pada Lansia
Kinerja fungsional
Masalah pada gangguan gerak dan fungsi berhubungan erat dengan
kekuatan otot, sifatnya individual
Kelemahan otot dorsal fleksi sendi pergelangan kaki dan ektensor sendi
lutut, mengakibatkan / meningkatkan resiko jatuh lebih cepat karena
respon terhadap keseimbangan.
KONTRAKTUR OTOT PADA LANSIA
MENJADI MASALAH BESAR YANG DAPAT
BERAKIBAT PERUBAHAN POSTUR YAITU
:
01 Kifosis lumbal dan cervikal
Protraksi bahu yang sering disebut kifosis senil (postur fleksi) yang
02
menyebabkan kelemahan menetap pada otot punggung dan leher.
03 Seseorang dalam posisi fleksi lutut dalam waktu yang lama , akan terjadi
hambatan dalam ektensi lutut.
Penurunan kekuatan otot dasar panggul terjadi
pada lansia wanita (pelvic floor weakness)
disebabkan oleh faktor :
• Stres inkontinensia yaitu tak mampu menahan buang air kecil
saat terjadi peningkatan tekanan intra abdominal, seperti saat
batuk, bersin, tertawa terbahak –bahak.
• Prolapsus genetalis, yaitu penurunan organ genetalia interna
(uterus).
• Vagina laxity, kelemahan otot dinding vagina dalam
mempertahankan kontraksi statik.
• Adanya gelembung /tonjolan akibat sistokel,uretrokel,
rektrokel
• Flatus vaginatus, keluarnya bunyi dari vagina saat perubahan
sendi panggul.
Prolapsus genetalis
Perubahan Postur
Pada Lansia
Perubahan posture meningkat seiring dengan bertambahnya
usia → resiko jatuh ↑
Gaya hidup
Fungsi neuro muskular yang baik memungkinkan terjadinya gerakan halus dan
akurat.
Aktifitas fungsional seperti jalan; bangun dari temopat tidur; memakai baju,
memerlukan respon motorik kasar dan halus atau kombinasi .
• Ketepatan
Hal utama untuk mengontrol
• Kekuatan kontraksi otot
gerakan adalah :
• Gerakan sendi.
Waktu reaksi merupakan indikator merupakan indikator yang baik untuk melihat sistem neuro
muskular, karena melibatkan impuls efferen sebagai respon adaptasi motorik
Waktu antara stimulus dan reaksi meningkat sejalan dengan peningkatan usia
Lansia aktif penurunan waktu respon sangat sedikit dan masih mampu melakukan olah raga tenis,
bulu tangkis seperti orang muda
Lansia yang tidak aktif merupakan kondisi yang paling banyak dijumpai ternyata menunjukkan
penurunan pada tes
4. Fungsi Kognitif
dan Interpersonal
PERUBAHAN FUNGSI KOGNITIF
LANSIA AKAN MENGAKIBATKAN
MASALAH :
Memori panjang Proses Informasi
Lansia akan kesulitan dalam mengungkapkan Lansia akan menjadi kesulitan dalam menerima
kembali cerita atau kejadian yang tidak begitu informasi barum seperti berita di TV dan film
menatik perhatiannya dan informasi baru atau
informasi tentang orang. Kesulitan untuk melakukan
pekerjaan yang membutuhkan ingatan kompleks
(rumit); kesalahan dalam menempatkan obyek
Perubahan intelektual, memori dan variable dan
psikologi lainnya meliputi hal – hal :
Pada usia 55-75 tahun didapati kemunduran pada beberapa variasi perbedaan
individu secara luas.
Krisis pubertas kedua →individu terdorong untuk membuktikan bahwa kenyataan itu
benar, kalau dirinya masih seperti dulu, bahkan lebih
Pergeseran yang mudah menimbulkan stress yang cukup besar karena harga diri,
ketenangan , kepercayaan diri, sering hilang.
Berkembang menjadi sensitif, mudah mengalami depresi, pesimis, dan
menangis, jantung mudah berdebar-debar, kesulitan tidur dan konsentrasi.
Mandiri
Lansia mampu melaksanakan tugas tanpa bantuan orang lain (walaupun
memakai alat bantu untuk jalan, kerja )
Bergantung sebagian
Lansia mampu melaksanakan tugas dengan beberapa bagian
memerlukan bantuan orang lain.
Bergantung sepenuhnya
Lansia tidak dapat melakukan tugas, aktifitas, kegiatan tanpa bantuan
orang lain.
Ketergantungan mengurus diri pribadi, merupakan
ketergantungan yang paling berat
Menurut Scheuler,
ketergantungan lansia Ketergantungan domestik,
Golongan ini masih dapat melakukan perawatan diri pribadi, tetapi tidak
dibagi menjadi : memasak, mencuci pakaian, belanjaatau pekerjaan rumah lainnya harus
dibantu.