Anda di halaman 1dari 24

SKRIPSI

 
PENGARUH SENAM KAKI DIABETES MELITUS
TERHADAP PENURUNAN RESIKO
TERJADINYA ULKUS DIABETIKUM PADA
PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI
RW 06 GUMUYUNG KREMBANGAN SELATAN
SURABAYA

SHIN FAMBRENE
2019.01.016
Dosen Pembimbing 1

Hendro Djoko Tj, M.Kep.Ns.,Sp.Kep.MB

Dosen Pembimbing 2

AristinaHalawa,S.Kep.,Ns.,M.Kes
BAB 1
LATAR BELAKANG
Introduksi Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu penyakit yang menjadi
masalah besar bagi kesehatan seperti penyakit jantung karena
diabetes sering disebut sebagai silent killer. Penderita Diabetes
Mellitus memiliki kadar gula darah yang tinggi atau hiperglikemia
yang disebabkan oleh resistensi insulin sehingga glukosa tidak
dapat masuk ke dalam sel (Sari et al., 2019). Pada penderita
Diabetes Mellitus atau hiperglikemia ini dari waktu ke waktu
dapat mengalami komplikasi serius yang menyebabkan
kerusakan berbagai sistem tubuh terutama pada syaraf dan
pembuluh darah. Seperti akan terjadi resiko penyakit jantung,
stroke dan neuropati atau kerusakan saraf pada kaki yang
meningkatkan kejadian pada ulkus di kaki bahkan beresiko untuk
di amputasi.
Menurut World Health Organization (WHO, 2016) Prevalensi
dengan ulkus di dunia mencapai 4-10%, kasus dengan amputasi non-
Justifikasi trauma mencapai 40-70%. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) Surabaya merupakan kota dengan tingginya prevalensi
penderita ulkus diabetikum dibandingkan dengan daerah lainnya di
jawa timur, karena Surabaya merupakan kota besar dimana pola
hidup masyarakat sebagian besar tidak sehat. Surabaya memiliki
jumlah ulkus diabetik tertinggi dan mengalami peningkatan dari
102.599 pada tahun 2017 menjadi 115.460 pada tahun 2018. Dari
hasil survei pendahuluan yang dilakukan peneliti di RW 06
Gumuyung krembangan selatan surabaya jumlah keseluruhan
penderita diabetes melitus tipe II sebesar 50 penderita dan yang
mengalami resiko ulkus sebesar 31 penderita.
Kronologis Masalah yang sering terjadi akibat diabetes melitus
adalah adanya ulkus pada kaki yang dialami oleh
penderita diabetes melitus yang juga cenderung sulit
untuk sembuh. Kondisi tersebut tentu saja berbahaya
karena kaki jadi rentan mengalami infeksi. Hal ini
terjadi karena kadar gula darah yang tinggi dan tidak
terkontrol sehingga dapat menghambat sirkulasi
darah pada bagian kaki serta kerusakan pada kaki
akibatnya sel-sel kaki kesulitan untuk memperbaiki
jaringan dan saraf yang rusak. Selain itu, kerusakan
saraf pada kaki diabetik juga dapat menyebabkan
mati rasa atau sensai kebas di bagian kaki. (Smeltzer
& Bare, 2018).
Solusi Upaya untuk mencegah terjadinya ulkus diabetikum bukan hanya dengan melakukan pengobatan
saja. Hal tersebut dikarenakan penderita mengalami diabetes melitus yang disebabkan oleh kerusakan
pankreas dalam memproduksi insulin, dimana insulin berfungsi untuk mengendalikan kadar gula
darah. Oleh karena itu salah satu cara untuk mencegah resiko terjadinya ulkus diabetikum adalah
dengan latihan fisik. Latihan (aktivitas fisik) merupakan cara yang sangat penting untuk dilakukan
oleh penderita diabetes mellitus terutama dalam menangani pencegahan terjadinya ulkus, karena
dengan latihan fisik dapat mengingkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif. Salah satu latihan
fisik yaitu dengan latihan senam kaki diabetes. Senam kaki diabetes adalah salah satu bentuk latihan
jasmani penderita diabetes mellitus pada semua usia untuk menghindari adanya luka sehingga
sirkulasi darah bagian kaki dapat dilancarkan. Salah satu cara untuk mengatasi penyakit Diabetes
Melitus adalah dilakukan senam kaki dalam mengatasi keterbatasan pergerakan sendi, kelainan pada
bentuk kaki, meningkatkan kekuatan otot kaki kecil, paha, betis, dan memperbaiki sirkulasi darah.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat
membuat rumusan masalah sebagai berikut :

