Anda di halaman 1dari 29

ETIKA PROFESI TENAGA TEKNIS

KEFARMASIAN

Kelompok 4:
• Chindy Permatasari (1500007)
• M. Risky Beby Iftah (1500018)
• Monica Sari (1500020)
• Ori Nur Agustin (1500026)
• Septi Ermawati (1500032)
• Tina Sari Bulan (1500036)
• Ummi Asrie (1500038)
• Wira Prassetyo (1500040)
Pokok Pembahasan
Prinsip Dasar Kode Etik
Definisi Etika Profesi
Farmasi

Fungsi Kode Etik Tujuan Kode Etik


Farmasi Farmasi

Definisi dari Komunikasi Prilaku Masyarakat


Definisi Etika Profesi

Etik/etika berasal dari kata ethos (Yunani) yang artinya karakter, watak
kesusilaan atau adat istiadat atau kebiasaan.

Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan


mengandalkan keahlian dan keterampilan yang tinggi dan dengan melibatkan
komitmen pribadi (moral) yang mendalam.

Profesional adalah orang yang memerlukan kepandaian khusus untuk


melakukan suatu pekerjaan. Profesi dituntut ketekunan, keuletan, disiplin,
komitmen dan irama kerja yang pasti, karena pekerjaan ini melibatkan secara
langsung pihak-pihak lain.
Definisi Etika Profesi

Keiser

Etika profesi merupakan suatu sikap hidup berupa keadilan


untuk dapat memberikan pelayanan yang professional terhadap
masyarakat dengan penuh ketertiban serta keahlian ialah sebagai
pelayanan didalam rangka melaksanakan suatu tugas yang berupakan
kewajiban terhadap masyarakat.
Hal-Hal yang Dimiliki Oleh
Orang yang Profesional
Disiplin kerja yang tinggi yang muncul dari dalam dirinya sendiri

Tidak karena orang lain

Integritas pribadi yang tinggi dan mendalam

Tahu menjaga nama baiknya

Komitmen moralnya

Tuntutan profesi serta nilai dan cita-cita yang diperjuangkan oleh


profesinya
Kaitan Etika Dengan Moral
Perbedaan Etika dengan Moral

Etika

1. Etika menyangkut perbuatan manusia.


2. Etika menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan
serta ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu.
3. Etika hanya berlaku untuk pergaulan.
4. Etika bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah
kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain
Perbedaan Etika dengan Moral

Moral

1. Moral tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, moral


memberi norma tentang perbuatan itu sendiri.
2. Moral menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh
dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
3. Moral selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain.
4. Moral bersifat absolut. Perintah seperti “jangan berbohong”, “jangan
mencuri” merupakan prinsip moral yang tidak dapat ditawar-tawar.
Prinsip Etika Profesi

Prinsip Tanggung Jawab

Prinsip Keadilan

Prinsip Otonomi

Prinsip Integritas Moral


Prinsip Dasar Kode Etik
Kode Etik Tenaga Teknis Kefarmasian:
Kewajiban terhadap Profesi:
1. Seorang Asisten Apoteker harus menjunjung tinggi serta memelihara
martabat, kehormatan profesi, menjaga integritas dan kejujuran serta dapat
dipercaya.
2. Seorang Asisten Apoteker berkewajiban untuk meningkatkan keahlian dan
pengetahuan sesuai dengan perkembangan teknologi.
3. Seorang tenaga teknis kefarmasian senantiasa harus melakukan pekerjaan
profesinya sesuai dengan standar operasional prosedur, standar profesi yang
berlaku dan kode etik profesi.
4. Seorang tenaga teknis kefarmasian senantiasa harus menjaga profesionalisme
Prinsip Dasar Kode Etik
Kode Etik Tenaga Teknis Kefarmasian:

Kewajiban Ahli Farmasi terhadap teman sejawat:


1. Seorang Ahli Farmasi Indonesia memandang teman sejawat sebagaimana
dirinya dalam memberikan penghargaan.
2. Seorang Ahli Farmasi Indonesia senantiasa menghindari perbuatan yang
merugikan teman sejawat secara material maupun moral.
3. Seorang Ahli Farmasi Indonesia senantiasa meningkatkan kerjasama dan
memupuk keutuhan martabat jabatan kefarmasiaqn,mempertebal rasa saling
percaya didalam menunaikan tugas.
Prinsip Dasar Kode Etik
Kode Etik Tenaga Teknis Kefarmasian:

Kewajiban terhadap Pasien/Pemakai Jasa :


1. Seorang tenaga teknis kefarmasian harus bertanggung jawab dan menjaga
kemampuannya dalam memberikan pelayanan kepada pasien/pemakai jasa
secara professional.
2. Seorang tenaga teknis kefarmasian harus menjaga rahasia kedokteran dan
rahasia kefarmasian, serta hanya memberikan kepada pihak yang berhak.
3. Seorang tenaga teknis kefarmasian harus berkonsultasi/merujuk kepada teman
sejawat atau teman sejawat profesi lain untuk mendapatkan hasil yang akurat
atau baik.
Prinsip Dasar Kode Etik
Kode Etik Tenaga Teknis Kefarmasian:

Kewajiban Terhadap Masyarakat:


1. Seorang ahli Farmasi harus mampu sebagi suri teladan ditengah-tengah
masyarakat.
2. Seorang ahli Farmasi Indonesia dalam pengabdian profesinya memberikan
semaksimal mungkin pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
3. Seorang ahli Farmasi Indonesia harus selalu aktif mengikuti perkembangan
peraturan perundang-undangan dibidang kesehatan khususnya dibidang
kesehatan khususnya dibidang Farmasi.
4. Seorang ahli Farmasi Indonesia harus selalu melibatkan diri dalam usaha-
usaha pembangunan nasional khususnya dibidang kesehatan.
Prinsip Dasar Kode Etik
Kode Etik Tenaga Teknis Kefarmasian:

Kewajiban Ahli Farmasi Indonesia terhadap Profesi Kesehatan Lainnya:


1. Seorang Ahli Farmasi Indonesia senantiasa harus menjalin kerjasama yang
baik, saling percaya, menghargai dan menghormati terhadap profesi kesehatan
lainnya.
2. Seorang Ahli Farmasi Indonesia harus mampu menghindarkan diri terhadap
perbuatan perbuatan yang dapat merugikan, menghilangkan kepercayaan,
penghargaan masyarakat terhadap profesi kesehatan lainnya.
Profesi Farmasi di Masyarakat
SWOT Analisis
Peluang
 Pelayanan Asuhan Kefarmasian Yang
Kekuatan
Terus Berkembang
 Kecenderungan Mayoritas Wanita
 Lingkup Bidang Pelayanan Obat Yang
 Basic Knowledge Yang Dapat
Masih Luas
Diandalkan
 Harapan Masyarakat Yang Tetap Tinggi
 Regulasi Yang Menyangkut
Hambatan
Profesi Farmasi
 Arus Globalisasi
 Trend Masyarakat Membuka
 Sistem Birokrasi Yang Ada
Apotek
 Pandangan Sebelah Mata Profesi Lain
 Tawaran Pendidikan Lanjut
d. Semangat Negatif Anggota Profesi
Profesi Farmasi di Masyarakat

SWOT Analisis

Kelemahan
 Kepercayaan Diri Yang Rendah
 Basic Knowledge Yang Berkaki Dua
 Desakan Kebutuhan Hidup
 Kesadaran Profesional Yang Rendah
 Egoisme Dalam Kebersamaan Berprofesi
 Regulasi Yang Kontradiktif Dengan Profesi
Tujuan Kode Etik Farmasi

Melindungi anggota organisasi untuk menghadapi persaingan


pekerjaan profesi yang tidak jujur dan untuk mengembangkan tugas
profesi sesuai dengan kepentingan masyarakat.

