Sesi 1
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka
kaki diabetik secara mandiri
2. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes dengan komplikasi
luka kaki diabetik secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada
kasus
3. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi luka kaki diabetik yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk
mencapai kesepahaman kelompok
4. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi luka kaki diabetik
5. Mampu mendiskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus tipe
dengan komplikasi luka kaki diabetik yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri
untuk mencapai kesepakatan kelompok
6. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus tipe dengan
komplikasi luka kaki diabetik secara mandiri
Kasus 1
Ny. K, 51 tahun, pendidikan terakhir SMA, suku Jawa, Ibu rumah tanggaPasien
mengatakan memiliki luka di kaki kanan dan kiri tidak sembuh-sembuh. Riwayat luka 1
minggu sebelum masuk rumah sakit (RS) kaki melepuh, waktu dipencet keluar cairan dan
berbau. Di rumah luka dirawat sendiri dengan cara dibersihkan menggunakan rivanol.
Tetapi luka tidak kunjung sembuh, luka bertambah luas, keluar nanah dan berbau. Klien
memiliki kebiasaan menghilangkan kapalan menggunakan gunting kuku. Kondisi luka
sloughy ++, bau +, dasar luka otot, nyeri (+) saat diganti balutan, skala nyeri 4.
Aktifitas 1
Review modul patofisiologi diabetes melitus dengan komplikasi luka kaki diabetik
Menurut Smeltzer dan Bare (2001), patofisiologi dari diabetes melitus adalah :
1. Diabetes tipe II
Diabetes tipe II terdapat dua masalah yang berhubungan dengan insulin, yaitu
resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat
dengan reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin
dengan reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa.
didalam sel. Resistensi insulin pada diabetes tipe II disertai dengan penurunan reaksi
intrasel ini. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi
pengambilan glukosa oleh jaringan. Akibat intoleransi glukosa yang berlangsung
lambat dan progresif maka awitan diabetes tipe II dapat berjalan tanpa terdeteksi.
Jika gejalanya dialami pasien, gejala tersebut sering bersifat ringan dan dapat
mencakup kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsia, luka yang lama sembuh, infeksi
Logbook Sarjana Terapan Keperawatan 2
vagina atau pandangan yang kabur (jika kadar glukosanya sangat tinggi). Penyakit
Diabetes membuat gangguan/ komplikasi melalui kerusakan pada pembuluh darah di
seluruh tubuh, disebut angiopati diabetik. Penyakit ini berjalan kronis dan terbagi dua
yaitu gangguan pada pembuluh darah besar (makrovaskular) disebut makroangiopati,
dan pada pembuluh darah halus (mikrovaskular) disebut mikroangiopati. Ulkus
Diabetikum terdiri dari kavitas sentral biasanya lebih besar disbanding pintu
masuknya, dikelilingi kalus keras dan tebal. Awalnya proses pembentukan ulkus
berhubungan dengan hiperglikemia yang berefek terhadap saraf perifer, kolagen,
keratin dan suplai vaskuler. Dengan adanya tekanan mekanik terbentuk keratin keras
pada daerah kaki yang mengalami beban terbesar. Neuropati sensoris perifer
memungkinkan terjadinya trauma berulang mengakibatkan terjadinya kerusakan
jaringan dibawah area kalus. Selanjutnya terbentuk kavitas yang membesar dan
akhirnya ruptur sampai permukaan kulit menimbulkan ulkus. Adanya iskemia dan
penyembuhan luka abnormal manghalangi resolusi. Mikroorganisme yang masuk
mengadakan kolonisasi didaerah ini. Drainase yang inadekuat menimbulkan closed
space infection. Akhirnya sebagai konsekuensi sistem imun yang abnormal, bakteria
sulit dibersihkan dan infeksi menyebar ke jaringan sekitarnya, (Anonim 2009).
Sumber:
https://www.academia.edu/17898165/Laporan_Pendahuluan_ASKEP_Diabetes_Mel
itus
Kaki diabetik adalah salah satu dari banyak komplikasi dari penyakit diabetes melitus tipe 2.
Kaki diabetes adalah kelainan tungkai kaki bawah akibat kadar gula darah pada pasien
dibetes yang tidak terkendali. Kelainan kaki diabetes melitus dapat disebabkan adanya
gangguan pembuluh darah, gangguan persyarafan dan adanya infeks.
Data tambahan:
1. Berapa lama mengidap DM
Aktiftas 3a
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka kaki
diabetik secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
Aktifitas 4a
Identifikasi faktor penyebab masalah dan faktor resiko pada diabetes melitus dengan
komplikasi luka kaki diabetik secara mandiri dengan menggunakan pohon masalah
Aktifitas 5
Identifikasi hal-hal yang perlu dipelajari pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
luka kaki diabetik secara mandiri
Jawab :
1. Pelajari patofisiologi neuropati kaki ( saraf otonom, saraf sensorik, saraf motorik)
Ulkus kaki diabetik adalah luka terbuka yang terletak di telapak kaki bagian
bawah atau samping. Kondisi ini seringkali ditemukan pada pasien diabetes
tipe 1 atau 2 yang tidak terkontrol. Kondisi ini merupakan salah satu alasan
yang paling sering menyebabkan pasien diabetes perlu menginap di rumah
sakit. Sebab, kemampuan tubuh pasien menyembuhkan luka dengan
semestinya, terganggu. Ini membuat luka sembuh lebih lama dan pasien
berisiko mengembangkan infeksi. Dalam kasus yang parah, ibu jari kaki,
telapak kaki, dan kaki bagian bawah yang terinfeksi perlu diamputasi guna
mencegah penyebarannya ke bagian tubuh lain. Ulkus kaki diabetik umumnya
berkembang pada ibu jari kaki atau mata kaki. Penyebab Ulkus Kaki Diabetik
Ulkus kaki baru menunjukkan gejala apabila sudah melebar dan semakin
dalam. Pada tahap ini, tendon dan tulang dapat terlihat. Selain itu, luka pasien
juga dapat mengeluarkan nanah. Sementara gejala lainnya adalah:
a. Kesulitan berjalan
c. Kulit kemerahan
d. Pembengkakan
g. Nyeri
h.Bisul
2. Kapalan di kaki
3. Gangguan penglihatan
1. Periksa kaki secara rutin untuk melihat apakah ada retakan atau kapalan
yang memungkinkan munculnya luka..
4. Gunakan sepatu dengan ukuran yang nyaman dan berbahan lembut, serta
segera ganti kaus kaki apabila sudah terasa basah atau berkeringat. Hal
yang tidak kalah penting adalah menjaga tingkat gula darah agar tetap
dalam kondisi normal. Perhatikan pola makan yang tepat dan konsumsi obat
yang telah disarankan oleh dokter. Anda juga dianjurkan untuk
memeriksakan kondisi kesehatan secara rutin ke dokter untuk memantau
kadar gula darah Anda.
Sumber : https:// www.alodokter.com/ ulkus- diabetikum- luka- pada- kaki- yang- perlu-
segera- diobati di unduh pada tanggal 22 oktober 2020
https://www.docdoc.com/id/info/condition/diabetic-foot-ulcers di unduh pada tgl 22
Oktober 2020
Aktifitas 7
Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka
kaki diabetik secara mandiri (Gunakan SDKI dari PPNI)
Jawab :
1. Gangguan integritas jaringan
2. Gangguan perfusi jaringan
Aktifitas 8
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka
kaki diabetik secara mandiri. (Gunakakan SLKI dari PPNI)
Jawab :
1. Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya ganggren pada
Ekstremitas Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam
diharapkan gangguan integritas jaringan berkurang/hilang dengan kriteria hasil:
a. Slought berkurang
Intervensi :
Observasi:
Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (perubahan sirkulasi,
perubahan status nutrisi, penurunan kelembaban, suhu lingkungan
ekstrem, penurunan mobilitas)
Trapeutik:
Gunakan produk berbahan ringan atau alami dan hipoalergik pada kulit
sensitive.
Edukasi:
Anjurkan minum air yang cukup
Intervensi :
Observasi
Periksa sirkulasi perifer seperti nadi perifer, pengisian kapiler, warna, suhu
Terapeutik
Lakukan pencegahan infeksi
Edukasi
Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur
Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan misalnya rasa
sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh dan hilangnya rasa
Aktifitas 1a
Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka kaki
diabetik secara mandiri
Aktifitas 2a
Aktifitas 3
Identifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka kaki diabetik
secara mandiri
1. Pelajari patofisiologi neuropati kaki ( saraf otonom, saraf sensorik, saraf motorik)
2. Perawatan luka kaki untuk ulkus diabetik
a. Luka yang di sebabkan oleh gangguan pembuluh darah vena, dan arteri
b. Ciri khas luka yang di sebabkan oleh gangguan pembuluh darah
3. Penggunaan obat topikal
Aktivitas 1
Praktik perawatan ulkus kaki diabetik
Sesi 4
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik diharapkan mampu
1. Mampu menyusun dan memaparkan 2 artikel/ jurnal terkait DM dengan komplikasi
kaki diabetik
2. Mensimulasikan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan
komplikasi luka kaki diabetik:
a. Membuat rencana pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan
komplikasi luka kaki diabetik untuk pencegahan primer, pencegahan sekunder
dan pencegahan tersier
b. Membuat media pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan
komplikasi luka kaki diabetik
c. Mendemonstrasikan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan
komplikasi luka kaki diabetik
d. Mengevaluasi hasil pelaksanaan pendidikan kesehatan pada klien diabetes
melitus dengan komplikasi luka kaki diabetik
Aktifitas 1
a. Buatlah resume jurnal reading minimal dari 2 buah artikel terkait kasus diabetes
melitus dengan komplikasi luka kaki diabetik secara mandiri
b. Paparkan hasil journal reading anda tentang klien dengan diabetes melitus dengan
komplikasi luka kaki diabetik
https://lmsparalel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F91324%2Fmod_resource
%2Fcontent%2F1%2F9_7298_KMA366_112018_pdf.pdf
Aktivitas 2
a. Buatlah SAP Materi pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan
komplikasi luka kaki diabetik
b. Buat media yang sesuai dengan pendidikan kesehatan yang saudara berikan
c. Demonstrasikan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan luka kaki
diabetis
d. Diskusikan hasil pelaksanaan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus
dengan luka kaki diabetik dengan kelompok
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan klien mampu melakukan perawatan dan
pencegahan komplikasi diabetes melitus.
