Anda di halaman 1dari 8

Tahapan Pengembangan Guru

Profesional, Alur, dan Kebijakan


Pengembangan Profesi dan Karir Guru

Ahmad Zainur Rosyid 22001011239


Indzi Dzihnun Meli Amali 22001011242
Achlis Nurrohmatuzzakkiyyah 22001011262
Tahapan Pengembangan Guru
Profesional
Pengembangan profesi adalah upaya gigih, ulet, dan tabah dari seorang guru serta
pengawas yang terus-menerus memaksimalkan kemampuannya mengidentifikasikan dan
menyelesaikan permasalahan serta memantapkan kemajuan pendidikan, khususnya di
sekolah tempatnya bertugas. Menurut Surya (2005), guru yang profesional akan
tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian
baik dalam materi maupun metode. Selain itu juga ditunjukkan melalui tanggung
jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya.
Guru yang profesional hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung
jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa, negara dan
agamanya. Guru profesional mempunyai tanggung jawab pribadi, sosial, intelektual,
moral dan spiritual.
2023
Seorang guru yang profesional dituntut dengan sejumlah persyaratan minimal, antara
lain:
a. Memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai,
b. Memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang ditekuninya,
c. Memiliki kemampuan berkomunikas yang baik dengan anak didiknya,
d. Mempunyai jiwa kreatif dan produktif,
e. Mempunyai etos kerja dan komitmen tinggi terhadap profesinya,
f. Selalu melakukan pengembangan diri secara terus-menerus (continuous
improvment) melalui organisasi profesi, seminar, internet, buku, dan semacamnya.

Pengembangan profesi guru pada dasarnya adalah peningkatan kualitas dimensi-


dimensi kompetensi guru. Beberapa dimensi utama dalam kompetensi guru adalah
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional
Adapun empat tahap untuk mewujudkan guru yang profesional, yaitu:
1. Penyediaan guru berbasis perguruan tinggi;
2. Induksi guru pemula berbasis sekolah;
3. Profesionaliasi guru berbasis lembaga/institusi;
4. Profesionalisasi berbasis individu

Penyediaan guru berbasis perguruan tinggi tercantum dalam UndangUndang RI No. 14 tahun
2005, pasal 1 butir 14, yang menyatakan bahwa lembaga pendidikan tenaga kependidikan adalah
perguruan tinggi yang diberi tugas oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan program pengadaan
guru pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau
pendidikan menengah, serta untuk menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu pendidikan dan
nonkependidikan. Guru yang dimaksud dalam undang-undang tersebut yakni guru yang harus
memiliki kualifikasi akademik sekurang-kurangnya S1/D-IV dan memiliki sertifikat yang legal
direkruit sebagai guru. Jika regulasi ini dipatuhi secara taat asas, harapannya tidak ada alasan calon
guru yang direkruit untuk bertugas pada sekolah-sekolah di Indonesia berkualitas di
bawah standar.
Alur Pengembangan Profesi dan Karir
Guru
Pengembangan dan peningkatan kompetensi bagi guru yang sudah memiliki sertifikat pendidik
dilakukan dalam rangka menjaga agar kompetensi keprofesiannya tetap sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya, dan/atau olahraga. Sebagaimana
yang tercantum dalam UU RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 32 ayat (2) bahwa
pembinaan dan pengembangan profesi guru meliputi pembinaan kompetensi-kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional. Sementara itu pada ayat (4) disebutkan, bahwa pembinaan dan
pengembangan karir guru meliputi penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi.
Adapun pola pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru tersebut digambarkan sebagai
berikut :
Pengembangan profesi dan karir diarahkan untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja
guru dalam rangka pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran di kelas dan di luar kelas.
Inisiatif meningkatkan kompetensi dan profesionalitas ini harus sejalan dengan upaya untuk
memberikan penghargaan, peningkatan kesejahteraan dan perlindungan terhadap guru.
Pembinaan dan pengembangan karir guru terdiri dari tiga ranah, yaitu penugasan, kenaikan
pangkat, dan promosi. Sebagai bagian dari pengembangan karir, kenaikan pangkat merupakan hak
guru. Dalam kerangka pembinaan dan pengembangan, kenaikan pangkat ini termasuk ranah
peningkatan karir. Kenaikan pangkat ini dilakukan melalui dua jalur.
Pertama, kenaikan pangkat dengan sistem pengumpulan angka kredit. Kedua, kenaikan
pangkat karena prestasi kerja atau dedikasi yang luar biasa.
Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan
Profesi dan Karir Guru
Penilaian kinerja guru merupakan salah satu langkah untuk merumuskan program peningkatan
kompetensi guru secara efektif dan efisien. Penilaian kinerja dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan
guru yang sebenarnya dalam melaksanakan pembelajaran. Berdasarkan penilaian
kinerja ini juga akan diketahui tentang kekuatan dan kelemahan guru-guru, sesuai dengan tugasnya
masing-masing, baik guru kelas, guru bidang studi, maupun guru bimbingan konseling. Penilaian kinerja
guru dilakukan secara periodik dan sistematis untuk mengetahui prestasi kerjanya termasuk potensi
pengembangannya.
Kebijakan pembinaan dan pengembangan profesi guru dengan segala cabang aktifitasnya perlu disertai
dengan upaya memberi penghargaan, perlindungan, kesejahteraan, dan pemartabatan guru. Karena itu,
isu-isu yang relevan dengan masa depan manajemen guru, memerlukan formulasi yang
sistemik dan sistematik terutama sistem penyediaan, rekruitmen, pengangkatan dan penempatan, sistem
distribusi, sertifikasi, peningkatan kualifikasi, penilaian kinerja, uji kompetensi, penghargaan dan
perlindungan, kesejahteraan, pembinaan karir, pengembangan keprofesian berkelanjutan,
pengawasan etika profesi, serta pengelolaan guru di daerah khusus
‫شك ًرا على اهتمامكم‬

Anda mungkin juga menyukai