Anda di halaman 1dari 7

TEORI DISONANSI KOGNITIF

PUSPATHI 1510713007
THERESIA RATIH 1510713016
LUSIANDRI DESTI K 1510713026
TYAS AYU DESIANA 1510713038
IRHAMNA FEBRIANI SAFITRI 1510713049
QATHRUN NADA MINHADJ 1510713066
TEORI DISONANSI KOGNITIF
Secara definitif, cognitive dissonance
berasal dari dua suku kata, yaitu cognitive
dan dissonance. Cognitive merupakan
knowledge (pengetahuan), sedangkan
dissonance dikatakan sebagai
ketidakcocokan (incongruity). Dua kata ini
oleh psikolog digabungkan, yang kemudian
dikenal dengan istilah cognitive dissonance.
Jika manusia berada dalam ketidakkonsistenan antara kepercayaan atau tindakan yang
menimbulkan ketidaknyamanan, inilah yang disebut disonansi kognitif pada manusia.

Dalam keadaan disonan orang berusaha mengurangi disonansi


dengan berbagai cara. Disonansi membuat orang resah.
Contohnya:
Kognisi: Saya tahu kalau saya senang merokok
Disonan: Saya tahu rokok merusak kesehatan

Dihadapkan dalam situasi disonan seperti itu saya akan:


Mengubah perilaku, berhenti merokok, memutuskan mengubah
kognisi tentang lingkungan
Memperkuat salah satu kognisi disonan
Mengurangi disonansi dengan memutuskan bahwa salah satu kognisi
tidak penting
ASUMSI DARI TEORI DISONANSI KOGNITIF

1. Manusia memiliki hasrat akan adanya konsistensi pada keyakinan, sikap, dan perilakunya.

2. Disonansi diciptakan oleh inkonsistensi psikologis

3. Disonansi adalah perasaan tidak suka yang mendorong orang untuk melakukan tindakan-
tindakan dengan dampak yang dapat diukur.

4. Disonansi akan mendorong usaha untuk memperoleh konsonansi dan usaha untuk
mengurangi disonansi
SUMBER TERJADINYA DISONANSI KOGNITIF

Menurut Festinger bahwa disonansi kognitif dapat terjadi dari beberapa sumber yaitu:
Inkonsistensi logis.
Contoh: Keyakinan bahwa 1 liter air akan mendidih apabila dipanaskan, secara logis tidak konsisten
dengan keyakinan bahwa air 5 liter tidak akan mendidih apabila dipanaskan.
Nilai-nilai budaya (cultural mores), kebudayaan seringkali menentukan apa yang disonan dan konsonan.
Contoh: Makan dengan tangan di pesta resmi di Eropa menimbulkan disonansi, tetapi makan dengan
tangan di warung Jakarta dirasakan sebagai konsonan.
Pendapat umum, disonansi dapat terjadi karena suatu pendapat yang dianut orang banyak dipaksakan
pada pendapat individu.
Contoh: seorang remaja senang menyanyi lagu keroncong, hal ini menimbulkan disonansi karena
pendapat umum percaya bahwa keroncong hanya kegemaran orang tua.
AKIBAT DARI DISONANSI KOGNITIF

Akibat disonansi kognitif adalah ketidaknyamanan


psikologis pada yang bersangkutan atau pada
orang-orang di sekitarnya. Ketidaknyamanan ini
dapat berbentuk perasaan malu, cemas, bingung,
marah, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai