Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar Imunisasi


1. Pengertian Imunisasi
Imunisasi diartikan dari kata immun, kebal atau resiten. Imunisasi adalah
suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit tersebut tidak akan sakit
atau hanya mengalami sakit ringan (Notoatmodjo, 2012). Imunisasi
adalah satu jenis usaha memberikan kekebalan kepada anak dengan
memasukan vaksin kedalam tubuh bertujuan memasukkan antigen untuk
mencegah penyakit tertentu (Fida dan Maya, 2012). Menurut KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) imunisasi merupakan pengimunan
atau kekebalan (terhadap penyakit).

Tujuan Imunisasi
Imunisasi merupakan untuk memberikan sistem kekebalan pada anak agar
dapat mencegah penyakit dan kematian anak serta anak yang
disebabkan oleh penyakit yang sering terjangkit penyakit (Dian, 2014).
Melalui imunisasi diharapkan tubuh tidak mudah terserang penyakit
menular sehingga dapat menurunkan angka kesakitan (morbiditas),
angka kematian (mortalitas) serta mencegah terjadinya kecacatan.
Imunisasi anak bertujuan untuk pencegahan terjadinya penularan
penyakit pada anak dan menghilangkan penyakit menular dari dunia.
Tujuan umum menurunkan angka penyakit yang menyebabkan
kematian, kecacatan akibat penularan dengan (PD3I) Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi. Tujuan khusus bertujuan untuk
mencapai target Universal Child Immunization (UCI) untuk cakupan
imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada anak diseluruh dea

10 FIKes UIA 2022


11

atau kelurahan dan memberikan penyuluhan kesehatan yang diarahkan


untuk menunjang informasi program-program imunisasi melalui saluran
terkait yang bisa di manfatkan oleh masyarakat.
Jenis Imunisasi
Jenis imunisasi yang wajib diberikan pada bayi adalah BCG, Hepatitis B,
Polio, DPT, dan Campak. Imunisasi berfungsi untuk mencegah
penyakit-penyakit yang dapat meimbulkan kecacatan serta kematian,
seperti TBC, Hepatitis dan Polio.
Imunisasi anak yang telah dipersiapkan selengkapnya mungkin, agar tidak
menimbulkan efek-efek yang merugikan di kalangan masyarakat.
Imunisasi terdpat 2 macam yaitu :
1. Imunisasi Aktif
Imunisasi aktif merupakan pemberian suatu virus penyakit yang telah
dilemahkan (vaksin) agar nantinya sistim imun tubuh merespon spesifik
yang mempunyai kemampuan untuk mengenal virus di dalam tubuh dan
memberikan suatu ingatan terhadap antigen ini, sehingga antigen yang
sama dan masuk ke dalam tubuh untuk kedua kali ketika terpapar
penyakit lagi tubuh dapat mengenali dan merespon dengan lebih cepat
dan langsung dihancurkan. Imunisasi aktif imunisasi yang wajib
diberikan terdiri atas rutin, imunisasi tambahan, imunisasi khusus,
contohnya imunisasi aktif merupakan polio atau campak (A. Amlimul
Aziz, 2008).
2. Imunisasi rutin atau imunisasi dasar
merupakan kegiatan imunisasi yang di laksanakan secara terus menurus dan
berkesenimbungan sesuai jadwal. Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi
dasar dan imunisasi lanjutan.
1) Vaksin imunisasi BCG (Bacillus Celmette Guerin)
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah penularan
Tuberkulosis (TBC) yang disebabkan oleh bakteri Myobacterium
tuberculosis yang menyerang pada sistem pernafasan. Penyakit TBC

FIKes UIA 2022


12

yang ringan dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG.


Vaksin BCG diberikan 1 kali dosis yaitu diberikan pada bayi usia 0-2
bulan dengan cara disuntikan di daerah lengan kanan.
2) Imunisasi DPT
Imunisasi DPT merupakan dari 3 vaksin yaitu Difteri, Pertusis dan Tetanus.
Difteri merupakan penyakit hasil basil difteri yang bisa menyebabkan
kerusaksn jantung atau syaraf. Perfusis merupakan penyakit batuk rejan
atau batuk 100 hari pada saluran pernafasan yang sangat menular.
Tetanus disebabkan oleh jenis bakteri yang ditandai dengan kekuatan
otot pada anggota gerak. Vaksin DPT diberikan dalam 3 dosis, yaitu
usia 2, 3, dan 4 bulan.
3) Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi hepatitis b di gunakan untuk memberikan perlindungan dan
mengurangi insiden timbulnya penyakit hati kronik dan karsinoma hati
atau penyakit kuning. Vaksin hepatitis b diberikan dalam 3 dosis, yaitu
pada usia (0-7 hari), 1 dan 6 bulan.
4) Imunisasi Polio
Vaksin polio merupakan vaksin yang digunakan untuk memberikan
kekebalan aktif terhadap poliomyelitis yann dapat menyebabkan
kelumpuhan pada anak dan frekuensi pemberian imunisasi polio
diberikan sebanyak 4 kali dengan cara di teteskan dengan dosis 2 tetes
(0,1 ml) melalui mulut, waktu pemberian imunisasi polio pada umur 0-
11 bulan dengan interval pemberian 4 minggu.
5) Imunisasi Campak
Imunisasi campak bertujuan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap
penyakit campak. Pemberian vaksin campak diberikan 1 kali dapat
diberikan pada umur 9-11 bulan dengan dosis 0,5cc dengan cara
disuntikan di daerah lengan kiri.

3. Imunisasi Pasif

FIKes UIA 2022


13

Imunisasi pasif merupakan suatu proses peningkatan kekebalantubuh


dengan cara pemberian zat imunoglobin, yaitu zat yang dapat
menghasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari
plasma manusia (kekebalan yanng di dapatkan anak dari ibu melalui
plasenta) atau binatang (bisa tikus) yang menggunakan untuk mengatasi
mikroba yang sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi. Contoh
imunisasi pasif merupakan menyutikan ATS (anti tetanus serum) pada
orang yang mengalami kecelakan (Dian, 2014)
4. Imunisasi Lanjutan
Imunisasi lanjutan merupakan imunisasi ulangan untuk mempertahankan
peningkatan kekebalan atau untuk memperpanjang masa perlindungan,
imunisasi laanjutan diberikan kepada anak usia dibawah 3 tahun (balita),
anak usia sekolah dasar dan wanita usia subur, vaksin imunisasi yang
diberikan pada imunisasi lanutan yaitu : vaksin TD, dan vaksin TT
(Hastuti Ayu Puji, 2017)
Jadwal Imunisasi
Jadwal pemberian imunisasi yang diharapkan sekarang mungkin mencegah
agar tidak terdahulu diserang penyakit TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus,
Polio, dan Campak. Jadwal pemberian imunisasi disampaikan
berdasarkan paduan yang sudah dibukukan oleh Dirjen P3M dan PLP
Depkes RI, Edisi 2013.

Tabel 2.1 Jadwal Pemberian Imunisasi di Puskesmas Kecamatan Makasar


2022
Jenis Usia Jumlah Interval
imunis Imunis Imunis Imunis
asi asi asi asi
Hepatitis 0-7 hari 1 kali -
B

FIKes UIA 2022


14

(Hb0)
BCG 1 bulan 1 kali -
Polio/IPV 1,2,3,4 4 kali 4 minggu
bulan
DPT-HB- 2,3,4 bulan 3 kali 4 minggu
Hib
Campak 9 bulan 1 kali -

B. Konsep Dasar Pengetahuan


1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil yang terjadi setelah seseorang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertantu. Pengindraan terjadi melalui
pasca indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba
sehingga sebagian besar pengetahuan manusia diperioleh melalui mata
dan telinga. Jadi pengetahuan merupakan hasil pengindraan kita.
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab
pertanyaan “what” misalnya : apa sumber air, apa makhluk hidup, apa
alam dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).
2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan yang tercakup dalam domain
kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :
a. Tahu (know)
Tahu dapat diartikan sebagai mengingat suatu materi yang sudah mepelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang mempelajari atau merangsangkan yang sudah diterima. Oleh sebab
itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata
kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang mempelajari

FIKes UIA 2022


15

antara lain menyebutkan, menguraikan, mengindetifikasi, menyatakan


dan sebagainnya.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang di ketahui dan dapat menginterprestasikan
materi tersebut secara benar tentang objek yang dilakukan dengan
menjelaskan, menyebutkan contoh dan lai-lain.
c. Aplikasi (aplication)
Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajaripada situasi dan kondisi riil(sebenarnya). Aplikasi
disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,
rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam kontak atau situasi yang
lain.
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau objek ke
dalam komponen–komponen tetapi masih didalam suatu struktur
organisasi tersebut dan masih ada kaitan satu sama lain, kemampuan
analisis ini dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan,
membedakan, mengelompokkan dan sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru. Dengan kata lain sintesis ini suatu kemampuan untuk menyusun,
dapat merencanakan, meringkas, menyesuaikan terhadap suatu teori
atau rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu materi atau objek penilaian-penilaian itu berdasrkan
suatu kriteria yangn ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-
kriteria yang telah ada (Notoatmodjo, 2012).

