Anda di halaman 1dari 9

“KARAKTERISTIK PERJUANGAN

KELOMPOK MUSLIM MNLF, MILF,


ABU SAYYAF DAN
PERKEMBANGAN ISLAM DI
SINGAPURA”
Kelompok 10
Karakteristik Perjuangan Kelompok Muslim MNLF,
MILF Abu Sayyaf

The Moro
Moro Islamic
National Kelompok Abu
Liberation Front
Liberation Front Sayyaf
(MILF)
(MNLF)
The Moro National
Liberation Front (MNLF)

MNLF didirikan pada tahun 1969. Organisasi ini menggambarkan


perwakilan dari etnik-etnik Moro di Kepulauan Mindanao termasuk juga
Tausug, Samal, dan Yakan yang berbeda secara bahasa. Tujuan pendirian
MNLF adalah untuk mencapai kemerdekaan Bangsa Moro. Pada
perkembangannya organisasi ini terpecah-pecah menjadi beberapa
organisasi seperti MILF(Moro Islamic Liberation Front), BMLO (Bangsa
Moro Liberation Organization), MNLF Reformasi, dan Abu Sayyaf.
Penyebab perpecahan MNLF dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
factor ideology dan faktor politik. Latar belakang munculnya MNLF adalah
berawal dari harapan akan kebebasan dari teror, penindasan, dan
kediktatoran yang dilakukan Pemerintah Filipina. Beberapa karakteristik
yang nampak dari kelompok ini adalah Menerima otonomi (ARMM) dalam
kerangka peace agreement 1969.
Moro Islamic Liberation
Front (MILF)

MILF adalah organisasi perlawanan Bangsa Moro yang paling populer dan
mendapatkan perhatian baik dari pemerintah Filipina maupun Amerika
Serikat yang mengelompokannya ke dalam organisasi teroris. MILF adalah
kelompok perlawanan Bangsa Moro yang mendasarkan perjuangannya
kepada ajaran-ajaran Islam. MILF didirikan oleh Hashim Salamat. Hashim
sendiri adalah orang kedua dalam MNLF sampai tahun 1979. Pertama kali
organisasi ini dikenal dengan nama new-MNLF dan baru pada tahun 1982
berubah menjadi MILF. Beberapa karakteristik yang nampak dari kelompok
ini adalah Masih dalam perjuangan bersenjata sambil membahas peace
proses dengan pemerintah.
Kelompok Abu Sayyaf

Kelompok perlawanan Abu Sayyaf terkenal dengan nama “Bearer of


sound”. Menurut Prof. Mc. Kenna kelompok ini diperkirakan mulai
menganut dan berkembang dengan pesat sejak tahun 1995 dan berpusat di
Pulau Basilian. Beberapa karakteristik yang nampak dari kelompok ini
adalah mengubah strategi perlawanan dari melawan Pememrintah Filipina
menjadi memerangi orang-orang sipil terutama para pedagang Kristen.
Perkembangan Islam di Singapura

Singapura Lama Singapura Era


01 (Pra-Raffles) 02 Raffles/Koloni
Inggris

Proses Islamisasi dan


Komposisi Penduduk Pembentukan
03 (Muslim) Singapura 04 Peradaban di
Sampai Tahun 1990-an Singapura
Peranan Majelis Ugama Islam Singapura ( MUIS )

MUIS didirikan pada tahun 1968 saat Undang-Undang


Administrasi Hukum Islam (AMLA). Peran utamanya
yang menurut hukum adalah memberi masukan kepada
Presiden Singapura mengenai semua ihwal Islam serta
kepentingan keagamaan dan isu-isu yang dihadapi
Komunitas Muslim di Singapura.
Adapun fungsi utama MUIS yaitu diantaranya :
● Administrasi urusan Islam seperti urusan zakat, wakaf (sumbangan), naik haji, dan
sertifikasi halal
● Pembangunan dan administrasi pengembangan dan pengelolaan masjid
● Administrasi Madrasah dan pendidikan Islam
● Penerbitan fatwa (keputusan keagamaan)
● Penyediaan bantuan keuangan kepada umat Muslim yang miskin dan yang
membutuhkan

Berdasarkan AMLA, MUIS merupakan sebuah badan hukum dari Pemerintah


Singapura. MUIS berada di bawah Kementerian Kebudayaan, Komunitas, dan
Pemuda, serta di bawah pengawasan langsung Menteri yang bertanggung jawab untuk
Urusan Islam.
Terima Kasi

Anda mungkin juga menyukai