Anda di halaman 1dari 1

Hakikat keluarga:

1). Persekutuan hidup antara seorang lakilaki dan seorang perempuan dalam perjanjian, kasih
setia membentuk suatu keluarga yang diberkati dan dikuduskan Allah, adalah sebuah
persekutuan yang menjadi lambang persekutuan hidup antara Allah dengan umatNya,
sehingga orang yang hidup dalam pernikahan dipanggil untuk memelihara kekudusan hidup
pernikahan yang dikaruniakan Allah kepadanya (1 Tesalonika 4:3-8; Ibrani 13:4).
2) Persekutuan hidup yang bersifat heterogen, yaitu antara laki-laki dan perempuan untuk
hidup bersama sebagai suami-isteri. Oleh karena itu tidak dapat menerima pelembagaan
untuk pernikahan sejenis (Kejadian 2:22).
3) Persekutuan hidup yang bersifat eksklusif, artinya hanya terdiri dari dua orang saja, yaitu
seorang laki-laki tertentu dengan seorang perempuan tertentu. Dengan demikian
pernikahan dalam keluarga kristen berpola monogami (Kejadian 2:22,24-25; bdk. 1
Korintus 7:2; 1 Timotius 3:2,12). Oleh karena tu menolak praktek poligami dan poliandri.
4) Persekutuan hidup yang bersifat total, artinya menyangkut seluruh segi kehidupan
suami-isteri baik yang jasmani maupun yang rohani, keduanya menjadi satu daging
(ay.24). Kesatuan ini adalah suatu proses yang berlangsung seumur hidup. Aspek inilah yang
membedakan secara hakiki hubungan antara suami-isteri dengan orang lain.
5) Persekutuan hidup yang bersifat kontinyu, artinya persekutuan itu berlangsung terus
menerus selama suami-isteri hidup di dunia ini. Oleh karenanya menolak praktek
perceraian (Matius 19:16; Markus 10:9).

Peran Allah dalam Keluarga
Allah selalu berperan penting dalam kehidupan keluarga dan peran Allah itu selalu terasa
setiap hari. Allah selalu menyertai keluarga kami dipagi hari, disaat kami berangkat untuk
melaksanakan aktifitas kami. Walau kami terpisah tempat, kami tetap bisa berinteraksi itu
semua karena Allah. Disaat ada masalah keluarga, kami dapat menyelesaikannya. Kebutuhan
keluarga selalu tercukupi itu semua karena berkat Allah juga.

Anda mungkin juga menyukai