BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu implikasinya adalah komplikasi pada kaki atau dalam istilah
medis disebut dengan diabetic foot. Aliran darah ke kaki yang sering kali
terganggu akhirnya menimbulkan penyakit pembuluh darah perifer pada kaki.
Pembuluh darah ini menyempit karena adanya timbunan lemak. Namun penderita
diabetes tidak dapat merasakan sakit atau panas akibat penyempitan ini, sehingga
yang terjadi adalah infeksi telah berkembang tanpa disadari oleh penderita.
“Kaki diabetes atau diabetic foot pada dasarnya terjadi karena syaraf tepi
dan peredaran darah yang terganggu akibat gula darah yang sangat tinggi. Hal
itulah yang membuat penderita tidak merasakan awal luka, ditambah peredaran
darah yang menyempit menjadikan sulitnya penyembuhan luka tersebut,” imbuh
dr. A.B
a. Bagi Penulis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Luka diabetes (diabetic ulcers) sering kali disebut diabetics foot ulcers,
luka neuropati, luka diabetik neuropath (Maryunani, 2013). Luka diabetes atau
neuropati adalah luka yang terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan
pada saraf perifer dan otonomik ( Suriadi, 2004 dalam Maryunani).
“Kaki diabetes atau diabetic foot pada dasarnya terjadi karena syaraf tepi
dan peredaran darah yang terganggu akibat gula darah yang sangat tinggi. Hal
itulah yang membuat penderita tidak merasakan awal luka, ditambah peredaran
darah yang menyempit menjadikan sulitnya penyembuhan luka tersebut,” imbuh
dr. A.B
2.2 Etiologi
2. Kerusakan saraf
Kedua faktor penyebab tersebut saling berkaitan dan menyebabkan kecacatan kaki
permanen pada penderita diabetes.
Berikut ini adalah tanda dan gejala luka diabetes yang harus diwaspadai :
2.4 Patofisologi
2.6 Komplikasi
2.7 Pencegahan
Tidak sedikit penderita diabetes yang mengalami luka pada kaki akibat
beraktivitas dan berolahraga, maka hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana
mencegah terjadinya luka diabetes terjadi. Berikut adalah cara untuk mencegah
luka diabetes terjadi pada kaki ketika beraktifitas :
diabetes. Oleh sebab itu, pilihlah olahraga seperti yoga, tai chi, berjalan santai dan
berenang – dibandingkan dengan berlari. Berlari akan memberikan benturan
berulang pada telapak kaki Anda yang dapat meningkatkan risiko cedera.
Bila Anda ingin keluar rumah, atau pergi ke mana pun, jangan lupa untuk
menggunakan alas kaki. Alas kaki yang tepat dan cukup tebal dapat melindungi
telapak kaki Anda dari berbagai benda yang tajam dan bisa melukai kaki.
Biasanya penderita diabetes tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang telah
melukai kakinya saat beraktivitas – karena fungsi saraf kaki yang tidak beres.
Jadi, untuk mencegah terjadinya luka diabetes maka Anda harus menggunakan
alas kaki yang baik dan mampu melindungi kaki.
3. Pilih alas kaki yang tepat sesuai dengan aktivitas yang dilakukan
Selalu gunakan alas kaki yang sesuai dengan kegiatan yang akan Anda
lakukan. Misalnya, Anda menggunakan sepatu khusus olahraga tenis, tentu saja
tidak cocok digunakan ketika jogging. Menggunakan sepatu yang terlalu sempit
dapat menimbulkan kapalan yang selanjutnya dapat menjadi luka. Tidak
menggunakan alas kaki yang pas, bisa membuat Anda berisiko mengalami luka
diabetes.
Kaos kaki membuat kaki Anda selalu kering dan lebih terjaga dari benda-
benda luar yang mungkin melukai kaki. Tak hanya itu, kaki Anda juga akan terasa
nyaman karena adanya kaos kaki yang berperan menjadi bantalan lembut dalam
sepatu Anda.
9
6. Segera menemui dokter bila ada keluhan atau luka pada kaki
Bila mengalami atau melihat luka pada kaki dan bagian tubuh lain, maka
sebaiknya Anda segera periksakan luka tersebut ke dokter. Luka diabetes harus
segera ditangani sebab jika tidak luka yang terbuka akan menyebabkan infeksi
yang lebih parah.
Salah satu komplikasi yang dapat terjadi adalah infeksi pada tulang-tulang
kaki Anda yang dapat berujung pada amputasi. Untuk itu, jangan anggap sepele
perawatan kaki pada orang dengan diabetes. Dengan kaki yang sehat, Anda pun
dapat bebas beraktivitas.
10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
a. Identitas
1. Identitas klien
b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada kaki kanan yang luka
Klien mengatakan dari keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama
seperti klien.
c. data fokus
Data subjektif
Data objektif
3.3 Intervensi
3.4 Implementasi
3.5 Evaluasi
14
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
BAB IV
15
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Luka diabetes (diabetic ulcers) sering kali disebut diabetics foot ulcers,
luka neuropati, luka diabetik neuropath (Maryunani, 2013). Luka diabetes atau
neuropati adalah luka yang terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan
pada saraf perifer dan otonomik ( Suriadi, 2004 dalam Maryunani).
“Kaki diabetes atau diabetic foot pada dasarnya terjadi karena syaraf tepi
dan peredaran darah yang terganggu akibat gula darah yang sangat tinggi. Hal
itulah yang membuat penderita tidak merasakan awal luka, ditambah peredaran
darah yang menyempit menjadikan sulitnya penyembuhan luka tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
16
Arisman, (2011). Diabetes Mellitus. Dalam: Arisman, ed. Buku Ajar Ilmu
Gizi Obesitas, Diabetes Mellitus dan Dislipidemia. Jakarta: EGC, 44-54.
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih
bahasa: Waluyo
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8
vol 3. Jakarta: EGC
Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta: EGC