Menjalin hubungan bagi anggota profesi satu sama lain dan menjaga
nama baik profesi kualifikasi.

Merangsang pengembangan profesi pendidikan yang memadai.


Tujuan Kode Etik Farmasi

Mencerminkan hubungan antara pekerjaan profesi dengan pelayanan


masyarakat dan kesejahteraan social.

Mengurangi kesalahpahaman dan konflik baik dari antar anggota


maupun dengan masyarakat umum.

Membentuk ikatan yang kuat bagi seuma anggota dan melindungi


profesi terhadap pemberlakuan norma hukum yang bersifat imperatif
sebelum disesuaikan dengan saluran norma moral profesi.
Fungsi Kode Etik Profesi

Memberikan arahan Menjamin mutu


bagi suatu pekerjaan moralitas profesi di
profesi mata masyarakat.
Komunikasi
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang
VERBAL
menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tulisan.
Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan
antar manusia. Melalui kata-kata, mereka
mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan,
atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan
informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan
dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar.
Komunikasi
Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang
NON
pesannya dikemas dalam bentuk non verbal, tanpa kata-
VERBAL
kata. Dalam hidup nyata komunikasi non verbal jauh
lebih banyak dipakai daripada komuniasi verbal. Dalam
berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi non
verbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi nonverbal
bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi non verbal
lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan
karena spontan.
Perbedaan Komunikasi Non Verbal dan
Verbal
NON VERBAL VERBAL

Nonverbal diatur oleh dorongan-dorongan Verbal diatur oleh aturan-aturan dan prinsip-
biologik prinsip yang dibuat oleh manusia, seperti
sintaks dan tata bahasa.

Komunikasi nonverbal serta lambang- Komunikasi verbal lebih banyak yang bersifat
lambangnya yang bermakna universal spesifik bagi kebudayaan tertentu

Komunikasi nonverbal bisa dilakukan Komunikasi verbal terikat pada urutan waktu
beberapa tindakan sekaligus dalam suatu
waktu tertentu

Komunikasi nonverbal dipelajari sejak usia Komunikasi membutuhkan masa sosialisasi


sangat dini sampai pada tingkat tertentu

Komunikasi nonverbal lebih dapat memberi Komunikasi verbal


dampak emosional
Prilaku Masyarakat
Notoatmodjo (2003)

PRILAKU Tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang


mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain:
 Berjalan
 Berbicara
 Menangis
 Tertawa
 Bekerja
 Kuliah
 Menulis
 membaca
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Prilaku Masyarakat

Genetika Sikap Norma Sosial

Kontrol Prilaku
Pribadi

Dan lain-lain
Prilaku Kesehatan
Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3
kelompok:

Perilaku pemeliharaan kesehatan


(health maintanance)

Perilaku pencairan pengobatan


(health seeking behavior)

Perilaku kesehatan
lingkungan
Prilaku Masyarakat dan Kesehatan
Perilaku masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan menjadi tiga,
yaitu:

Hal yang berkaitan dengan tindakan


Perilaku kesehatan
seseorang dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.

Contoh :
Memilih makanan yang sehat, tindakan-
tindakan yang dapat mencegah penyakit.
Prilaku Masyarakat dan Kesehatan
Perilaku masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan menjadi tiga,
yaitu:

Segala tindakan atau kegiatan yang


Perilaku sakit
dilakukan seseorang individu yang merasa
sakit, untuk merasakan dan mengenal keadaan
kesehatannya atau rasa sakit.

Contoh :
Pengetahuan individu untuk memperoleh
keuntungan.
Prilaku Masyarakat dan Kesehatan
Perilaku masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan menjadi tiga,
yaitu:

Segala tindakan atau kegiatan yang


Perilaku peran sakit
dilakukan oleh individu yang sedang sakit
untuk memperoleh kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai