Manajemen Ruangan Angrek
Manajemen Ruangan Angrek
OLEH
KELOMPOK 4
•KONSEP TEORI
KONSEP TEORI
PENGERTIAN MANAGEMEN KEPERAWATAN
Keterangan :
Standart Prosedur Operasional
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan bersama kepala ruangan,
tidak terdapat SPO di Ruangan Anggrek RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes
Kupang yakni SPO overan, penerimaan pasien baru, persiapan pasien
pulang, supervise langsung/tidak langsung, pendelegasian. Namun dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari overan, penerimaan pasien baru, persiapan
pasien pulang supervise langsung/tidak langsung, pendelegasian,
sterilisasi obat telah dilakukan.
Struktur Organisasi
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan bersama kepala ruangan, terdapat struktur
organisasi di Ruangan Anggrek RSUD Prof. Dr. W.Z Johannes dan tidak ada perubahan.
Dari hasil obervasi yang dilakukan, struktur organisasi sudah terpasang di ruangan
perawat. Adapun gambaran struktur organisasi Ruangan
01 Anggrek RSUD
04 Prof. Dr. W.Z
Johannes, sebagai berikut :
02 05
03 06
Uraian Tugas Setiap Tenaga
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan bersama dengan
kepala ruangan, terdapat uraian tugas dari setiap tenaga
perawat yang berada di Ruangan Anggrek RSUD Prof. Dr. W. Z.
Johannes Kupang, yakni :
Uraian tugas kepala ruangan
Melakukan pre conference
Menunjuk ketua tim dan anggota sesuai kualitas tenaga
Mengatur jadwal tugas jaga shift
Mengikuti serah terima pasien
Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien
Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan
Membimbing peserta didik keperawatan
Membuat rentang kendali pelayanan keperawatan
Mengatur dan mengendalikan logistic ruangan
Mengontrol administrasi ruangan
Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua
tim
Memberi pujian kepada anggota yang melaksanakan
tugas dengan baik
NEXT...
Jadwal Dinas
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan, diatur oleh kepala ruangan
setiap bulan dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan, serta terbagi menjadi 3
shift, yaitu shift pagi dari pukul 07.30 WITA-14.00 WITA, shift sore dari pukul 14.00
WITA-20.30 WITA, shift malam dari pukul 20.30 WITA-08.00 WITA.
Daftar Pasien
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan, daftar pasien dilakukan pada
buku register keperawatan yang sudah disiapkan ruangan yang berisikan nomor rekam
medik, nama pasien, jenis kelamin, alamat, diagnosa medik dan dokter penanggung
jawab. Daftar pasien tidak ditempel lagi pada dinding ruangan karena mengikuti aturan
akreditasi berhubungan dengan privacy pasien.
Metode Penugasan Yang Di Sistem Perhitungan Tenaga Di Ruangan
Gunakan Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala
Berdasarkan hasil wawancara dengan ruangan, sistem perhitungan tenaga yang digunakan adalah
kepala ruangan, metode penugasan metode Gillies oleh Depkes tahun 2015, yang didapatkan
yang digunakan yakni metode hasil yakni dibutuhkan 14 orang tenaga perawat, namun
kombinasi antara metode tim dan
terdapat kelebihan tenaga yakni berjumlah 17 tenaga
metode primer/modifikasi. Setiap tim
bertanggung jawab memberikan perawat, sehingga biasanya apabila terdapat ruangan lain
asuhan keperawatan pada pasien dari yang memiliki kekurangan tenaga, akan dikeluarkan surat
awal masuk ke ruangan hingga keluar keputusan sementara dari pihak manajemen untuk tenaga
rumah sakit, yang mana itu merupakan perawat di Ruangan Anggrek agar dapat membantu di
salah satu tugas dari metode ruangan yang kekurangan tenaga tersebut.
penugasan primer. Rata-rata tenaga perawat di Ruangan Anggrek memiliki latar
belakang pendidikan diploma 3 keperawatan, namun
terdapat juga tenaga keperawatan yang sudah ners dan
tenaga keperawatan yang diberikan kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan S1 Keperawatan dan Ners.