FIKes UIA 2022


16

3. Cara Memperoleh Pengetahuan


Pengetahuan manusia biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal
dari berbagai macam sumber, misalnya : media massa, media elektronik,
buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat, dan
sebagainya (Notoatmodjo, 2010).
4. Cara Mengetahui Tingkat Pengetahuan
Tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang
menanyakan tentang isi mataeri yang ingin diukur dari subjek penelitian
atau responden (Notoatmodjo, 2014). Adapun pertanyaan yang dapat
disesuaikan dengan tingkat pengetahuan responden yang meliputi tahu,
memahami, aplikasi, anlisis, sintesis, dan evaluasi. Untuk pengukuran
tingkat pengetahuan secara umum dapat dikelompokkan menjadi
pertanyaan yaitu :
1) Pertanyaan objektif, misalnya pertanyaan pilihan
ganda, (multiplechoice), betul-salah dan pertanyaan
menjodohkan (Nurhasim,2013)
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Wawan dan Dewi (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan yaitu :
a. Faktor Internal
1) Pendidikan
Pendidikan diartikan membimbing seseorang terhadap perkembangan
seseoranng menuju kearah cita-cita kedepan. Semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang, semakin mudah menerima informasi, sehingga
semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan
yang rendah akan menghambat perkembangan perilaku seseorang
terhadap nilai-nilai yang diperkenalkan.
2) Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjdaikan seseorang memperoleh pengalamn
dan pengetahuan yang baik secara langsung maupun tidak langsung.

FIKes UIA 2022


17

Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu, bekerja


bagi ibu rumah tangga akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
keluarga.
3) Umur
Bertambahnya umur seseorang, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang
akan lebih baik matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi
kepercayaan dan kepedulian terhadap perilaku kebiasaan seseorang.
Tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
berfikir dan bekerja.

b. Faktor Eksternal
1) Faktor Lingkungan
Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada disekitaar manusia dan
pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang
atau kelompok. Lingkungan memberikan pengaruh sosial pertama bagi
seseorang dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik daan
juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompok dalam
lingkungan alam.
2) Faktor Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi sikap
dalam menerima informasi. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan
dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi
yang ingin diukur dari subyek penelitian.

C. Konsep Dasar Kepatuhan


1. Pengertian Dasar Kepatuhan
Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh, yanng diartikan disiplin dan taat.
(Niven, 2002) mengatakan kepatuhan adalah sejauh mana perilaku
pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh tenaga kesehatan.
Dalam konteks medis merupakan tingkatan yang menunjukkan perilaku

FIKes UIA 2022


18

seseorang dalam mempengaruhi atau mengikuti prosedur atau sasaran


tenaga kesehatan. Istilah kepatuhan (compliance) menunjukkan posisi
seseorang yang cenderung lemah kurangnya informasi dalam
mengembalikan keputusan mengenai prosedur yang dijalani.
Kepatuhan adalah perilaku seseorang untuk mengikuti aturan kesehatan
sessuai dengan ketentuan yang dibberikan, pemahaman yang baik dan
mendalam tentang faktor tersebut sangat bermanfaat bagi orang tua dan
tenaga kesehatan untuk meningkatkan kepatuhan dalam melakukan
imunisasi dasar sehingga efektifitas dapat terpantau (Hastuti Ayu Puji,
2017).
Kepatuhan adalah segala sesuatu yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan pengobatan sebagai syarat utama untuk mencapai keberhasilan
pengobatan yang dilakukan (Nurrahmania, 2012).
2. Pengertian Kepatuhan
Kepatuhan adalah perilaku seseorang untuk mentaati saran-saran atau
prosedur tentang pemberian imunisasi yang sebelumnya kurang
informasi antara para orang tua dengan tenaga kesehatan (Lailatushifa,
2012).
Berdasarkan penjelasan diatas disimpulkan bahwa kepatuhan adalah
perilaku dan sikap patuh orang tua terhadap pemberian imunisasi dasar
sebagai upaya keberhasilan program imunisasi dapat tercapai.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan dan tidak kepatuhan yaitu :
1) Tingkat Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang umumnya semakin tinggi
kesadaraan terhadap kesehatan diri dan kelurga. Pendidikan baik formal
mamupun non formal dapat mempengaruhi seseorang dalam mengambil
keputusan dan perilaku yang dapat meningkatkan kematangan
intelektual sehinga dapat membuat keputusan seseorang dalam
mengambil keputusan, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang

FIKes UIA 2022


19

maka akan semakin mudah baginya untuk menerima serta


mengembangkan pengetahuan dan teknologi (Notoatmodjo, 2012).
2) Pengetahuan
Pendidikan seseorang dapat menginformasikan pengetahuannya serta
kesehatan dan penyakit. Informasi merupakan satu organ membentuk
pengetahuan semakin banyak seseorang memperoleh informasi maka
semakin banyak pula pengetahuannya, sebaliknya semakin kurang
informasi yang didapat maka semakin kurang pengetahuannya (Ismet,
2013).
4. Kepatuhan Imunisasi Dasar Lengkap
Kepatuhan Imunisasi dasar merupakan imunisasi yang diwajibkan
pemerintah yang meliputi Hepatitis B, BCG (Bacille Calmetee Guerin),
Campak, Polio, dan Vaksin Pentavalen (DPT-H-HIB). Imunisasi dasar
lengkap adalah program imunisasi yang direncanakan pemerintah untuk
meningkatkan kesehatan anak di Indonesia. Imunisasi ini diberikan
mulai dari 0-12 bulan. Program imunisasi yang diwajibkan pemerintah
untuk memberikan imunisasi dasar lengkap yaitu Hepatitis B 1 kali
pemberian, BCG 1 kali pemberian, DPT/HB/HIB (Pantavalen) 3 kali
pemberian dengnan interval 4 minggu, polio 4 kali pemberian dengan
interval 4 minggu dan campak 1 kali pemberian (Hayati & Novita,
2014). Dari pengertian imunisasi diatas sehingga imunisasi merupakan
satu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit, sehingga bila nanti terpapar dengan penyakit tersebut
tidak akan menderita penyakit tersebut karena sistem imun tubuh
mempunyai sistem memori (daya ingat), ketika vaksin masuk kedalam
tubuh maka akan dibentuk antibodi untuk melawan vaksin tersebut dan
sistem memori akan menyimpan sebagai suatu pengalaman. Semakin
besar kepatuhan pemberian imunisasi dasar lengkap semakin tinggi
angka cakupan imunisasi di suatu daerah dan semakin menurunkan
kejadian penyakit yang dapt dicegah dengan imunisasi (Perve,2004) .

FIKes UIA 2022


20

hal ini menunjukan bahwa masih kurang pemahaman tentang


pentingnya imunisasi bagi anak-anak. Dengan ini bahwa kepatuhan
imunisasi perlu ditingkatkan sehingga kesenjangan cakupan imunisasi
dapat diturunkan dan status kesehatan anak dapat ditingkatkan di
kalangan masyarakat

FIKes UIA 2022


21

D. Kerangka Teori

Berdasarkan tinjauan diatas, maka disusun kerangka teori sebagai berikut :


Bagan 2.2
Kerangka Teori
Ibu dengan Anak Usia 0-12 Bulan
Kepatuhan Pemberian
Imunisasi

1.Definisi kepatuhan

2. Faktor Mempengaruhi
Kepatuhan
Pengetahuan
Umum -Tingkat Pendidikan

-Pengetahuan
1.Faktor Internal

a. Pendidikan
b. Pekerjaan
c. Usia

2. Faktor Eksternal Kepatuhan


Pengetahuan Pemberian Imunisasi
a. Lingkungan Imunisasi Dasar Dasar
b. Sosial Budaya
1.Pengertian 1. BCG usia 0-
Imunisasi 2bln
2. DPT usia 2-
2.Tujuan Imunisasi 4bln
3. Hepatitis B
3. Jenis Imunisasi usia 0-6bln
4. Polio uisa
4.Jadwal Imunisasi 0-11 bln
5. Campak
usia 9-12
bln

Keterangan :

: Di teliti

: Tidak di telit

Sumber : Notoatmodjo (2012), Fida dan Maya (2012),Wawan (2010), Hastuti ayu puji (2017)

FIKes UIA 2022

Anda mungkin juga menyukai