Desa Karama
Desa Karama
Desa Karama
TIM PENYUSUN
ANDRIS BERTOHIR
AMALIA YANTI
SUKMAWATI
MUJAHID
ARMAN A.
ASRINAL
YUNITA
PROFIL DESA
SEJARAH DESA KARAMA
Desa Karama berdiri dengan kokoh sebelum zaman
penjajahan Belanda,pada saat itu masih bernama Kappung
karama,yang dikepala oleh ‘KAPALA KAPPUNG’ dan di
bantu oleh para pegawai-pegawainya. Selang berapa tahun
kemudian tahta ke pemerintahan diambil alih oleh
“PAPPUANGAN BIRING LEMBANG” dan pada saat itu
bergelar kepala Distrik
Kappung Karama itu sendiri tempat berdiamnya para
pemangku-pemangku adat yang mempunyai kekeramatan
yang luar biasa dan para ulama-ulama handal sehingga
orang-orang luar kappung Karama merasa segan dan sangat
menghormati.
Berakar kekeramatan maka mara bahaya yang
menimpa desa Karama beralih ke tempat lain,kemudian
pada saat pemerintah mengistruksikan tentang adanya
pembentukan desa maka kappung karama berubah menjadi
desa Karama yang di kepalai oleh seorang kepala Desa.
GAMBARAN UMUM
Desa Karama merupakan salah satu Desa di Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar. Desa Karama terdiri
dari 3 dusun yaitu Dusun karama,Dusun Manjopai dan Dusun Lambe. Desa Karama mempunyai batas wilayah sebagai
berikut:
a) Sebelah utara : berbatasan dengan kelurahan Balanipa
b) Sebelah selatan : berbatasan langsung dengan Laut Mandar
c) Sebelah barat : berbatasan dengan Desa Tangnga-Tangnga
d) Sebelah timur : berbatasan dengan Desa Tamangalle.
Dimana pusat pemerintahan dipusatkan diDusun karama dan di Dusun ini pula ditempatkan kantor kepala
Desa.Karama merupakan salah satu Desa dengan wilayah terluas di Kecamatan Tinambung dengan luas wilayah +299 Ha
yang terdiri dari areal pertanian + 64 Ha,areal permukiman +205 Ha dan lainnya + 30 Ha termasuk didalamnya pementalan
tali.
POTENSI
Dari hasil wawancara dengan nelayan di desa karma, diketahui bahwa hasil produksi perikananya biasanya Penduduk desa karama memiliki mata pencaharian sebagian besar adalah nelayan,
langsung di jual/dipasarkan. Adapun sebagian dari mereka mengolahnya menjadi beberapa aneka olahan. serta memiliki keterampilan dalam membuat sarung sutra,pembuat kue, pembuat
Para ibu-ibu mengolah hasil nelayannya (ikan) dengan berbagai makana,akan tetapi olahan tersebut tidak tumpi-tumpin serta pemental tali.Akan tetapi karna masih terbatsnya kemampuan dan
dipasarkan secara meluas, hal ini dikarenakkan kurangnya segmentasi pasar daan kemampuan pengetahuan masyarakat sehingga kurang optimalnya pengembangan keterampilan
tersebut
Analisis sarana prasarana
Analisis kerja sama • Gazebo
pariwisata
stakeholder • Peribadatan
• Wc Umum
Pada gambar di samping dapat di lihat Lebar badan jalan : 4,5 meter
beberapa kegiatan sosialisasi atau • Tempat Sampah
Struktur Jalan :BetoJ
penyuluhan yang dilakukan pemerintah Kondisi Jalan : Baik • Area food court/
mengenai upaya dalam peningkatan hasil warung
olahan produksi perikanan, untuk
membantu meningkatkan perekonomian
masyarakat terkhusus di Desa Karama. Berdasarkan dari hasil observasi lapangan Kondisi jalan menuju
Pemerintah berupaya memberikan objek wisata budaya di Desa Karama sudah sangat baik dapat di
beberapa cara dalam mengolah hasil liat dari hasil observasi berupa akses jalan yang terbuat dari
produksi perikanan para masyarakat beton serta lebar jalan yang sudah memenuhi standar sehingga
nelayan di desa karama seperti membuat dapat di lewati kendaraan roda 2 maupun roda 4. Jalan ini akan
Bakso, Abon, tumpi-tumpi yang bahan
menjadi akses masyarakat atau wisatawan lebih muda untuk
dasarnya dari hasil tangkapan masyarakat
nelayan itu sendiri yaitu Ikan. berkunjung ke wisata ini
Analisis kebersihan
lingkungan
Analisis kapasitas SDM dalam
peningkatan potensi pariwisata
Berdasarkan hasil observasi lapangan dan wawancara yang dilakukan dapat kita
lihat bahwa masih banyak sampah yang berserakan dimana-mana diakibatkan
kurangnya sarana dan prasarana untuk persampahan itu sendiri.
KONSEP PENGEMBANGAN
Apa itu desa
wisata ?
Desa wisata adalah desa yang dijadikan tempat
wisata karena daya tarik yang dimilikinya. Desa wisata
merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi,
akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan
dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang
menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku
ATRAKSI
Zona 1
Zona ini merupakan
sektor perencanaan desa
wisata pantai galetto
Zona 2
Zona ini merupakan
sektor pengembangan
wisata pameran budaya
kain tenun
Zona 3
Zona ini merupakan
sektor pengoptimalan
hasil perikanan tangkap
desa karama
ZONA 1 DETAIL KONSEP KAWASAN ZONA PENGEMBANGAN
Sektor wisata bahari Pembangunan mushola Pembangunan gazebo, sebagai
untuk menyempatkan alternatif tempat berkumpul dan
wisatawan untuk melakukan kegiatan santai
beribadah
JALUR SEPEDA
Jalur sepeda ini dibuat
untuk memfasilitasi para pembangunan tempat sampah, toilet dan
wisatawan yang hoby warun untuk memasarkan produk lokal Pembangunan dermaga dan
bersepeda sembari tempat bersantai guna
mengespos keindahan menfasilitasi pengunjung
kawasan
TIC
Tourist information center
ini nantinya sebagai pusat
informasi terkait dengan
daya tarik wisata yang ada
di kawasan ini
LAHAN PARKIR
GERBANG MASUK
Dibutuhkan suatu
Lahan parkir ini menfasilitasi fasilitas gerbang sebagai
wisatawan yang memiliki penanda masuk kawasan
kendaraan dalam pengamanan wisata pantai galetto
yang masimal serta penataan
posisi kendaraan setiap
pengunjung
ZONA 2 Sanggar budaya
Sektor wisata Budaya Adanya sanggar budaya ini, Pasar seni
diharapkan daya tarik wisata
gudang budaya dapat dilestarikan serta
dapat menarik banyak
wisatawan
Memasarkan dan
memperkenalkan
Pembangunan gudang sebagai pusat
produk kain tenun
pembuatan dan penyediaan fasilitas
senbagai warisan
penunjang dalam membuat kapal nelayan
Balai budaya
penyuluhan
Balai penuluhan
masyarakat terkait
pelatihan keterampilan
tenun
Kawasan atraksi
Tradisi pambeso kapal, yang
dimana memiliki bobot hingga
puluhan ton, tradisi ini
merupakan wujud tradisi siwali
parri dalam memupuk gotongb
royong dan kebersamaan ala suku
mandar
ZONA 3
Sektor perikanan tangkap
zona ini perlu dikembangkan baik Penataan kawasan
sarana prasarana maupun dengan tema desa
infrastruktur guna mendukung wisata kampung
kegiatan sentra nelayan yang
berpotensi untuk pengembangan
nelayan karama
pelabuhan perikanan. Disamping itu,
sebagai kawasan pendukung produksi
para nelayan harus ditingkatkan
keterampilan sumber daya manusia,
alat tangkap, perahu, serta segala
kebutuhan upaya penangkapannya
Pasar ikan
Pembangunan
lokasi pasar sebagai
tempat pemasaran
hasil tangkapan ikan
dan hasil olahan
perikanan
Warung makan
sari laut
Pengoptimalan tujuan
wisata kuliner desa
wisata kampung nelayan Pengelolahan ikan
dengan memadukan Sebagai tempat pengolahan ikan
makanan ringan hasil dari hasil tangkapan
olahan perikanan
KONSULTASI KEMITRAAN
1. Lembaga pemerintah yang ikut terlibat
Potensi produksi Potensi pasar dalam perencanaan desa wisata di karama
yaitu :
• Pemerintah desa
• Dinas parawisata
Pengembangan
• Dinas UMKM
minawisata desa
• Dinas perikanan
karama
2. Lembaga non pemerintah yang ikut terlibat
Lembaga non pemerintah Lembaga pemerintah secara langsung dalam proses
pengembangan perencanaan yaitu
masyarakat, peran masyrakat sebagai
lembaga non pemerintah yaitu merawat dan
KEMITRAAN mengembangkan desa wisata dengan
memanfaatkan anggaran dan fasilitas yang
diberikan lembaga pemerintah
PENTINGNYA KEMITRAAN
1. Meningkatkan sinergitas hubungan kelembagaan antara
pelaku terkait pengembangan Desa wisata
2. Menguatkan kelembagaan kelompok nelayan sebagai
mediator dalam pengembangan kemitraan desa wisata
karama
3. Meningkatkan posisi pasar perikanan dan wisata dalam
rantai pemasaran
Kelompok Perusahaan
mitra mitra Kelompok mitra menyedfiakan
lokasi, sarana dan tenaga.
Sedangkan perusahaan mitra
Sarana Modal menyediakan biaya, modal,
Tenaga Teknologi sarana untuk mengembangkan
lokasi biaya
zona kawasan desa wisata.