Anda di halaman 1dari 8

LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

Sekolah Islam, Madrasah, dan Pesantren


Sebagai Sub Sistem Sosial

Tugas Mata Kuliah


SOSIOLOGI PENDIDIKAN

INSTITUT ILMU
KEISLAMAN ANNUQAYAH
GULUK-GULUK -
SUMENEP Oleh kelompok 5 :

Achmad Syukur Syamsi


Rozif Adlan
Ahmad Ilyasi
BAB I
A. LATAR BELAKANG

Lembaga pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai


keberhasilan proses pendidikan karena lembaga berfungsi sebagai mediator dalam
mengatur jalannya pendidikan. Dan pada zaman sekarang ini tampaknya tidaklah
disebut pendidikan jika tidak ada lembaganya.
Lembaga pendidikan dewasa ini juga sangat mutlak keberadaannya bagi
kelancaran proses pendidikan. Apalagi lembaga pendidikan itu dikaitkan dengan
konsep islam. Lembaga pendidikan islam merupakan suatu wadah dimana
pendidikan dalam ruang lingkup keislaman melaksanakan tugasnya demi
tercapainya cita-cita umat islam.
Oleh karena itu, dalam hal ini kami akan membahas masalah yang berkaitan
dengan lembaga pendidikan islam tersebut.

BACK
B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pembelajaran LPI sebagai sistem sosial ?

2. Apa yang dimaksud interaksi dan relasi sosial dalam LPI ?

3. Bagaimana peran Kyai dan santri dalam membangun interaksi di

masyarakat ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Proses Pembelajaran LPI sebagai sistem sosial
Komponen yang tidak bisa di pisahkan

Guru Siswa Sistem Sosial dapat diartikan


dengan sistem hidup bersama
Komunikasi
Timbal balik
atau hidup bermasyarakat dari
orang atau sekelompok orang
yang didalamnya sudah
tercakup struktur, organisasi,
nilai-nilai, sosial, dan aspirasi
Mencapai tujuan hidup serta cara mencapainya.
belajar ( Wikipedia )

( Rustaman, 2001 : 461)


2. Pengertian intraksi dan relasi sosial dalam LPI

a. Interaksi Sosial : Tindakan yang terjadi secara dua orang atau lebih
yang bereaksi akan timbal balik melalui kontak langsung maupun tidak
langsung. ( Wikipedia )

b. Relasi Sosial : Relasi Sosial juga disebut hubungan sosial yang


merupakan hasil dari interaksi ( rangkaian tingkah laku ) yang sistematik
antara dua orang atau lebih. Menurut Michener & Delamater ( dalam
Hidayati, 2014: 22 )
3. Peran kyai dan Santri Dalam Membangun Interaksi di Masyarakat
Peran seorang kyai lebih sering melampaui tugas awalnya sebagai ahli agama
Islam dalam lingkup pesanten. Seorang kyai juga mempunyai ikatan yang kuat
dengan masyarakat. Wewenang kiai di tengah kehidupan masyarakat tidak terbatas
pada soal-soal ritual, persoalan eskatologis, dan keimanan dalam pranata ajaran
Islam, melainkan wewenang itu memiliki jangkauan yang lebih luas lagi seperti
masalah sosial dan pembangunan fisik. Kiai memang memiliki posisi yang serba
menentukan di tengah masyarakat, sehingga cenderung menumbuhkan otoritas
mutlak, dan akan terjadi hal yang negative di tengah masyarakat bila seorang kyai
melanggar tugas mulianya sebagai pengayom dan pelindung kepentingan
masyarakat.
Peran santri juga sangat penting dalam membangun perdamaian dunia. Santri
diajarkan tentang pentingnya menjaga perdamaian, merawat persatuan, dan
menolak segala bentuk kekerasan dan ekstremisme.
Peran seorang santri sangat penting dalam masyarakat dan lingkungan.
Mereka tidak hanya belajar tentang agama, tetapi juga belajar tentang bagaimana
cara hidup yang baik dan benar sesuai dengan ajaran agama.
Dengan sikap dan perilaku yang baik, santri dapat menjadi teladan bagi
masyarakat sekitar dan berkontribusi dalam pembangunan lingkungan yang lebih
baik.
Problem yang berkaitan :

Menurunnya hubungan sosial antara Santri-santri


pondok dalam bermasyarakat
Solusi yang ditawarkan :

( Menurut K. M. Lutfi NZ ) Santri harus memiliki 3 sikap


yang penting dalam pembangunan masyarakat :
1. Harus memiliki jiwa tasamuh ( toleran ) yang tinggi
2. Harus memiliki jiwa tawazun ( berimbang ) dalam
segala aspek kehidupan
3. Harus memiliki jiwa tawasut ( penengah )

https://www.nu.or.id/daerah/3-sikap-yang-harus-dimiliki-santri-dalam-berperan-di-tengah-masyarakat-kbvqC

Anda mungkin juga menyukai