Chemical 01 Klasifikasi 02 Karakteristik Bahan Toxic Pemaparan
03 Jalur Masuk 04 Jalur Waktu
dan dan TOPIK Pemaparan Frekuensi Pemaparan Klasifikasi Bahan toxic Kata racun toxic” adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari akar kata “tox” dimana dalam bahasa Yunani berarti panah, dimana panah pada saat itu digunakan sebagai senjata dalam peperangan, yang pada anak panah nya terdapat racun. (Frank. 2010) “ Toksikologi merupakan studi mengenai efek-efek yang tidak diinginkan dari zat-zat kimia terhadap organisme hidup Karakteristik pemaparan membentuk spektrum efek secara bersamaan membentuk hubungan korelasi yang dikenal dengan hubungan dosis-respons. Apabila zat kimia dikatakan beracun (toksik ), Faktor utama yang mempengaruhi toksisitas yang berhubungan dengan situasi pemaparan (pemajanan) terhadap bahan kimia tertentu adalah jalur masuk ke dalam tubuh, jangka waktu dan frekuensi pemaparan. Pemaparan bahan-bahan kimia terhadap binatang percobaan biasanya dibagi dalam empat kategori: akut, subakut, subkronik, dan kronik Karakteristik Pemaparan Klasifikasi bahan toksik dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari minat dan tujuan pengelompokkannya. Sebagai contoh pengklasifikasian dapat dilakukan berdasarkan:
Organ targetnya : Hati, Ginjal, Sistem hermatopotik, dll. Penggunaanya: Pestisida, Pelarut, Aditif, dll. Sumbernya: Toksik tumbuhan dan binatang. Efeknya: Kanker, Mutasi, Kerusakkan hati, dll. Fisiknya: Gas, Debu, Cair, Aerosol. Hydrokarbon, Halogen, dll. oic AdaStyle 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia 1. gastro intestinal saluran pencernaan atau makanan
2.Inhalasi jalur pernapasan
3.Topikal melalui kulit Jalur Masuk dan Pemaparan
untuk dapat mengetahui karakteristik lengkap tentang bahaya potensial
dan toksisitas dari suatu bahan kimia tertentu perlu diketahui tidak hanya tipe efek yang dihasilkan dan dosis yang diperlukan untuk menghasilkan efek tersebut, tetapi juga informasi mengenai bahan kimia sendiri, pemeparannya, dan subyek. Faktor utama yang mempengaruhi toksisitas yang berhubungan dengan situasi pemaparan terhadap bahan kimia tertentu adalah jalur masuk ke dalam tubuh, jangka waktu dan frekuensi pemaparan.
Jalan masuk yang cukup efektif yaitu melalui
intramuscular, intradermal, dan subcutaneus. Jalur masuk yang berbeda ini mempengaruhi toksisitas dari bahan kimia. Jalan masuk paparan yang bersumber dari industri umumnya melalui kulit atau terhirup, sedangkan kejadian keracunan umumnya tertelan (ingestion Prakiraan efektifitas melalui jalur lainnya secara menurun adalah : inhalasi, intraperitonial, subkutan, intramuskular, intradermal, oral, dan topikal. Media dan faktor-faktor formulasi lainnya dapat secara jelas mempengaruhi absorpsi setelah ingesti/menelan, inhalasi, atau pemaparan topikal.
Sebagai contoh, suatu bahan kimia yang didetoksifikasi di hati
diharapkan akan menjadi kurang toksik bila diberikan melalui sirkulasi portal (oral) dibandingkan bila diberikan melalui melalui sirkulasi sistemik (inhalasi). • Jangka waktu dan frekuensi Pemaparan
Ahli toksikologi membagi paparan akibat bahan kimia
pada binatang dalam empat katagori : akut, subakut, subkronis dan kronis. Dikatakan paparan akut bila paparan terjadi kurang dari 24 jam dan jalan masuknya dapat melalui intraperitoneal, intravena, injeksi subkutan, intubasi oral, dan aplikasi kulit. •Pemaparan berulang dibagi menjadi tiga katagori : subakut, subkronis dan kronis. • Pemaparan subakut adalah pemeparan berulang terhadap suatu bahan kimia untuk jangka waktu satu bulan atau kurang. • Pemaparan subkronik adalah pemaparan berulang suatu bahan kimia untuk jangka waktu satu sampai tiga bulan. •pemapran kronis adalah pemaparan suatu bahan kimia untuk jangka waktu lebih dari tiga bulan. Ketiga kategori pemaparan berulang ini dapat terjadi melalui jalur masuk apapun, namun paling sering melalui jalur oral, dengan bahan kimia ditambahkan langsung dalam makanan THANK YOU