Anda di halaman 1dari 4

Waspada Stroke Pada Usia Muda

Source : Kemkes.go.id

Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis
yang berlangsung lebih dari 24 jam. Serangan stroke terjadi saat pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang,
yang jika dilihat dari penyebabnya dapat dibagi menjadi dua, yakni akibat penyumbatan yang disebut dengan stroke
iskemik, serta akibat pecahnya pembuluh darah yang disebut dengan stroke hemoragik.

Sama halnya dengan jenis stroke, faktor penyebab terjadinya stroke di usia muda juga dikelompokkan berdasarkan
jenis stroke-nya, yaitu faktor penyebab stroke iskemik atau sumbatan, dan faktor penyebab stroke hemoragik atau
pendarahan. Di antaranya adalah sebagai berikut :
Stroke Iskemik
• Stroke yang berupa sumbatan ini berkaitan dengan sirkulasi darah ke otak, dimana kondisi ini menunjukkan
adanya penyumbatan yang menghambat sirkulasi darah menuju otak, sehingga menyebabkan stroke. Ada
beberapa hal yang dapat membuat hal ini terjadi, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Kelainan pada jantung
Kelainan pada jantung dapat menjadi salah satu penyebab stroke pada usia muda. Ada beberapa jenis kelainan
yang mungkin terjadi, baik pada katup maupun pada sekat jantung yang mengalami kebocoran. Selain itu, ada juga
kelainan jantung yang sudah terjadi sejak lahir atau penyakit jantung bawaan. Jika seseorang mengalami kelainan
pada jantungnya, maka pompa jantung akan terganggu. Hal ini dapat menyebabkan saat darah dipompa keluar dari
jantung, akan ada darah yang tersisa di dalam jantung. Sisa darah ini akan menggumpal dan berpotensi terlepas
atau keluar dengan sendirinya menuju otak sehingga terjadi emboli, yaitu hambatan pada aliran pembuluh darah di
otak yang dapat menyebabkan stroke. Kondisi ini disebut dengan kardioemboli.
2. Penyumbatan pada pembuluh darah
• Selain kelainan jantung, stroke di usia muda juga dapat disebabkan karena adanya penyumbatan
pada pembuluh darah. Kelainan yang dapat menyebabkan kondisi ini terjadi pada penyakit takayasu
dan moyamoya. Jika takayasu adalah kondisi dimana pembuluh darah pada otak menyempit atau
buntu sama sekali, moyamoya adalah penyempitan pembuluh darah pada area leher menuju otak.
Tetapi, jika salah satunya terjadi, dapat meningkatkan potensi stroke di usia muda.
3. Darah yang mengental
• Stroke di usia muda juga dapat terjadi pada seseorang yang memiliki gangguan pembekuan darah,
seperti berikut :
a. Pada orang yang memiliki kondisi antiphospholipid syndrome. Orang yang memiliki kondisi kesehatan
yang satu ini, darah di dalam tubuhnya cenderung menggumpal sehingga saat mengalir di dalam tubuh
dan melewati pembuluh darah yang lebih kecil atau lebih sempit, darah tersebut akan menyangkut dan
menyumbat. Hal ini dapat menyebabkan stroke karena pembuluh darah menuju otak cenderung lebih
kecil dibanding pembuluh darah di area tubuh lainnya.
b. Pada anak-anak yang menderita talasemia, dimana hemoglobin (Hb) pada penderita talasemia
cenderung rendah. Hal ini dapat menyebabkan stroke karena saat seseorang kekurangan hemoglobin,
maka oksigen dan darah tidak akan memiliki ‘kendaraan’ untuk dibawa menuju otak. Sehingga sirkulasi
darah menuju otak tidak lancar dan menyebabkan terjadinya gangguan sirkulasi ke otak.
Stroke Hemoragik
• Berbeda dengan penyebab stroke iskemik pada usia muda, penyebab stroke perdarahan atau hemoragik biasanya
disebabkan oleh kelainan-kelainan yang jarang terjadi tapi jika terjadi dapat meningkatkan risiko stroke pada usia
muda. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Arteriovenous Malformation (AVM)
Pada orang yang mengalami kondisi ini, terjadi kelainan pembentukan arteri dan vena berupa anyaman dengan dinding
tipis yang mudah sekali pecah sehingga menyebabkan perdarahan di otak dan sumsum tulang belakang. Perdarahan di
otak akan menyebabkan stroke hemoragik.
2. Aneurisma
Sementara itu, pada penderita aneurisma, pembuluh darah akan membesar seperti balon. Namun, ia juga akan menipis
sehingga mudah pecah. Jika pembuluh darah di dalam otak pecah akan terjadi perdarahan yang berujung pada stroke
hemoragik di usia muda.
3. Kelainan Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)
Jika seseorang mengalami kelainan ITP, maka jumlah trombosit atau keping darah di dalam tubuhnya akan sangat
rendah. Maka, saat terjadi benturan di kepala atau ada sesuatu yang mengguncang kepalanya, akan mudah sekali terjadi
kebocoran darah karena jumlah keping darah yang seharusnya bisa menutup kebocoran akibat benturan atau
guncangan itu, tidak mencukupi.
4. Kelainan pembekuan darah
Salah satu kelainan pembekuan darah yang mungkin terjadi adalah hemofilia. Kondisi ini adalah kelainan bawaan langka
yang dapat menyebabkan darah sulit beku. Hal ini menyebabkan seseorang mudah mengalami perdarahan. Jika terjadi
pada otak, maka orang tersebut dapat mengalami stroke hemoragik.
• Untuk mengenali apakah seseorang terserang stroke, kuncinya adalah waspada pada sesuatu
yang terjadi secara mendadak atau tiba-tiba. Perubahan secara mendadak tersebut dapat
ditemukan pada enam hal yang dapat dirangkum dalam akronim “SeGeRa Ke RS”.
• Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-
tiba
• Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba
• bicaRa pelo / tiba-tiba tidak dapat bicara / tidak mengerti kata-kata / bicara tidak nyambung
• Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh
• Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba
• Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, Gangguan
fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi (tremor / gemetar,
sempoyongan).
 Jika Anda atau orang terdekat mengalami tanda-tanda tersebut, segera konsultasikan dengan
dokter spesialis saraf, atau bawa ke unit gawat darurat jika kondisinya sudah sangat parah. Durasi
waktu terbaik untuk mencegah terjadinya keparahan pada serangan stroke adalah di bawah 5
jam.

Anda mungkin juga menyukai