Anda di halaman 1dari 16

HASIL PENELITIAN

(STUDI LITERATUR) UJI PUNYAKOTI MENGGUNAKAN KACANG HIJAU


SEBAGAI METODE DIAGNOSA AWAL KEBUNTINGAN PADA SAPI

JUAN BASLIO ALCOSONI ALLE


NIM. 1609010047

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
Latar Belakang

Diagnosa Uji Urin Sapi


Kebuntingan Punyakoti Bunting
Rumusan Masalah
Apakah Uji Punyakoti menggunakan kacang hijau dapat
digunakan untuk mendeteksi kebuntingan pada ternak sapi?

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan Uji Punyakoti
menggunakan kacang hijau dalam mendeteksi kebuntingan pada
ternak sapi.
Manfaat Penelitian

– Untuk Peneliti Lain


Untuk menambah pengetahuan dan referensi bagi peneliti lain yang ingin
mengkaji lebih dalam tentang diagnosa awal kebuntingan menggunakan Uji
Punyakoti.
– Untuk Masyarakat dan Peternak
Sebagai informasi kepada masyarakat dan peternak tentang metode diagnosa
awal kebuntingan yang aplikatif, murah, dan sederhana.
Metodologi Penelitian

Waktu dan Lokasi

Materi Kajian Studi Literatur

Metode Kajian Studi Literatur

Analisis Data
Jadwal Kajian Studi Literatur

Waktu Pelaksanaan
No. Jenis Kegiatan
September Oktober November
1. Seminar Proposal
2. Studi Literatur
3. Seminar Hasil
4. Skripsi
Hasil dan Pembahasan
• Laznickova et al., (2020) : “Urinary reproductive hormones influence seed
germination within diluted urine of heifers: alternative pregnancy diagnostic
method” Penelitian menggunakan kacang hijau untuk mendeteksi kebuntingan
pada sapi dengan pengenceran urin 1:4 dan 1:14 yang menunjukan hasil positif
yang ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan kecambah secara signifikan
pada kedua jenis pengenceran dalam waktu 3 hari

• Dilrukshi dan Perrera (2009) : “Evaluation of an ancient technique to diagnose


the pregnancy in cattle using urine” Penelitian menggunakan kacang hijau
untuk mendeteksi kebuntingan pada sapi dengan pengenceran urin 1:4, 1:10,
dan 1:14 pada usia kebuntingan dibawah 3 bulan, 3 – 6 bulan, dan diatas 6
bulan.
Hasil dan Pembahasan
• Wahyuningsih (2014) : “Kecambah sebagai alat deteksi kebuntingan pada
induk sapi” Penelitian menggunakan kacang hijau untuk mendeteksi
kebuntingan pada sapi dengan pengenceran urin 1:4, 1:10, dan 1:14 pada usia
kebuntingan dibawah 3 bulan dan diatas 3 bulan.
Hasil Penelitian

Hasil penelitian Laznickova et al., (2020)

Hari Sapi Bunting Sapi Tidak Bunting Nilai Signifikansi


Percobaan

  Mean SE Mean SE  

Pengenceran 1:4 1 12,944 1.632 13,040 1,173 P > 0,05

2 15,389 1,687 19,520 1,674 P > 0,05

3 16,528 1,815 22,540 1,788 P < 0,05

Pengenceran 1:14 1 25,028 1,823 21,980 1,631 P > 0,05

2 30,306 1,582 32,940 1,710 P > 0,05

3 32,639 1,667 37,320 1,727 P < 0,05


Rata – rata panjang kecambah pada penelitian Wahyuningsih (2014)
Rata – rata panjang kecambah

Sampel Pengenceran 1:4 Pengenceran 1:10 Pengenceran 1:14

Hari ke-2 Hari ke-5 Hari ke-2 Hari ke-5 Hari ke-2 Hari ke-5

Tidak bunting

0,16 ± 0,114 1,62 ± 0,415 2,02 ± 0,760 5,80 ± 0,837 3,20 ± 0,975 9,60 ± 2,408

Bunting ≤ 3
bulan
0,00 0,84 ± 0,582 0,55 ± 0,641 3,18 ± 1,795 1,60 ± 1,822 5,96 ± 2,189

Bunting ≥ 3
bulan
0,17 ± 0,082 1,07 ± 0,653 1,58 ± 0,917 3,75 ± 1,500 3,28 ± 0,486 5,50 ± 0,500
Rata – rata presentase perkecambahan pada penelitian Wahyuningsih (2014)
Rata – rata peresentase perkecambahan (⁒)

Pengenceran 1:4 Pengenceran 1:10 Pengenceran 1:14


Kondisi induk

Hari ke-2 Hari ke-5 Hari ke-2 Hari ke-5 Hari ke-2 Hari ke-5

Tidak bunting

63,0 ± 17,2 63,0 ± 17,2 86,0 ± 15,2 89,0 ± 12,9 87,0 ± 14,0 87,0 ± 14,0

Bunting ≤ 3 bulan

52,7 ± 11,3 63,3 ± 13,3 70,0 ± 13,0 84,7± 14,6 77,3 ± 17,4 84,7 ± 14,6

Bunting ≥ 3 bulan

57,5 ± 6,9 61,7 ± 4,1 76,7 ± 18,3 91,7 ± 11,7 91,7 ± 11,7 91,7 ± 11,7
Rata – rata presentase perkecambahan pada penelitian Dilrukshi dan Perera (2009)
Rata – rata presentase perkecambahan (⁒)

Perlakuan 1:4 1:10 1:14

Mean SD Mean SD Mean SD

Tidak bunting
32 2,94 42,7 49,44 64,75 6,89

Bunting ≤ 3 bulan
0 0 42,5 49,08 48,25 8,65

Bunting 3 – 6
bulan 7 1,15 44,5 51,39 56,50 6,35

Bunting ≥ 6 bulan
0 0 42,25 48,80 54,25 6,84
Pembahasan
– Waktu pengamatan paling efektif
– Umur kebuntingan
– Perbandingan rasio urin dan air
Kesimpulan
• Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulan bahwa kacang hijau dapat

digunakan untuk mendeteksi kebuntingan pada sapi.

• Sapi dengan umur kebuntingan dua bulan keatas dapat dideteksi

kebuntingannya dengan uji punyakoti menggunakan kacang hijau.

• Pengamatan dapat dilakukan pada hari kedua sampai hari kelima paska

perlakuan.

• Perbandingan urin dan air yang efektif untuk panjang kecambah adalah

1:4, 1:10, dan 1:14, sedangkan untuk pengamatan presentase

perkecambahan adalah 1:4.


Saran

• Perlu dilakukannya penelitian seperti ini pada mamalia lain seperti

kerbau, kambing, dan domba.

• Perlu dilakukannya penelitian studi literatur lebih lanjut menggunkan

bahan lain seperti kacang hijau, kacang tanah, dan kacang kedelai.

• Perlu dilakukan penelitian dengan metode eksperimental untuk

dijadikan pembanding.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai