Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1
1. CHYNTYA MAYANG SARI 11. GUSTRIA SALSABILA
2. DEA NOPIANTI 12. HERSA FEBRI AULIA
3. DESTALIA HERDINA 13. MUTIARA MUHARAM
4. DHEA ANGGITA SILITONGA 14. NADIA PUTRI PRATIWI
5. DIVA PUTERI AMANDA 15. NANDA IKRIMAH AZIZAH
6. ENES TASYAH 16. NORA SINTIA
7. FEDZEL ALBAROKAH 17. PANGESTU PURJAWARDANI
8. FUJA LAURA 18. PUPUT DESI AMELIA
9. TRIA ROUDHATUL MASUDAH 19. ANDINI RAHMAH
10. UMI KALSUM

DOSEN PEMBIMBING : Ns. FERMATA SARI, S.Kep., M.Kep

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM II/ SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KASUS
Pasien mengalami penurunan kesadaran sejak 2 hari sebelum masuk RS, kesadaran
apatis, pasien mengalami kelemahan anggota gerak sebelah kanan sejak 7hari
sebelum masuk RS, pasien putus HD 1,5 tahun yang lalu, badan panas, sesak nafas,
batuk berdahak, pasien mengalami
A. PENGKAJIAN

Kategori dan Subkategori Data subjektif dan objektif

Fisiologi Respirasi DS : sesak napas


Do: frekuensi nafas
24x/menit
SO2 : 83,6
PH : 7,4
PCO2 : 37,6
PO2 : 51,1
HCO2 : 20,9
Ronchi basal pada paru-paru
kiri kanan

Sirkulasi DS : badan panas


DO : tekanan darah 179/79
Pasien sudah terpasang
cimino
CRT < 3 detik
Tidak ada sianosis

Nutrisi dan Cairan DS : pasien mengatakan


gagal ginjal kronis 1,5 tahun
yang lalu
DO : adanya penumpukan
cairan

Eliminasi DS : Eliminasi terganggu


DO : pasien tidak bisa
melakukan eliminasi secara
mandiri karena kelemahan
anggota gerak
Terganggu BAK karena
adanya riwayat gagal ginjal
kronik

Aktivitas dan seksualitas DS : mengalami kelemahan


anggota gerak
DO : pasien tidak mampu
melakukan aktivitas secara
mandiri

Neurosensory DS : mengalami penurunan


kesadaran 2 hari yang lalu
DO : kesadaran apatis
dengan GSC 12

Reproduksi dan seksualitas DS : pasien mengatakan


seksualitas sejak menderita
penyakit
DO : pasien tidak mampu
melakukan aktivitas

Psikologis Nyeri dan Kenyamanan DS : Pasien mengatakan


kulit terasa gatal pada
anggota gerak kanan
Pasien mengatakan tidak
enak badan
Pasien mengeluh kesulitan
untuk beraktivitas karna
terhambat alat oksigen
DO : terdapat ruam, serta
bengkak pada alat gerak
kanan sebelah
Pasien tampak menggaruk
Tidak ada sianosis
Terpasang O2 NRM 10 LPM

Integritas Ego DS : pasien sering mengeluh


tentang penyakitnya yang tak
kunjung sembuh
pasien sering mengeluh
kesulitan tidur
DO : pasien tampak
kebingungan
Pola tidur berubah
Pasien tampak kurang
percaya diri

Pertumbuhan dan DS : pasien mengatakn


perkembangan sering mengalami kesemutan
DO : pasien telah terpas

Perilaku Kebersihan diri DS : pasien mengatakan


mandi dibantu oleh keluarga
DO : pasien mengalami
kelemahan anggota gerak
sehingga membersihkan diri
dibantu oleh keluarga

Penyuluhan dan DS : pasien mengatakan


pembelajaran kurangnya pengetahuan
tentang penyakit yang
dialami
DO : kurangnya pengetahuan
pasien tentang penyakit yang
diderita

Relasional Interaksi sosial DS : pasien mengatakan


tidak nyaman dengan situasi
sosial
DO : pasien kurang responsif
atau tertarik pada orang lain

Lingkungan Keamanan dan Proteksi DS : pasien mengatakan


nyeri pada bagian kaki
DO : kerusakan jaringan dan
atau lapisan kulit.

A. ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah Keperawatan


1. Ds: Hipersekresi jalan Bersihan jalan napas tidak
Pasien mengeluh sesak napas napas efektif.
Do :
 Ronkhi basal pasa paru
kanan kiri
 Sesak napas
 Batuk
 Sputum berlebih
 TTV:
RR : 24X/mnt
TD : 179/79 mmHg
N : 94x/ mnt

2. Do: Ketidakseimbangan Gangguan pertukaran gas


 PCO2 menurun ventilasi-perfusi
 PO2 menurun
 Takikardi
 Adanya bunyi napas
tambahan (ronkhi)
3. Do: Kelemahan Intoleransi aktivitas
 Pasien tampak lemah

B. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Bersihan jalan napas tidak efektif
2. Gangguan pertukaran gas
3. Intoleransi Aktivitas
4. Risiko Perfusi serebal tidak efektif

C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan napas
dibuktikan dengan ronkhi basal pasa paru kanan kiri, sesak napas, batuk
berdahak, sputum berlebih
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi dibuktikan dengan PCO2 menurun, PO2 menurun, takikardia, bunyi napas
tambahan (ronkhi)
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dibuktikan dengan pasien
tampak lemah.

D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Data Diagnosa Luaran Intervensi Keperawatan
Keperawatan Keperawatan
1. Ds: Bersihan jalan napas Setelah dilakukan Manajemen jalan napas
Pasien mengeluh tidak efektif asuhan Observasi :
sesak napas berhubungan dengan keperawatan 1.Monitor jalan napas
Do : hipersekresi jalan selama 3x24 jam (frekuensi, kedalaman, usaha
 Ronkhi napas dibuktikan diharapkan napas.
basal pasa dengan ronkhi basal bersihan jalan 2. monitor bunyi napas
paru kanan pasa paru kanan kiri, napas meningkat. tambahan (mis. Ronkhi
kiri sesak napas, batuk Dengan kriteria kering).
 Sesak napas berdahak, sputum hasil : 3. monitor sputum (mis.
 Batuk berlebih. 1. Batuk efektif Jumlah, warna, aroma).

 Sputum meningkat Terapeutik :

berlebih 2. Produksi sputum 1.Pertahankan kepatenan jalan

 TTV: menurun napas dengan head-tilt dan


RR : 3. Pola napas chin-lift.
24X/mnt membaik 2. posisikan semi fowler/
TD : 179/79 fowler
mmHg 3. berikan minum hangat
N : 94x/ 4. lakukan fisioterapi dada, jika
mnt perlu
5. lakukan penghisapan lendir
kurang dari 15 detik
6. keluarkan sumbatan benda
padat
7. berikan oksigen
Edukasi :
1.Anjurkan asupan cairan 2000
ml/hari
2. anjurkan teknik batuk efektif
Kolaborasi :
1.Kolaborasi pemberian
bronkodilator,ekspektoran,muk
olitik, jika perlu
2. Do: Gangguan pertukaran Setelah dilakukan Pemantauan Respirasi
 PCO2 gas berhubungan asuhan Observasi :
menurun dengan keperawatan 1.Monitor frekuensi, irama,
 PO2 ketidakseimbangan selama 3x24 jam kedalaman dan upaya napas
menurun ventilasi-perfusi diharapkan 2. monitor pola napas (seperti
 Takikardi dibuktikan dengan pertukaran gas bradiknea, takipnea,

 Adanya PCO2 menurun, PO2 meningkat. Dengan hiperpentilasi, ataksik)

bunyi napas menurun, takikardia, kriteria hasil : 3. monitor kemampuan batuk

tambahan bunyi napas tambahan 1. PCO2 membaik efektif

(ronkhi) (ronkhi). 2. PO2 membaik 4. monitor adanya produksi


3. takikardi sputum
menurun 5. monitor adanya sumbatan
4. bunyi napas jalan napas
tambahan menurun 6. palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
7. auskultasi bunyi napas
8. monitor saturasi oksigen
9. monitor nilai AGD
10. monitor hasil eksrei thorax
Terapeutik :
1.Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
2. dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi:
1.Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
2. informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
3. Do: Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Manajemen energi
Pasien tampak berhubungan dengan asuhan Observasi :
lemah kelemahan dibuktikan keperawatan 1.Identifikasi gangguan fungsi
dengan pasien tampak selama 3x24 jam tubuh
lemah. diharapkan 2. monitor kelelahan fisik
toleransi aktivitas 3. monitor pola dan jam tidur
menigkat. Dengan 4. monitor lokasi
kriteria hasil : ketidaknyamanan selama
1.Keluhan lelah melakukan aktifitas
menurun Terapeutik :
2. perasaan lemah 1.Sediakan lingkungan nyaman
menurun 2. lakukan latihan rentan gerak
pasif dan aktif
3. berikan aktifitas yang
menenangkan
Edukasi :
1.Anjurkan tirah baring
2. anjurkan melakukan
aktifitias bertahap
3. anjurkan menghubungi
perawat jika gejala kelelahan
tidak berkurang
4. ajarkan strategi koping
untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi :
1.Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makan

Anda mungkin juga menyukai