Adapun komposisi SDM yang bertugas atau melayani di
Ruangan Anggrek RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang
sebagai berikut :
NEXT...
Kualifikasi Jumlah Jenis
Gizi 1 PNS
Administrasi 1 PNS
Pendelegasian
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan,
pendelegasian tugas oleh kepala ruangan tidak terjadwal dan
tidak diberikan secara sembarangan. Apabila ada situasi dimana
perlu adanya pendelegasian tugas oleh kepala ruangan seperti
cuti hari kerja, maka kepala ruangan yang memberikan delegasi
akan memilih salah seorang tenaga perawat di ruangan yang
memiliki pendidikan tinggi, bertanggung jawab dan dapat
dipercaya untuk menerima delegasi dalam hal ini biasanya di
berikan kepada salah satu PPJA. Namun sebelum itu kepala
ruangan harus menginformasikan terlebih dahulu kepada
penerima delegasi dan disetujui oleh penerima delegasi, barulah
dapat dibuatkan surat kepada pihak manajemen terkait
pendelegasian tugas tersebut.
Fungsi Pengendalian Indikator Mutu Ruangan
1. BOR (Bed Occupancy Ratio)
Berdasarkan laporan SPM Maret 2023, BOR Ruang Rawat Inap
Anggrek RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes pada bulan Maret 2023
adalah 88,8%. Data tersebut menunjukan nilai BOR Ruang Rawat
Inap Anggrek pada bulan Maret 2023 diatas rata-rata yaitu 60-
80%.
2. INOS (Infeksi Nosokomial)
Dilakukan oleh perawat yang bertugas sebagai IPCLN di ruangan,
untuk mengisi format pelaporan yang diberikan dari PPI kemudian
dimasukan sebagai laporan setiap bulan.
3. TOI (Turn Over Interval)
Berdasarkan laporan SPM Maret 2023, TOI Ruang Rawat Inap
Anggrek RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes pada Maret 2023 adalah
1 hari, Data tersebut menunjukkan nilai TOI Ruang Rawat Inap
Anggrek pada Maret 2023 masih dalam batas normal atau rata-
rata TOI yaitu 1-3 hari.
NEXT...
Analisa SWOT
C.Pengarahan (Actuating)
1. Timbang terima dilakukan setiap hari 1. Tidak dilakukannya ronde 1. Adanya dukungan dari PEMDA untuk
untuk setiap pergantian shift yang keperawatan memberikan gaji pegawai sesuai UMR
dilakukan menggunakan teknik SBAR 2. Post conference belum dilakukan 2. Kemajuan IPTEK seperti adanya
2. Pre dan post conference dilakukan secara maksimal antara PPJA dan internet dan media social memudahkan
setiap hari yang dipimpin oleh KARU PA karena tidak ada waktu khusus. komunikasi dan akses ilmu
kepada semua perawat yang bertugas pengetahuan.
dan selanjutnya oleh PPJA kepada PA 3. Adanya standart akreditasi timbang
terkait terselesaikannya intervensi terima untuk peningkatan mutu
yang ditetapkan pelayanan
3. Adanya supervise langsung oleh pihak 4. Adanya supervisi secara langsung dan
manajemen rumah sakit yang tidak langsung dan langsung tim
dilakukan secara terjadwal dan supervise dan tim manajemen rumah
terlapor. sakit terhadap ruangan untuk
4. Adanya supervise tidak langsung yang peningkatan mutu pelayanan
dilakukan oleh tim supervise ruangan
yakni KARU, perawat penanggung
jawab dan penanggung jawab shift.
5. Adanya pendelegasian tugas yang
terlapor dan memiliki kriteria khusus
oleh manajemen rumah sakit.
Strength (Kekuatan) Weakness Opportunity (Peluang) Threatness
(Kelemahan) (Ancaman)
D.Pengendalian (Controlling)
1. Adanya indicator mutu ruangan seperti BOR - 1. Adaya supervisi langsung yang 1. Adanya
dan TOI yang nilainya di atas rata-rata dilakukan oleh pihak manajemen tuntutan dari
2. Pengkajian keperawatan yang di lakukan rumah sakit setiap minggu dan akan masyarakat
menggunakan pengkajian yang telah ditindaklanjuti dalam rapat minimal untuk
distandarisasi tiap satu bulan. mendapatkan
3. Diagnosa keperawatan yang disusun sudah 2. Adanya supervise tidak langsung pelayanan yang
menggunakan standar PPNI yakni yang dilakukan dan pelaporannya lebih
menggunakan buku SDKI setiap minggu oleh tim supervise professional.
4. Dalam penyusunan perencanaan tindakan ruangan yang terdiri dari KARU, 2. Adanya
sudah menggunakan SLKI dan SIKI. perawat penanggungjawab asuhan persaingan
5. Evaluasi selalu di lakukan berdasarkan tujuan dan penanggung jawab shift. antar RS dalam
yang telah di tetapkan menggunakan evaluasi memberikan
SOAP dalam catatan perkembangan pasien pelayanan
6. Terdapat survey kepuasan pasien yang di kesehatan yang
lakukan melalui barcode dan dikelola oleh profesional.
pihak manajemen rumah sakit
Analisa Data
Prioritas penyelesaian Masalah Manajemen Keperawatan
Prioritas masalah dilakukan dengan teknik kriteria matriks dengan
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
Magnitude (Mg), yaitu kecenderungan resiko dan seringnya
masalah terjadi,
Severity (Sv), yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan,
Manageability (Mn), yaitu kemampuan menyelesaikan masalah
masalah,
Nursing Concern (Nc), yaitu fokus pada Keperawatan,
Affordabilility (Af), yaitu ketersedian sumber daya.
Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1-5 dengan kriteria
sebagai berikut :
Nilai 1 = sangat kurang sesuai,
Nilai 2 = kurang sesuai,
Nilai 3 = cukup sesuai,
Nilai 4 = sesuai
Nilai 5 = sangat sesuai.
(Sumber : Nursalam 2018)
Prioritas Masalah
Manajemen
Keperawatan
12
dan tidak langsung, Pendelegasian,
dan sentralisasi obat.
34
2 Belum maksimalnya kegiatan 5 4 5 5 5 2500 1
post conference
1. Belum Terlaksananya Post Conference a. Mendiskusikan dengan kepala ruangan terkait Selasa, 09 Mei 2023 Mahasiswa :
secara maksimal strategi pelaksanaan Post Conference Jam 12.30 WITA 1. Yoanita Salem,
b. Melakukan role play terkait Pre dan Post Conference S.Tr.Kep
c. Menyusun SPO Pre dan Post Conference 2. Asti Wabang, S.Tr.Kep
3. Selviana Son, S.Tr.Kep
4. Feltom Tulle, S.Tr.Kep
2. Belum terdapatnya SPO Overan, a. Mendiskusikan dengan kepala ruangan terkait Kamis, 11 Mei 2023 Mahasiswa :
Penerimaan Pasien Baru, Persiapan ketidaktersediaan SPO ruangan Jam 13.00 WITA 1. Eunike Sir Lalang,
Pasien Pulang, Supervisi langsung dan b. Menyusun SPO Overan, Penerimaan Pasien Baru, S.Tr.Kep
tidak langsung, Pendelegasian. Persiapan Pasien Pulang, Supervisi langsung dan 2. Sandri Frans, S.Tr.Kep
tidak langsung, Pendelegasian di ruangan Anggrek.. 3. Yulia Adeodatus,
c. Menyerahkan SPO kepada kepala ruangan. S.Tr.Kep
Implementasi
Implementasi program dilaksanakan sebagai tindak lanjut untuk mengatasi masalah yang
ditemukan diantaranya adalah sebagai berikut :