 Bagaimana Pengaruh Senam Kaki Diabetes Melitus Pada


Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RW 06 Gumuyung
Krembangan Selatan Surabaya?”
 Bagaimana Resiko Terjadinya Ulkus Diabetik Pada
Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RW 06 Gumuyung
Krembangan Selatan Surabaya?”
 Apakah Ada Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap
penurunan Resiko Terjadinya Ulkus Diabetik Pada
Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di RW 06 Gumuyung
Krembangan Selatan Surabaya?”
Tujuan Penelitian
• Tujuan Umum
Mengidentifikasi Pengaruh Senam Kaki Diabetes Melitus Terhadap
Penurunan Resiko Terjadinya Ulkus Diabetik Pada Penderita
Diabetes Melitus Tipe 2 Di RW 06 Gumuyung Krembangan Selatan
Surabaya

• Tujuan Khusus
 Mengidentifikasi Senam Kaki Diabetes Melitus Pada Penderita Diabetes
Mellitus Tipe 2 Di RW 06 Gumuyung Krembangan Selatan Surabaya
 Mengidentifikasi Resiko Terjadinya Ulkus Diabetik Pada Penderita
Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RW 06 Gumuyung Krembangan Selatan
Surabaya
 Menganalisis Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap Pencegahan
Ulkus Diabeticum Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RW 06
Gumuyung Krembangan Selatan Surabaya
Manfaat Penelitian

 Bagi Profesi Keperawatan


Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi profesi dalam
mengembangkan perencanaan keperawatan yang akan dilakukan tentang
Pengaruh senam kaki diabetes melitus terhadap penurunan resiko terjadinya
ulkus diabetik pada penderita diabetes mellitus tipe 2

 Peneliti Selanjutnya
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
kesehatan, khususnya bagi ilmu Keperawatan.

 Bagi Responden
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan gambaran
dalam melaksanakan senam kaki.
BAB 2
TINJAUAN TEORI

1. Konsep Diabetes Melitus


2. Konsep Ulkus Diabetikum
3. Konsep Senam Kaki
BAB 3
KERANGKA KONSEP
BAB 4
METODE PENELITIAN

Kerangka Kerja Defenisi Operasional


(Frame Work)
Defenisi Operasional
No. Variabel Defenisi Operasional Indikator Alat Ukur Skala Skor
1. Variabel Independet Senam kaki diabetes mellitus Melakukan Modul senam Nominal -  
Senam Kaki Diabetes adalah Aktivitas yang dilakukan senam diabetes kaki diabetes
Melitus secara teratur dengan teknik dan melitus sesuai melitus
  gerakan yang diatur sesuai dengan standar
  dengan kondisi seseorang untuk operasional
melalui tahapan-tahapan olaraga. prosedur

2. Variabel Dependen Adalah keadaan yang berlanjut Ankle Brachial Indek Lembar Ordinal 1. 1,30 : Kompresi
  Resiko terjadinya bisa terjadinya luka kaki pada (ABI) Observasi arteri minimal
ulkus diabetik penderita diabetes mellitus yang akibat kalsifikasi
pembuluh darah
dapat dinilai dengan ankle 2. 0,90 - 1,30 : Normal
brachial indek (ABI) 3. 0,70 - 0,89 : Oklusi
minimal
4. 0,40 - 0,69 : Oklusi
sedang
5. < 0,40 : Oklusi
parah
 
BAB 5
HASIL & PEMBAHASAN
Gambaran umum dan Lokasi penelitian:

