Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN ANTE NATAL CARE (ANC)

DENGAN MASALAH MUAL MUNTAH BERLEBIHAN (HEG),


INOVASI WEDANG JAHE DI RUANG KEBIDANAN RSUD
JENDRAL AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2022

Oleh :
NUR
AFIFAH
(20222072
09026)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS


KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN 2022
LATAR
Ibu hamil
menimbulkan
dengan berbagai
BELAKANG
Emesis gravidarum
dampak salah
adalah
dapat mual-muntah dengan makanan
minuman yang mengandung
atau jahe (Tiran,
adalah
satunya penurunan nafsu makan Jahe sebagai salah satu jenis tanaman herbal
2016).
mengakibatkan
yang perubahan mempunyai banyak keunggulan dibandingkan
elektrolit yakni kalium, kalsium dan
keseimbangan dengan tanaman herbal lainnya, khususnya bagi
sehingga
nutrium menyebakkan perubahan metabolisme ibu hamil yang sedang mengalami mual muntah.
pada tubuh. Dampak lain dari emesis gravidarum Keunggulan pertama jahe adalah
juga dapat mengakibatkan kehilangan berat mengandung minyak terbang (minyak atsiri)
kandungan
badan sekitar 5% karena candangan karbohidrat, menyegarkan
yang dan membelokirreflek muntah
protein dan lemak terpakai untuk energi sedang, sehiggagingeroldapat
yang
(Manuaba, 2017). peredaran darah dan safar-saraf bekerja
melancarkan
Penanganan emesis gravidarum pada ibu hamil baik.
denganMinuman jahe adalah sebuah olahan jahe
dapat dilakukan secara farmakologi dan non sebagai obat herbal untuk mengatasi mual
farmakologi. Terapi farmakologi sendiri muntah. Dan dibuat seperti minuman dengan
dilakukan
dengan pemberian obat anthistamin penggunaan menggunakan jahe besar 250 gram, 50 gram
steroid pemberian cairan dan Elektrolit dan terapi gula pasir, 1.000 ml air. Kemudian diolah dan
non-farmakologi diantaranya adalah mengubah diberikan terhadap 10 orang ibu hamil
pola diet, dukungan emosional, akupresur dan dengan
pemberian jahe, dapat digunakan 100 ml air jahe tiap ibu hamil.
menangani
untuk mual muntah pada kehamilan. Mengkonsumsi
untuk mengurangi gejalanya selain
Usaha minuman jahe sebanyak 2 kali sehari pada pagi
dengan mengkonsumsi obat – obatan dan sore hari selama 7 hari berturut-turut (Amelia
untuk mengatasi &, Octaviani, 2018).
RUMUSAN
MASALAH
Bagaimana Asuhan Keperawatan Ante Natal Care (ANC)
Dengan Masalah Mual Muntah Berlebihan (HEG), Inovasi
Wedang Jahe Di Ruang Kebidanan Rsud Jendral Ahmad
Yani Kota Metro Tahun 2022?”.
TUJUA
N
1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus
Mampu menjabarkan karya ilmiah akhir a. Melakukan pengkajian pada klien dengan
dengan judul Asuhan Keperawatan Ante Hiperemesis Gravidium
Natal Care (ANC) Dengan Masalah Mual b. Mengidentifikasi masalah
Muntah Berlebihan (HEG), Inovasi Wedang keperawatan
Jahe Di Ruang Kebidanan Rsud Jendral yang didapatkan pada klien
Ahmad Yani Kota Metro Tahun 2022. c. dengan Hiperemesis Gravidium
Mengidentifikasi keperawatan
terutama dalam mengatasi hyperemesis
intervensi
gravidium
d. Melakukan penatalaksanaan
pemberian
wedang jahe dan menganalisis pengaruh
wedang jahe terhadap proses
penyembuhan hyperemesis gravidium
e. Melakukan evaluasi tentang asuhan
keperawatan yang telah dilakukan
MANFAA
1. Teoritis
a. FKES
Sebagai bahan masukan kepada
Umpri T
pendidikan yang dapat di manfaatkan sebagai
2. Praktis
a. Paien dan Keluarga
Dapat menambah pengetahuan dan pendidikan
institusi
bahan ajar untuk perbandingan tentang minuman jahe untuk mengatasi masalah
pemberian
dalam konsep asuhan keperawatan mual muntah berlebihan (heg), sehingga klien
secarateori dan praktik terutama ataupun keluarga dapat
penatalaksanaan Dengan dalam pengetahuan
menerapkan tentang cara mengatasi masalah
Muntah Berlebihan (Heg) serta sebagai Mual
Masalah mual muntah berlebihan (heg) serta pencegahan
bagi
rujukanadik tingkat selanjutnya dalam penulisan secara mandiri hyperemesis gravidium ini untuk
Karya Tulis Ilmiah Akhir Ners khususnya dalam kedepannya.
kasus hyperemesis gravidium b. Petugas
b. RSUD Jendral Ahmad Yani Sebagai bahan acuan kepada
Kesehatan
Sebagai bahan acuan kepada kesehatan
tenaga dalam memberikan pelayanan yang
kesehatan RSUD Jend. Ahmad Yani
tenaga lebih baik dan menghasilkan pelayanan yang
dalam memberikan pelayanan yang lebih
Metro memuaskan pada klien serta
dan
baik menghasilkan pelayanan yang perkembangan
melihatkan klien yang lebih baik serta
pada klien serta melihatkan perkembangan
memuaskan untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah
klien yang lebih baik serta untuk sehingga
sakit, perawatnya
kualitas pelayanan rumah sakit,
meningkatkan mampu menerapkan asuhan keperawatan
perawatnya mampu menerapkan
sehingga hyperemesis
pada pasien dengan
keperawatan
asuhan pada pasien dengan hyperemesis gravidium
gravidium
TINJAUAN
Konsep Kehamilan
PUSTAKA
Kehamilan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa, ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam 40 minggu atau 9 bulan. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, trimester ke satu
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu ( minggu ke 13 hingga ke 27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke 40). Kehamilan
adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalianan(yanti, 2018).

