Anda di halaman 1dari 27

GAMBARAN PENGETAHUAN,

SIKAP DAN PERILAKU IBU


TENTANG IMUNISASI DASAR
LENGKAP DI POSYANDU
GELATIK A WILAYAH KERJA
PUSKESMAS
LIMUSNUNGGAL TAHUN 2022
Pembimbing: dr. Fenny Novita Dwi Soleiman
Oleh: dr. Raischa Sekar Raafidianti

Program Internship Dokter Indonesia


UPT Puskesmas Limusnunggal
Sukabumi 2022
BAB
I
PENDAHUL
UAN
Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan efisien dalam mencegah
beberapa penyakit berbahaya.

Riskesdas  cakupan imunisasi dasar Cakupan imunisasi pada Puskesmas


Sekitar 19,4 juta bayi di
lengkap di Indonesia hanya mencapai Limusnunggal pada bulan Januari-Juni
dunia masih melewatkan
58% dari target seharusnya yaitu 93%. cakupan terendah ada pada desa
imunisasi dasar lengkap
Sindangpalay yaitu pada posyandu
Gelatik A (53,85%), Gelatik B
(42,86%) dan Cendrawasih B
Semakin tingginya tingkat kematian anak dan balita serta ancaman bahaya
(53,85%).
kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat tidak dilakukannya imunisasi,
membuat peneliti ingin mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku
ibu terhadap imunisasi dasar anak di Posyandu Gelatik B Wilayah kerja
Puskesmas Limusnunggal.
Rumusan
Masalah Tujuan Penelitian

1. Bagaimana gambaran karakteristik 1. Tujuan Umum


ibu yang meliputi usia, Pendidikan Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dan pekerjaan. terutama anak dan balita dengan mengubah pola pikir
2. Bagaimana gambaran ibu tentang imunisasi dasar anak.
pengetahuan, sikap, dan perilaku 2. Tujuan Khusus
ibu terhadap Imunisasi dasar anak
Diketahuinya gambaran pengetahuan, sikap,
di Posyandu Gelatik A wilayah
dan perilaku ibu terhadap imunisasi dasar di Posyandu
kerja Puskesmas Limusnunggal
Gelatik A wilayah kerja Puskesmas Limusnunggal
tahun 2022.
tahun 2022.
BAB
II

TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi

1. Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan


seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpapar
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

2. Imunisasi merupakan suatu program dengan sengaja memasukkan antigen lemah agar
merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten terhadap penyakit tertentu.

3. Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal untuk mencapai kadar kekebalan
diatas ambang perlindungan.
Jenis – jenis Imunisasi

Imunisasi pasif
Imunisasi Aktif

Merupakan suatu proses peningkatan kekebalan tubuh


Merupakan pemberian bibit penyakit
dengan cara pemberian zat yang dihasilkan melalui
yang telah dilemahkan (vaksin) agar suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma
sistem kekebalan atau imun tubuh manusia atau binatang (bisa ular) yang digunakan
dapat merespon secara spesifik dan untuk mengatasi mikroba yang sudah masuk dalam
memberikan suatu ingatan terhadap tubuh terinfeksi.
antigen. Contoh : Anti Tetanus Serum (ATS)
Contoh : Polio atau Campak.
BCG (Bacillus Calmette Guerin) DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
• Mempunyai fungsi untuk mencegah • Difteri  infeksi oleh bakteri Corynebacterium
penyakit TBC (Tuberkulosis). Diphteriae.
• Sebaiknya dilakukan 1x pada bayi yang • Pertusis atau batuk rejan  infeksi saluran yang
baru lahir sampai usia 12 bulan secara disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertusis.
intrakutan. • Tetanus  infeksi kuman clostridium tetani.
• Imunisasi DPT diberikan sebanyak 3 kali (2 - 11
bulan dengan interval 4 minggu)
Macam Hepatitis B

macam • Penyakit Hepatitis B, disebabkan oleh Campak


virus yang telah mempengaruhi organ
Imunisas liver (hati). • Penyakit yang sangat menular yang disebabkan
• Imunisasi ini diberikan 3x pada umur 0-11 oleh virus campak.
i bulan melalui injeksi intramuskular. • Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 kali pada
saat anak berumur 9 bulan atau lebih

Polio
• Ada 2 macam  Inactivated Polio Vaccine (IPV) dan Oral Polio Vaccine (OPV)
• Poliomyelitis adalah penyakit pada susunan saraf yang disebabkan oleh satu dari tiga virus
yang berhubungan, yaitu virus polio tipe 1, 2 atau 3.
• Imunisasi polio diberikan 4 x dengan interval minimum 4 minggu.
Faktor faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi
Dasar
Faktor penentu yang mempengaruhi pemberian imunisasi pada masyarakat adalah perilaku masyarakat tersebut.
Perilaku diperoleh oleh 3 faktor utama, yakni :

1. Faktor Persiapan (predisposisi factors) :

a. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan
terhadap suatu objek tertentu.

b. Melalui sikap, kita memahami proses kesadaran yang menentukan tindakan nyata dan tindakan
yang mungkin dilakukan individu dalam kehidupan sosialnya.

c. Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu
dan menyimpulkan bahwa dirinya telah kebenaran.

2. Faktor Pemungkin (Enabling faktors)

3. Faktor Penguat (reinforcing factors)


Faktor faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi
Dasar
Faktor penentu yang mempengaruhi pemberian imunisasi pada masyarakat adalah perilaku masyarakat tersebut.
Perilaku diperoleh oleh 3 faktor utama, yakni :

1. Faktor Persiapan (predisposisi factors) :

2. Faktor Pemungkin (Enabling faktors)

Faktor-faktor pemungkin adalah faktor-faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau
tindakan. Faktor pemungkin atau pendukung perilaku adalah ketersediaan sarana dan prasarana dan jarak lokasi
tempat pelayanan imunisasi.

3. Faktor Penguat (reinforcing factors)


Faktor faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi
Dasar
Faktor penentu yang mempengaruhi pemberian imunisasi pada masyarakat adalah perilaku masyarakat tersebut.
Perilaku diperoleh oleh 3 faktor utama, yakni :

1. Faktor Persiapan (predisposisi factors) :

2. Faktor Pemungkin (Enabling faktors)

3. Faktor Penguat (reinforcing factors)

Faktor penguat adalah lingkungan sosial budaya (nilai, norma, adat- istiadat, peraturan/kebijakan) yang
dapat mendorong orang atau masyarakat yang bersangkutan untuk mewujudkan perilakunya
BAB
III
METODE
PENELITIA
N
Rancangan Lokasi dan
Penelitian Waktu Penelitian Etika Penelitian

Penelitian yang bertujuan


Sebelum dilakukan
untuk menggambarkan
Penelitian dilakukan di penelitian responden akan
Pengetahuan, Sikap dan
Posyandu Gelatik A Sindang menandatangani format
Perilaku Ibu tentang
Palay pada hari Senin, 12 persetujuan sebagai
Imunisasi Dasar Lengkap di
September 2022. responden dalam penelitian
Puskesmas Limusnunggal
ini.
Tahun 2022
Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi Penelirian Sampel Penelitian

Ibu yang memiliki anak usia 0 Pada penelitian ini diambil


– 59 bulan yang ada di sampel sebanyak 32 (Jumlah
Posyandu Gelatik A Wilayah ibu yang datang ke Posyandu
Kerja Puskesmas saat hari pengambilan data).
Limusnunggal tahun 2022.
Definisi Operasional

Perilaku
Pengetahuan
Sikap Tindakan atau kegiatan yang
Segala informasi yang diketahui
kecenderungan yang dipelajari dilakukan seseorang untuk
berkaitan dengan proses observasi,
untuk bertingkah laku secara pemenuhan kebutuhan tertentu
pembelajaran ataupun penelitian.
konsisten terhadap seseorang, berdasarkan pengetahuan,
Proses pembelajaran ini dapat
sekelompok orang, atau suatu objek. kepercayaan, nilai dan norma
dipengaruhi oleh faktor dari luar
kelompok yang bersangkutan.
seperti informasi.
Total skor : 18 dan dilakukan
penilaian sebagai berikut: Total skor : 8 dan dilakukan
Total skor : 37 dan dilakukan
a. Baik; apabila total skor sikap ≥ penilaian sebagai berikut:
penilaian sebagai berikut:
nilai median a. Baik; apabila total skor
a. Baik; apabila total skor
b. Kurang ; total skor sikap < perilaku ≥ nilai median
pengetahuan ≥ nilai median
nilai median b. Buruk; apabila total skor
b. Kurang ; total skor
perilaku < nilai median
pengetahuan < nilai median
BAB IV
&V

HASIL DAN
PEMBAHAS
AN
Usia Jumlah Persentase (%)
Sebaran
responden 20 – 25 tahun 7 21,875%
berdasarkan 26 – 30 tahun 7 21,875%
usia 31 – 35 tahun 9 28,125%
> 35 tahun 9 28,125%

Jumlah 32 100%

 Sebagian besar responden berada pada golongan usia antara 31 - 35 tahun dan > 35 tahun
sebanyak masing masing 9 responden yaitu sebesar 28,125%.

 Menurut Anton (2014) berdasarkan penelitian yang dilakukan di Sekadau terhadap sebaran
responden berdasarkan usia pada golongan 15-19 tahun sebanyak 1 responden (3,1%), usia 20-39
tahun sebanyak 30 (93,8%) dan usia ≥40 tahun sebanyak 1 responden (3,1%).
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
Sebaran
responden Tidak tamat SD 5 15,625%
berdasarkan Pendidikan SD 10 31,25%
Pendidikan Pendidikan SMP 6 18,75%
Pendidikan SMA 11 34,375%

Jumlah 32 100%

 Tingkat pendidikan sebagian besar responden adalah Pendidikan SMA yaitu sebanyak 11 responden (34,375%).

