Anda di halaman 1dari 18

AGUNG NUR ROHMAD, S.T., M.

M
DIREKTUR BINA KELEMBAGAAN PELATIHAN VOKASI
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT BINA KELEMBAGAAN PELATIHAN1 VOKASI
TAHUN 2023
PELATIHAN VOKASI SAAT INI & AKAN DATANG DI INDONESIA

Kondisi Saat Ini Kondisi Ideal


Akses masyarakat untuk mengikuti • Lembaga Pelatihan Kerja mudah diakses oleh masyarakat
AKSES pelatihan di Lembaga Pelatihan sehingga tidak perlu jauh-jauh untuk meningkatkan
Kerja milik Pemerintah terbatas kompetensi yang dimilikinya

Infrastruktur Lembaga Pelatihan


• Ada keterlibatan lembaga selain Lembaga Pelatihan
Infrastruktur Pemerintah berupa gedung
Pemerintah seperti keterlibatan lembaga swasta dan
workshop, peralatan dan mesin
lembaga masyarakat untuk melaksanakan pelatihan kerja
saat ini masih terbatas

Masih minimnya pencapaian target


Target • Lulusan lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi yang
peserta yang mengikuti pelatihan
Pelatihan
karena keterbatasan jumlah kompeten dan siap kerja harus ditingkatkan
Lembaga Pelatihan
BALAI LATIHAN KERJA KOMUNITAS (BLKK)

BALAI LATIHAN KERJA KOMUNITAS adalah unit pelatihan vokasi pada suatu komunitas di Lembaga Pendidikan
Keagamaan Non Pemerintah yang meliputi Pondok Pesantren, Seminari, Pasraman/Pesantian, Dharmasekka /Pabbajja Samanera
dan Shuyuan, dan Lembaga Keagamaan Non Pemerintah serta Federasi/Konfederasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh Yang memiliki
tugas dan fungsi untuk memberikan bekal keterampilan teknis berproduksi atau keahlian kejuruan sesuai kebutuhan pasar kerja.

TUJUAN: MANFAAT:
• Membantu peningkatan skill para siswa dan • Meningkatkan akses masyarakat untuk mengikuti pelatihan kerja
komunitas di sekitar lembaga pendidikan keagamaan • Meningkatkan kapasitas pelatihan kerja nasional
agar mereka memiliki skill yang sesuai dengan • Meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM nasional
kebutuhan dunia kerja dan dunia usaha, sehingga
• Meningkatkan partisipasi swasta dan masyarakat dalam
mereka dapat mampu mencari dan memperoleh
peningkatan kualitas SDM
pekerjaan atau berusaha sendiri untuk menghidupi
dirinya dan keluarganya. • Pemerataan sebaran akses pelatihan vokasi
• Mengurangi pengangguran
• Membantu pengentasan kemiskinan
Ultimate goal dari proyek ini adalah kebekerjaan lulusan
guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan cipta kerja

3
KEJURUAN YANG BISA DIPILIH TAHUN 2022

GRUP A: GRUP B:

1. KEJURUAN TEKNIK LAS (WELDING)


2. KEJURUAN TEKNIK OTOMOTIF 10. KEJURUAN TEKNIK INFORMATIKA
3. KEJURUAN PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN 11. KEJURUAN DESAIN MODE DAN TEKSTIL (TATA BUSANA)
(AGROINDUSTRI) 12. KEJURUAN TEKNIK PENDINGIN (REFRIGERASI)
4. KEJURUAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN 13. KEJURUAN BAHASA
(FISHERY INDUSTRY) 14. KEJURUAN KESENIAN
5. KEJURUAN TEKNIK KONTRUKSI FURNITUR 15. KEJURUAN TATA RIAS
DAN KRIYA KAYU (WOODWORKING) 16. KEJURUAN KESEHATAN TRADISIONAL (TRADITIONAL HEALING)
6. KEJURUAN SENI KULINER 17. KEJURUAN ROBOTIKA
7. KEJURUAN TEKNIK BATIK 18. KEJURUAN ELEKTRONIKA
8. KEJURUAN SENI KRIYA (KERAJINAN TANGAN) 19. KEJURUAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
9. KEJURUAN TEKNIK PERKAPALAN 20. KEJURUAN PERHOTELAN
21. KEJURUAN MULTIMEDIA
22. KEJURUAN INSTALASI INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI (VSAT,
FIBER OPTIC DAN BTS)
23. KEJURUAN KEPERAWATAN (CARE WORKER)
24. KEJURUAN KETERAMPILAN ALAT KESEHATAN

