIMPULAN
Pertama-tama, apapun pandangan mengenai perceraian, penting untuk mengingat kata-kata
Alkitab dalam Maleakhi 2:16a: “Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel.”
Menurut Alkitab, kehendak Allah terhadap pernikahan sebagai komitmen seumur hidup.
“Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan
Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Matius 19:6).
Meskipun demikian, Allah menyadari bahwa karena pernikahan melibatkan dua manusia yang
berdosa, perceraian akan terjadi.
Dalam Perjanjian Lama, Allah menetapkan beberapa hukum untuk melindungi hak-hak dari
orang yang bercerai, khususnya bagi perempuan (Ulangan 24:1-4). Yesus menekankan bahwa
hukum-hukum ini diberikan karena ketegaran hati manusia, bukan karena rencana Allah
(Matius 19:8).
Menikah kembali setelah bercerai mungkin merupakan pilihan dalam keadaan tertentu, namun
tidak selalu merupakan satu-satunya pilihan.
TERIMA KASIH
TUHAN YESUS MEMBERKATI