Pertemuan 1
Pertemuan 1
DOSEN
NANI RUSNEANI,SE,.MM
Strategic Information system
BENTUK ORGANISASI
1. Sentralisasi
Bentuk Organiasi dengan sistem pendelegasian
wewenang pengambilan keputusan berada di tangan
manajemen puncak
2. Desentralisasi
Bentuk Organiasi dengan sistem pendelegasian
M-SISTEM® Strategic Consulting
TUJUAN AKUNTANSI
MANAJEMEN
Fungsi Perencanaan
Funggsi Pengorganisasian
Fungsi pelaksanaan
Funggsi Pengendalian
M-SISTEM® Strategic Consulting
Strategic Information system
1.Fungsi Perencanaan
2.Fungsi pelaksanaan
3.Fungsi Pengorganisasian
4.Fungsi Pengendalian
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERAN AKUTANSI
MANAJEMEN
1. Total quality management
Adalah suatu pendekatan pada Peningkatan kualitas
secara terus menerus yang berfokus pada para pelanggan .
2. Perekayasaan Proses
Adalah suatu pendekatan kepada peningkatan yang
sepenuhnya melibatkan peroses perancangan kembali
suatu bisnis guna menghindari atau mengeliminasi
M-SISTEM® Strategic Consulting
Meliputi semua biaya yang terjadi dalam rangka pembelian atau pembuatan
produk.
Strategic Information system
HARGA POKOK
PRODUK
Neraca
Baku Mentah
Bahan Langsung
Masuk Produksi
Tenaga Kerja
Langsung Persediaan Barang
dalam Proses
Barang jadi (Hrg
Overhead Pabrik Pokok Produksi Laporan R/L
Akhir
Persediaan Barang 100.000 150.000
Dagangan
IT Costs Benefit Analysis 13
Strategic Information system
Perusahaan Dagang
Reston Bookstore
pemicu biaya 1 pemicu biaya 2 Pemicu Biaya pemicu biaya 3 pemicu biaya 4
6 pegawai pekerjaan reparasi untuk fiksasi mesin pemotong dan blending besar untuk
produk A. Pool biaya reparasi ini dialokasikan menurut word order.
4 pegawai pekerjaan kegiatan set up /penyesuaian mesin.
Pool biaya set up dialokasikan menurut jam produksi.
Strategic Information system
Penyelesaian kasus:
Pembebanan biaya pemeliharaan kepada tiap-lini produk
Pembebanan biaya departemen pemeliharaan Rp.450.000,- pada tiap pool aktivitas.
M-SISTEM® Strategic Consulting
Langkah 1:
Tetapkan persentase total biaya pemeliharaan departemen untuk di bebankan kepada tiap
pool biaya aktivitas berdasarkan jumlah pegawai sebagai activity base:
Strategic Information system
Pegawai
Jumlah %
Pegawai yang bekerja dalam kegiatan reparasi 6 60
Pegawai yang bekerja dalam kegiatan set up 4 40
Total pegawai yang bekerja dalam departemen pemeliharaan 10 100
Langkah 2 :
Bebankan total biaya pemeliharaan departemen sebesar Rp. 450.000,- kepada tiap pool biaya
aktivitas berdasarkan persentase yang di hitung pada langkah 1.
M-SISTEM® Strategic Consulting
Biaya yang dibebankan pada pool biaya reparasi( Rp. 450.000 x 60%) = Rp. 270.000
Biaya yang dibebankan pada pool biaya set up ( Rp. 450.000 x 40%) = Rp. 180.000
Total biaya departemen yang dibebankan Rp. 450.000
Strategic Information system
Langkah 1
Tetapkan persentase pool biaya reparasi untuk dialokasikan kepada tiap lini produk dengan
menggunakan jumlah word order sebagai activity base, misalkan perusahaan menetapkan
210 work order untuk lini produk A dan 90 word order untuk lini produk B.
Word Order
Jumlah %
Word Order yang berhubungan dengan lini produk A 210 70
Word Order yang berhubungan dengan lini produk B 90 30
Total Word Order tahunan 300 100
M-SISTEM® Strategic Consulting
Langkah 2
Alokasikan Rp . 270.000,- biaya pool reparasi kepada produk berdasarkan persentase yang
dihitung pada langkah 1.
Strategic Information system
Biaya yang dibebankan pada pool biaya reparasi( Rp. 270.000 x70%) = Rp. 189.000
Biaya yang dibebankan pada pool biaya reparasi( Rp. 270.000 x30%) = Rp. 81.000
Total biaya departemen yang dibebankan Rp. 270.000
189.000,- kepada lini produk A dan Rp. 81.000,- biaya reparasi kepada line
produk B.
Strategic Information system
Perusahaan menetapkan jumlah production run sebagai cost driver yang paling signifikan
bagi biaya set up.
Production run akan berfungsi sebagai activity base untuk mengalokasikan biaya pool set
up kepada tiap line produk .
Ditahun 2013 perusahaan menjadwalkan 250 Production run dan biaya set up Rp.180.000
dengan alokasikan:
175 Production run untuk produk A Biaya set up sebesar Rp. 126.000
75 Production run untuk produk B Biaya set up sebesar Rp. 54.000
M-SISTEM® Strategic Consulting
Langkah 1
Tetapkan persentase pool biaya set up untuk alokasikan pada tiap line produk dengan
menggunakan jumlah Production run sebagai activity base:
Strategic Information system
Jumlah %
Production run yang berhubungan dengan lini produk A 175 70
Production run yang berhubungan dengan lini produk B 75 30
Total Production run tahunan 250 100
Langkah 2
Alokasikan pool biaya set up Rp . 180.000,- kepada tiap lini produk berdasarkan persentase
yang dihitung pada langkah 1.
M-SISTEM® Strategic Consulting
Biaya yang dialokasikan pada line produk A( Rp. 180.000 x 70%) = Rp. 126.000
Biaya yang dialokasikan pada line produk B( Rp. 180.000 x 30%) = Rp. 54.000
Total biaya departemen yang dibebankan Rp. 180.000
Strategic Information system
Manajemen menetapkan jumlah KWH (kilowatt hours) sebagai dasar alokasi biaya kepada tiap
pool biaya aktivitas.
M-SISTEM® Strategic Consulting
Langkah 1
Misalnya perusahaan menjalankan aktivitasnya dengan menggunakan tenaga listrik 90.000
KWH penerangan dan 210.000 KWH untuk mesin produksi
Production Run
Jumlah %
KWH per tahun untuk mesin penerangan 90.000 30
KWH per tahun untuk mesin produksi 210.000 70
Total KWH tahunan 300.000 100
M-SISTEM® Strategic Consulting
Strategic Information system
Langkah 2
Bebankan total biaya utilities Rp. 174.0000,- kepada tiap pool biaya aktivitas berdasarkan
persentase yang di hitung pada langkah 1
Biaya yang dibebankan pada pool biaya penerangan( Rp. 174.000 x 30%) = Rp. 52.200
Biaya yang dibebankan pada pool biaya mesin produk( Rp. 174.000 x 70%) = Rp. 121.800
Total biaya departemen yang dibebankan Rp.
174.000
M-SISTEM® Strategic Consulting
Strategic Information system
Langkah 1
Tetapkan persentase pool biaya penerangan yang akan di alokasikan kepada tiap line
produk dengan menggunakan luas lantai ruangan produksi sebagai dasar aktivitas,
Misalkan perusahaan menjalankan aktivitas dengan menempati luas lantai 40.000 kaki
untuk produk A dan 10.000,- kaki untuk produk B.
Luas Lantai
Jumlah %
Luas Lantai terpakai untuk line produk A 40.0000 80
M-SISTEM® Strategic Consulting
Langkah 2
Alokasi biaya pool penerangan Rp. 52.200 kepada tiap line produk berdasarkan persentase
yang di tetapkan pada langkah 1
Biaya yang di alokasikan pada line produk A ( Rp. 52.200 x 80%) Rp. 41.760
Biaya yang di alokasikan pada line produk B ( Rp. 52.200 x 20%) Rp. 10.440
Total biaya penerangan yang di alokasikan Rp. 52.200
M-SISTEM® Strategic Consulting
Strategic Information system
Langkah 1
Tetapkan persentase pool biaya mesin produksi yang akan di alokasikan kepada tiap line
produk dengan menggunakan dengan jumlah jam mesin sebagai activity base, Misalkan
perusahaan menjalankan aktivitas selama 45.000 jam mesin untuk lini produk A dan
5.000,- jam mesin untuk produk B.
Jam Mesin
Jumlah %
Jam mesin terpakai untuk line produk A per tahun 45.000 90
Jam mesin terpakai untuk line produk B per tahun 5.000 10
M-SISTEM® Strategic Consulting
Langkah 2
Alokasi biaya 121.800 biaya pool mesin produksi kepada tiap line produk berdasarkan
persentase yang dihitung pada langkah 1
Biaya yang di alokasikan pada line produk A ( Rp. 121.800 x 90%) Rp.109.620
Biaya yang di alokasikan pada line produk B ( Rp. 121.800 x 10%) Rp. 12.180
Total biaya penerangan yang di alokasikan Rp.121.800
M-SISTEM® Strategic Consulting
Strategic Information system
Kesimpulan
Skema di atas menunjukan proses alokasi biaya melalui beberapa tahap sehingga
biaya overhead yang berjumlah Rp 624.000,- teralokasi menjadi Rp 466.380,-
pada produk A dan Rp 157.620,- pada produk B. Ilustrasi di atas juga
menunjukan bahwa biaya utilities selama setahun yang bejumlah Rp 174.000,-
secara rata-rata Rp 52.200 di bebankan untuk penerangan dan Rp 121.800,-
dibebankan kepada pemakaian listrik untuk mesin produksi.dari Rp 52.200,-
bagian biaya listrik yang di bebankan kepada penerangan, pada level produksi
normal sistem ABC menglokasikan biaya tersebut sebesar Rp 41,76 kepada lini
produk A dan Rp 10.440,-kepada lini produk B.selanjutnya,sistem ABC juga
M-SISTEM® Strategic Consulting
Biaya-biaya utilities:
Alokasi dari pool biaya penerangan 41.760 10.440 52.200
Alokasi dari pool biaya mesin produksi 109.620+ 12.180+ 121.800+
M-SISTEM® Strategic Consulting
Produk A Produk B
Biaya produksi
Bahan langsung Rp.150,00 Rp. 65,00
Tenaga kerja langsung 110,00 49,00
Biaya-biaya overhead dari system ABC 62.18 37,09
Harga pokok per unit Produk Rp.322,18 Rp. 151.09
Dengan menggunakan data pemakaian bahan langsung, tenaga kerja dan hasil
M-SISTEM® Strategic Consulting
alokasi overhead diatas, maka selanjutnya harga pokok tiap unit A dapat di
tetapkan sebesar Rp. 322.18 dan tiap unit B Rp. 151.09