Anda di halaman 1dari 32

Hemoroid

Oleh:
Inayati Diana Putri
Melati Nurfazira shinta

Pembimbing: dr. Dini Sapardini W, Sp.B

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI


KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT BEDAH
RSUD WALED KABUPATEN CIREBON
2022
Hemoroid

Hemoroid adalah pelebaran dan


inflamasi pembuluh darah vena di daerah
anus yang berasal dari flexus
hemoroidalis.
Anatomi rectum dan Canalis analis
Anatomi rectum dan Canalis analis
Anatomi rectum dan Canalis analis
Faktor Resiko

 Keturunan
 Usia
 Pekerjaan
 Kehamilan
 Kurang konsumsi makanan berserat
 Konstipasi
 Pola buang air Besar yang Salah (lebih banyak memakai
jamban duduk, terlalu lama duduk dijamban).
Patofisiologi
Klasifikasi

Hemoroid eksterna
Hemoroid eksterna adalah terjadinya pelebaran vena pada
pleksus hemorodialis inferior di bawah linea dentate dan
tertutup oleh kulit.

Hemoroid interna
hemoroid interna adalah pelebaran vena pada pleksus
hemoroidalis superior, di atas linea dentate dan tertutup oleh
mukosa. Hemorrhoid interna sering terdapat pada tiga posisi
primer, yaitu kanan depan, kanan belakang, dan kiri lateral.
Hemoroid interna
Penegakan Diagnosis
 Anamnesis

1. Perdarahan dari dubur


Darah berwarna merah muda/segar

2.Terasa ada benjolan yang keluar dari dubur setalah


BAB
 Penonjolan/prolaps yang
bisa masuk kalau dibantu
dimasukkan
 Penonjolan yang tidak dapat
dimasukkan
 Bercak-bercak/flek pada
celana dalam
3.Buang air besar terasa belum tuntas.
Penegakan Diagnosis
 Pemeriksaan Fisik

•Inspeksi : dilihat kulit di sekitar anus dan dilihat secara teliti adakah jaringan / tonjolan
yang muncul.

•Pemeriksaan colok dubur : hemoroid dapat diraba apabila sangat besar. Apabila
hemoroid sering prolaps, selaput lendir akan menebal. Trombosis dan fibrosis pada
perabaan terasa padat dengan dasar yang lebar.
Penegakan Diagnosis
 Pemeriksaan Fisik

Anoskopi
1. Hemoroid internal yang muncul sebagai melebarnya pembuluh darah biru keunguan,
hemoroid internal yang prolaps muncul berwarna merah muda gelap, berkilau, dan massa
lembut pada margin anal.
2. Hemoroid eksternal tampak berwarna merah muda dengan konsistensi lembut.
Pencegahan
1.Hindari kesulitan buang air besar

2.Memperbanyak minum

3.Berolahraga secara teratur

4.Perbanyak makanan berserat

5.Jangan terlalu lama duduk

6.Menghindari tekanan dalam perut


Tatalaksana Hemorroid

Tatalaksana hemoroid dilakukan tergantung dengan tingkat keparahan hemoroid.


Tatalaksana tersebut terdiri dari :

Non bedah

Bedah
Non Bedah
Pada hemoroid derajat 1 dan 2 kerusakan belum terlalu parah sehingga pengobatan
medikamentosa dengan pelunak tinja dan plebotrofik.
terapi konservatif : modifikasi gaya hidup dan diet
Diet tinggi serat dan asupan cairan yang cukup
mengurangi konsumsi makanan berlemak dan pedas
olahraga teratur
menghindari mengejan terlalu keras atau berlebihan saat defekasi
Posisi duduk yang lama dalam upaya untuk buang air besar selama lebih dari 10-15 menit
menyebabkan peningkatan tekanan perut dan selanjutnya berkontribusi pada pembengkakan
hemoroid
Penatalaksanaan farmakologi untuk hemoroid adalah:

a. Obat-obatan yang dapat memperbaiki defekasi

b. Obat simptomatik yang mengurangi keluhan rasa gatal dan nyeri. Bentuk suppositoria untuk hemoroid interna
dan ointment untuk hemoroid eksterna.

c. Obat untuk menghentikan perdarahan campuran diosmin dan hesperidin.

d. Obat analgesik dan pelembut tinja mungkin bermanfaat. Terapi topikal dengan nifedipine dan krim lidokain
lebih efektif untuk menghilangkan rasa sakit daripada lidokain (Xylocaine).
Tatalaksana pembedahan
Indikasi bedah:

1.Pengobatan non operasi gagal

2.Haemorrhoid derajat III dan IV

3.Sumbatan pembuluh darah yang ditandai nyeri hebat

4.Haemorrhoid dengan perdarahan yang memancar


TATALAKSANA BEDAH
Terapi dengan tindakan bedah digunakan untuk hemoroid interna yang sudah cukup
parah atau bahkan sudah mencapai derajat IV dan sangat mengganggu aktivitas pasien. Terapi
bedah yang sering digunakan untuk hemoroid:

hemoroidektomi eksisi

 stapled hemorrhoidopexy

IRC

Hemorrhoidal artery ligation (HAL) yang dikombinasikan dengan recto-anal repair (RAR).
Hemoroidektomi Eksisi
 Untuk hemoroid interna derajat III dan IV
 Pada hemoroidektomi eksisi, sayatan elips dibuat di atas kompleks
hemoroid, yang kemudian dimobilisasi dari sphincter yang mendasarinya
dan dikeluarkan. Luka ditutup dengan jahitan.
 Kelebihan :memberikan tingkat kekambuhan terendah dibandingkan
dengan prosedur lain dan dapat digunakan sebagai prosedur pilihan jika
terjadi rekurensi yang sebelumnya dilakukan menggunakan teknik
perawatan lain
 Kekurangan :memerlukan beberapa hari rawat inap, membatasi kegiatan
di rumah yang cukup lama
 Komplikasi pasca operasi :skin tag, abses, fistula, dan kebocoran anal
STEPLED HEMORRHOIDOPEXY
untuk hemoroid derajat II-III.
Prosedur bedah ini dilakukan dengan mengeluarkan jaringan yang berlebihan,
kemudian memfiksasi jaringan hemoroid kembali ke dinding dubur.
Kelebihan:jarang menimbulkan komplikasi, membutuhkan sedikit analgesik
setelah perawatan, dan hanya membutuhkan waktu rawat inap yang lebih
sebentar daripada teknik yang lain.
kekurangan :rekurensi yang tinggi
Dibandingkan dengan hemoroidektomi eksisi, stapled hemorrhoidopexylebih baik
dalam hal rasa sakit pasca operasi, waktu sampai kembali bekerja.
INFRARED COAGULATION (IRC)
 Prinsip terapi IRC yaitu menerapkan gelombang cahaya
inframerah langsung ke jaringan hemoroid untuk
menginduksi koagulasi dan menguapkan kandungan air di
dalam sel sehingga menyebabkan penyusutan jaringan
hemoroid. IRC diindikasikan untuk hemoroid internal
yang menonjol (kelas I dan II).
 Kelebihan: teknik ini yaitu jarang menimbulkan
komplikasi serius, mudah digunakan oleh satu operator
karena menggunakan peralatan portable yang dapat
digunakan untuk jangka waktu yang lama.
 Kekurangan: teknik ini yaitu mahal, membutuhkan
operator yang handal, dan beberapa penelitian
menemukan banyaknya rekurensi yang terjadi sehingga
membutuhkan perawatan ulang.
Hemorrhoidal artery ligation (HAL) yang
dikombinasikan dengan recto-anal repair (RAR)
merupakan teknik alternatif untuk pengobatan hemoroid derajat I sampai
derajat IV

HAL-RAR melibatkan anoscope dengan Doppler untuk mengidentifikasi posisi


dan kedalaman arteri rektal, yang dapat diikat secara selektif 3-4 cm di atas
garis dentate

Teknik ini telah diusulkan karena praktis, mudah dipelajari, invasive minimal
dan aman
Rubber band ligation
Jaringan Hemoroid diikat sehingga
menyebabkan iskemia dan nekrosis
mukosa ( dalam beberapa hari) lalu
diikuti dengan fiksasi skar ke dinding
rectum.
Procedure ini dapat mengurangi ukuran
hemoroid dan meningkatkan fiksasi dari
jaringan hemoroid ke dinding rectum
sehingga meminimalkan prolaps
hemoroid
skleroterapi

Dilakukan dengan menyuntikan


sclerosing agent langsung ke jaringan
hemoroid sehingga menyebabkan fibrosis
mukosa dilanjutkan dengan fiksasi
jaringan hemoroid
SITZ BATH
Sitz bath umumnya digunakan untuk manajemen nyeri sebagai
metode yang aman dalam membersihkan dan menghilangkan rasa sakit
pada luka di sfingter anus dan dapat meningkatkan penyembuhan
jaringan serta meningkatkan aliran darah. Metode ini digunakan untuk
mengurangi rasa ketidaknyamanan seperti gatal, nyeri pada pasien pasca
melakukan tindakan hemoroidektomi. Sitz bath dilakukan dua kali sehari
selama 10 menit. Metode ini digunakan untuk mengurangi rasa
ketidaknyamanan seperti gatal, nyeri pada pasien pasca melakukan
tindakan hemoroidektomi. Sitz bath dilakukan dua kali sehari
selama10menit.
Untuk itu pasca bedah penambahan obat anti inflamasi untuk mengurangi keluhan diperlukan. kombinasi
anti inflamasi dengan obat plebotrofik secara bermakna menurunkan rasa nyeri pasca bedah. diet tinggi serat
dan plebotrofik perlu ditambahkan untuk mencegah perdarahan ulang.
Prognosis

Secara umum prognosis hemoroid yaitu baik apabila ditangani dengan tepat. Kebanyakan
hemoroid dapat sembuh secara spontan atau hanya dengan terapi medis konservatif. Setelah
terapi, penderita harus diberikan edukasi untuk mencegah tejadinya kekambuhan. Tingkat
kekambuhan dengan teknik non-bedah adalah 10- 50% selama periode 5 tahun, sedangkan dengan
bedah hemoroidektomi kurang dari 5%.
List of references

• Sjamsuhidajat, W. Buku Ajar Ilmu Bedah, edisi ke- 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2010

• Sudarsono, F. DIAGNOSIS DAN PENANGANAN HEMOROID. Universitas Lampung; lampung; 2015

• Mott, t. Dkk. Hemorrhoids: Diagnosis and Treatment Options. American Academy of Family Physician ;
America; 2018

• Dehdari S, Hajimehdipoor H, Esmaeili S, et al,Traditional and modern aspects of hemorrhoid treatment in


Iran: 2017
Thank you

Anda mungkin juga menyukai