B.Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit diharapkan lansia mampu:
1. Menjelaskan pengertian perawatan kaki
2. Menyebutkan cara perawatan kaki DM
3. Menyebutkan hal yang mendukung keberhasilan perawatan kaki DM
4. Menjelaskan pengertian VCO (Virgin Coconut Oil)
5. Menyebutkan efek farmakologis VCO (Virgin Coconut Oil) Univer
6. Menyebutkan manfaat VCO (Virgin Coconut Oil) Esa Menyebutkan
pemakaian VCO (Virgin Coconut Oil)
C. Materi (Terlampir)
1. Perawatan kaki
2. Cara perawatan kaki DM
3. Hal yang mendukung keberhasilan perawatan kaki DM
4.Pengertian VCO (Virgin Coconut Oil)
5.Manfaat VCO (Virgin Coconut Oil)
6. Pemakaian VCO (Virgin Coconut Oil)
E. Evaluasi
1. Bentuk : essay
2. Prosedur Evaluasi : Lisan
3. Waktu : 5 menit
4. Jumlah Soal : 6 soal
F. Sumber
Hidayat, Anas R & Nurhayati, Isnani. 2014. Perawatan Kaki pada Penderita Diabetes
Melitus di Rumah. Jurnal permata Indonesia diakses pada tgl 27 juni 2018
http://www.permataindonesia.ac.id
Purwanto, 2014. Buku Ajar Ilmu Keperwatan Berbasis Herbal. Jakarta niv Diva Press
Di bawah ini ada beberapa langkah dalam melakukan perawatan kaki, antara lain
sebagai berikut:
1) Area Pemeriksaan Kaki
a. Kuku jari: periksa adanya kuku tumbuh di bawah kulit (ingrown nail).
robekan atau retakan pada kuku.
b. Kulit: periksa kulit di sela-sela jari (dari ujung hingga pangkal jari), apakah
ada kulit retak, melepuh, luka, atau perdarahan
2)Perawatan (mencuci dan membersihkan) kaki
a. Menyiapkan air hangat: uji air hangat dengan siku untuk mencegah cedera.
b. Cuci kaki dengan sabun yang lembut (sabun bayi atau sabun cair) untuk
menghindari cedera ketika menyabun.
c. Keringkan kaki dengan handuk bersih, lembut. Keringkan sela-sela jari kaki,
terutama sela jari kaki ke-3-4 dan ke-4-5.
d. Oleskan lotion pada semua permukaan kulit kaki untuk menghindari kulit
kering dan pecah pecah
e. Jangan gunakan lotion di selasela jari kaki. Karena akan meningkatkan
kelembapan dan akan menjadi media yang baik untuk berkembangnya
mikroorganisme (fungi).
3) Perawatan kuku kaki
a. Potong dan rawat kuku secara teratur. Bersihkan kuku setiap hari pada
University waktu mandi dan berikan cream pelembab kuku.
b. Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu pendek
atau terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak tajam. Jika
ragu. Anda bisa meminta bantuan keluarga atau dokter untuk memotong kuku
Anda.
D. Pengertian VCO
Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan minyak kelapa murni yang dihasilkan
dari daging buah kelapa tua yang segar. Keunggulan dari minyak ini adalah
jernih, tidak berwarna dan tidak mudah tengik.
Tujuan :
Pertemuan hari I
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) secara mandiri
2. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes dengan komplikasi
akut (hipoglikemi) secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada
kasus
3. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi akut (hipoglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk
mencapai kesepahaman kelompok
4. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi akut (hipoglikemi)
5. Mampu mendiskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus tipe
dengan komplikasi akut (hipoglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri
untuk mencapai kesepakatan kelompok
6. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus tipe dengan
komplikasi akut (hipoglikemi) secara mandiri
Kasus 1
Tn.H, 45 tahun. Masuk Rumah Sakit dengan keluhan badan tiba-tiba lemas dan
menurut keluarga tidak bisa diajak bicara, akhirnya dibawa ke RS. Kadar gula darah
saat 50 mg/dl. Menurut keluarga,klien didiganosa menderita DM 1 bulan yang lalu dan
mendapatkan obat Glibenklamid. Menurut keluarga klien taat minum obat, dan makan
jumlahnya sedikit karena takut kadar gulanya naik. Kondisi saat ini, klien lemah dan
sudah bisa diajak bicara.
Aktifitas 1
Review modul patofisiologi diabetes melitus dengan komplikasi akut (hipoglikemi)
Patofisiologi hipoglikemia melibatkan penurunan kadar gula darah di bawah ambang
normal, yakni 70 mg/dl. Penurunan glukosa plasma akan disusul oleh penurunan sekresi
insulin oleh sel beta pankreas, yang merangsang peningkatan glukoneogenesis renal atau
hepatik dan glikogenolisis hepatik. Proses glikogenolisis dapat mempertahankan kadar
serum glukosa normal hingga 8 sampai 12 jam hingga cadangan glikogen habis.
Selanjutnya, peran mempertahankan euglikemia akan lebih didominasi oleh proses
glukoneogenesis hepatik. Mekanisme kontra regulasi tambahan akan diaktivasi apabila
penurunan kadar glukosa hingga berada di bawah kadar fisiologis normal glukosa serum.
Mekanisme kontra regulasi tersebut antara lain, sekresi glukagon oleh sel alfa pankreas.
Apabila sekresi glukagon juga gagal menghasilkan euglikemia, maka epinefrin
adrenomedular akan disekresikan. Apabila mekanisme kontra regulasi tersebut juga gagal
mencapai euglikemia, maka mekanisme kontra regulasi selanjutnya yang akan aktif adalah
pelepasan hormon pertumbuhan dan kortisol
Kata Kunci :
- Hipoglikemi
- Diabetes Melitus
- Glibenklamid
Aktifitas 3
Diskusikan kata kunci dan data tambahan untuk rumusan masalah bersama
kelompok
Kata Kunci :
- Hipoglikemi : Kadar gula pada darah dibawah normal
- Diabetes Melitus : Gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang
ditandai dengan tingginya kadar guladarah disertai gangguan metabolisme
karbohidrat, lipid, dan protein akibat insufiensi fungsi insulin
- Glibenklamid : Obat DM
Aktiftas 4
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
Analisa Data :
1. DS : Keluarga mengatakan sebelum Masuk Rumah Sakit pasien dengan
badan tiba-tiba lemas dan menurut keluarga tidak bisa diajak bicara,
DO :
a) GDS 50mg/dL (kadar glukosa rendah)
b) Pasien sulit bicara akibat mengalami penurunan kesadaran
Diagnosa Keperawatan : Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah b.d
Hipoglikemia (D.0027)
2. DS : Keluarga mengatakan sebelum Masuk Rumah Sakit pasien dengan
badan tiba-tiba lemas dan menurut keluarga tidak bisa diajak bicara,
Aktifitas 5
Diskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan
kelompok
Analisa Data :
1. DS : Keluarga mengatakan sebelum Masuk Rumah Sakit pasien dengan
badan tiba-tiba lemas dan menurut keluarga tidak bisa diajak bicara,
DO :
c) GDS 50mg/dL (kadar glukosa rendah)
d) Pasien sulit bicara akibat mengalami penurunan kesadaran
Diagnosa Keperawatan : Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah b.d
Hipoglikemia (D.0027)
2. DS : Keluarga mengatakan sebelum Masuk Rumah Sakit pasien dengan
badan tiba-tiba lemas dan menurut keluarga tidak bisa diajak bicara,
DO :
b) KU umum lemah
Diagnosa Keperawatan : Perfusi Perifer tidak efektif b.d Hipoglikemia
(D.0009)
Aktifitas 4
identifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi)
Menurut keluarga klien taat minum obat, dan makan jumlahnya sedikit karena takut
kadar gulanya naik.
Aktifitas 5
Identifikasi faktor penyebab masalah dan faktor resiko pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi akut (hipoglikemi) secara mandiri dengan menggunakan pohon masalah
Menurut keluarga klien taat minum obat, dan makan jumlahnya sedikit karena takut kadar
gulanya naik.
Hipoglikemia merupakan efek samping yang paling umum dari penggunaan insulin dan
sulfonilurea pada terapi DM, terkait mekanisme aksi dari obat tersebut, yaitu mencegah
kenaikan glukosa darah daripada menurunkan konsentrasi glukosa. Metformin, pioglitazone,
inhibitor DPP- 4, acarbose, inhibitor SLGT-2 and analog GLP-1 yang diresepkan tanpa
insulin atau insulin sekretagog (sulfonylurea/ glinide) jarang menyebabkan hipoglikemia.
Kurangnya asupan makanan diketahui merupakan salah satu faktor risiko terjadinya
hipoglikemia
Aktifitas 6
Diskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan
kelompok dengan menggunakan pohon masalah
Menurut keluarga klien taat minum obat, dan makan jumlahnya sedikit karena takut kadar
gulanya naik.
Aktifitas 7
Identifikasi hal-hal yang perlu dipelajari pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) secara mandiri
Penatalaksanaan Hipoglikemia
Pemeriksaan Penunjang Hipoglikemia
Rencana Tindakan Hipoglikemia
Aktifitas 1
Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) secara mandiri
Analisa Data :
1. DS : Keluarga mengatakan sebelum Masuk Rumah Sakit pasien dengan
badan tiba-tiba lemas dan menurut keluarga tidak bisa diajak bicara,
DO :
a) GDS 50mg/dL (kadar glukosa rendah)
b) Pasien sulit bicara akibat mengalami penurunan kesadaran
Diagnosa Keperawatan : Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah b.d
Hipoglikemia (D.0027)
2. DS : Keluarga mengatakan sebelum Masuk Rumah Sakit pasien dengan
badan tiba-tiba lemas dan menurut keluarga tidak bisa diajak bicara,
DO :
a) KU umum lemah
Diagnosa Keperawatan : Perfusi Perifer tidak efektif b.d Hipoglikemia
(D.0009)
Aktifitas 2
Diskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan
kelompok
Analisa Data :
1. DS : Keluarga mengatakan sebelum Masuk Rumah Sakit pasien dengan
badan tiba-tiba lemas dan menurut keluarga tidak bisa diajak bicara,
DO :
a) GDS 50mg/dL (kadar glukosa rendah)
b) Pasien sulit bicara akibat mengalami penurunan kesadaran
Diagnosa Keperawatan : Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah b.d
Hipoglikemia (D.0027)
2. DS : Keluarga mengatakan sebelum Masuk Rumah Sakit pasien dengan
badan tiba-tiba lemas dan menurut keluarga tidak bisa diajak bicara,
DO :
a) KU umum lemah
Diagnosa Keperawatan : Perfusi Perifer tidak efektif b.d Hipoglikemia
(D.0009)
Aktifitas 3
Aktifitas 1
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) secara mandiri
Aktifitas 4
Diskusikan catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan
kelompok
Diagnosa Intervensi Catatan Perkembangan
Keperawatan
Ketidakstabilan 1. Identifikasi 1. DS : Keluarga pasien
Kadar Glukosa tanda dan mengatakan pasien lemas dan
Darah gejala tidak bisa diajak bicara
(D.0027) hipoglikemia DO : Pasien tampak lemah
Tgl/Jam 2. Identifikasi 2. DS : Menurut keluarga klien taat
08/10/2023 kemungkinan minum obat, dan makan
(09.00) penyebab jumlahnya sedikit karena takut
hipoglikemia kadar gulanya naik
3. Anjurkan DO : tampak pasien lemah
monitor kadar menunjukan tanda gejala
glukosa darah hipoglikemia
4. Kolaborasi 3. DS : Keluarga pasien
pemberian mengatakan bersedia pasien
dekstrose, jika dimonitor kadar glukosa
perlu darahnya
DO : GDS : 50mg/dL
Hipoglikemia rendah
4. DS : Keluarga pasien
mengatakan bersedia pasien
diasang infus dan berikan
dextrose via iv
DO : Tampak dextrose masuk via
iv lacar tidak ada tanda alergi
Perfusi Perifer 1. Periksa sirkulasi 1. DS : Keluarga pasien mengatakan
Tidak Efektif perifer (mis: bersedia untuk dilakukan
(D.0017) nadi perifer, pemeriksaan
Tgl/Jam edema, DO : Nadi 98x/mnt
08/10/2023 pengisian Tidak ada edema
(09.15) kapiler, warna, CRT <3detik
suhu, ankle- Suhu 36,8 derajat c
brachial index) 2. DS : Keluarga mengatakan pasien
2. Identifikasi memiliki riwayat dm sejak 1 bulan
faktor risiko yang lalu
gangguan DO : Tampak pasien lemah
sirkulasi (mis: 3. DS : Keluarga pasien bersedia
diabetes, diinformasikan tanda gejala darurat
perokok, orang yang harus segera dilaporkan
tua, hipertensi, DO : keluarga pasien kooperatif
dan kadar
kolesterol tinggi)
3. Informasikan
Logbook Sarjana Terapan Keperawatan 34
tanda dan
gejala darurat
yang harus
dilaporkan (mis:
rasa sakit yang
tidak hilang saat
istirahat, luka
tidak sembuh,
hilangnya rasa).
