Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan, pada masa kehamilan terdapat
perubahan pada tubuh wanita baik perubahan fisik, perubahan hormonal, maupun perubahan
mood. Perubahan hormonal terjadi segera setelah konsepsi, dimana kadar hormon
progesteron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat serta hormon kehamilan seperti
Human Chorionic Gonadotrophin (hCG) yang dapat menimbulkan mual dan muntah pada
masa kehamilan (Ferrer, 2017).
Tanda dan gejala seperti mual dan muntah dialami sekitar 70% wanita hamil dan
biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilan, sedangkan sekitar 20% wanita hamil
mengalami mual dan muntah saat masa gestasi diatas 20 minggu (WHO, 2016). Mual adalah
gejala yang sering terjadi pada 60% – 80% primigravida dan 40-60% multigravida, namun
sekitar 12 % ibu hamil masih mengalaminya hingga sembilan bulan (Suwarni, 2018).
Insiden yang terjadi di Cina pada tahun 2018 menggambarkan mual dan muntah
sebagai gangguan medis tersering selama kehamilan. Tinjauan sistematis dari Jewell dan
Young tahun 2018 mengidentifikasi angka mual antara 70% dan 85% dengan sekitar
setengah dari presentase ini mengalami muntah. Studi kasus di Amerika Serikat,
memperkirakan bahwa mual dan muntah terjadi antara satu dan dua puluh per seribu
kehamilan, sekitar 2,4% wanita yang mengalami mual - 2 muntah memerlukan Rumah Sakit
(Ratna, 2019).
Berdasarkan data dari penelitian yang dilakukan oleh Cendy (2019) di RSUD
Karawang tahun 2017 terdapat 38 ibu hamil mengalami hiperemisis gravidarum dan tahun
2018 sebanyak 58 ibu hamil. Penyebab mual dan muntah pada kehamilan masih belum
diketahui dengan pasti namun sering dihubungkan dengan perubahan hormonal yaitu
meningkatnya hormon hCG secara tiba-tiba dapat mengakibatkan efek pedih pada lapisan
perut, dan efek ini berupa rasa mual. Hormon ini juga menyebabkan hilangnya gula dari
darah, yang dapat menimbulkan perasaan sangat lapar dan sakit, jadi hormon hCG ini sangat
berpengaruh terhadap timbulnya rasa mual dan muntah pada ibu hamil (Ferrer, 2017).
Mual muntah yang berkelanjutan dapat mengancam kehidupan pasien dan
menyebabkan gangguan pada janin seperti abortus, berat badan lahir rendah, kelahiran

1
prematur dan malformasi pada bayi baru lahir serta terjadi peningkatan angka kejadian
Intrauterine growth retardation (IUGR) pada pasien hiperemisis gravidarum yang mengalami
penurunan berat badan lebih dari 5% (Mitayani, 2018). Metode penanganan atau
penatalaksanaan keluhan mual dan muntah pada awal kehamilan mencakup terapi
farmakologis yaitu pemberian anti emetik, anti histamin, anti kolinergik, dan kortiko steroid.
Penggunaan obat yang tidak tepat sering kali membahayakan ibu hamil maupun janin. Obat
yang beredar bebas dalam darah menimbulkan efek terapeutik, oleh karena itu pemberian
obat pada wanita hamil mengandung risiko efek terapetik yang berlebihan, yang kadangkala
justru menimbulkan efek toksik baik pada ibu maupun janinnya (Stefani, 2018).
Selain terapi farmakologis penanganan mual dan muntah adalah dengan
mempergunakan terapi non farmakologi atau terapi komplementer. Metode penanganan non
farmakologi tidak memiliki efek samping serta tidak merugikan kondisi ibu dan calon bayi.
Terapi non farmakologi atau terapi komplementer yang dapat digunakan untuk mengurangi
keluhan mual dan muntah pada ibu hamil dapat berupa akupuntur, yoga dan aromaterapi.

1.2. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah untuk membuktikan pengaruh pemberian air rebusan jahe
dan inhalasi aroma terapi lemon terhadap penurunan mual muntah pada ibu hamil Trimester
1.

1.3. Metode
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah metode kualitatif
yang dilakukan dengan cara mengumpulkan beberapa artikel guna mencari terapi
komplementer yang mana lebih efektif untuk menurunkan tingkat mual muntah pada ibu
hamil Trimester 1.

