Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PRAKTEK KLINIK

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM


KEPERAWATAN
DI RUANGAN ANGGREK
RSUD PROF DR. W.Z. JOHANNES KUPANG

OLEH
KELOMPOK 4
•KONSEP TEORI

KONSEP TEORI
PENGERTIAN MANAGEMEN KEPERAWATAN

Manajemen sebagai rangkaian tahapan


kegiatan yang diarahkan pada
pencapaian tujuan dengan
memanfaatkan sumber daya yang
tersedia. Manajemen sebagai suatu
proses dapat dipelajari dari fungsi-
fungsi manajemen yang dilaksanakan
oleh manajer. Manajemen sebagai suatu
proses dapat dilihat dari fungsi-fungsi
manajemen yang dilakukan oleh
seorang manajer (Basuki, 2018).
FUNGSI MANAGEMEN Planning : Perencanaan merupakan fungsi manajemen
KEPERAWATAN pertama yang sangat menentukan dan mempengaruhi
keberhasilan dari fungsi-fungsi manajemen lainnya. Aspek
utama dalam manajemen adalah pengaturan dan
penggerakan karyawan melalui proses kepemimpinan.
Untuk dapat melakukan pengaturan yang baik maka perlu
perencanaan, pembagian tugas dan koordinasi tugas-tugas,
oleh karena itu perencanaan merupakan aspek utama dan
pertama kali harus dilakukan oleh seorang manajer atau
pimpinan organisasi.
Organizing : fungsi pengorganisasian merupakan alat untuk
memadukan (sinkronisasi) dan mengatur semua kegiatan
yang ada kaitannya dengan personil, finansial, material, dan
tata cara untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
disepakati bersama
NEXT... Actuating : Pengarahan sebagai pengeluaran penugasan, pesanan
dan instruksi yang memungkinkan pekerja mamahami apa yang
diharapkan darinya, dan pedoman serta pandangan pekerja
sehingga ia dapat berperan secara efektif dan efisien untuk
mencapai obyektif organisasi
Pengendalian Dalam Manajemen Keperawatan : Fungsi
pengawasan dan pengendalian (controlling) merupakan fungsi
yang terakhir dari proses manajemen, yang memiliki kaitan yang
erat dengan fungsi yang lainnya. Pengawasan merupakan
pemeriksaan
KAJIAN SITUASI FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN
Pengkajian manajemen dilakukan pada tanggal 2-3 Mei 2023 di Ruangan Anggrek RSUD Prof.
Dr. W.Z. Johannes Kupang. Dari pengkajian diperoleh data fungsi manajemen sebagai berikut :

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan bersama kepala


ruangan terdapat visi di Ruangan Anggrek, yakni : “Menjadikan
Fungsi Perencanaan Ruangan Anggrek RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes sebagai ruangan
pelayanan perawatan pasien interna yang prima”. Saat dilakukan
observasi, visi ruangan sudah terpasang di ruangan perawat dan
dapat di baca dengan jelas.
Visi Ruangan Anggrek
Menurut kami, visi Ruangan Anggrek sudah sejalan dengan visi
RSUD Prof. Dr. W.Z.
rumah sakit karena pelayanan di Ruang Anggrek selalu
Johannes
memperhatikan keadaan dan kebutuhan pasien serta
memperhatikan keluarga pasien. Ruangan Anggrek juga selalu
berusaha meningkatkan mutu untuk menjadi lebih baik dari masa
ke masa, sehingga menjadi salah satu alasan untuk membuat
RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes lebih baik lagi dan menjadi rumah
sakit yang dipilih oleh masyarakat di Provinsi NTT .
Misi Ruangan
Anggrek RSUD Prof.
Dr. W.Z. Johannes
Add
Title
Berdasarkan hasil wawancara bersama kepala ruangan, terdapat misi
di Ruangan Anggrek yakni :
Memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif pada pasien
yang membutuhkan pelayanan keperawatan seutuhnya sesuai
kebutuhan dasar manusia (bio, psiko, sosio, spiritual). Add
Ti tle
Memberikan pelayanan keperawatan yang prima dan professional
dengan mengedepankan etika keperawatan.
Mengurangi dan mencegah infeksi nosocomial serta mencegah
risiko jatuh pada pasien.
Add
Title
NEXT....

Jumlah Kapasitas Tempat Tidur


Berdasarkan hasil wawancara bersama kepala ruangan, didapati
bahwa jumlah kapasitas tempat tidur di Ruangan Anggrek sebanyak
13 tempat tidur yang terbagi dalam 5 kamar dengan pembagian
kelas sebagai berikut :
Kelas 1 terdapat 1 kamar yang terdiri dari 1 tempat tidur
Kelas 2 terdapat 4 kamar yang tiap kamar terdiri dari 3 tempat tidur.
Denah Ruangan
Ruangan Anggrek RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes merupakan ruang
perawatan kelas 2 interna yang memiliki 5 ruangan perawatan untuk
pasien laki-laki dan perempuan. Biasanya juga menjadi ruangan
titipan untuk pasien interna yang baru masuk yang hak kelas
perawatannya penuh.
NEXT....
Keterangan :

Your Text Here

Keterangan :
Standart Prosedur Operasional
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan bersama kepala ruangan,
tidak terdapat SPO di Ruangan Anggrek RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes
Kupang yakni SPO overan, penerimaan pasien baru, persiapan pasien
pulang, supervise langsung/tidak langsung, pendelegasian. Namun dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari overan, penerimaan pasien baru, persiapan
pasien pulang supervise langsung/tidak langsung, pendelegasian,
sterilisasi obat telah dilakukan.

Standart Asuhan Keperawatan


Format asuhan keperawatan yang ada di Ruangan Anggrek
RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes sudah terstandarisasi,
meliputi format pengkajian (identitas, keluhan utama, riwayat
penyakit saat ini, factor risiko, riwayat penyakit, riwayat
dirawat, riwayat operasi, riwayat pengobatan, riwayat
penyakit keluarga, riwayat alergi, tingkat kesadaran, tanda
vital, pemeriksaan fisik per system, status nutrisi, psikososial
spiritual, nyeri/kenyamanan, penilian risiko jatuh, prosesur
invasive, penilaian status fungsional, kebutuhan komunikasi
dan pengajaran, perancanaan pemulangan pasien),
masalah keperawatan, perencanaan keperawatan
(diagnosis, luaran, intervensi), dan catatan perkembangan
pasien yang terdiri dari implementasi dan evaluasi.
NEXT.... Fungsi Pengorganisasian

Struktur Organisasi
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan bersama kepala ruangan, terdapat struktur
organisasi di Ruangan Anggrek RSUD Prof. Dr. W.Z Johannes dan tidak ada perubahan.
Dari hasil obervasi yang dilakukan, struktur organisasi sudah terpasang di ruangan
perawat. Adapun gambaran struktur organisasi Ruangan
01 Anggrek RSUD
04 Prof. Dr. W.Z
Johannes, sebagai berikut :

02 05

03 06
Uraian Tugas Setiap Tenaga
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan bersama dengan
kepala ruangan, terdapat uraian tugas dari setiap tenaga
perawat yang berada di Ruangan Anggrek RSUD Prof. Dr. W. Z.
Johannes Kupang, yakni :
Uraian tugas kepala ruangan
 Melakukan pre conference
 Menunjuk ketua tim dan anggota sesuai kualitas tenaga
 Mengatur jadwal tugas jaga shift
 Mengikuti serah terima pasien
 Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien
 Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan
 Membimbing peserta didik keperawatan
 Membuat rentang kendali pelayanan keperawatan
 Mengatur dan mengendalikan logistic ruangan
 Mengontrol administrasi ruangan
 Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua
tim
 Memberi pujian kepada anggota yang melaksanakan
tugas dengan baik
NEXT...

Melibatkan bawahan yang mengalami kesulitan


dalam melaksanakan tugasnya
Melakukan komunikasi dengan professional pemberi
asuhan (PPA) lainnya
Melakukan supervise, pengawasan langsung dan
tidak langsung terhadap staf
Mengevaluasi pelaksanaan pelayanan keperawatan
serta melakukan audit keperawatan
Uraian tugas perawat penanggung jawab asuhan
Melaksanakan pengelolaan asuhan keperawatan pasien secara
komprehensif sejak pasien masuk di ruang rawat sampai dengan pasien
pulang/pindah
Mengidentifikasi kondisi dan ketergantungan pasien
Melaksanakan pengkajian awal/lanjutan dan menyusun rencana asuhan
keperawatan pasien sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
Memberikan tindakan keperawatan spesifik mandiri dan kolaborasi
kepada pasien/keluarga sesuai dengan kewenangannya
Merencanakan pembagian tugas kepada perawat asosiate yang
menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi
perawat
Mengkoordinir perawat asosiate dan kegiatan operasional dalam
pelaksaan pemberian asuhan keperawatan di ruang rawat agar
terlaksana secara efektik dan efesien
Mengidentifikasi dan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan fasilitas
pelayanan medis dan non medis
Mengontrol inventarisasi ruangan dan penggunaan kebutuhan logistic
Memonitoring pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan sesuai
dengan standart yang telah di tetapkan
Mendampingi visite dokter ke pasien
Melaksanakan kolaborasi, koordinasi dan komunikasi dengan
professional pemberi asuhan (PPA) lainnya terkait dengan perawatan
pasien
Melaksanakan kegiatan perencanaan pemulangan pasien (Discharge
planning)
Mengontrol pendokumentasian catatan asuhan keperawatan pada
rekam medik pasien
Mengevaluasi hasil pelaksanaan implementasi asuhan keperawatan
oleh perawat oleh perawat asosiate sesuai standart yang telah di
tetapkan
Melakukan pemantauan serta evaluasi terkait hasil pelaksanaan
peningkatan mutu PPI dan keselamatan pasien sesuai dengan program
yang telah ditetapkan
NEXT... Mengkoordinir pelaksanaan serah terima laporan pasien
Melaksanakan kegiatan pre dan post conference dengan perawat asosiate (anggota tim)
Melaksanakan kegiatan diskusi kasus (conference) dengan perawat asosiate
Melaksanakan pengarahan, bimbingan dan pengawasan kepada perawat asosiate dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan pasien
Melaksanakan supervise keperawatan kepada perawat asosiate terkait pelaksanaan
asuhan keperawatan pasien.
Merencanakan ronde keperawatan untuk pasien kelolaannya dan ikut serta kegiatan
ilmiah rumah sakit
Meneliti dan memberikan masukan kepada kepala ruangan terhadap kinerja perawat
asosiate
Melaporkan kepada kepala ruangan rawat nginap terkait kebutuhan logistic ruangan dan
petugas maintenance terkait kerusakan alat medis dan fasilitas umum untuk ditindaklanjuti
Menghadiri undangan terkait pelayanan dan program rumah sakit baik internal maupun
ekternal
Melaksanakan tugas tambahan lainnya yang diberikan oleh atasan yang masih terkait
dengan fungsi dan jabatan keperawatan
Uraian tugas perawat pelaksana asuhan
NEXT... Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan sesuai dengan standart yang
telah ditetapkan mulai dari saat pasien mausk sampai dengan pasien
pulang/pindah (koordinasi dengan PPJA)
Mempersiapkan segala kebutuhan pasien saat pasien masuk ruang rawat
nginap
Memberikan asuhan pasien sesuai dengan instruksi dokter dan rencana
keperawatan yang telah ditetapkan
Melaksanakan tindakan spesifik keperawatan secara mandiri dan kolaborasi
sesuai kompetensi dan kewenangan
Mendampingi dokter visit eke pasien (berkoordinasi dengan PPJA)
Menjaga kebersihan pasien seperti ganti pakaian, memandikan,
membersihkan mulut dan lain-lain sesuai kebutuhan pasien
Mempersiapkan segala kebutuhan pasien sebelum pulang
Meciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan, dan
keindahan ruang rawat
Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental dan spiritual pasien
Mempersiapkan pasien secara fisik dan mental untuk menghadapi prosedur
tindakan keperawatan, pengobatan dan diagnostic
Memberikan edukasi (KIE) pasien dan keluarga untuk meningkatkan pengetahuan, Kerjasama
NEXT...
dan kemandirian dalam perawatan pasien
Melakukan monitoring respon pasien terhadap tindakan yang telah diberikan
Melakukan evaluasi keperawatan terhadap tindakan keperawatan yang telah diberikan
Mendokumentasikan setiap tindakan asuhan yang diberikan kepada pasien kedalam rekam
medik pasien
Melaporkan segala kejadian/informasi terkait keselamatan pasien ke PPJA atau kepala
ruangan
Melakukan konsultasi kepada PPJA tentang asuhan keperawatan pasien
Melakukan tugas jaga shift pagi, siang, malam dan pada hari libur
Melaksanakan tugas pendelegasian pada saat jaga shift sore, malam, dan hari libur
Melakukan serah terima laporan terkait asuhan pasien saat pergantian shift
Mengikuti kegiatan pre dan post conference
Mengikuti diskusi kasus (conference) dengan PPJA dan anggota tim lainnya
Melakukan inventarisasi ruangan dan mengusulkan terkait pemenuhan kebutuhan
inventarisasi dan logistic ruangan
Menggunakan alat pelindungan diri (APD) saat memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien sesuai aturan/standart yang telah ditetapkan
Melaksanakan program peningkatan mutu, keselamatan pasien, manajemen risiko,
pengendalian infeksi, dan pasien safety
NEXT... Mengikuti progam pengembangan serta pemenuhan kompetensi sesuai dengan
program yang telah ditetapkan
Mengikuti pertemuan rutin (berkala) atau sewaktu-waktu yang dilaksanakan diruang
rawat nginap
Menghadiri undangan terkait pelayanan dan program baik internal maupun eksternal
rumah sakit
Melaksanakan tugas tambahan lainnya yang diberikan atasan yang maish terkait
dengan fungsi dan jabatan keperawatan.

Jadwal Dinas
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan, diatur oleh kepala ruangan
setiap bulan dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan, serta terbagi menjadi 3
shift, yaitu shift pagi dari pukul 07.30 WITA-14.00 WITA, shift sore dari pukul 14.00
WITA-20.30 WITA, shift malam dari pukul 20.30 WITA-08.00 WITA.

Daftar Pasien
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan, daftar pasien dilakukan pada
buku register keperawatan yang sudah disiapkan ruangan yang berisikan nomor rekam
medik, nama pasien, jenis kelamin, alamat, diagnosa medik dan dokter penanggung
jawab. Daftar pasien tidak ditempel lagi pada dinding ruangan karena mengikuti aturan
akreditasi berhubungan dengan privacy pasien.
Metode Penugasan Yang Di Sistem Perhitungan Tenaga Di Ruangan
Gunakan Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala
Berdasarkan hasil wawancara dengan ruangan, sistem perhitungan tenaga yang digunakan adalah
kepala ruangan, metode penugasan metode Gillies oleh Depkes tahun 2015, yang didapatkan
yang digunakan yakni metode hasil yakni dibutuhkan 14 orang tenaga perawat, namun
kombinasi antara metode tim dan
terdapat kelebihan tenaga yakni berjumlah 17 tenaga
metode primer/modifikasi. Setiap tim
bertanggung jawab memberikan perawat, sehingga biasanya apabila terdapat ruangan lain
asuhan keperawatan pada pasien dari yang memiliki kekurangan tenaga, akan dikeluarkan surat
awal masuk ke ruangan hingga keluar keputusan sementara dari pihak manajemen untuk tenaga
rumah sakit, yang mana itu merupakan perawat di Ruangan Anggrek agar dapat membantu di
salah satu tugas dari metode ruangan yang kekurangan tenaga tersebut.
penugasan primer. Rata-rata tenaga perawat di Ruangan Anggrek memiliki latar
belakang pendidikan diploma 3 keperawatan, namun
terdapat juga tenaga keperawatan yang sudah ners dan
tenaga keperawatan yang diberikan kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan S1 Keperawatan dan Ners.
Adapun komposisi SDM yang bertugas atau melayani di
Ruangan Anggrek RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang
sebagai berikut :
NEXT...
Kualifikasi Jumlah Jenis

S1 Ners 4 PNS (4 orang)

S1 Keperawatan 2 PNS (2 orang)

D3 Keperawatan 11 PNS (8 orang)


Kontrak (3 orang)

Gizi 1 PNS

Farmasi Klinik 1 PNS

Administrasi 1 PNS

Cleaning service 1 Kontrak


Fungsi Pelaksanaan Operan/Timbang Terima
Timbang terima di Ruang Anggrek selalu dilakukan setiap
Pengarahan pergantian shift dan saat penerimaan pasien baru dengan
menggunakan teknik SBAR. Timbang terima di Ruang Anggrek
dilakukan secara terjadwal setiap pergantian shift pagi, shift siang
dan shift malam. Proses timbang terima tidak selalu dilakukan oleh
kepala ruangan, tetapi bisa dipimpin oleh PPJA (Perawat
Penaggung Jawab Asuhan) atau perawat penanggungjawab shift.
Timbang terima dilakukan langsung menggunakan catatan rekam
medik pasien dan buku timbang terima milik masing-masing
perawat ruangan. Setelah selesai melakukan timbang terima di
ruangan perawat, timbang terima juga dilakukan secara singkat di
ruangan pasien bersama PPJA dan PA penanggung jawab pasien.
Berdasarkan hasil observasi, saat melakukan timbang terima tidak
selalu dilakukan tepat waktu dan tidak diawali dengan doa, tetapi
doa dilakukan setelah timbang terima.
NEXT...
Ronde Keperawatan
Pre dan Post Conference ronde keperawatan sudah lama tidak pernah dilakukan
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dalam lingkup ruang rawat nginap di rumah sakit termasuk
pre dan post conference tidak terjadwal dan di Ruangan Anggrek.
dilakukan secara tidak terstruktur. Pre dan post Rumah sakit memiliki tim CCM yang terdiri dari 3 orang
conference secara umum di ruangan biasanya sub spesialis keperawatan medical bedah yang ditugaskan
dilakukan oleh kepala ruangan dan setelah itu ke ruangan rawat nginap untuk melihat dan
PPJA akan melakukan pre dan post conference mengidentifikasi kekurangan dalam ruangan dan juga
bersama PA. bertugas untuk membuat ronde keperawatan dalam
Proses pre conference dilakukan setelah internal ruangan saja, tidak melibatkan lintas profesi.
timbang terima, sedangkan post conference Biasanya juga ronde keperawatan ini dilakukan hanya
dilakukan minimal satu sampai dua jam sebelum pada saat terdapat pasien dengan hari rawat lama yakni
jam shift berakhir. Hal ini bertujuan untuk melihat lebih dari 7 hari.
kembali perencanaan tindakan yang belum Di ruangan Anggrek belum terdapat CCM dikarenakan
terlaksana dan kendalanya agar dapat ditangai ruangan ini sempat mengalami perubahan menjadi ruang
dan dicapai pada saat jam shift, namun apabila perawatan isolasi yang sekarang telah menjadi ruang
tidak dapat terlaksana maka akan dioverkan perawatan interna biasa, namun di informasikan bahwa
kepada jam shift berikut bersama dengan apabila terdapat kasus yang ingin dibahas di ruangan, bisa
kendala yang dihadapi saat pelaksaan tindakan, mengundang pihak CCM dan case manajer untuk dibahas
agar tindakan tersebut dapat terkejar pada hari bersama dan dilakukan hanya dalam internal (ruang rawat
itu. nginap tersebut) saja
NEXT...

Supervisi Langsung Supervisi Tidak Langsung


Berdasarkan hasil wawancara Berdasarkan hasil wawancara
dengan kepala ruangan, supervisi dengan kepala ruangan, supervisi
langsung dilakukan oleh tidak langsung dilakukan oleh tim
manajemen bidang keperawatan
supervise ruangan yang terdiri dari
(case manajer), yang sudah
terjadwal dan dilaksanakan setiap
kepala ruangan, perawat
minggu, kemudian diberikan penanggung jawab dan
laporan kepada bidang penanggungjawab shift. Biasanya
keperawatan dan akan pelaporan supervise tidak langsung
dilaksanakan evaluasi dalam rapat dilakukan setiap minggu dan akan
minimal setiap satu bulan. dilakukan evaluasi minimal setiap
satu bulan sekali.
NEXT...

Pendelegasian
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan,
pendelegasian tugas oleh kepala ruangan tidak terjadwal dan
tidak diberikan secara sembarangan. Apabila ada situasi dimana
perlu adanya pendelegasian tugas oleh kepala ruangan seperti
cuti hari kerja, maka kepala ruangan yang memberikan delegasi
akan memilih salah seorang tenaga perawat di ruangan yang
memiliki pendidikan tinggi, bertanggung jawab dan dapat
dipercaya untuk menerima delegasi dalam hal ini biasanya di
berikan kepada salah satu PPJA. Namun sebelum itu kepala
ruangan harus menginformasikan terlebih dahulu kepada
penerima delegasi dan disetujui oleh penerima delegasi, barulah
dapat dibuatkan surat kepada pihak manajemen terkait
pendelegasian tugas tersebut.
Fungsi Pengendalian Indikator Mutu Ruangan
1. BOR (Bed Occupancy Ratio)
Berdasarkan laporan SPM Maret 2023, BOR Ruang Rawat Inap
Anggrek RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes pada bulan Maret 2023
adalah 88,8%. Data tersebut menunjukan nilai BOR Ruang Rawat
Inap Anggrek pada bulan Maret 2023 diatas rata-rata yaitu 60-
80%.
2. INOS (Infeksi Nosokomial)
Dilakukan oleh perawat yang bertugas sebagai IPCLN di ruangan,
untuk mengisi format pelaporan yang diberikan dari PPI kemudian
dimasukan sebagai laporan setiap bulan.
3. TOI (Turn Over Interval)
Berdasarkan laporan SPM Maret 2023, TOI Ruang Rawat Inap
Anggrek RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes pada Maret 2023 adalah
1 hari, Data tersebut menunjukkan nilai TOI Ruang Rawat Inap
Anggrek pada Maret 2023 masih dalam batas normal atau rata-
rata TOI yaitu 1-3 hari.
NEXT...

Audit Mutu Asuhan Keperawatan Survey Kepuasan


Berdasarkan hasil wawancara bersama Menurut hasil wawancara dengan kepala
kepala ruangan, audit mutu asuhan ruangan bahwa di ruangan terdapat
keperawatan di Ruangan Anggrek RSUD Prof penilaian kepuasan pasien dalam bentuk
Dr. W.Z. Johannes biasanya dilakukan secara barcode yang di isi secara online pasien
bertahap yakni dari PA kepada PPJA serta keluarga dan di kelola secara
kemudian dari PPJA kepada kepala ruangan, langsung oleh pihak manajemen rumah
kemudian dari kepala ruangan kepada case sakit. (mutu rumah sakit) Survey
manager dan supervisior. kepuasan dilakukan secara tidak
Pengkajian yang dilakukan di ruangan sudah terjadwal dan direkap sebagai laporan
menggunakan format yang terstandarisasi hasil evaluasi yang disampaikan saat
oleh pihak rumah sakit, diagnosa rapat ruangan dan biasanya survey
keperawatan sudah menggunakan standart kepuasan di isi oleh minimal 10% dari
dari PPNI yakni SDKI, terdapat perencanaan jumlah kapasitas tempat tidur.
yang terdiri dari goal, objektif, kriteria hasil
dan intervensi sesuai dengan standart dari
PPNI yakni SLKI dan SIKI, serta pelaksanaan
dan evaluasi yang dilakukan dalam format
CPPT.
ANALISA DAN
PERENCANAAN

Analisa SWOT

Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Peluang) Threatness (Ancaman)


A. Pengorganisasian ( Organizinng )
1. Terdapat visi dan misi 1. Diruangan tidak 1. Adanya kerja sama yang baik 1. Adanya tuntutan dari
ruangan. terdapat SPO overan, antar ruangan di dalam masyarakat untuk
2. Ruangan Anggrek terdapat penerimaan pasien lingkup rumah sakit mendapatkan pelayanan
13 tempat tidur baru, persiapan pasien 2. Adanya kerja sama antar yang lebih professional
3. Telah menggunakan format pulang, supervisi rumah sakit dan institusi dan tepat waktu.
asuhan keperawatan yang langsung, tidak Pendidikan. 2. Adanya persaingan
terstandarisasi mulai dari langsung, 3. Staf memperoleh dengan RS lain dengan
pengkajian hingga evaluasi pendelegasian, kesempatan untuk mengikuti jumlah tenaga yang
sentralisasi obat pelatihan dalam memadai dan tingkat
meningkatkan skill tenaga pendidikan yang tinggi.
staf seperti CI dan lainnya.
4. Adanya kolaborasi antar
profesi
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Peluang)  
A. Pengorganisasian (Organizing)
1. Terdapat struktur orgniasasi di 1. Terdapat SDM Rumah sakit 1. Adanya SDM yang berlatar belakang
ruangan yang terdiri dari 17 orang pendidikan ners dan ahli madya
2. Adanya uraian tugas yang jelas dari perawat sebagian besar tenaga yang professional
setiap tenaga keperawatan perawat berpendidikan D3 2. Adanya perhatian dari pihak rumah
3. Jadwal dinas diruang Anggrek Keperawatan (11 orang) sakit terkait peluang bagi staf untuk
dibagi menjadi 3 shift yaitu shift melanjutkan pendidikan ke jenjang
pagi, siang dan malam yang lebih tinggi
4. Metode pembagian tugas 3. Tersedianya dukungan dana dari
menggunakan metode tim dan pihak rumah sakit bagi staf yang
metode primer yang dikoordinasikan ingin melanjutkan pendidikan ke  
langsung oleh kepala ruangan jenjang yang lebih tinggi
5. Tersedia catatan pelaporan harian,
bulanan dan tahunan.
6. Terdapat system perhitungan
tenaga di ruangan yakni
menggunakan rumus Gillies
didapatkan kelebihan tenaga yaitu
kebutuhan 14 tenaga yang ada 17
tenaga.
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Peluang)  Threatness (Ancaman)

C.Pengarahan (Actuating)
1. Timbang terima dilakukan setiap hari 1. Tidak dilakukannya ronde 1. Adanya dukungan dari PEMDA untuk
untuk setiap pergantian shift yang keperawatan memberikan gaji pegawai sesuai UMR
dilakukan menggunakan teknik SBAR 2. Post conference belum dilakukan 2. Kemajuan IPTEK seperti adanya
2. Pre dan post conference dilakukan secara maksimal antara PPJA dan internet dan media social memudahkan
setiap hari yang dipimpin oleh KARU PA karena tidak ada waktu khusus. komunikasi dan akses ilmu
kepada semua perawat yang bertugas pengetahuan.
dan selanjutnya oleh PPJA kepada PA 3. Adanya standart akreditasi timbang
terkait terselesaikannya intervensi terima untuk peningkatan mutu
yang ditetapkan pelayanan
3. Adanya supervise langsung oleh pihak 4. Adanya supervisi secara langsung dan
 
manajemen rumah sakit yang tidak langsung dan langsung tim
dilakukan secara terjadwal dan supervise dan tim manajemen rumah
terlapor. sakit terhadap ruangan untuk
4. Adanya supervise tidak langsung yang peningkatan mutu pelayanan
dilakukan oleh tim supervise ruangan
yakni KARU, perawat penanggung
jawab dan penanggung jawab shift.
5. Adanya pendelegasian tugas yang
terlapor dan memiliki kriteria khusus
oleh manajemen rumah sakit.
Strength (Kekuatan) Weakness Opportunity (Peluang) Threatness
(Kelemahan) (Ancaman)
D.Pengendalian (Controlling)
1. Adanya indicator mutu ruangan seperti BOR - 1. Adaya supervisi langsung yang 1. Adanya
dan TOI yang nilainya di atas rata-rata dilakukan oleh pihak manajemen tuntutan dari
2. Pengkajian keperawatan yang di lakukan rumah sakit setiap minggu dan akan masyarakat
menggunakan pengkajian yang telah ditindaklanjuti dalam rapat minimal untuk
distandarisasi tiap satu bulan. mendapatkan
3. Diagnosa keperawatan yang disusun sudah 2. Adanya supervise tidak langsung pelayanan yang
menggunakan standar PPNI yakni yang dilakukan dan pelaporannya lebih
menggunakan buku SDKI setiap minggu oleh tim supervise professional.
4. Dalam penyusunan perencanaan tindakan ruangan yang terdiri dari KARU, 2. Adanya
sudah menggunakan SLKI dan SIKI. perawat penanggungjawab asuhan persaingan
5. Evaluasi selalu di lakukan berdasarkan tujuan dan penanggung jawab shift. antar RS dalam
yang telah di tetapkan menggunakan evaluasi memberikan
SOAP dalam catatan perkembangan pasien pelayanan
6. Terdapat survey kepuasan pasien yang di kesehatan yang
lakukan melalui barcode dan dikelola oleh profesional.
pihak manajemen rumah sakit
Analisa Data
Prioritas penyelesaian Masalah Manajemen Keperawatan
Prioritas masalah dilakukan dengan teknik kriteria matriks dengan
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
Magnitude (Mg), yaitu kecenderungan resiko dan seringnya
masalah terjadi,
Severity (Sv), yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan,
Manageability (Mn), yaitu kemampuan menyelesaikan masalah
masalah,
Nursing Concern (Nc), yaitu fokus pada Keperawatan,
Affordabilility (Af), yaitu ketersedian sumber daya.
Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1-5 dengan kriteria
sebagai berikut :
Nilai 1 = sangat kurang sesuai,
Nilai 2 = kurang sesuai,
Nilai 3 = cukup sesuai,
Nilai 4 = sesuai
Nilai 5 = sangat sesuai.
(Sumber : Nursalam 2018)
Prioritas Masalah
Manajemen
Keperawatan

No Masalah Mg Sv M Nc Af Sko Priotita


. n r s
1 Belum terdapatnya SPO Overan, 5 3 5 5 5 1875 2
Penerimaan Pasien Baru, Persiapan
Pasien Pulang, Supervisi langsung Simple PowerPoint

12
dan tidak langsung, Pendelegasian,
dan sentralisasi obat.

34
2 Belum maksimalnya kegiatan 5 4 5 5 5 2500 1
post conference

Dari tabel diatas maka dibuat prioritas masalah sebagai berikut:


Belum maksimalnya kegiatan post conference
Belum terdapatnya SPO Overan, Penerimaan Pasien Baru,
Persiapan Pasien Pulang, Supervisi langsung dan tidak langsung,
Pendelegasian.
Penyebab
No Masalah
Tenaga/Man Dana/Money Material Metode Sasaran Lingku
ngan
1 Belum maksimalnya kegiatan post Dikarenakan - - Dikarenakan tidak adanya Perawat di Ruangan
converence tenaga perawat waktu khusus untuk Anggrek, dan tim
masih melakukan melakukan post mutu ruangan/RS.
implementasi conference antara PPJA
pada pasien di dan PA -
Penyebab
saat mendekati
Masalah
waktu overan. Manajemen
Keperawatan
2. Belum terdapatnya SPO Overan, - Dana tersedia dari Material - Kurang optimalnya Perawat di Ruangan
Penerimaan Pasien Baru, pihak RS tersedia dari pelaksanaan tim Anggrek, tim audit
Persiapan Pasien Pulang, pihak RS audit dan tim mutu dan tim mutu
Supervisi langsung dan tidak RS. ruangan/RS.
langsung, Pendelegasian, dan
- Belum
sentralisasi obat. _
ditemukannya
masalah yang
berhubungan dengan
ketersediaan SPO di
ruangan.
Plan of Action (POA

No. Masalah Kegiatan Waktu Pelaksanaan Penanggung jawab

1. Belum Terlaksananya Post Conference a. Mendiskusikan dengan kepala ruangan terkait Selasa, 09 Mei 2023 Mahasiswa :
secara maksimal strategi pelaksanaan Post Conference Jam 12.30 WITA 1. Yoanita Salem,
b. Melakukan role play terkait Pre dan Post Conference S.Tr.Kep
c. Menyusun SPO Pre dan Post Conference 2. Asti Wabang, S.Tr.Kep
3. Selviana Son, S.Tr.Kep
4. Feltom Tulle, S.Tr.Kep

2. Belum terdapatnya SPO Overan, a. Mendiskusikan dengan kepala ruangan terkait Kamis, 11 Mei 2023 Mahasiswa :
Penerimaan Pasien Baru, Persiapan ketidaktersediaan SPO ruangan Jam 13.00 WITA 1. Eunike Sir Lalang,
Pasien Pulang, Supervisi langsung dan b. Menyusun SPO Overan, Penerimaan Pasien Baru, S.Tr.Kep
tidak langsung, Pendelegasian. Persiapan Pasien Pulang, Supervisi langsung dan 2. Sandri Frans, S.Tr.Kep
tidak langsung, Pendelegasian di ruangan Anggrek.. 3. Yulia Adeodatus,
c. Menyerahkan SPO kepada kepala ruangan. S.Tr.Kep
Implementasi
Implementasi program dilaksanakan sebagai tindak lanjut untuk mengatasi masalah yang
ditemukan diantaranya adalah sebagai berikut :

N Masalah Kegiatan Waktu


o
1 Selasa
Belum Terlaksananya a. Berdiskusi bersama kepala ruangan terkait strategi
09 Mei 2023
Post Conference pelaksanaan Post Conference Jam 12.30
WITA
secara maksimal b. Melakukan role play terkait Pre dan Post Conference
c. Menyusun SPO Pre dan Post Conference
2
Belum terdapatnya a. Berdiskusi dengan kepala ruangan terkait Kamis, 11 Mei 2023
Jam 13.00
SPO Overan, ketidaktersediaan SPO ruangan
WITA
Penerimaan Pasien b. Menyusun SPO Overan, Penerimaan Pasien Baru,
Baru, Persiapan Persiapan Pasien Pulang, Supervisi langsung dan
Pasien Pulang, tidak langsung, Pendelegasian di ruangan Anggrek..
Supervisi langsung c. Menyerahkan SPO kepada kepala ruangan.
dan tidak langsung,
Pendelegasian.
Evaluasi

No Masalah Evaluasi Rencana Tindak Lanjut


1 Terlaksananya Pre dan post conferecence selalu
Belum
pre dan post dilaksanakan sesuai dengan SPO
Terlaksananya Post conference yang ada, yang mana dalam
secara optimal kegiatan post, PPJA dan PA
Conference secara
memiliki waktu untuk berdiskusi
maksimal bersama terkait intervensi dan
implementasi kepada pasien
selama waktu shift.
2 Tersedianya Sebagai bahan pertimbangan
Belum terdapatnya
SPO di ruangan kepada pihak manajemen dalam
SPO Overan, Anggrek RSUD penyusunan SPO dalam tingkat
Prof. Dr. W. Z. rumah sakit.
Penerimaan Pasien
Johannes
Baru, Persiapan
Pasien Pulang,
Supervisi langsung
dan tidak langsung,
Pendelegasian.
Dokumentasi

Dokumentasi Proses Pengkajian


Dokumentasi
Roleplay
Ronde
Keperawatan
Dokumentasi
penyerahan
SPO

Anda mungkin juga menyukai