Gumuyung merupakan salah satu wilayah dari kota Surabaya, tepatnya berada di kawasan
Surabaya Utara, dengan kelurahan Perak Barat dan kecamatan Krembangan. Kelurahan perak
barat terdiri dari Ikan Gurami, Ikan Mujaer, dan Ikan Duyung sehingga disingkat dengan
nama Gumuyung. Lokasi penelitian yang dilakukan peneliti berada pada Perak Barat RW 06
Surabaya. Perak Barat RW 06 memiliki ± 30 KK. Mata pencarian Warga RW 06 Gumuyung
Surabaya bermacam-macam, meliputi PNS, Pedagang, Ibu Rumah Tangga, Swasta. Kegiatan
yang biasanya dilakukan di warga setempat meliputi arisan ibu-ibu setiap bulan sekali,
pengajian Bapak/Ibu empat kali dalam sebulan, kerja bakti yang dilaksanakan satu bulan
sekali pada hari minggu, kegiatan posyandu lansia setiap hari jumat, posyandu balita setiap
hari kamis, dan adanya penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi, Asam Urat,
Kolestrol, Diabetes Melitus dan DBD yang dilaksanakan setiap 2 bulan sekali yang bertempat
di balai RW 06 Gumuyung.
Hasil penelitian:
Data Umum

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Di Wilayah RW 06


Gumuyung Krembangan Selatan Surabaya 2023 Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di Wilayah
RW 06 Gumuyung Krembangan Selatan Surabaya 2023
No Usia Frekuensi Presentase
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
1. 40-50 Tahun 5 24%
2. 51-60 Tahun 16 76%
1. Laki-Laki 9 29%
3. 61-70 Tahun 5 24%
2. Perempuan 22 71%
4. >70 Tahun 5 24%
  Total 31 100%
  Total 31 100%

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Di Wilayah RW 06


Gumuyung Krembangan Selatan Surabaya 2023
No Pendidikan Frekuensi Presentase

1. SD 5 16%
2. SMP 8 26%
3. SMA/SMK 17 55%
4. PT 1 3%
  Total 31 100%
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Mengonsumsi Makanan Tinggi
Gula Di Wilayah RW 06 Gumuyung Krembangan Selatan Surabaya 2023
No Mengonsumsi Frekuensi Presentase
Makanan Tinggi
Gula

1. Ya 23 74%
2. Tidak 8 26%
  Total 31 100%

Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Menderita Diabetes


Di Wilayah RW 06 Gumuyung Krembangan Selatan Surabaya 2023
No Lama Menderita Frekuensi Presentase
Diabetes

1. Kurang dari 1 tahun 4 13%

2. Lebih dari 1 tahun 27 87%

  Total 31 100%
Data Khusus

Tabel 5.6 Distribusi Data Mengenai Resiko Ulkus Diabetikum Sebelum Dilakukan
Senam Kaki Diabetes Melitus Di RW 06 Gumuyung Krembangan Selatan
Surabaya
No Kategori Frekuensi Presentase
1 Normal 1 3%
2 Oklusi Minimal 18 58%
3 Oklusi Sedang 12 39%
4 Oklusi Parah 0 0%
  Total 31 100%
Tabel 5.7 Distribusi Data Mengenai Resiko Ulkus Diabetikum Sesudah Dilakukan
Senam Kaki Diabetes Melitus Di RW 06 Gumuyung Krembangan Selatan
Surabaya
No Kategori Frekuensi Presentase
1 Normal 19 61%
2 Oklusi Minimal 12 39%
3 Oklusi Sedang 0 0%
4 Oklusi Parah 0 0%
  Total 31 100%
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Tabulasi Silang Sebelum dan Sesudah dilakukan
Senam Kaki Diabetes Melitus Di RW 06 Gumuyung Krembangan Selatan
Surabaya

Kategori Sebelum Persentase Sesudah Persentase


Normal 1 3% 19 61%
Oklusi minimal 18 58% 12 39%
Oklusi sedang 12 39% 0 0%
Oklusi parah 0 0% 0 0%
Total 31 100% 31 100%

Hasil analisa dari uji Wilcoxon diketahui bahwa nilai Asymp. Sig sebesar 0.000 yang artinya
Asymp. Sig < 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai
Pre dan Post Pengukuran ABI, Sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh senam kaki diabetes
mellitus terhadap penurunan resiko terjadinya ulkus diabetes mellitus tipe II di RW 06 Gumuyung
Krembangan Selatan Surabaya.
Resiko Ulkus Diabetikum Sebelum dilakukan Senam Kaki Diabetes Melitus

Berdasarkan tabel 5.6 yang dilakukan pada 31 responden menunjukan bahwa sebelum dilakukan
intervensi senam kaki diabetes mellitus di RW 06 Gumuyung Krembangan Selatan Surabaya
responden sebagian besar mengalami resiko ulkus ringan atau oklusi minimal yaitu sebanyak 18
orang (58%). Menurut teori Jia et al., (2017) Ulkus ringan adalah luka lesi non traumatis pada kulit
(sebagian lapisan) pada kaki penderita diabetes mellitus. Resiko ulkus ringan biasanya disebabkan
oleh tekanan berulang (geser dan tekanan) pada kaki dengan adanya komplikasi terkait diabetes dari
neuropati perifer atau penyakit arteri perifer, dan sering mempersulit penyembuhan akibat
berkurangnya sirkulasi arteri, dan apabila ulkus ringan pada kaki tidak ditangani dengan benar dapat
dengan mudah berubah menjadi osteitis/osteomyelitis dan gangrene. Menurut peneliti dari total 31
responden yang mengalami oklusi minimal sebelum dilakukan senam kaki diabetes mellitus
sebanyak 18 (58%) hal ini dipengarui oleh gaya hidup yang sering mengonsumsi makanan yang
mengandung gula berlebihan, serta kurangnya aktivitas fisik. Dimana kurangnya aktivitas fisik dapat
meningkatkan kadar insulin dan glukosa dalam tubuh sehingga dapat mengakibatkan resiko ulkus
diabetikum.
Resiko Ulkus Diabetikum Sesudah dilakukan Senam Kaki Diabetes Melitus

Berdasarkan hasil penelitian pada table 5.7 didapatkan responden setelah dilakukan
intervensi senam kaki diabetes mellitus di RW 06 Gumuyung Krembangan Selatan Surabaya
sebagian besar masuk dalam kategori normal yaitu sebanyak 19 orang (61%). Menurut
prasetyorini (2015) luka diabetic adalah suatu luka terbuka pada lapisan kulit sampai ke
dalam dermis. Biasanya pada telapak kaki yang diakibatkan karena komplikasi
makrongiopati yang dapat berkembang karena adanya infeksi dan merupakan penyebab
amputasi. Menurut peneliti dari total 31 responden yang yang masuk dalam kategori normal
19 orang (61%), dan oklusi ringan 12 orang (39%). Hal ini terjadi apabila tidak ditangani
dengan baik maka akan mengalami ulkus dan bisa diamputasi
Pengaruh Senam Kaki Diabetes Melitus Terhadap Penurunan Resiko Terjadinya Ulkus Diabetikum
Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Di RW 06 Gumuyung Krembangan Selatan Surabaya

Berdasarkan table 5.8 dapat diketahui bahwa hasil penelitian di RW 06 Gumuyung Krembangan
Selatan Surabaya, sebelum dilakukan senam kaki diabetes mellitus sebagian besar responden masuk
dalam kategori oklusi minimal yaitu sebanyak 18 orang (58%). Kemudian setelah dilakukan senam
kaki diabetes mellitus ditemukan responden masuk dalam kategori normal yaitu sebanyak 19 orang
(61%). Berdasarkan hasil uji statistic Wilcoxon nilai Asymp. Sig sebesar 0.000 yang artinya Asymp.
Sig < 0.05. Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh senam kaki terhadap penurunan resiko
terjadinya ulkus pada penderita diabetes mellitus tipe II. Menurut teori dari (Damayanti, 2015)
senam kaki diabetes mellitus adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes
mellitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki.
Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan
mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki.
KESIMPULAN

1. Resiko ulkus diabetikum pada penderita diabetes mellitus tipe II sebelum dilakukan
senam kaki diabetes mellitus sebagian besar 18 orang (58%) masuk dalam kategori
oklusi minimal
2. Resiko ulkus diabetikum pada penderita diabetes mellitus tipe II setelah dilakukan
senam kaki diabetes mellitus sebagian besar 19 orang (61%) ada dalam kategori
normal.
3. Ada pengaruh senam kaki diabetes mellitus terhadap penurunan resiko terjadinya ulkus
diabetikum pada penderita diabetes mellitus tipe II di RW 06 Gumuyung Krembangan
Selatan Surabaya.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai