Anda di halaman 1dari 17

7th

Grade

MENGIDENTIFIKASI
MASALAH KEBIDANAN
KOMUNITAS
Kematian Ibu & BBL, Kehamilan Remaja

ANNISA RAHMAWATI
RANTY RANADHANY
01
ANGKA KEMATIAN IBU
(AKI) DAN BAYI BARU
LAHIR (AKB)
KEMATIAN IBU
Kematian ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu
selama masa kehamilan atau dalam 42 hari setelah
berakhirnya kehamilan, tanpa melihat usia dan lokasi
kehamilan, oleh setiap penyebab yang berhubungan
dengan atau di perberat oleh kehamilan atau
penanganannya tetapi bukan karena kecelakaan atau
incidental (Depkes RI, 2009)
PENYEBAB KEMATIAN IBU
PENYEBAB LANGSUNG
1. Perdarahan (42%)
2. Eklampsi/Preeklampsi (13%)
3. Abortus (11%)
4. Infeksi (10%)
5. Partus lama/persalinan macet (9%)
6. Penyebab lain (15%)

PENYEBAB TIDAK LANGSUNG


7. Pendidikan
8. Sosial Ekonomi & Budaya
9. Empat (4) Terlalu dalam Melahirkan
10. Tiga (3) Terlambat
Angka kematian Ibu Dikatakan Masih
Tinggi karena:
1. Jumlah kematian ibu yang meninggal mulai saat hamil hingga 6 minggu setelah
persalinan per 100.000 persalinan tinggi.
2. Angka kematian ibu tinggi adalah angka kematian yang melebihi dari angka target
nasional.
3. Tingginya angka kematian, berarti rendahnya standar kesehatan dan kualitas pelayanan
kesehatan yang diberikan, dan mencerminkan besarnya masalah kesehatan
KEMATIAN BAYI
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi saat
setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat
1 tahun.
PENYEBAB KEMATIAN
BAYI
Gangguan Perinatal (34,7%)
Sistem Pernapasan (27,6 %)
Diare (9,4%)
Sistem Pencernaan (4,3%)
Tetanus (3,4%)
02
KEHAMILAN REMAJA
Arus informasi menuju globalisasi mengakibatkan
perubahan perilaku remaja yang makin menerima
hubungan seksual sebagai cerminan fungsi rekreasi.
Akibatnya, terjadi peningkatan kehamilan yang tidak
dikehendaki atau terjadi penyakit menular seksual.
DAMPAK KEHAMILAN REMAJA
FAKTOR PSIKOLOGIS

1. Alat reproduksinya masih belum siap menerima kehamilan sehingga dapat menimbulkan
berbagai bentuk komplikasi.
2. Remaja berusia muda yang sedang menuntut ilmu akan mengalami putus sekolah
sementara atau seterusnya, dan dapat kehilangan pekerjaan yang baru di rintisnya.
3. Perasaan tertekan karena mendapat cercaan dari keluarga,teman, atau lingkungan
masyarakat.
4. Tersisih dari pergaulan karena dianggap belum mampu membawa diri.
5. Mungkin kehamilannya disertai kecanduan obat-obatan, merokok, minuman keras.
DAMPAK KEHAMILAN REMAJA
FAKTOR FISIK

1. Mungkin kehamilan ini tidak diketahui siapa ayah sebenarnya.


2. Kehamilan dapat disertai penyakit menular seksual sehingga memerlukan pemeriksaan
ekstra yang lebih lengkap.
3. Tumbuh kembang janin dalam rahim yang belum matur dapat menimbulkan abortus,
persalinan premature, dan dapat terjadi komplikasi penyakit yang telah lama dideritanya.
4. Saat persalinan sering memerlukan tindakan medis operatif.
5. Hasil janin mengalami kelainan kongenital atau BBLR.
6. Kematian maternal dan perinatal pada kehamilan remaja lebih tinggi dibandingkan
dengan usia reproduksi (20– 35 tahun).
LANGKAH-LANGKAH
MENGENDALIKAN MASALAH
KEHAMILAN REMAJA
SEBELUM TERJADI KEHAMILAN

1. Menjaga kesehatan reproduksi dengan cara melakukan hubungan seksual yang bersih
dan aman.
2. Menghindari multipartner.
3. Menggunakan alat kontrasepsi, seperti kondom, pil, dan suntikan sehingga terhindar dari
kehamilan yang tidak diinginkan.
4. Memberikan pendidikan seksual sejak dini.
5. Meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan YME sesuai ajaran agama masing-masing.
6. Segera setelah hubungan seksual menggunakan KB darurat penginduksi haid atau
misoprostol dan lainnya.
SETELAH TERJADI KEHAMILAN

Hasil konsepsi dan nidasi Hasil konsepsi dan nidasi


mempunyai hak untuk hidup dan 01 04 nasibnya ditentukan oleh ibu yang
mendapatkan perlindungan. mengandung.

Hasil konsepsi dan nidasi Hasil konsepsi dan nidasi


merupakan zigot yang mempunyai mempunyai landasan moral yang
02 03 kuat karena potensinya untuk
potensi untuk hidup.
tumbuh kembang menjadi
generasi yang didambakan setiap
keluarga.
TERIMA KASIH
JIKA ADA PERTANYAAN DI PERSILAKAN 

Anda mungkin juga menyukai