4
DIAGRAM ALUR PELAKSANAAN BANTUAN PEMBANGUNAN WORKSHOP BLK KOMUNITAS
A

START
  Penetapan Lembaga
Penerima Bantuan

Proposal Masuk

Surat Undangan Resmi dari


DIRJEN PEMBINAAN PELATIHAN
VOKASI DAN PRODUKTIVITAS ke
Penilaian Proposal Lembaga Penerima Bantuan

Tidak Tanda Tangan PKB/ MoU


Lolos/
antara Ketua UPK Kegiatan
Tidak
dan Ketua UPK Keuangan
dengan PPK dan mengetahui
Lolos KPA

Verifikasi Lapangan

Pelaksanaan Pembangunan
120 hari dan Pengadaan
Peralatan Pelatihan
Lolos/ Tidak
Tidak
LAPORAN PARUPARNA
Lolos

A
FINISH
 
DIAGRAM ALUR MEKANISME PENCAIRAN TAHAP I (DIBERIKAN 70% DARI KESELURUHAN ANGGARAN)
A
START
 

PPK menerbitkan SPP


Tanda Tangan Surat
Perjanjian antara Ketua
UPK Kegiatan dan Ketua
UPK Keuangan dengan
PPK dan mengetahui KPA
SPP disampaikan kepada PP-SPM unt
uk diproses lebih lanjut oleh Bagian
Keuangan guna proses pencairan

Lembaga Melampirkan
Dokumen Pencairan
Tahap I

Tidak Bagian
Keuangan
memproses
ke KPN

Tidak PPK menguji Dokumen Pencairan Tahap I


kelengkapan Iya
• Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani oleh Ketua
dokumen
Dana akan ditransfer ke Unit Pengelola Kegiatan dan Unit Pengelola Keuangan lembaga
Lembaga Penerima Bantuan penerima bantuan dan PPK, mengacu pada (format 9 pada
Lampiran II);
melalui BANK • Surat Pernyataan Kesanggupan Penerima Bantuan
melaksanakan dan melaporkan bantuan, mengacu pada
(format 11 pada Lampiran II);
Iya • Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani
FINISH oleh penerima bantuan dan disahkan oleh PPK, mengacu pada
A   (format 13 pada Lampiran II).
DIAGRAM ALUR MEKANISME PENCAIRAN TAHAP II (DIBERIKAN 30% DARI KESELURUHAN ANGGARAN)
A

START
  PPK menerbitkan SPP

Pembangunan telah
mencapai 50 %
SPP disampaikan kepada PP-SPM unt
uk diproses lebih lanjut oleh Bagian
Keuangan guna proses pencairan
Lembaga Melampirkan
Dokumen Pencairan
Tahap II

Tidak Bagian
Keuangan
memproses
Tim Verifikator Dokumen Pencairan Tahap II
ke KPN
dan PPK
Tidak menguji • Fotocopy Dokumen Surat Perjanjian/Mou
prestasi 50% • Surat Permohonan Termin Ii
• Kwitansi 150 Juta (Format 14)
dan
Iya • Fotocopy Referensi Bank
kelengkapan
• Fotocopy Buku Tabungan / No Rekening
dokumen • Fotocopy NPWP
Dana akan ditransfer ke Lembaga • Laporan Kemajuan Pekerjaan ( Format 15)
Penerima Bantuan melalui BANK • Dokumen Foto Pembangunan Sampai Dengan Progres 50%
• Laporan Kurva S Progres 50 %
• Rekap Material, Tenaga Kerja, Lain – Lain Yang Ditanda Tangani
Iya Ketiga Unit Pengelola Keuangan( Format 25)
A FINISH • Fotocopy Nota Pembelian Yang Dilengkapi Dengan Kwitansi
  Pengeluaran Dari Ketua Unit Pengelola Keuangan.
PAKET BANTUAN BLKK TAHUN 2022

Bantuan Pembangunan Bantuan Program Pelatihan Instruktur BLKK


Bantuan Peralatan
Workshop BLKK Pelatihan
Bantuan Pelatihan
Bantuan peralatan pelatihan
Bantuan Pembangunan Bantuan program pelatihan Instruktur BLKK di
vokasi diberikan sebesar
Gedung pelatihan vokasi diberikan sebesar Rp 50 anggarkan oleh Dit. Bina
Rp346 juta (diberikan dalam
diberikan sebesar Rp500 juta (pemberian dilakukan Intala (pemberian bantuan
bentuk peralatan pelatihan
juta (diberikan dalam dalam bentuk uang dilaksanakan dalam bentuk
oleh Dit. Bina Lemlatvok)
bentuk uang dikerjkan dikerjkan secara swakelola pelatihan oleh Dit. Bina

secara swakelola oleh oleh lembaga) Intala)

lembaga)
HAK DAN KEWAJIBAN LEMBAGA DALAM MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN BLKK

 Lembaga Berhak Menerima Bantuan Pembangunan Workshop BLKK Sesuai Dengan Surat Keputusan Pejabat
Pembuat Komitmen Direktorat Bina Kelembagaan Pelatihan Vokasi Yang Sudah Disahkan Oleh Kuasa Pengguna
Anggaran Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas;
 Lembaga Wajib Mengelola Bantuan Untuk Kegiatan Bantuan Pembangunan Workshop BLKK Tahun Anggaran
2022 Yang Diterima Dari Secara Efisien, Efektif, Dan Akuntabel Serta Sesuai Dengan Ketentuan Dalam Keputusan
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Dan Produktivitas Sebagaimana Dimaksud Pada Pasal 1 Ayat (1) Serta
Ketentuan Sebagaimana Diatur Dalam Peraturan Perundang-undangan;
 Lembaga Wajib Melaksanakan Kegiatan Bantuan Pembangunan Gedung Tahun Anggaran 2022 Selambat-
lambatnya 10 (Sepuluh) Hari Setelah Dana Bantuan Tahap I Diterima Oleh Lembaga Penerima Bantuan;
 Lembaga Wajib Melaporkan Hasil Kegiatan Tersebut Kepada Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Bina
Kelembagaan Pelatihan Vokasi Setelah Pekerjaan Selesai Atau Berakhirnya Tahun Anggaran.
 Lembaga Wajib Melanjutkan Pembangunan Sampai Dengan Selesai Jika Masa Tenggang Yang Diberikan Oleh
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Bina Kelembagaan Pelatihan Vokasi Atas Keterlambatan Pelaksanaan
Pembangunan Atas Dana Lembaga Penerima Bantuan Sendiri Setelah Di Lakukan Audit Oleh Inspektorat
Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan.
 Lembaga Wajib Mengembalikan Seluruh Bantuan Jika Ada Peringatan/Teguran Pejabat Pembuat Komitmen
Setelah 14 Hari Kerja Lembaga Penerima Bantuan Tidak Mematuhi Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 2 Ayat
A,b,c,d,e,f,g,h.
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN LEMBAGA

