Anda di halaman 1dari 9

“Ilmu – Ilmu

AL- QUR’AN”
Persentation By
Roihatull Jannah
PENGERTIAN ILMU-ILMU AL-QUR’AN

Ulumul Qur’an ( Ilmu – Ilmu Qur’an ) adalah Ilmu yang membahas masalah–
masalah yang berhubungan dengan Qur’an dan segi asbabun nuzul , sebab
–sebab turunnya Qur’an, pengumpulan dan penerbitan Qur’an,
pengetahuan tentang Surah – surah Mekah dan Medinah dan lain
sebagianya yang berhubungan dengan Qur’an.
Kata Ulumul
Bahasa Arab =>“Ulum”.

Kata "ulum" =>


segi bahasa (bentuk plural) artinya
al-fahmu wa al-ma'rifat (pemahaman
pengetahuan) atau juga berarti ilmu-ilmu.
Qur’an

Bahasa Arab => “Al-Qur’an”


kata "al-qur'an” =>
menurut pengertian dari segi bahasa
Al-qur'an dalam bentuk masdar dari kata
kerja qara'ah berarti bacaan
Pendapat-pendapat mengenai pengertian ilmu
secara jelas :
• Menurut para ahli filsafat, kata ilmu sebagai gambaran sesuatu yang
terdapat dalam akal.
• Menurut Abu Musa Al-Asy’ari, ilmu ialah sifat yang mewajibkan pemiliknya
mampu membedakan dengan panca indranya.
• Menurut Imam Ghazali, secara umum arti ilmu dalam istilah syara’ adalah
ma’rifat Allah terhadap tanda-tanda kekuasaan, perbuatan, hamba-hamba
dan makhluk-Nya.
• Menurut Muhammad Abdul ‘Adzhim, ilmu menurut istilah adalah
ma’lumatma’lumat yang dirumuskan dalam satu kesatuan judul atau
tujuan.
Cabang-cabang yang terpenting diantara ilmu-
ilmu Al-Quran yaitu :
• Ilmu Tafsir =>
Tafsir berarti mengungkapkan dan menampakkan.
Tafsir secara termologis => berarti penjelasan mengenai arti ayat dan maksud
serta situasi dan kondisinya dengan kalimat-kalimat yang mampu menunjukan
semua itu secara jelas dan terang.
• Ilmu Ayat-ayat Hukum => sumber-sumber hukum syariat diantaranya adalah
Al-qur’an Al-karim, sunnah, ijma’, dan rasio (akal).
• Ilmu asbab al-nuzul => mengungkapkan kejadian-kejadian historis serta
peristiwa-peristiwa yang melatar belakangi turunnya Al-quran.
• Ilmu nasikh dan mansukh => Istilah nasikh terkadang berarti
“menghilangkan” mengenai arti ini Allah SWT berfirman “Allah
menghilangkan apa yang dimasukan setan itu,dan Allah menguatkan
ayat-ayat Nya” (Q.S Al-Hajj:52)
• Ilmu muhkam dan mutasyabih => muskam : kesempurnaan (itqan)
dantidak ada kekurangan dan pertentangan mengenainya.
Mutasyabih (istilah ) : kesamaan ayat- ayatnya dalam hal kebenaran,
keindahan susunan kalimatnya. Allah telah menurunkan perkataan yang
paling baik,(yaitu) Al-Quran, yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang
– ulang. (Q.S Az-zummur : 23)
• Ilmut i’rab dan balaghah => kaidah-kaidah tata bahasa (i’rab) dan Al- Quranlah
yang mereka jadikan rujukannya dan juga menjadi dasar-dasar penilaian mereka
mengenai kalimat yang benar dan yang salah.
• Ilmu penulisan Al-Quran => Al-Quran Al-Karim juga di tinjau dari bentuknya sebagai
kalimat bahasa arab (khath) yang khusus. Dan juga apakah tulidan itu tetap sebagai
cara penulisan AlQuran yang baku dan tidak dapat di ganggu gugat ataukah tidak;
Ilmu yang membahas dan menjelaskan masalah-masalah ini adalah ilmu rasm Al-
Quran.
• Ilmu Qira’at => juga di tinjau dari segi jenis-jenis bacaan (Qira’at) yang diriwayatkan
dan diakui (mutabarah); segi perbedaan- perbedaan diantara qira’at-qira’at tersebut
tingkat perbedaan dalam qira’at dan metode untuk menerima atau menolaknya
pendapat mengenai qira’at tujuh dan kaitanya dengan tujuh
• “huruf” => di turunkan Qira’at yang paling utama; serta masalah-masalah yang
mencangkup dalam masalah ilmu Qira’at.
KEMUNGKINAN PENGEMBANGAN ILMU-ILMU
AL-QUR’AN
Ilmu-ilmu Al-Qur’an tidak mungkin dikembangkan lagi , salah satunya adalah tetang Asbabun Nuzul .
Para ulama mengetahui Asbabun Nuzul adalah riwayat Sahih yang berasal dari Rasulullah atau dari
sahabat. Karena pemberitahuan seorang sahabat mengenai hal seperti ini bila jelas, maka ini bukan
sekedar pendapat (ra’y) tetapi memiliki hukum marfu’ (disandarkan pada Rasulullah). Al-Wahidi
mengatakan : “Tidak halal berpendapat mengenai asbabun nuzul kitab kecuali dengan berdasarkan
riwayat atau mendengar langsung dari orang- orang yang menyaksikan turunya, mengetahui sebab-
sebabnya dan membahas pengertiannya. Muhammad bin Sirin mengatakan : “ketika kutanyakan
kepada Ubaidah mengenai satu ayat Qur’an, dijawabnya : Bertakwalah kepada Allah dan berkatalah
yang benar. Orang-orang yang mengetahui sebuah Qur’an dan di turunkannya telah meninggal dunia.
Dan dapat dilihat dari latarbelakang dari pandangan historisnya.
Cara Berinteraksi dengan Al-Quran
Cara Berinteraksi dengan Al-Quran
Cara Berinteraksi dengan Al-Quran
2. Membacanya dengan benar (Tilawah)
1. Mendengarkan Al Qur’an (Tasmi’)
01

02
Allah berfirman : “Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab
Allah berfirman: “Dan apabila dibacakan Al Quran, maka kepadanya,mereka membacanya dengan bacaan yang
dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar sebenarnya, mereka ituberiman kepadanya. Dan barang siapa
kamu mendapat rahmat.” (Qs. Al ‘Araf : 204). yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang
rugi.” (Qs. Al Baqarah : 121).

Cara Berinteraksi dengan Al-Quran Cara Berinteraksi dengan Al-Quran


3. Merenungkannya (Tadabbur) 4. Menghafalkannya (Tahfidz)
03

04
Allah berfirman : “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan Allah berfirman : “Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat
kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan
ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang
mempunyai pikiran.” (Qs. Shaad : 29). yang zalim.” (Qs. Al Ankabut : 49).

Cara Berinteraksi dengan Al-Quran


Cara Berinteraksi dengan Al-Quran 6. Mengajarkannya (Ta’lim).
5. Mengamalkannya (Tatbiq) Allah berfirman : “Sebagaimana Kami telah mengutus

06
05

Allah berfirman : “Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti kepadamuseorang Rasul (Muhammad) dari (kalangan) kamu
apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan
yang telah diberi Allah petunjuk dan merekaitulah orang-orang mengajarkan kepadamu Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah (Sunnah),
yang mempunyai akal.” (Qs. Az Zumar : 18). serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui.” (Qs. Al
Baqaroh : 151).

Anda mungkin juga menyukai