Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN

KEGAWATDARURATAN
NEUROVASKULER
TRAUMA KEPALA
ERIK IRHAM LUTFI
Pengertian

 Cedera kepala adalah cedera yang terjadi pada kulit, tulang


kepala dan otak
 Disebut juga kranioserebral trauma
TRAUMA KEPALA

CEDERA YANG MENGENAI KEPALA YANG


MENIMBULKAN KERUSAKAN LANGSUNG
MAUPUN TIDAK LANGSUNG

KERUSAKAN LANGSUNG :
- Tulang yang fraktur / benda menembus dan merobek
jaringan otak.

- Efek energi atau kekuatan yg melewati jaringan otak

- Efek dari kekuatan akselerasi dan deselerasi benturan


pada permukaan dalam tengkorak.
Kerusakan tidak langsung:
Disebabkan oleh: Reaksi jaringan terhadap cedera :
- Udem
- Gangguan aliran darah → iskemik.

TYPE CEDERA KEPALA

TERBUKA → Fraktur tulang tengkorak


dan laserasi duramater

TERTUTUP → -- COMMOTIO CEREBRI / GEGAR OTAK


-- CONTUSIO CEREBRI / MEMAR OTAK
-- PERDARAHAN INTRACRANIAL
Klasifikasi

 Secara praktis dikenal 3 deskripsi klasifikasi yaitu


berdasarkan:

mekanisme
beratnya
morfologinya
Berdasarkan mekanisme

 Cedera kepala tumpul


 Biasanya berkaitan
dengan kecelakaan
mobil-motor, jatuh atau
pukulan benda tumpul.
 Cedera kepala tembus
 Disebabkan oleh peluru
atau tusukan
Berdasarkan beratnya

Berdasarkan GCS maka


cedera kepala dibagi
menjadi cedera:
 ringan dengan GCS 14-
15,
 sedang dengan GCS 9-
13 dan
 berat dengan GCS 3-8
Berdasarkan morfologinya

 Cedera kulit
 Cedera tulang
 Cedera otak
 Commotio cerebri
 Contusio cerebri
 Perdarahan intrakranial
 Hematoma epidural
 Hematoma subdural
 Hematoma intracerebral
Cedera kulit

 Kontosio, abrasi,
laserasi
Cedera tulang
Cedera otak

 Commotio cerebri
 Gegar otak
 Tanpa kerusakan anatomi jaringan otak
 Tidak sadar < 15 menit
 Contusio cerebri
 Memar otak
 Terdapat kerusakan jaringan otak
 Tidak sadar > 15 menit
CONTUSIO CEREBRI

Gejala yg ada pada commotio cerebri


-Hilangnya kesaradaran > 10 mnt
-Perdarahan kecil / petechie pada jar. Otak
-Udem cerebri

Terjadi kerusakan struktur jar. otak

Lesi yang terjadi pada sisi benturan → Coup Lesion


Lesi yang terjadi berlawananan dari tempat sisi benturan
→ Contracoup Lesion
Perdarahan intrakranial –
Hematoma epidural
PERDARAHAN INTRACRANIAL
1. HEMATOM EPIDURAL

♣ Perdarahan terjadi antara Tabula Interna dan


duramater akibat pecahnya Arteri Meningea

♣ Paling sering di daerah Temporal

♣ Tanda dan Gejala: ► Penurunan Kesadaran.


► Kelemahan respon motorik
kontralateral.
► Dilatasi pupil
♣ Proses desak ruang → Herniasi

♣ Perlu segera kontrol perdarahan dan evakuasi


darah yang terkumpul melalui pembedahan.
Perdarahan intrakranial –
Hematoma subdural
 Perdarahan yang terjadi antara Duramater dan
Arachnoid Akibat pecahnya pembuluh darah vena
 Perdarahan yang besar akan menimbulkan gejala
yang hampir sama dengan hematom epidural.
 Pada perdarahan yang tidak terlalu besar dapat,
gejala neurologik muncul beberapa hari, minggu
atau bulan kemudian.
( Gumpalan darah menarik cairan yang ada
disekitarnya → meningkatkan tekanan
intrakranial ) ditandai dengan gejala:
 - nyeri kepala yang progresif
 - tajam penglihatan menurun akibat edema pupil.
 - defisit neurologik daerah otak yg tertekan.
Perdarahan intrakranial –
Hematoma intracerebral
PERDARAHAN INTRACEREBRAL

Penumpukan darah pada jaringan otak


Gejala neurologi tergantung lokasi dan ukuran.

Kematian akibat trauma kepala umumnya akibat


Udem Cerebri
Kapiler pecah Cairan traumatik mengandung banyak protein
Cairan tertarik
Udem bertambah

Penekanan P. Darah & Jar Peningklatan TIK

Iskemia → kematian sel otak


TANDA GEJALA TRAUMA
KEPALA
 PENINGKATAN INTRA CRANIAL PRESSURE
Peningkatan TIK (Tekanan Intra
Kranial)
 Sakit kepala progresif atau menetap
 Muntah menetap atau proyektil
 Penurunan kesadaran

Bisa menimbulkan:
 Sindrom herniasi  Peningkatan TIK yang
berlebihan  pengehantian aliran darah ke
otak  anoksia otak  mati otak
Penatalaksaan Asuhan keperawatan akibat
peningkatan TIK
 Elevasi meliputi kepala,leher dan badan 30°, leher tidak boleh
fleksi
 Pertahankan normovolemia,berikan cairan isotonik,hati-hati
memberikan cairan glukosa pada cedera kepala berat.
Keseimbangan elektrolit harus dipertahankan
 Pertahankan oksigenasi dan ventilasi yang optimal, saturasi
oksigen ≥ 95%
 Pertahankan normotermia
 Cegah kejang, sebaiknya digunakan diphenylhidantoin (DPH) bila
tidak ada DPH berikan diazepam IV sampai kejang berhenti
 Sedasi dan analgesik,berikan chlorpamasine 25 mg IM
 Hindari anemia
PENATALAKSANAAN MEDIKAMENTOSA TRAUMA KEPALA
 Therapy Dexamethason / Kalmethason → mengurangi Udem
Cerebri
 Stabilisasi kardiovaskuler dan pernafasan → untuk
mempertahankan
 perfusi cerebral adekuat.
 Therapy Hiperventilasi ( Trauma Kepala Berat ) →
mengurangi vasodilatasi.
 Pemberian cairan hipertonis → Manitol , Gliserol
 Pemberian Analgetik.
 Antibiotika
 Fase akut perlu pembatasan cairan.
 Tinggikan posisi kepala.
Terapi
definitif –
Trepanasi
Selesai …

Anda mungkin juga menyukai