2
BAB II
ANALISIS JURNAL
No. Author/ Latar Tujuan Metode Hasil Kesimpulan
Title Belakang & Saran
1. Mual dan Penelitian Design Hasil Kesimpulan
Rahmaini
muntah ini one-group penelitian dalam
Fitri
merupakan bertujuan pretest- menunjuk penelitian ini
Harahap,
keluhan mengetahu posttest kan adalah ada
Lazuar Dani
umum yang i pengaruh design terdapat pengaruh
Rose
terjadi pada pemberian perbedaan pemberian air
Alamanda,
kehamilan air rebusan Population bermakna rebusan jahe
Idam Lestari
muda. jahe Ibu hamil pemberian terhadap
Harefa
Mengatasi terhadap trimester I air penurunan
(Fakultas
mual penurunan yang rebusan mual dan
Keperawatan
muntah mual dan mengalami jahe dari muntah pada
Universitas
selama muntah mual dan hari ibu hamil
Syiah Kuala)/
masa pada ibu muntah di pertama trimester I.
kehamilan hamil Klinik sampai Perlu
Pengaruh
dapat trimester I Bidan hari peningkatan
Pemberian
dilakukan Darwina ketiga, program
Air Rebusan
melalui Kota sebelum kesehatan
Jahe
tindakan Tebing dan dalam bidang
Terhadap
farmakologi Tinggi. sesudah reproduksi
Penurunan
maupun non diberikan khususnya
Mual Dan
farmakologi Sampel air kehamilan
Muntah Pada
. Tindakan 30 orang rebusan serta upaya
Ibu Hamil
non jahe peningkatan
Trimester I
farmakologi dengan pengetahuan
yang biasa nilai p- bahwa air
di sarankan value rebusan jahe
oleh tenaga 0,000 < sebagai
kesehatan 0,05 minuman
seperti penurun mual

3
menganjurk muntah
an ibu hamil trimester
untuk pertama yaitu
mengonsum melalui KIE
si air yang
rebusan berkesinamb
jahe ungan.
2. Angka Tujuan Design Penelitian
Siti Kesimpulan
kejadian penelitian accidental memperol
Maesaroh, dalam
mual ini adalah sampling eh hasil
Mera Putri penelitian ini
muntah atau membukti rerata
(Politeknik adalah
emesis kan Population frekuensi
Kesehatan pemberian
gravidarum pengaruh Ibu hamil mual
Tanjung inhalasi
pada wanita inhalasi yang muntah
Karang, aroma terapi
hamil aromatera mengalami sebelum
Indonesia)/ lemon efektif
mencapai pi lemon mual dan intervensi
menurunkan
50-90%, terhadap muntah 17.37 kali,
frekuensi
Inhalasi sedangkan mual Trimester 1 sedangkan
mual muntah
Aromaterapi hiperemesis muntah di UPT setelah
pada ibu
Lemon gravidarum pada ibu Puskesmas intervensi
hamil dengan
Menurunkan mencapai hamil Karya turun
penurunan
Frekuensi 10-15% di trimester I Penggawa menjadi
4,86 kali
Mual Muntah Provinsi Kabuoaten 12.43 kali.
frekuensi
pada Ibu Lampung. Pesisir Ada
mual muntah.
Hamil Barat. pengaruh
Inhalasi
inhalasi
aroma terapi
Sampel aroma
lemon
36 orang terapi
menjadi
lemon
bagian yang
terhadap
dapat
mual
diterapkan
muntah
sebagai terapi
pada ibu
komplemente

4
hamil r untuk
trimester I mengurangi
(p frekeunsi
value 0,00 mual muntah
0) dalam asuhan
pada ibu
hamil.

5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulannya adalah dari analisis jurmal yang telah kami buat yakni
mengenai pemberian terapi komplomenter pada ibu hamil trimester 1 yaitu pemberian
air jahe dan inhalasi aroma terapi lemon sama-sama bermanfaat untuk mengurangi
mual dan muntah pada ibu hamil trimester 1. Namun, menurut kami terapi
komplementer yang lebih efektif adalah pemberian air jahe karena lebih murah dan
mudah di dapat bahkan masyarakat di pedesaan terpencil sekalipun.

6
DAFTAR PUSTAKA
Kartikasari, Ratih, Faizatul Ummah, Lutfi Barrotut Taqiiyah. 2017. Aromaterapi Pappermint
untuk menurunkan mual muntah pada ibu hamil di BPM Ririn,A.Md.Keb Wilayah
Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro, tahun 2017. Jurnal SURYA 3 Vol.9
No.02 Agustus 2017

Alankar, Shrivastaya, 2009, A Review on Pappermint Oil, Asian Journal of Pharmaceutical


and Clinical Reasearch Volume 2 : issue 2

Wiulin Setiowati, Nor Aida Arianti. 2018. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lemon (Citrus
Lemon) Terhadap Mual Muntah pada Ibu Hamil Trimester I : Jurnal Darul Azhar Vol
7,No.1 Peb 2019-Juli 2019:77-82

Tiran, 2008, Mual dan Muntah Kehamilan, Jakarta : EGC 12. Fitriana, 2017 , Perbandingan
Efektivitas akupresure pericardium dengan Aromaterapi Terhadap Penurunan Mual
Muntah pada Ibu Hamil di Pulau Lombok. PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan.

Ahmad, M., Cahya, A., & Gustiar, H. (2015). Pengaruh Antioksidan Ekstrak Jahe Merah
(Zingiber officinalevar. Sunti) terhadap Poliferasi Sel Leukimia (THP-1). Penulisan
Ilmiah.

Astriana. (2018). Efektivitas Pemberian Rebusan Air Jahe Terhadap Penurunan Mual Dan
Muntah Ibu Hamil Trimester 1 Di Wilayah Kerja Puskesmas Penawar Jaya Kabupaten
Tulang Bawang Tahun 2017. Jurnal Kebidanan, 4(2), 43–48.

Fitria, R. (2013). Efektivitas Jahe Untuk Menurunkan Mual Muntah Pada Kehamilan
Trimester Satu. Maternity and Harahap, Alamanda, Harefa / Jurnal Ilmu Keperawatan
(2020) 8:1 95 Neonatal, 1(2), 55–66.

Hasanah, U., Alyamaniyah, & Mahmudah. (2014). Efektivitas Pemberian Wedang Jahe
(Zingiber Officinale Var. Rubrum) Terhadap Penurunan Emesis Gravidarum Pada
Trimester Pertama. Jurnal Biometrika Dan Kependudukan, 3(No. 1 Juli 2014), 81–87.
http://journal.unair.ac.id/download fullpapers-biometrik10a64e0be22full.pdf

7
SOP PEMERIKSAAN ANC
A. Pengertian
Kunjungan ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan ANC
sesuai standart yang ditetapkan

B. Tujuan
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi
2. Mengenali secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil
3. Mempersiapkan persalinan cukup bulan
4. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif

C. Prosedur
Persiapan Pasien
1. Petugas memperkenalkan diri
2. Identifikasi klien
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

Persiapan alat
1. Timbangan badan
2. Tensimeter
3. Stetoskop
4. Stetoskop leanec / Fetoskope
5. Reflex Hammer
6. Jangka panggul
7. Metline
8. Pengukur tinggi badan
9. Pengukur waktu
10. Buku catatan

Pelaksanaan
1. Anamnesa
1.1. Umum
1.2. Keluarga

8
1.3. Kebidanan
2. Pemeriksaan Umum
2.1.Menimbang BB
2.2. Mengukur TB
2.3. Mengukur LILA
2.4. Mengukur Tekanan Darah, Nadi, RR
3. Pemeriksaan Inspeksi
3.1. Cara berjalan
3.2. Bentuk tubuhFisik (Head To Toe)
4. Pemeriksaan Palpasi
4.1.Atur posisi pasien berbaring senyaman mungkin
4.2.Lakukan palpasi leher
4.3.lakukan palpasi mamae dan ketiak
4.4.Lakukan palpasi perut / uterus Leopold I-IV
5. Pemeriksaan Auscultasi
5.1.Tentukan letak punctum Maximum
5.2. Hitung
6. Pemeriksaan panggul luar
6.1.Atur posisi pasien
6.2.Ukur distansia spinarum
6.3.Ukur distantia cristarum
6.4.Ukur Boudeloque
6.5.Ukur lingkar panggul
7. Pemeriksaan Perkusi
7.1.Atur posisi pasien duduk senyaman mungkin
7.2.Ketuk daerah patella
8. Catat hasil pemeriksaan pada KMS ibu
9. Buat diagnosa / Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai