Anda di halaman 1dari 16

KECEPATAN

• analogi dari titik tekan pada bagian berkelanjutan dari gelombang suara dan rangkaian tersebut
disebut kecepatan suara

• Dimana : c = kecepatan suara (kaki atau meter per detik)

f = frekuensi suara (Hz)

λ = panjang gelombang (kaki atau meter)

kecepatan suara bervariasi tergantung kepadatan zat. Sebagai contoh, suara merambat dengan kecepatan
1.433 m/sec di air, 3.962 m/sec di kayu dan 5.029 m/sec pada baja
TEKANAN SUARA
• Suara pada umumnya memiliki serangkaian gangguan tekanan positif
(kompresi) yang cepat dan ireguler dan gangguan tekanan negatif
(rarefaksi) diukur terhadap titik nilai tekanan equilibrium.
• Root-mean-square (rms) rms didapat dengan mengkuadratkan nilai
gangguan tekanan udara pada setiap titik waktu. Lalu nilai kuadrat
dari tekanan tersebut seiring waktu ditambahkan dan dirata-ratakan.
• Pengkuadratan mengubah semua nilai negatif menjadi positif, dan
nilai rms ini adalah nilai ukuran yang tidak nol dan bisa digunakan
untuk menghitung kekuatan gemlombang suara.
DESIBEL DAN LEVEL
• Suara paling lemah yang bisa didengar manuasia di tempat hening
diketahui sebagai thresold of hearing
• dengan nada 1.000 Hz, threshold of hearing pada kebanyakan orang
tekanan suara yang terukur adalah 20 µPa.
• Batas atas orang dapat mendengar tanpa kesakitan atau thresold of
pain bisa mencapai 10 juta kali lipat lebih besar dari tekanan tersebut.
• Maka dari itu, akan lebih mudah bila mengukur tekanan suara
menggunakan skala relatif dibanding menggunakan skala absolut.
• Untuk kekuatan suara ini dipilih ukuran bel, lebih tepatnya desibel
atau disingkat dB lebih sering digunakan karena tingkat utilitasnya
yang tinggi dan bisa memberikan nilai yang terukur signifikansinya.
• Secara definisi, desibel adalah unit tanpa dimensi yang
mencerminkan logaritma dari rasio kuantitas yang diukur untuk
mereferensikan kuantitas tersebut.
• Dalam akustik, desibel digunakan untuk menggambarkan level
kuantitas yang proporsional terhadap kekuatan suara.
• Dimana : W = kekuatan suara (watts)

• W0 = referensi kekuatan / konstanta (10-12 watts)

• Log = logaritma dengan dasar 10

• Dimana : p = tekanan suara rms yang diukur

• P0 = konstanta tekanan suara rms (20 µPa)


• p = 20µPa:

• p = 40µPa:
Perbedaan nilai desibel Addisi pada nilai tertinggi
0 – 1 dB 3 dB
2 – 3 dB 2 dB
4 – 9 dB 1 dB
10 dB atau lebih 0 dB
Contoh: 83 dB + 82 dB = 86 dB
83 dB + 80 dB = 85 dB
83 dB + 78 dB = 84 dB
83 dB + 73 dB = 83 dB
• Penting untuk mengetahui bahwa skala desibel tidak hanya digunakan
untuk menggambarkan level tekanan suara dan kekuatan suara.
• Karena penghitungan matematika dan fungsi logaritma, skala desibel
dapat menyederhanakan data yang memiliki skala kecil sampai besar
menjadi suatu skala relatif dalan range angka yang kecil.
• Karena desibel adalah nilai logaritmik, tidak tepat bila melakukan
penambahan dengan metode aljabar. Sebagai contoh, 60 dB + 60 dB
hasilnya bukan 120 dB melainkan hanya 63 dB
KEKERASAN/KENYARINGAN SUARA
• Proses mendengar secara keseluruhan terdiri dari beberapa proses terpisah yang
cukup rumit. Satu nada murni mungkin akan terdengar lebih keras dibanding nada
murni lainnya, walaupun pengukuran menunjukan level tekanan suara yang sama.
• Level tekanan udara menjadi suatu parameter yang bisa menipu, fundamental dari
masalah yang ada adalah kuantitas yang dihitung meski menyertakan reaksi dari
orang yang mendengar suara tersebut.
• Karakter fisik dari suara yang diukur dengan suatu intrumen dan keriuhan dari
suatu suara sebagai karakter yang subjektif dapat berhubungan satu sama lainnya.
Sebuah alat pengukur level suara tidak bisa membedakan apakah suara tersebut
dapat didengar dengan nyaman atau menimbulkan ketidaknyamanan. Reaksi
manusia dibutuhkan untuk membedakan kedua sifat suara tersebut.
KONTUR KENYARINGAN-SETARA SUARA
• Fletcher dan Munson pada 1933. Sebuah nada patokan dan nada
pengetesan diperdengarkan kepada subjek pengetesan (pria muda),
yang diminta untuk mengatur level intensitas suara tersebut hingga
dirasa sama kerasnya dengan nada patokan (1000 Hz).
• Hasil penelitian tersebut nenetapkan Fletcher-Munson atau kontur
kenyaringan-setara suara. Kontur tersebut merepresentasikan level
tekanan suara yang berpengaruh pada setiap frekuensi untuk
menghasilkan kenyaringan yang sama para pendengar rata-rata.
Nonlinearitas dari respon telinga ditunjukan oleh perubahan bentuk
kontur seiring level tekanan suara dinaikan,
PEMBOBOTAN TEKANAN SUARA
• Sebuah sirkuit elektronik yang sensitivitasnya serupa dengan
pendengaran manusia telah dikembangkan. Ada tiga karakteristik
terstandar internasional disebut jaringan pembobotan A, B, dan C.
Jaringan A didesain untuk mengukur kenyaringan-setara pada level
tekanan suara renah, jaringan B untuk level medium, dan jaringan C
untuk level tinggi.
• Secara definisi, sebuah skala pembobotan frekuensi adalah serial dari
faktor koreksi yang diterapkan pada level tekanan suara berdasarkan
tingkat energinya sebagai fungsi dari frekuensi.
• Pengukuran bobot A pada level suara menjadi pemeriksaan populer
untuk mengukur bahaya kebisingan karena mencakup suara-suara
industrial yang dapat menyebabkan cedera pada organ pendengarran.
• Sebagai hasil dari sederhananya rating bahaya kebisingan,
pengukuran level suara bobot A menjadi suatu ukuran yang diadopsi
oleh American Confrence of Govermental Industrial Hygienist (ACGIH).
Ukuran tersebut juga dipakai oleh departemen tenaga kerja Amerika
Serikat sebagai bagian dari standar kesehatan dan keselamatan kerja.
Pengukuran bobot A juga terbukti memberikan suatu ukuran gangguan
percakapan dan komunitas yang juga telah diadopsi oleh badan
perlindungan lingkungan Amerika Serikat.

Anda mungkin juga menyukai