 Berdasarkan penelitian Anton (2014), sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan dikategorikan dalam 6
kelompok yaitu; Tidak pernah sekolah sebanyak 0 responden, tidak tamat SD sebanyak 3 responden (9,4%) tamat SD
sebanyak 9 responden (28,1%), tamat SMP sebanyak 14 responden (43,8%), tamat SMA sebanyak 6 responden
(18,7%) dan tamat perguruan tinggi sebanyak 0 responden.
Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
Sebaran
responden Ibu Rumah Tangga 31 98%
berdasarkan Lain - lain 1 2%
Pekerjaan
Jumlah 32 100%

 sebagian besar dari total responden sebanyak 31 responden (98%%) tidak memiliki pekerjaan (ibu
rumah tangga)

 Berdasarkan penelitian Anton (2014). sebaran responden berdasarkan pekerjaan hanya


dikategorikan dalam 2 kelompok yaitu; ibu bekerja dan ibu tidak bekerja. Kategori ibu bekerja
sebanyak 38 responden (lima puluh persen), dan ibu tidak bekerja juga sebanyak 38 responden
(lima puluh persen)
Pengetahuan Jumlah Persentase (%)
Sebaran
responden Baik 21 65,625%
berdasarkan Buruk 11 34,375%
Pengetahuan
Jumlah 32 100%

 Nilai median (karena data tidak berdistribusi normal) yaitu 21

 Menurut Anton (2014), Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pengetahuan baik tentang imunisasi hanya sebanyak 7
responden (21,9%), pengetahuan sedang sebanyak 9 responden (28,1%), pengetahuan buruk sebanyak 16 responden (50%).

 Faktor yang juga mendukung pengetahuan ibu adalah tingkat pendidikan responden, dimana pada penelitian ini responden
cenderung memiliki tingkat pendidikan setingkat SMA sebesar 34,375% (11 responden).
Sikap Jumlah Persentase (%)
Sebaran
responden Baik 29 80,5%
berdasarkan Buruk 7 19,5%
Sikap
Jumlah 32 100%

 nilai median (karena data tidak berdistribusi normal) yaitu 13

 Menurut Anton (2014) sebaran responden berdasarkan sikap ibu terhadap imunisasi dibagi dalam tiga kategori, yaitu; Ibu yang
memiliki sikap yang baik terhadap imunisasi yaitu sebanyak 7 responden (21,9%), Ibu yang memiliki sikap sedang yaitu
sebanyak 15 responden (46,9%), dan Ibu yang memiliki sikap buruk sebanyak 10 responden (31,2%)

 Sikap ibu yang baik disebabkan karena dapat memahami dan memiliki motivasi dari petugas kesehatan tentang imunisasi dasar.
Sedangkan sikap ibu yang kurang disebabkan karena kurangnya memahami tentang pentingnya imunisasi dasar pada bayi.
Perilaku Jumlah Persentase (%)
Sebaran
responden Baik 12 42,8%
berdasarkan Buruk 20 62,5%
Perilaku
Jumlah 32 100%

 nilai median (karena data tidak berdistribusi normal) yaitu 8

 Menurut Anton (2014) sebaran responden berdasarkan perilaku ibu terhadap imunisasi dibagi dalam dua kategori, yaitu; Ibu
yang memiliki perilaku yang baik yaitu sebanyak 12 responden (42,8%). Ibu yang memiliki perilaku buruk sebanyak 20
responden (62,5%).

 Perilaku yang baik pada responden disebabkan karena faktor yang mempengaruhi perilaku seperti pengetahuan maupun sikap
responden yang baik, sedangkan perilaku yang buruk disebabkan karena rendahnya tingkat pengetahuan maupun sikap yang
buruk dari responden.
BAB
V

Kesimpulan
dan saran
Kesimpulan
Usia terbanyak 31-35 tahun sebanyak 9 responden (28,125%) dan usia >35 tahun
sebanyak 9 responden (28,125%).

Kebanyakan responden memiliki tingkat pendidikan SMA sebanyak 11 responden


(34,375%).

Mayoritas pekerjaan responden hanya sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 31
responden (98%) .

Sebagian responden memiliki pengetahuan buruk yaitu sebanyak 11 responden


(34,375%)

Sebagian responden memiliki sikap yang baik yaitu sebanyak 29 responden


(80,5%)

Sebagian responden memiliki perilaku yang buruk yaitu sebanyak 20 responden


(62,5%)
Saran

1. Untuk Puskesmas diharapkan dapat membuat program yang lebih bersifat promotif
dan preventif terhadap hal-hal yang berkaitan dengan program imunisasi pada balita.

2. Bagi petugas kesehatan setempat untuk memberikan informasi lebih kepada


masyarakat agar masyarakat mengetahui lebih banyak tentang imunisasi.

3. Bagi peneliti lain perlu penelitian lanjutan dengan mengkombinsasikan penelitian


deskriptif dengan mencari hubungan untuk menggali lebih banyak informasi tentang
pengetahuan sikap dan perilaku tentang imunisasi pada balita.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai