Anda di halaman 1dari 15

TEORI DISONANSI

KOGNITIF (COGNITIVE
DISONANCE THEORY)
ASRI YUSYIFA
AW W ALINA
214110102185/4 KPI
C
PEMIKIR TEORI
Disonansi kognitif adalah keadaan mental yang tidak
seimbang disebabkan oleh ketidakkonsistenan antara
keyakinan seseorang dengan tindakannya. Atau perasaan
tidak nyaman yang memotivasi orang untuk mengambil
langkah untuk mengurangi ketidaknyamanan tersebut.

Teori ini diperkenalkan oleh seorang psikolog sosial, Leon


Festinger, dan merupakan psikolog kelima yang paling
banyak dikutip pendapatnya.
Roger Brown menunjukkan bahwa teori ini memungkinkan
dua elemen untuk memiliki tiga hubungan yang berbeda
satu sama lain, diantaranya :

0 02 03
1
HUBUNGAN K O N S O N A N HUBUNGAN D I S O NA N HUBUNGAN T I D A K
(CONSONANT (DISSONANT R E L E VA N ( I R R E L E VA NT
RELATIONSHIP) RELATIONSHIP) RELATIONSHIP)
Dua elemen dalam Dua elemen dalam Dua elemen yang tidak
keseimbangan satu memiliki hubungan yang
dengan yang ketidakseimbanga berarti satu dengan
lainnya. n satu dengan yang lainnya.
yang lainnya.
A S U M S I TEORI
MANUSIA

S IK A P KONSISTENSI PERILAKU

KEYAKINAN
INKONSISTENSI

S IK A P PERILAKU
KEYAKINAN
Muncul ketidaknyamanan
atau disonansi
Disonansi merupakan perasaan tidak suka yang
mendorong orang untuk bertindak dengan efek
terukur

Ketika seseorang mengalami inkonsistensi psikologis,


akan timbul perasaan tidak suka yang mendorong
orang untuk melakukan tindakan dengan dampak
yang dapat diukur. Dengan demikian, orang tidak
merasa senang berada dalam keadaan disonansi
karena keadaan tersebut sangat tidak nyaman secara
psikologis.
DISONANSI

US A H A MEMPEROLEH
KONSONANSI DAN USAHA
UNTUK MENGURANGI
DISONANSI
Pemikiran, sikap, dan
perilaku yang tidak PROSES

---
konsisten
Berakibat
DISONANSI KOGNITIF
pada
<---
Mulainya Berakibat Rangsangan tidak
Disonansi pada menyenangkan

Dikurangi dengan
Perubahan yang
menghilangkan
KEPENTINGAN
Faktor dalam menentukan besarnya

B E S A R N YA 0 disonansi; mengacu pada seberapa


1 besar masalah
D IS O NA NS I
R A S I O DISONANSI
Tingkat disonansi seseorang Faktor dalam menentukan
tidak selalu sama pada setiap 02 besarnya
persoalan. disonansi; jumlah kognisi konsonan
relatif terhadap yang disonan.
D A S A R PEMIKIRAN
03 Faktor dalam menentukan besarnya
disonansi; mengacu pada penalaran
yang digunakan untuk menjelaskan
MENGTASI DISONANSI
Eksposur Selekif Interpretasi Selektif
0 0 3 (Selection
(Selective
1 Interpretation) informasi
Exposure)
Mencari informasi yang konsonan Menginterpretasikan
dengan keyakinan dan tindakan yang ambigu sehingga menjadi
saat ini. konsisten
dengan keyakinan dan
tindakan saat ini.
Perhatian Selektif Retensi
02 0 4 (Selective
Selektif
(Selective
attention) Retention)
Mengingat informasi yang
Memperhatikan informasi yang
konsonan dengan keayakinan dan konsonan dengan keayakinan dan
tindakan saat ini. tindakan saat ini.
CONTOH FENOMENA
Pengetahuan tentang bahaya merokok yang dimiliki Fulan, ia
berharap tidak terpengaruh oleh lingkungan sekitar untuk ikut
0
merokok. Bahkan ia ikut mensosialisasikan bahaya merokok
1
dalam sebuah lembaga pemberdayaan masyarakat atau
komunitas anti merokok.

Suatu saat Fulan terjebak dalam lingkungan yang tidak


02 memungkinkan menghindar dari merokok. Akhirnya Fulan ikut
merokok. Di sinilah terjadi disonansi kognitif pada Fulan.
CONTOH FENOMENA
Inkonsistensi yang dilakukan Fulan melahirkan perasaan tidak
suka dan ketidaknyamanan dalam dirinya secara psikologis.
03
Fulan merasa ada ketidaknyamanan atas inkonsistensinya
antara keyakinan dan perilakunya. Ia ingin membuat
perubahan yang terukur untuk menuju konsistensi antara
keyakinan dengan keyakinannya.

Fulan terus untu berubah dan


04 berusaha
ketidakkonsistenannya k mengurangi dan
antara
dengan cara menjaga jarak keyakina
dengan perilakunya,
komunitas merokok,
n agar tidak terjebak
bahkan menghindari untuk bertemu
ANYONE HAVE A
QUESTIONS?
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai