Bell's Palsy
Bell's Palsy
populasi
Wanita lebih banyak drpd laki-laki
Banyak kasus terjadi pada wanita
simplek
Teori herediter: kanalis fasialis
sensorik)
Ggn salivasi dan lakrimasi (jarang) (ggn
parasympatis)
Disuse atrofi?
Kontraktur otot
Konjungtivitis
Hyperacusis
Gangguan ekspresi
Deformitas pada wajah
Makanan terkumpul sisi lesi
Berkumur/minum bocor sisi lesi
Menutup mata/tidur mata tak
(corticosteroid: prednison,
prednisolone) dan antiviral
Kebanyakan (80%) pulih dalam
waktu 4-8 mg tanpa terapi
Paralisis complete dan nyeri berat
pada stadium awal prognosis
kurang baik
SDC atau EMG yg menunjukkan
otot tidak denervasi total
prognosis baik
Anamnesis: keluhan utama, penyebab, waktu,
rps, rpd yang terkait, riwayat keluarga, riwayat
pengobatan/terapi
Pemeriksaan fisik: inspeksi, palpasi
Pemeriksaan tanda vital: tek.darah, resp. rate,
nadi, suhu
Pemeriksaan khusus
◦ Sensorik
◦ Motorik
◦ Pemeriksaan kelistrikan: EMG, SDC
Pemeriksaan fungsional
Skala
Ugo Fisch
MMT otot wajah
5 posisi pemeriksaan: diam,
mengerutkan dahi, menutup mata,
tersenyum dan bersiul.
4 skala penilaian
◦ 0% :zero, asimetri komplit, tak ada gerak volunter
◦ 30%:poor, kesembuhan ke arah asimetri
◦ 70%:fair, kesembuhan parsial ke arah simetri
◦ 100%:normal, simetris komplit
Utkkategori global evaluasi
(physician global evaluation)
penilaiannya adalah jumlah skor
(prosenstase) utk lima aspek
penilaian dibagi dengan 5