Aktifitas 5
Buatlah dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) secara mandiri
Tanggal/Jam Diagnosa Evaluasi
Keperawatan
8/10/2023 Ketidakstabilan S : Keluarga pasien mengatakan pasien sudah
(14.00 Kadar Glukosa bisa diajak bicara namun badannya masih
Darah (D.0027) lemas
O : Tampak pasien lemah dan dapat diajak
berbicara
GDS : 80mg/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
8/10/2023 Perfusi Perifer S : Keluarga pasien mengatakan pasien sudah
(14.00) Tidak Efektif bisa diajak bicara namun badannya masih
(D.0017) lemas
O : Tampak pasien lemah dan dapat diajak
bicara
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Aktifitas 6
Buatlah resume jurnal reading minimal dari 1 buah artikel terkait kasus diabetes melitus
dengan komplikasi akut (hipoglikemi) dan rencana pendidikan kesehatan lengkap dengan
medianya.
Judul : ”Hubungan Edukasi Cara Penggunaan Insulin terhadap Kejadian
Hipoglikemia pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik RSUD Sultan Syarif Mohamad
Alkadre Kota Pontianak”
Diabetes Melitus penyakit kronik dengan gangguan metabolisme insulin. Pasien diabetes
yang tidak terkontrol gula darahnya dengan menggunakan OHO atau HbA1c masih diatas
9% disarankan untuk menggunakan insulin agar kadar gila darah tercapai optimal.
Tujuannya penelitian ini untuk mengetahui persentase tingkat pengetahuan pasien DM tipe 2
sebelum dan sesudah diberi edukasi pelatihan penyuntikan insulin dan untuk mengetahui
pengaruh edukasi cara penggunaan insulin dengan kejadian hipoglikemia pada pasien DM
tipe 2. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan Pre-
eksperimental one group pretes-postes yang bersifat analitik. Data dikumpulkan secara
retrospektif berdasarkan data pretes-postes edukasi cara penggunaan insulin, kuesioner
hipoglikemia dan data rekam medis yaitu data kadar gula darah pasien DM tipe 2 yang
Aktifitas 1
1. Paparkan hasil journal reading anda tentang klien dengan diabetes melitus dengan
komplikasi akut (hipoglikemi)
Judul : ”Hubungan Edukasi Cara Penggunaan Insulin terhadap Kejadian Hipoglikemia
pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadre Kota
Pontianak”
Diabetes Melitus penyakit kronik dengan gangguan metabolisme insulin. Pasien
diabetes yang tidak terkontrol gula darahnya dengan menggunakan OHO atau HbA1c
masih diatas 9% disarankan untuk menggunakan insulin agar kadar gila darah tercapai
optimal. Tujuannya penelitian ini untuk mengetahui persentase tingkat pengetahuan
pasien DM tipe 2 sebelum dan sesudah diberi edukasi pelatihan penyuntikan insulin dan
untuk mengetahui pengaruh edukasi cara penggunaan insulin dengan kejadian
hipoglikemia pada pasien DM tipe 2. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental
dengan rancangan Pre-eksperimental one group pretes-postes yang bersifat analitik.
Data dikumpulkan secara retrospektif berdasarkan data pretes-postes edukasi cara
penggunaan insulin, kuesioner hipoglikemia dan data rekam medis yaitu data kadar gula
darah pasien DM tipe 2 yang menggunakan insulin di RSUD Sultan Syarif Mohamad
Alkadrie Kota Pontianak. Sampel yang diambil memenuhi kriteria inklusi sebanyak 46
pasien. Hasil penelitian ini persentase tingkat pengetahuan cara pengunaan insulin yang
baik setelah edukasi sebesar 60,9% dan tingkat pengetahuan cukup sebesar 52,2% .
Berdasarkan hasil penelitian edukasi cara penggunaan insulin dengan kejadian
hipoglikemia dilihat dari nilai signifikasinya tidak terdapat hubungan yang bermakna.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah persentase tingkat pengetahuan pasien DM
tentang cara penggunaan insulin sudah baik dan benar sehingga tidak terdapat
hubungan bermakna setelah diberi edukasi.
A. Latar Belakang
terapi pengendalian kadar glukosa darah karena dapat menyebabkan kematian apabila
diabetes melitus. Tidak seperti nefropati diabetic ataupun retinopati diabetic yang
berlangsung secara kronis, hipoglikemia dapat terjadi secara akut dan tiba-tiba dan
dapat mengancam nyawa. Hal tersebut disebabkan karena glukosa adalah satu satunya
sumber energi otak dan hanya diperoleh dari sirkulasi darah karena jaringan otak tidak
memiliki cadangan glukosa.Kadar gula darah yang rendah pada kondisi hipoglikemia
memiliki efek yang fatal bagi penyandang diabetes melitus, dimana 2%-4% kematian
B. Tujuan Umum
hipoglikemi
D. METODE
E. MEDIA
Leaflet
F. KEGIATAN PENYULUHAN
dan
memperhatikan
menjawab
pertanyaan
menyimpulkan memperhatikan
G. SETTING TEMPAT
: Penyaji
: Klien/Peserta
H. EVALUASI
1. Evaluasi proses
2. Evaluasi hasil
penderita DM
hipoglikemi
akut (hipoglikemi)
4. Diskusikan hasil pelaksanaan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan
e. Klien mampu memahami tentang akibat hipoglikemi yang fatal bagi penderita DM
Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Mahasiswa Dosen
Nama Nama
NIM NIP
Tanda Tanda
Tangan Tangan
Nilai
Tujuan :
Pertemuan hari I
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri
2. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes dengan komplikasi
akut (hiperglikemi) secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada
kasus
3. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi akut (hiperglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk
mencapai kesepahaman kelompok
4. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi akut (hiperglikemi)
5. Mampu mendiskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus tipe
dengan komplikasi akut (hiperglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri
untuk mencapai kesepakatan kelompok
6. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus tipe dengan
komplikasi akut (hiperglikemi) secara mandiri
Kasus 1
Ny. ZA, Klien menderita DM sejak 10 tahun dengan terapi novomix 12-15U. Klien
mengeluh mual, badan lemah, nafas sesak dan buang air kecil terus. Hasil
laboratorium menunjukkan GDS = 628 mg/dL, A1c = 9,7%; Keton = 0.7.
Aktifitas 1
Review modul patofisiologi diabetes melitus dengan komplikasi akut (hiperglikemi)
Aktifitas 2
Identifikasi kata kunci dan data tambahan yang diperlukan pada kasus diabetes melitus
dengan komplikasi akut (hiperglikemi) secara mandiri
Aktifitas 3
Logbook Sarjana Terapan Keperawatan 44
Diskusikan kata kunci dan data tambahan untuk rumusan masalah bersama kelompok
Aktiftas 4
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
Aktifitas 5
Diskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan
kelompok
Aktifitas 4
identifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi)
Aktifitas 5
Identifikasi faktor penyebab masalah dan faktor resiko pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi akut (hiperglikemi) secara mandiri dengan menggunakan pohon masalah
Aktifitas 7
Identifikasi hal-hal yang perlu dipelajari pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri
Aktifitas 1
Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri
Aktifitas 2
Diskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan
kelompok
Aktifitas 3
Identifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hiperglikemi)
secara mandiri
Aktifitas 1
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri
Aktifitas 2
Diskusikan rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan
kelompok
Aktifitas 3
Susunlah catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri
Aktifitas 5
Buatlah dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri
Aktifitas 6
Buatlah resume jurnal reading minimal dari 1 buah artikel terkait kasus diabetes melitus
dengan komplikasi akut (hiperglikemi) dan rencana pendidikan kesehatan lengkap dengan
medianya.
Aktifitas 1
1. Paparkan hasil journal reading anda tentang klien dengan diabetes melitus dengan
komplikasi akut (hiperglikemi)
2. Buatlah SAP Materi pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan komplikasi
akut (hiperglikemi)
3. Buat media yang sesuai dengan pendidikan kesehatan yang saudara berikan
5. Diskusikan hasil pelaksanaan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan
komplikasi akut (hiperglikemi) dengan kelompok
Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Mahasiswa Dosen
Nama Nama
NIM NIP
Tanda Tanda
Tangan Tangan
Nilai
Tujuan :
Pertemuan hari I
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
kardiovaskuler secara mandiri
2. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes dengan komplikasi
kardiovaskuler secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
3. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi kardiovaskuler yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk
mencapai kesepahaman kelompok
4. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi kardiovaskuler
5. Mampu mendiskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus tipe
dengan komplikasi kardiovaskuler yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk
mencapai kesepakatan kelompok
6. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus tipe dengan
komplikasi kardiovaskuler secara mandiri
Kasus 1
Tn. Jemy, 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam RS “Sehat Sejahtera” sejak 1 hari
yang lalu. Klien mengeluh nyeri dada yang menjalar ke punggung sejak 2 jam yang
lalu setelah makan malam. Saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan
data sebagai berikut : tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 100x/menit, pernafasan
24x/menit dan suhu 37,30 celcius. Perawat ruangan melakukan perekaman EKG dan
didapatkan hasil : ST elevasi pada lead II, III dan aVF serta didapatkan ST depresi di
lead I, aVL, V5 dan V6. Pada pemeriksaan Troponin T didapatkan nilai 0,3 ng/dl. Klien
dipasang oksigen 4 l/mnt, dipasang IV line, diberikan ISDN 10 mg 3x/hari. Orang tua
laki-laki Tn. Jemy meninggal pada usia 50 akibat serangan jantung. Ibu Ny. Jemi
meninggal pada usia 55 tahun akibat diabetes melitus. Tn. Jemy mempunyai
kebiasaan merokok 2 bungkus / hari sejak 20 tahun yang lalu. Tn. Jemi mempunyai
riwayat DM 15 tahun yang lalu.
Aktifitas 1
Review modul patofisiologi diabetes melitus dengan komplikasi kardiovaskuler
Aktifitas 2
Identifikasi kata kunci dan data tambahan yang diperlukan pada kasus diabetes melitus
dengan komplikasi kardiovaskuler secara mandiri
Aktiftas 4
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
kardiovaskuler secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
Aktifitas 5
Diskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
kardiovaskuler yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan
kelompok
Aktifitas 4
identifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
kardiovaskuler
Aktifitas 6
Diskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
kardiovaskuler yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepakatan kelompok dengan menggunakan pohon masalah
Aktifitas 7
Identifikasi hal-hal yang perlu dipelajari pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
kardiovaskuler secara mandiri
Aktifitas 1
Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
kardiovaskuler secara mandiri
Aktifitas 2
Diskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
kardiovaskuler yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan
kelompok
Aktifitas 3
Identifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi kardiovaskuler
secara mandiri
Aktifitas 1
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
kardiovaskuler secara mandiri
Aktifitas 2
Diskusikan rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
kardiovaskuler yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepakatan kelompok
Aktifitas 3
Susunlah catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
kardiovaskuler secara mandiri
Aktifitas 5
Buatlah dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
kardiovaskuler secara mandiri
Aktifitas 6
Buatlah resume jurnal reading minimal dari 1 buah artikel terkait kasus diabetes melitus
dengan komplikasi kardiovaskuler dan rencana pendidikan kesehatan lengkap dengan
medianya.
Aktifitas 1
1. Paparkan hasil journal reading anda tentang klien dengan diabetes melitus dengan
komplikasi kardiovaskuler
2. Buatlah SAP Materi pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan komplikasi
kardiovaskuler
3. Buat media yang sesuai dengan pendidikan kesehatan yang saudara berikan
5. Diskusikan hasil pelaksanaan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan
kardiovaskuler dengan kelompok
Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Mahasiswa Dosen
Nama Nama
NIM NIP
Tanda Tanda
Tangan Tangan
Nilai
Tujuan :
Pertemuan hari I
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
nephropati secara mandiri
2. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes dengan komplikasi
nephropati secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
3. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi nephropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepahaman kelompok
4. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi nephropati
5. Mampu mendiskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus tipe
dengan komplikasi nephropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk
mencapai kesepakatan kelompok
6. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus tipe dengan
komplikasi nephropati secara mandiri
Kasus 1
Ny. P, 54 tahun. Seorang Ibu Rumah Tangga. Mengeluh Badan terasa berat karena
bengkak. 3 bulan sebelum masuk Rumah Sakit klien mengeluh sesak. Klien
mengetahui menderita DM sejak 5 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva pucat, terdapat pitting edema pada kesua tungkai. Klien menceritakan
produksi air kencing sedikit. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil Hb = 8
mg/dl; albumin 2,4 mg/dl; ureum = 196 mg/dl dan kreatinin = 5,5 mg/dl. CCT = 8,78
mg/dl.
Aktifitas 1
Review modul patofisiologi diabetes melitus dengan komplikasi nephropati
Aktifitas 2
Identifikasi kata kunci dan data tambahan yang diperlukan pada kasus diabetes melitus
dengan komplikasi nephropati secara mandiri
Aktifitas 3
Diskusikan kata kunci dan data tambahan untuk rumusan masalah bersama kelompok
Logbook Sarjana Terapan Keperawatan 60
Aktiftas 4
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
nephropati secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
Aktifitas 5
Diskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
nephropati yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan
kelompok
Aktifitas 4
identifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan nephropati
Aktifitas 5
Identifikasi faktor penyebab masalah dan faktor resiko pada diabetes melitus dengan
komplikasi nephropati secara mandiri dengan menggunakan pohon masalah
Aktifitas 7
Identifikasi hal-hal yang perlu dipelajari pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
nephropati secara mandiri
Pertemuan hari II
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi nephropati secara mandiri
2. Mampu mendiskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
nephropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepahaman kelompok
3. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
nephropati secara mandiri
Aktifitas 1
Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi nephropati
secara mandiri
Aktifitas 3
Identifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi nephropati secara
mandiri
Aktifitas 1
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi nephropati
secara mandiri
Aktifitas 2
Diskusikan rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi nephropati
yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
Aktifitas 3
Susunlah catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan kom plikasi nephropati
secara mandiri
Aktifitas 4
Diskusikan catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
nephropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan
kelompok
Aktifitas 6
Buatlah resume jurnal reading minimal dari 1 buah artikel terkait kasus diabetes melitus
dengan komplikasi nephropati dan rencana pendidikan kesehatan lengkap dengan
medianya.
Aktifitas 1
2. Buatlah SAP Materi pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan komplikasi
nephropati
3. Buat media yang sesuai dengan pendidikan kesehatan yang saudara berikan
5. Diskusikan hasil pelaksanaan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan
nephropati dengan kelompok
Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Mahasiswa Dosen
Nama Nama
NIM NIP
Tanda Tanda
Tangan Tangan
Nilai
LOGBOOK 8.6
Tujuan :
Pertemuan hari I
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati secara mandiri
2. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada
kasus
3. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepahaman kelompok
4. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati
5. Mampu mendiskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepakatan kelompok
6. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati secara mandiri
Kasus 1
Tn. K, 58 tahun, berobat ke poli dengan keluhan sering mual dan muntah sejak 3 hari
yang lalu. Klien memiliki riwayat menderita DM sejak 8 tahun yang lalu. Selaian
keluhan mualdan muntah didapatkan juga pada kaki kiri terdapat kalus, kulit kering,
rabut pada kaki menipis, kuku keras dan panjang serta kotor. Hasilpemeriksaan lab
minggu yang lalu menunjukkan A1C = 10%
Aktifitas 1
Review modul patofisiologi diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
Aktifitas 2
Identifikasi kata kunci dan data tambahan yang diperlukan pada kasus diabetes melitus
dengan komplikasi neuropati secara mandiri
Aktifitas 3
Diskusikan kata kunci dan data tambahan untuk rumusan masalah bersama kelompok
Aktifitas 5
Diskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
Aktifitas 4
identifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan neuropati
Aktifitas 5
Identifikasi faktor penyebab masalah dan faktor resiko pada diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati secara mandiri dengan menggunakan pohon masalah
Aktifitas 6
Aktifitas 7
Identifikasi hal-hal yang perlu dipelajari pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati secara mandiri
Pertemuan hari II
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati secara mandiri
2. Mampu mendiskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
neuropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepahaman kelompok
3. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati secara mandiri
Aktifitas 1
Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
secara mandiri
Aktifitas 2
Aktifitas 3
Identifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati secara
mandiri
Aktifitas 1
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
secara mandiri
Aktifitas 2
Diskusikan rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
Aktifitas 3
Susunlah catatan perkembangan pada kasus diabe tes melitus dengan komplikasi neuropati
secara mandiri
Aktifitas 4
Diskusikan catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan
kelompok
Aktifitas 6
Buatlah resume jurnal reading minimal dari 1 buah artikel terkait kasus diabetes melitus
dengan komplikasi neuropati dan rencana pendidikan kesehatan lengkap dengan medianya.
Aktifitas 1
1. Paparkan hasil journal reading anda tentang klien dengan diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati
3. Buat media yang sesuai dengan pendidikan kesehatan yang saudara berikan
5. Diskusikan hasil pelaksanaan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan
neuropati dengan kelompok
Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Mahasiswa Dosen
Nama Nama
NIM NIP
Tanda Tanda
Tangan Tangan
Nilai
LOGBOOK 8.7
Kasus 1
Tn. Jano, 45 tahun seorang tukang servis elektronik dirawat di ruang penyakit dalam
RS “Sehat Sejahtera” sejak 1 hari yang lalu akibat kadar gula darah yang tinggi (560
mg/dl). Klien mengeluh mata kanan dan kiri kabur sehingga klien mengalami kesulitan
melihat. Penurunan penglihatan dirasakan sejak tiga bulan yang lalu. Saat dilakukan
pemeriksaan fisik didapatkan data ketajamam penglihatan VOD : 1/60 dan VOS :
1/300. Pada pengukuran tekanan bola mata dengan tonometer didapatkan hasil : 12
mmHg pada mata kanan dan 15 mmHg pada mata kiri. Pada pemeriksaan funduskopi
didapatkan data adanya mikroaneurisme pada pembuluh darah retina. Klien
mengalami DM sejak 10 tahun yang lalu. Klien juga mempunyai riwayat hipertensi
sejak 5 tahun yang lalu dan hiperglikemia. Klien merasa sedih dengan kondisi matanya
sekarang. Klien tidak bisa bekerja lagi sebagai tukang servis. Menurut istrinya, klien
tidak pernah kontrol dan minum obat secara teratur, hanya berobat bila badan terasa
lemas.
Aktifitas 1
Review modul patofisiologi diabetes melitus dengan komplikasi retinopati
Aktifitas 2
Identifikasi kata kunci dan data tambahan yang diperlukan pada kasus diabetes melitus
dengan komplikasi retinopati secara mandiri
Aktiftas 4
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati
secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
Aktifitas 5
Diskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati
yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
Aktifitas 4
identifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan retinopati
Aktifitas 6
Diskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
retinopati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan
kelompok dengan menggunakan pohon masalah
Aktifitas 7
Identifikasi hal-hal yang perlu dipelajari pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
retinopati secara mandiri
Pertemuan hari II
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi retinopati secara mandiri
2. Mampu mendiskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
retinopati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepahaman kelompok
3. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
retinopati secara mandiri
Aktifitas 1
Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati
secara mandiri
Aktifitas 3
Identifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati secara
mandiri
Aktifitas 1
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati
secara mandiri
Aktifitas 2
Diskusikan rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati
yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
Aktifitas 3
Susunlah catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati
secara mandiri
Aktifitas 4
Diskusikan catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati
yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
Aktifitas 5
Logbook Sarjana Terapan Keperawatan 80
Buatlah dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati
secara mandiri
Aktifitas 6
Buatlah resume jurnal reading minimal dari 1 buah artikel terkait kasus diabetes melitus
dengan komplikasi retinopati dan rencana pendidikan kesehatan lengkap dengan medianya.
Aktifitas 1
1. Paparkan hasil journal reading anda tentang klien dengan diabetes melitus dengan
komplikasi retinopati
3. Buat media yang sesuai dengan pendidikan kesehatan yang saudara berikan
5. Diskusikan hasil pelaksanaan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan
retinopati dengan kelompok
Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Mahasiswa Dosen
Nama Nama
NIM NIP
Tanda Tanda
Tangan Tangan
Nilai