DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. CHYNTYA MAYANG SARI 11. GUSTRIA SALSABILA
2. DEA NOPIANTI 12. HERSA FEBRI AULIA
3. DESTALIA HERDINA 13. MUTIARA MUHARAM
4. DHEA ANGGITA SILITONGA 14. NADIA PUTRI PRATIWI
5. DIVA PUTERI AMANDA 15. NANDA IKRIMAH AZIZAH
6. ENES TASYAH 16. NORA SINTIA
7. FEDZEL ALBAROKAH 17. PANGESTU PURJAWARDANI
8. FUJA LAURA 18. PUPUT DESI AMELIA
9. TRIA ROUDHATUL MASUDAH 19. ANDINI RAHMAH
10. UMI KALSUM
A. ANALISA DATA
C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan napas
dibuktikan dengan ronkhi basal pasa paru kanan kiri, sesak napas, batuk
berdahak, sputum berlebih
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi dibuktikan dengan PCO2 menurun, PO2 menurun, takikardia, bunyi napas
tambahan (ronkhi)
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dibuktikan dengan pasien
tampak lemah.
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Data Diagnosa Luaran Intervensi Keperawatan
Keperawatan Keperawatan
1. Ds: Bersihan jalan napas Setelah dilakukan Manajemen jalan napas
Pasien mengeluh tidak efektif asuhan Observasi :
sesak napas berhubungan dengan keperawatan 1.Monitor jalan napas
Do : hipersekresi jalan selama 3x24 jam (frekuensi, kedalaman, usaha
Ronkhi napas dibuktikan diharapkan napas.
basal pasa dengan ronkhi basal bersihan jalan 2. monitor bunyi napas
paru kanan pasa paru kanan kiri, napas meningkat. tambahan (mis. Ronkhi
kiri sesak napas, batuk Dengan kriteria kering).
Sesak napas berdahak, sputum hasil : 3. monitor sputum (mis.
Batuk berlebih. 1. Batuk efektif Jumlah, warna, aroma).