 Jangka waktu pembangunan 120 hari kalender


 Masa pelaksanaan pekerjaan dihitung dari tanggal diterimanya dana bantuan pada
rekening lembaga
 Melaksanakan kegiatan pembangunan selambat-lambatnya 10 hari setelah dana
bantuan tahap I diterima
 Jangka waktu pelaksanaan dapat diperpanjang sebanyak 45 hari kalender dengan
persetujuan dari PPK dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan
 Jika sampai tahun anggaran berakhir namun pembangunan belum selesai, atas
pertimbangan PPK dapat diperpanjang masa pelaksanaan pekerjaan dengan
syarat:
-Pekerjaan mencapai > 50%
-Mengajukan ke PPK minimal 7 hari sebelum masa pekerjaan berakhir
- Terjadi keadaan kahar
 Wajib melanjutkan pembangunan sampai dengan selesai jika masa tenggang yang
diberikan oleh PPK, dengan terlebih dahulu dilakukan Audit oleh Itjen Kemnaker
 Wajib mengembalikan seluruh bantuan jika ada peringatan/ teguran PPK setelah
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN LEMBAGA (LANJUTAN)

 Lembaga sanggup melaksanakan pembangunan workshop secara swakelola;


 Lembaga sanggup membangun gedung workshop BLK Komunitas dilahan siap bangun
dan bukan lahan yang dalam keadaan sengketa, bukan lahan yang berada kawasan rawan
bencana, bukan lahan yang berada dijalur hijau, bukan lahan yang berada ditengah sawah
produktif, bukan lahan yang berada ditengah hutan;
 Lembaga sanggup mengoptimalkan, memelihara, menjaga dan tidak mengalih fungsikan
bantuan;
 Lembaga mempunyai komitmen untuk melaksanakan pelatihan vokasi yang mengacu
pada standar kompetensi kerja secara berkesinambungan;
 Lembaga sanggup membina dan mengawasi Instruktur serta tidak memberhentikan
Instruktur yang telah dilatih oleh Ditjen Binalattas;
 Lembaga sanggup mengajukan izin Lembaga Pelatihan Kerja Swasta setelah
pembangunan workshop selesai;
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN LEMBAGA (LANJUTAN)

 Lembaga sanggup menjaga keberlanjutan dan pengembangan BLK Komunitas;


 Apabila dikemudian hari atas penggunan dana bantuan tersebut di atas mengakibatkan
kerugian negara, maka Lembaga bersedia dituntut penggantian kerugian negara
dimaksud, sesuai dengan ketentuan perundang – undangan;
 bekerjasama dengan Mitra Industri dalam rangka menjaga kualitas pelatihan di BLK
Komunitas;
 Lembaga bersedia menerima peralatan pelatihan vokasi dari Direktorat Bina
Kelembagaan Pelatihan Vokasi;
 Jika telah selesai pembangunan workshop, Lembaga sanggup membuat Laporan
Pertanggungjawaban atau Laporan Paripurna;
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN LEMBAGA DALAM MEMBUAT LAPORAN PARIPURNA

•Kwitansi atau nota toko asli lengkap bermaterai (sesuai ketentuan);


•Terkait perpajakan, usahakan memilih penyedia barang yang merupakan PKP (Pengusaha Kena
Pajak) dan memiliki NPWP;
•Daftar hadir tukang, tanda terima pembayaran tukang;
•Laporan kemajuan pembangunan dilengkapi dengan dokumentasi yang lengkap;
•Daftar rincian realisasi penggunaan anggaran;
•BAST Pertanggungjawaban Bantuan Pembangunan Workshop yang telah ditandatangani oleh
Penanggungjawab Penerima Bantuan;
•Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat penyetoran sisa bantuan (jika ada);
•Semua bentuk pertanggungjawaban yang disampaikan merupakan bentuk
pertanggungjawaban riil .
HAL HAL YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN DALAM MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN BLKK

 Lembaga tidak dipebolehkan mengganti kejuruan saat atau setelah


penandatanganan PKB/MoU;

 Lembaga tidak diperkenankan meminta perubahan peralatan pelatihan saat


atau setelah penandatanganan PKB/MoU;

 Lembaga tidak diperbolehkan untuk menambah massa atau luasan bangunan


keatas (bangunan bertingkat) dan tidak perbolehkan untuk menambah massa
atau luasan bangunan kesamping;

 Lembaga tidak diperbolehkan melakukan kontrak dengan Pihak Ketiga (dalam


bentuk apapun) untuk melaksanakan pembangunan workshop.
SANKSI

1) Jika terindikasi kesalahan administratif maka akan dilaporkan kepada Inspektorat Jenderal
Kementerian Ketenagakerjaan untuk dilakukan Audit Dengan Tujuan Tertentu;
2) Jika pelanggarannya bersifat indikasi tindak pidana dan/atau perdata, penerima bantuan dikenakan
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
3) Jika pelanggarannya bersifat administratif maka penerima bantuan dikenakan sanksi berupa tidak
akan mendapatkan program bantuan sejenis sampai batas waktu yang tidak ditentukan oleh
Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan;
4) Lembaga siap mengembalikan dana bantuan ke kas negara jika tidak dapat
mempertanggungjawabkan sesuai dengan hasil pengawasan fungsional;
5) Lembaga siap mengembalikan dana bantuan ke kas negara jika tidak membuat dan menyerahkan
laporan paripurna
KETENTUAN PERPAJAKAN UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG WORKSHOP

 Pemungutan pajak merupakan tanggung jawab lembaga penerima bantuan sebagai unit pengelola keuangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan.
 Masyarakat atau bukan pegawai negeri yang menerima pembayaran honorarium, jasa profesi, pembayaran upah/jasa yang dilakukan
dengan menggunakan bantuan pemerintah dikenakan PPH 21 sesuai dengan tarifnya dengan memperhatikan penghasilan tidak
kena pajak (PTKP) yang dihitung setahun (Rp 54.000.000/tahun) atau senilai Rp 4.500.000/bulan.
 Diwajibkan untuk memotong pajak penghasilan atas setiap pembayaran upah sesuai dengan ketentuan perpajakan dan menyimpan
buktisetor dan buktipotong sepanjang melebihi penghasilan tidak kena pajak. Untuk pembayaran honor non NPWP maka dikenakan
tarif potong 6% atas pembayaran honor tersebut.
 Pembelian dan pembayaran barang/material kepada penyedia perserorangan/badan yang merupakan pengusaha kena pajak, maka
penyedia barang (perusahaan/toko/perseorangan) tersebut merupakan wajib pungut sehingga mempunyai kewajiban setor kepada
negara.
 Penerima bantuan tidak merupakan wajib pungut dan wajib setor pajak kepada Negara, apabila penerima bantuan membelanjakan
dana bantuan pemerintah dalam bentuk barang/material kepada penyedia (toko, perseorangan, perusahaan) yang bukan merupakan
pengusaha kena pajak.
 Disarankan kepada Lembaga Penerima Bantuan untuk bertransaksi dengan Pengusaha Kena Pajak dalam pembelian bahan-bahan
material bangunan dan menyimpan seluruh buktifaktur transaksi pembelian dalam kondisi senyatanya.

Ketentuan Perpajakan untuk Bantuan Peralatan Pelatihan Vokasi Untuk Bantuan Peralatan Pelatihan, pemungutan pajak merupakan
tanggung jawab penyedia barang (Pihak ketiga), dilakukan pemungutan melalui bendahara pengeluaran dan dibayarkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
PERINGATAN
1. PELAKSANAAAN PEMBANGUNAN TIDAK BOLEH DI
BORONGKAN HARUS DI LAKUKAN DENGAN CARA
SEAKELOLA
2. WAJIB MELAPORKAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
SETIAP MINGGU MELALUI WA GRUP
3. PENGELUARAN MATERIAL HARUS SESUAI DENGAN
YANG DIBELI TIDAK DIBOLEH DI REKAYASA
TERIMA KASIH

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT BINA KELEMBAGAAN PELATIHAN VOKASI

TAHUN 2023

Jl. Gatot Subroto Kavling 51. Jakarta Selatan 12950


Telp. (021) 52961311 / Fax. (021) 52960456
kemnaker.go.id

Anda mungkin juga menyukai