Konsep Dasar Mual Muntah (HEG)


Emesis gravidarum adalah keluhan umum yang dialami wanita hamil dengan usia kehamilan 0-12 minggu dengan gejala mual dan disertai muntah
yang biasanya terjadi pagi hari. Mual muntah terjadi karena perubahan pada sistem hormone selama kehamilan, terutama peningkatan HCG (Fitria,
2018).

Konsep Jahe
Menurut (Putri, Ayu 2016) bahwa jahe merupakan pengobatan yang efektif untuk meredakan mual muntah dalam kehamilan. Jenis penyakit yang
dapat diatasi dengan jahe antara lain : sakit kepala, pusing-pusing, penambah nafsu makan, dan muntah- muntah.
KONSEP KEPERAWATAN PADA IBU
HAMIL

1.Pengkajian Ibu Hamil


2.Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil
3.Masalah Keperawatan
4.Rencana Keperawatan Ibu Hamil
Trimester I-III
LAPORAN
KASUS
A. Pengkajian
1. Biodata
Identitas Identitas
Ibu Nama : Ny. N Ayah Nama : Tn.A
Umur : 25 tahun Umur : 26
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Agama : Islam Agama :
Pekerjaan : Pekerjaan
Islam :
Suku/ Bangsa IRT Suku/ Bangsa
Supir : Jawa
Golongan : Betawi Golongan drh : -
darah Alamat :- Alamat :
: Punggur Punggur
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan
Sekarang 1). Keluhan
Utama
Mual
P : rasa tidak nyaman di
Muntah
Q perut
R : perut terasa kembung
S : perut
: 3-4 kali per hari
2). Keluhan
T : Penyerta :
hilang timbul
Klien mengatakan takut dengan keadaan yang dihadapi dan
klien mengatakan sulit tidur dan mudah terbangun
3. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Klien menarch pertama pada usia 15 tahun dengan siklus 30 hari sekali, keteraturan teratur, HPHT 17 oktober 2022, pendarahan 3
bulan terakhir tidak ada, tidak ada keluhan
b. Riwayat Perkawinan
Klien sudah menikah, menikah di usia 24 tahun, usia suami saat menikah 25 tahun, lama pernikahan 1 tahun
c. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas
Klien mengatakan baru pertama kali
hamil
4. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Kesehatan : klien mengatakan merasa mual
Sekarang : klien sebelumnya tidak pernah sakit
b. Riwayat Kesehatan Dahulu : keluarga klien tidak memiliki riwayat penyakit turun
5. c.Riwayat
Riwayat
Kebiasaan
Kesehatan
Sehari – Hari (Sebelum
temurunmasuk RS/RB dan saat
ini ) a. Pola Nutrisi
Keluarga
Frekuensi : 2x/hari
makan Nafsu : Nafsu makan berkurang saat
makan Jenis hamil
makanan : nasi
Makanan yang tidak disukai : tidak ada
Kebiasaan sebelum
Perubahan berat badan 3 bulan : tidak ada
: berat badan klien bertambah 8
makan
terakhir kg
BAK Eliminasi
b. Pola
Frekuens : 5-7x/hari
i Jumlah : 1500cc
Warna : kekuningan
Bau : khas
Keluhan : tidak ada
yang keluhan
berhubu : 1x/2 hari
ngan :
dengan
Konsisten : kecoklatan
BAK
si : tidak ada
konsisten
BAB
Keluhan keluhan
Frekuens
c. Pola
Penampilan secara umum ( pakaian, kuku, bau, dll
i) Warna
Mandi
personal
-
hygieneFrekuensi : 2x/hr
Oral hygiene
- Frekuensi : 3x/hr
Cuci rambut
- Frekuensi : 2x/minggu
d. Pola istirahat dan tidur
Lama tidur : 5jam/hr
Tidur siang : ya
Kebiasaan sebelum : tidak ada
tidur Keluhan : klien mengeluh sulit tidur dan mudah
e. Pola aktivitas terbangun
Kegiatan dalam pekerjaan : klien saat hamil tidak bekerja
Waktu bekerja : klien saat hamil tidak bekerja
Olaraga : klien saat hamil tidak
Kegiatan waktu luang berolahraga
Keluhan dalam : bermain gadget
beraktivitas
f. Pola kebiasaan yang mempengaruhi : klien merasa lemas
Meroko
kesehatan : klien tidak merokok
-
k jumlah :-
- lama :-
Ketergantungan
pemakaian : klien tidak ketergantungan
- lama
obat obat
pemakaian :-
- jumlah :-
- keluhan : tidak ada keluhan
6. Pemeriksaan Fisik
- jenis obat ( inspeksi, palpasi, dan
:-
perkusi)
a. Keadaan
Umum
Composmentis
b. Kesadaran
GCS (E4 V6
M5)
c. TTV
TD : 110/70
S : 36,5
mmHg
SPO C
2
N : 98 % :
d. BB/
80x/menit RR : TB : 160
TB
20X/menit cm
BB :
Keadaan rambut bersih, keadaan muka simetris, tidak ada
58
kendala
kg
f. Leher
e. Tidak
Kepa ada pembesaran kelenjar tyroid
la
g. Dada
Payudara
perubahan warna kulit : ( ) ya, jelaskan ( √ )tidak
pembekakan : ( ) ya (√ ) tidak, nyeri tekan pada saat palpasi tidak ada warna aerola coklat papilla :
( ) menonjol (√ ) datar
mammae mammae
colostrums
( : ( ) sudah keluar )
(√kedalam
) belum keluar, kebersihan aerola dan :
h.putting : bersih
Abdomen : tidak
Strie ada
Linia : tidak
nigra ada
Bising : 28x/menit
usus : normal
Kondisi vesika : 15cm
urinaria TFU dan
Labia mayora : tidak
Kontraksi uterus
minora Kebersihan ada
normal
i. Genetalia
vagina Perineum : bersih
jika terdapat jahitan perineum Bagaimana
: utuh
Lochea
REEDA? / cairan yang :-
Pemakaian
keluar : tidak
Perdarahan
pembalut 3 bln : tidak
terakhir ada
j. Ekstremita : tidak
s varises ada
edema : tidak
reflek ada
patella : bersih
bagus
k. Anus : tidak
Kebersiha ada
n
Pembesar
an
hemmoroi
d
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Darah
Lengkap Tabel 3.1 Hasil
Laboratorium Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan
Rujukan
Leokosit 12,5 103/uL 5-10
Eritrosit 5.04 103/Ul 3,08- 5.05
Hemoglobin 12,5 g/dl 12-16
Hematocrit 36,8 % 37- 48
Trombosit 32,3 103/uL 32-36
GDS 70,6 mg/dL ≤140
Ureum 34,5 mg/dL 19-44
Kreatinin 0,95 mg/dL 0,9-1,3

8. Pengobatan / Therapi
- injeksi ondansentron 4 mg 2x1
- metronidazole 500 mg 1x1
9. Data Fokus
Subjektif :
- Klien mengatakan mual
- Klien mengatakan muntah sudah 5 x
- Pasien mengatakan lemas
- Pasien mengatakan tidak nafsu makan
- Pasien mengatakan khawatir dengan kondisi kehamilannya saat ini
- Pasien mengatakan takut terjadi sesuatu dengan janinnya
- Pasien mengatakan sulit tidur
- Pasien mengatakan istirahatnya tidak cukup karena kondisinya saat ini
- Pasien mengatakan sering terbangun pada saat tidur karena mual dan muntah.
Objektif :
- Klien tampak cemas
- Klien tampak lemas
- Klien tampak lelah
- klien tampak pucat
- TD: 110/70mmHg, N: 84x/mnt, RR: 20x/mnt, S: 36,5 C
B. Analisa
Data Tabel 3.2 Analisa
Data
NO Data Masalah Etiologi
1. DS : Nausea Kehamilan
- pasien mengatakan adanya rasa tidak
nyaman pada perut
- Pasien mengatakan mual
- Pasien mengatakan muntah sudah
4 kali

DO :
1. Pasien tampak lemas
2. Pasien tampak pucat
2. DS : Ansietas Kurangnya
 Pasien mengatakan khawatir pengetahua
dengan kondisi kehamilannya saat n
ini
 Pasien mengatakan takut terjadi
sesuatu dengan janinnya
 Pasien mengatakan sulit tidur

DO:
 Klien tampak cemas
 TD: 110/70mmHg, N:84x/mnt,
RR: 20x/mnt. S: 36,5C
3. DS : Gangguan Kehamilan
- Pasien mengatakan sulit tidur Pola Tidur
- Pasien mengatakan istirahatnya
tidak cukup karena kondisinya
saat ini
- Pasien mengatakan sering
terbangun pada saat tidur karena
mual dan muntah
DO :
- Klien tampak lemas
- Klien tampak lelah
- Klien tampak pucat
C. Diagnosa
Keperawatan
1. Nausea
2. Ansietas
3. Gangguan pola
tidur
D. Intervensi
Keperawatan Tabel 3.2 Intervensi
No SDKI SLKI Keperawatan SIKI
1. Nausea Setelah dilakukan asuhan Manajemen Mual
keperawatan selama 1x24 jam (I.03117) Observasi
diharapkan nausea menurun 1. Identifikasi pengalaman
dengan kriteria hasil : mual
1. Perasaan ingin muntah 2. Identifikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan (mis: bayi, anak-anak, dan
menurun mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif)
3. Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup (mis: nafsu makan,
aktivitas, kinerja, tanggung jawab peran, dan tidur)
4. Identifikasi faktor penyebab mual (mis: pengobatan dan prosedur)
5. Identifikasi antiemetik untuk mencegah mual (kecuali mual pada kehamilan)
6. Monitor mual (mis: frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan)
Terapeutik
7. Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (mis: bau tidak sedap, suara,
dan rangsangan visual yang tidak menyenangkan)
8. Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual (mis: kecemasan,
ketakutan, kelelahan)
9. Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
10. Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau, dan tidak berwarna,
jika perlu
Edukasi
11. Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
12. Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika merangsang mual
13. Anjurkan makanan tinggi karbohidrat, dan rendah lemak
14. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologis untuk mengatasi mual (mis:
biofeedback, hipnosis, relaksasi, terapi musik, akupresur)
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat antiemetik, jika perlu
2. Ansietas Setelah dilakukan asuhan Terapi relaksasi (I.09326)
keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan ansietas Observasi
menurun dengan Kriteria hasil : 1. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah digunakan
1. Verbalisasi kebingungan menurun 2. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum
2. Verbalisasi khawatir akibat kondisi dan sesudah latihan
yang dihadapi menurun 3. Monitor respon terhadap terapi relaksasi
3. Perilaku tegang menurun
4. Pola tidur membaik Terapeutik
4. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan
suhu ruang nyama
5. Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi
6. Gunakan pakaian longgar
7. Gunakan ada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
5. Gunakan relaksasi sebagai strategi Penunjang dengan analgetik atau
tindakan medis lain, jika sesuai

Edukasi
1. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia (mis.
Musik, nafas dalam)
2. Anjurkan mengambil posisi nyaman
3. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
4. Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih
5. Demonstrasi kan dan latih teknik relaksasi
3. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan asuhan Dukungan tidur (I.05174)
keperawatan
selama 1x24 jam diharapkan Observasi
pola tidur membaik dengan Kriteria 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
hasil : 2. Identifikasi faktor pengganggu tidur
1. Keluhan sulit tidur menurun
2. Keluhan sering terjaga Terapeutik
menurun 3. Modifikasi lingkungan
3. Keluhan tidak puas tidur 4. Batasi waktu tidur siang, jika perlu
menurun 5. Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
4. Keluhan pola tidur 6. Tetapkan jadwal tidur rutin
berubah menurun 7. Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
5. Kemampuan beraktivitas
meningkat Edukasi
1. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama hamil
2.
Anjurkan menempati kebiasaan waktu tidur
E. Catatan
Perkembangan Tabel 3.3 Catatan
No Dx keperawatan Hari/tgl Implementasi
Perkembangan paraf Evaluasi
1. Nausea Rabu, 4 Manajemen Mual S:
Januari 2023 (I.03117) Observasi - Pasien mengatakan mual
1. Identifikasi pengalaman - Pasien mengatakan muntah
mual sudah berkurang
2. Identifikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan - Pasien mengatakan masih
(mis: bayi, anak-anak, dan mereka yang tidak lemas
dapat berkomunikasi secara efektif)
3. Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup O:
(mis: nafsu makan, aktivitas, kinerja, tanggung - Pasien Tampak Lemas
jawab peran, dan tidur)
4. Identifikasi faktor penyebab mual A : Nausea
(mis: pengobatan dan prosedur)
5. Identifikasi antiemetik untuk mencegah mual P:
(kecuali mual pada kehamilan)
6. Monitor mual (mis: frekuensi, durasi, dan tingkat  Discharge Planing
keparahan)  intervensi dihentikan
Terapeutik
7. Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual
(mis: bau tidak sedap, suara, dan rangsangan
visual yang tidak menyenangkan)
8. Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual
(mis: kecemasan, ketakutan, kelelahan)
9. Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
10. Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak
berbau, dan tidak berwarna, jika perlu
Edukasi
11. Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
12. Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika
merangsang mual
13. Anjurkan makanan tinggi karbohidrat, dan rendah
lemak
14. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologis
untuk mengatasi mual (mis: biofeedback, hipnosis,
relaksasi, terapi musik, akupresur)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antiemetik, jika perlu
No Dx Hari/Tgl/wakt Implementasi Paraf Evaluasi
Keperawata u
n
2. Ansietas Rabu, 4 Terapi relaksasi (I.09326) S:
Januari 2023 - Pasien mengatakan khawatir
Observasi dengan kondisi kehamilannya saat
1. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah digunakan ini
2. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan - Pasien mengatakan sulit tidur
darah, dan suhu sebelum dan sesudah
latihan O:
3. Monitor respon terhadap terapi relaksasi - Pasien tampak cemas
Terapeutik A : ansietas
1. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan
dengan pencahayaan dan suhu ruang nyama P:
2. Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan - Discharge Planing
prosedur teknik relaksasi - Anjurkan melakukan teknik
3. Gunakan pakaian longgar relaksasi dirumah
4. Gunakan ada suara lembut dengan irama lambat
dan berirama
5. Gunakan relaksasi sebagai strategi Penunjang
dengan analgetik atau tindakan medis lain,
jika sesuai

Edukasi
1. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis
relaksasi yang tersedia (mis. Musik, nafas
dalam)
2. Anjurkan mengambil posisi nyaman
3. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
4. Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik
yang dipilih
5. Demonstrasi kan dan latih teknik relaksasi
No Dx Keperaawatan Hari/tgl/waktu Implementasi Paraf Evaluasi
3. Gangguan Rabu, 4 Januari Dukungan tidur (I.05174) S:
pola tidur 2023 - Pasien mengatakan sulit tidur
Observasi - Pasien mengatakan
1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur istirahatnya tidak cukup karena
2. Identifikasi faktor pengganggu tidur kondisinya saat ini
- Pasien mengatakan sering
Terapeutik terbangun pada saat tidur karena
3. Modifikasi lingkungan mual dan muntah
4. Batasi waktu tidur siang, jika perlu
5. Fasilitasi menghilangkan stress sebelum O:
tidur - Psien tampak lemas
6. Tetapkan jadwal tidur rutin - Pasien tampak lelah
7. Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan A : gangguan pola
Edukasi tidur P :
8. Jelaskan pentingnya tidur cukup  Discharge
selama hamil Planing
9. Anjurkan menempati kebiasaan waktu  Intervensi
tidur dihentikan.
PEMBAHASA
1. Analisis Pengkajian
N
Pengkajian adalah tahap awal dari
proses keperawatan dan merupakan upaya
pemeriksaan fisik Tekanan darah110/70
mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan
20X/menit, susu 36,5 C, SPO2 98 %. Pasien
untuk pengumpulan data secara lengkap dan telah mendapatkan penatalaksanaan inf RL
sistematis mulai dari pengumpulan data, 20 tpm, injeksi ondansentron 4 mg 2x1,
identitas dan evaluasi status kesehatan klien. metronidazole 500 mg 1x1.
Pengkajian pada klien Ny.N dengan ulkus Sesuai dengan yan
diabetikum dilakukan pada tanggal 2 dilakukan oleh (Putri
penelitian g
Januari 2023. Pengkajian yang dilakukan pengkajian
2020) klien meliputi identitas diman
klien,
meliputi identitas klien, keluhan utama, keluhan utama, riwayat kesehatan klien,a pola
riwayat kesehatanklien, pola aktivitas sehari- aktivitas sehari-hari, data psikososial, data
hari, data psikososial, data pemeriksaan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
fisik, pemeriksaan penunjang dan dan penatalaksanaan terapi klien.
penatalaksanaan terapi klien. Menurut analisa peneliti dapat
Pada Pengkajian ditemukan dismpulkan tidak ada kesenjangan
data antara
G1P0A0 Pasien mengatakan mual dan teori dengan kasus yang dikelola oleh
muntah, cemas dengan kondisinya yang peneliti. Bahwa dimana pengkajian klien
sekarang, takut terjadi sesuatu dengan meliputi identitas klien, keluhan utama,
janinnya. Pasien megatakan susah tidur, riwayat kesehatanklien, pola aktivitas
durasi tidur 4-5 jam/hari. pasien dalam sehari-
keadaan hamil 11 minggu, pasien hari, data psikososial, data
mengatakan nafsu makan juga menurun. pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
Hasil dan penatalaksanaan terapi klien.
2. Analisis Diagnosa ansietas D.0080 dan Gangguan Pola
Hasil analisa data yang
Keperawatan Tidur
padaditemukan
Ny.N antenatal care dengan Hasil
D.0155. analisa data
Hiperemesis Gravidium, dalam penegakan diagnosa keperawatan yang sesuai
pengkajian
diagnosa keperawatan yang pada klien antenatal
teori denga
ditegagakkan
sesuai dengan Standar hiperemesis
care gravidium n nausea
Keperawatan
Diagnosis Indonesia SDKI Menurut berhubungan
yaitu kehamilan
Pokja SDKI DPP PPNI, 2017 indikator
Tim Berdasarkan
dengan teori diagnosa yang ,
penegakkan diagnosa keperawatan terdiri penyebab
diangkat dari nausea
atas penyebab, tanda/gejala dan faktor dengan kehamilan, diagnosa ansietas
berhubungan
risiko, dimana terdapat kriteria mayor dan gangguan pola tidur diagnosa
dan
minor dalam menegakkan diagnosa. tersebut muncul dikarenakan data mayor
Kriteria adalah tanda dan gejala
mayor pada pasien mendukung. Pada
dam minor
ditemukan sekitar 80%-100% untuk
yang diagnosa nausea berhubungan
Klien
diagnosa. Sedangkan kriteria minor
validasi kehamilan,
dengan Data Subjektif klien mengeluh
adalah tanda dan gejala yang tidak mual dan muntah, klien mengeluh tidak
ditemukan,harusnamun dapat nyaman diperut, klien mengatakan merasa
penegakan
mendukung lemas Data Objektif klien tampak lemah,
Berdasarkan
diagnosis. hasil klien tampak gelisah, diagnosa nausea
keperawatan yang telah dilakukan
pengkajian pada pasien terdapat gejala/tanda mayor
menegakkan diagnose keperawatan
dapat 80/100% untuk validasi diagnosis
antenatal
pada care dengan terdapat tanda minor: tanda/gejala tidak
dan
Gravidium
Hiperemesismenurut (Tim Pokja SDKI harus ditemukan, namun jika
DPP PPNI, 2017) diagnosa keperawatan ditemukan dapat mendukung penegakan
muncul pada ibu yaitu Nausea
yang diagnosa.
D.0076,
3. Analisis Intervensi Verbalisasi kebingungan menurun, verbalisasi khawatir akibat
Keperawatan Tahap ketiga dari proses keperawatan kondisi yang dihadapi menurun, perilaku tegang menurun dan
perencanaan,
adalah perencanaan tindakan keperawatan pada Pola tidur membaik yang telah disusun oleh penulis pada klien
disusun setelah semua data yang terkumpul selesai dianalisis
klien menurut (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018): Terapi relaksasi
dan diprioritaskan. Langkah-langkah dalam perencanaan (I.09326); Observasi (Identifikasi teknik relaksasi yang pernah
keperawatan terdiri dari: menegakkan diagnose keperawatan, digunakan, Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan
menentukan sasaran dan tujuan, menentukan kriteria dan darah, dan suhu sebelum dan sesudah latihan, Monitor respon
evaluasi, menyusun intervensi dan tindakan keperawatan. terhadap terapi relaksasi), Terapeutik (Ciptakan lingkungan
Menurut penulis didapatkan data bahwa kriteria hasil yang tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu
sesuai data dibuat berdasarkan Standar Luaran Keperawatan ruang nyaman, Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan
Indonesia SLKI, sedangkan pada intervensi ada beberapa yang prosedur teknik relaksasi, Gunakan pakaian longgar, Gunakan
sesuai dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia SIKI. ada suara lembut dengan irama lambat dan berirama,
Pada diagnose keperawatan nausea berhubungan Gunakan relaksasi sebagai strategi Penunjang
dengan kehamilan pada klien mencantumkan tujuan Setelah analgetik atau tindakan medis lain, jika sesuai),
dengan
dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan (Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang
Edukasi
nausea menurun dengan kriteria hasil : Perasaan ingin muntah tersedia, Anjurkan mengambil posisi nyaman, Anjurkan rileks dan
menurun, intervensi manajemen mual (I.03117) yang telah merasakan sensasi relaksasi, Anjurkan sering mengulangi atau
disusun oleh penulis pada klien menurut (Tim Pokja SIKI DPP melatih teknik yang dipilih, Demonstrasi kan dan latih teknik
PPNI, 2018); meliputi Observasi (Identifikasi pengalaman mual, relaksasi).
Identifikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan, Identifikasi Pada diagnose keperawatan gangguan pola tidur
dampak mual terhadap kualitas hidup, Identifikasi faktor berhubungan dengan kehamilan pada klien mencantumkan
penyebab mual, Identifikasi antiemetik untuk mencegah mual, tujuan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam
Monitor mual), Terapeutik (Kendalikan faktor lingkungan diharapkan pola tidur membaik dengan kriteria hasil : Keluhan
penyebab mual, Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab sering terjaga menurun, Keluhan tidak puas tidur menurun,
mual, Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik Berikan Keluhan pola tidur berubah menurun, Kemampuan beraktivitas
makanan dingin, cairan bening, tidak berbau, dan tidak meningkat yang telah disusun oleh penulis pada klien menurut
berwarna, jika perlu, edukasi (Anjurkan istirahat dan tidur yang (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018): Dukungan tidur (I.05174);
cukup, Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika Observasi (Identifikasi pola aktivitas dan tidur, Identifikasi
merangsang mual, Anjurkan makanan tinggi karbohidrat, dan faktor pengganggu tidur), Terapeutik (Modifikasi lingkungan,
rendah lemak, Ajarkan penggunaan teknik non farmakologis Batasi waktu tidur siang, jika perlu, Fasilitasi, menghilangkan
untuk mengatasi mual, Kolaborasi (Kolaborasi pemberian obat stress sebelum tidur, Tetapkan jadwal tidur rutin, Lakukan
antiemetik, jika perlu) prosedur untuk meningkatkan kenyamanan), Edukasi (Jelaskan
Pada diagnosa keperawatan ansietas berhubungan pentingnya tidur cukup selama hamil, Anjurkan menempati
dengan kurang pengetahuan pada klien mencantumkan tujuan kebiasaan waktu tidur).
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan tingkat ansietas menurun dengan kriteria hasil:
4. Analisis Implementasi sedang mengalami mual muntah. Keunggulan pertama jahe adalah
Implementasi keperawatan adalah kandungan mengandung minyak terbang (minyak atsiri)
perwujudan dan rencana keperawatan
pengelolaan dan yang telah disusun pada menyegarkan dan membelokirreflek muntah yang
yang
tahap perencanaan. OIeh karena itu, jika intenvensi keperawatan sehiggagingeroldapat melancarkan peredaran darah dan safar-
sedang,
yang telah dibuat dalam perencanaan ata saraf bekerja dengan baik (Amelia & Octaviani, 2018).
u diaplikasikan
dilaksanakan pada pasien, maka tindakan Implementasi keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi
implementasi
tersebut keperawatan
disebut (Setiadi, masalah ansietas pada klien mengatakan kondisi ansietas yang timbul
2012). Tahap implementasi di mulai setelah rencana tindakan di memungkinkan para ibu cenderung memilih cara yang paling
dan di tujukanpada
susun rencana strategi untuk membantu mencapai gampang dan cepat dalam menurunkan tingkat ansietas dengan
yang
tujuandi harapkan. Oleh sebab itu, rencana tindakan yang spesifik di metode non farmakologi dapat meningkatkan kepuasaan. Relaksasi,
laksanakan untuk memodifikasi faktor- faktor yang mempengaruhi tekhnik yang digunakan adalah terapi hipnotis 5 jari. Untuk
masalah kesehatan. Tujuan dari implementasi adalah membantu menurunkan tingkat ansietas, diperlukan terapi keperawatan yang
dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan, yang mencakup tepat, salah satunya adalah dengan pemberian terapi hipnosis lima
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan jari. Terapi hipnosis lima jari merupakan terapigeneralis keperawatan
dan memfasilitasi koping (Setiadi, 2012). di mana pasien melakukan hipnosis diri sendiri dengan cara pasien
Implementasi yang dilakukan pada klien dibagi dalam empat memikirkan pengalaman yang menyenangkan, dengan demikian
komponen yaitu tindakan observasi, tindakan terapeutik, tindakan diharapkan tingkat ansietas pasien akan menurun. (Endang dkk,
edukasi, dan tindakan kolaborasi. Implementasi yang dilakukan penulis 2014). Penggunaan hipnosis lima jari merupakan seni komunikasi
disesuaikan dengan perencanaan yang telah disusun. Implementasi verbal yang bertujuan membawa gelombang pikiran subjek menuju
pada klien dilakukan oleh penulis pada tanggal 4 januari 2023. trance (gelombang alpha/theta) (Evangelista dkk, 2018), dikenal juga
Implementasi pada klien dilakukan sesuai dengan intervensi yang di dengan menghipnosis diri yang bertujuan untuk pemograman diri,
buat dan di sesuaikan dengan masalah keperawatan yang ditemukan menghilangkan kecemasan dengan melibatkan saraf parasimpatis dan
pada klien. akan menurunkan peningkatan kerja jantung, pernafasan, tekanan
Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat darah, kelenjar keringat guna membantu menghilangkan cemas
dan disusun oleh penulis untuk mengatasi masalah pertama yaitu dengan intensitas ringan sampai dengan sedang (Manuntung, 2019).
nausea terhadap klien tindakan dilakukan sesuai perencanaan, Implementasi keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi
Tindakan yang dilakukan yaitu, Ajarkan penggunaan teknik non masalah gangguan pola tidur yaitu identifikasi pola aktivitas dan
farmakologis untuk mengatasi mual. Menurut Tiran, (2016) tidur, identifikasi faktor pengganggu tidur, modifikasi lingkungan,
penanganan hiperemesis gravidarum pada ibu hamil dapat dilakukan batasi waktu tidur siang, jika perlu, fasilitasi, menghilangkan stress
secara farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi sendiri sebelum tidur, tetapkan jadwal tidur rutin, lakukan prosedur untuk
dilakukan dengan pemberian obat anthistamin penggunaan steroid meningkatkan kenyamanan, jelaskan pentingnya tidur cukup selama
pemberian cairan dan Elektrolit dan terapi non-farmakologi dapat hamil, anjurkan menempati kebiasaan waktu tidur.
memberikan ramuan herbal seperi jahe. Jahe sebagai salah satu jenis Pada pasien Ny.N telah dilakukan perawatan pada tanggal 4
tanaman herbal mempunyai banyak keunggulan dibandingkan januari 2023. Implementasi dilaksanakan sesuai dengan intervensi
dengan tanaman herbal lainnya, khususnya bagi ibu hamil yang yang telah disusun oleh peneliti, yang mengacu kepada SIKI dan
SLKI.
5. Analisis evaluasi yang dilakukan oleh penulis
Evaluasi
Evaluasi tindakan pada klien ginekologi dengan
dilakukan untuk menilai
keperawatan uteri
mioma terdapat 3
intervensi
keberhasilan yang diberikan keperawatan
masalah yang ditegakkan
untuk
perawatmengatasi masalah yang yaitu Nausea, Ansietas dan
pada klien. Sesuai tujuan
terjadi Tidur.
Gangguan Pola
yang telah disusun peneliti,
intervensi Pada diagnosa Nausea
tindakan keperawatan dilakukan
evaluasi keperawatan
masalah teratasi
8
tiap jam untuk menilai dengan
ditandai klien mengatakan
perkembangan masalah
kondisi nyaman dan tidak merasa mual.
merasa
keperawatan pada pasien. diagnosa
Pada Ansietas masala
Menurut Setiad (2012) tahapa keperawata teratas h
penilaia i evaluas n dengan
n klien mengatakan
i tidak
ditanda
perbandingan
n atauyang
i sistematisadala dengan
takut keadaan i
terencana
dan tentang kesehatan h sekarang.
kehamilannya Pada diagnosa
dengan
klien tujuan yang telah pola tidur masalah teratasi ditandai
gangguan
dilakukan
ditetapkan, cara dengan klien mengatakan mudah
berkesinambunga
dengan dengan tertidur dan tidak terbangun di tengah
melibatkan
n keluarg cara tengah tidurnya.
tenaga
klien, a dan
kesehatan lainnya.
Hasi
l
ANALISIS INOVASI
PRODUK
Penerapan SOP Wedang Jahe Untuk Menghilangkangkan Mual dan Muntah (HEG) Di RSUD Jendral Ahmad
Penanganan
Yani hiperemesis gravidarum pada ibu hamil dapat dilakukan sehiggagingeroldapat melancarkan peredaran darah dan safar-saraf
secara farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi sendiri bekerja dengan baik (Amelia & Octaviani, 2018).
dilakukan dengan pemberian obat anthistamin penggunaan steroid Rasa pedas yang terkandung pada jahe disebabkan oleh zat
pemberian cairan dan Elektrolit dan terapi non-farmakologi dapat zingerone, sedangkan aroma khas yang ada pada jahe
memberikan ramuan herbal seperi jahe (Tiran, 2016). disebabkan
Jahe sebagai salah satu jenis tanaman herbal mempunyai banyak oleh zat zingiberol. Dalam kaitannya sebagai anti lemak, mekanisme
keunggulan dibandingkan dengan tanaman herbal lainnya, khususnya kerja pada jahe masih belum jelas. Dikatakan jahe
bagi ibu hamil yang sedang mengalami mual muntah. Keunggulan bekerja
pertama jahe adalah kandungan mengandung minyak terbang (minyak menghambat reseptor serotonin dan menimbulkan efek antiemetik
atsiri) yang menyegarkan dan membelokirreflek muntah yang pada
sedang, sistem gastrointestinal dan sistem susunan saraf pusat. Pada percobaan
binatang, gingerol meningkatkan transpor gastrointestinal. Gingerol
dan komponen lainnya dari jahe diketahui mempunyai aktivitas
sebagai
anti hidroksitriptamin melalui percobaan pada ileum babi. Galakton frekuensi mual muntah yang disebabkan oleh infeksi H.pylori dapat
merupakan unsur lain yang terkandung dalam jahe, adalah suatu dikurangi (Sulistyowati & Rini 2021)..
antagoniskompetitif pada ileus 5-HT reseptor, yang menimbulkan efek Berdasarkan penelitian (Saragih 2019) yang meneliti
anti-emetik. Efek jahe pada susunan saraf pusat ditunjukan pada tentang
percobaan binatang dengan gingerol, terdapat pengurangan frekuensi efektifitas minuman jahe untuk menurunkan hyperemesis gravidium
muntah. Selain itu, studi lain menemukan bahwa jahe menurunkan gejala didapatkan minuman jahe efektif untuk mengurangi hyperemesis
emesis gravidarum pada respon yang sehat (Sulistyowati & Rini gravidium. Penelitian lain yang dilakukan oleh (Yulianti and Riyanti
Dalam kaitannya sebagai anti-inflamasi, ekstrak jahe
2021).. 2019) yang meneliti tentang penerapan pemberian air rebusan jahe
memperlihatkan
telah kemampuan untuk menghambat aktivitas TNF (Tumor untuk mengurangi mual muntah pada pasien denga hyperemesis
Necrosing Factor) dan ekpresi siklo-oksigenase 2 selama in vitro dari gravidium didapatkan hasil air rebusan jahe dapat mengurangi mual
sinoviosit manusia. Zat yang menghambat siklo- oksigenase 2, yaitu dan muntah pada pasien dengan hyperemesis gravidium.
gingerol, bekerja menghambat reseptor serotonin dan menimbulkan Hal ini sama yang terjadi pada Ny.N setelah diberikan wedang jahe
efek antiemetik pada sistem gastrointestinal dan sistem susunan saraf dan dilakukan secara berulang mual muntah yang dialami Ny.N
pusat bekerja dengan cara menghalangi aktivitas MAP kinase dan NF- berkurang dengan tanda subyek pasien mengatakan tidak merasakan
kB. Jahe juga mempunyai kandungan minyak atsiri yang berfungsi mual dan merasa mual, tanda obyektif pasien tampak rileks, nafsu
sebagai anti radang, sehingga jahe dapat menghambat proses makan pasien meningkat, tampak segar dan pasien mampu melakukan
peradangan yang disebabkan oleh infeksi H.pylori. oleh karena itu, tindakan-tindakan sehari-hari.
KESIMPULA
N
 Pengkajian ditemukan data G0P1A0 15 minggu
Hiperemesis Gravidium Pasien mengatakan mual
telah disusun. Implementasi pada klien dilakukan
oleh penulis pada tanggal 4 januari 2023.
dan muntah, takut dengan keadaan yang dialami  Hasil evaluasi yang dilakukan oleh penulis pada
dan sulit tidur Ny.N antenatal care dengan Hiperemesis
 Diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny.N Gravidium terdapat tiga masalah keperawatan
yaitu Nausea D.0076 , ansietas D.0080 dan yang ditegakkan, tiga masalah keperawatan
Gangguan Pola Tidur D.0055. teratasi yaitu nausea, ansietas dan gangguan pola
 Intervensi yang dilakukan pada Ny.N adalah tidur
manajemen Mual dengan memberikan wedang  Terdapat pengaruh wedang jahe untuk
jahe, manajemen ansietas, dan Dukungan menghilangkan mual pada Ny.N
Tidur
 Implementasi yang dilakukan pada klien dibagi
dalam empat komponen yaitu tindakan observasi,
tindakan terapeutik, tindakan edukasi, dan
tindakan kolaborasi. Implementasi yang dilakukan
penulis disesuaikan dengan perencanaan yang

Anda mungkin juga menyukai