Anda di halaman 1dari 56

Mengenal Potensi

Individu (Bag.2)
Dra. Rosnalisa Setiawan .
Msi.Psycholog
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

Selesai pembelajaran peserta


mampu memahami mengenal diri
dalam sisi kognitif, pentingnya
persepsi, memori dan berfikir
High tech
Soft skill
Semakin diutamakan
Fenomena (smart people)
perubahan
yang terus
melaju
Tuntutan
( transformasi dlm berbagai PERUBAHAN YANG
sisi kehidupan) untuk mampu
TERJADI SAAT INI
dalam
berbagai hal

Kompetisi yang Tuntutan


cenderung Untuk memberikan
yang terbaik
meningkat (better, biggest, higher)
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK
HIDUP
SOSIAL SPIRITUAL

BIOLOGI
S

BUDAYA
PSIKOLOGIS

07/15/23 4
Kemampuan dasar manusia
Kemampuan manusia
yang merupakan dasar
dalam membentuk
tingkah laku :
1.Kognitif (Mengenal)
2.Afektif (Merasakan)
3.Konatif (Kemauan)

TOTALITAS
 Memperhatikan
 Mengamati
 Menanggapi
KOGNISI  Mengingat
 Berfikir
 Berkhayal
 INTUISI

GEJALA-GEJALA Merasakan
AFEKSI sesuatu
JIWA MANUSIA
EMOSI

Gerakan Rekleks
kemauan
KONASI Minat
hasrat
Motivasi

6
1. Kemampuan Kognitif
Untuk memahami obyek
dan subyek yang
berhubungan dengan
individu manusia kan
“Mengenal” obyek dan
subyek melalui :
a. Fungsi Sensoris (panca
indera)
b. Fungsi Persepsi
c. Fungsi Memori dan
Berfikir dalam
memecahkan masalah
Proses Sensoris/sensasi
Merupakan proses
Penginderaan/mengamati
obyek/subyek dengan alat
indera, atau proses masuknya
rangsang melalui alat indera ke
otak (serebral) kemudian kembali
melalui saraf motoris dan
berakhir ke perbuatan. Syarat
agar proses inidapatdilakukan
adalah :
a.1. Alat Indera baik
a.2. Ada obyek
a.3. Ada perhatian baik secara
fisik,fisiologis dan psikologis
a. Dimulai dari Pengamatan
(sensori)
 Proses fisik, stimulus
mengenai alat indera
 Proses fisiologis, stimulus
diteruskan oleh saraf
sensoris ke otak.
 Proses psikologis. Proses
dalam otak sehingga
individu menyadari apa yang
diterima oleh alat indera
b. Proses Persepsi
Merupakan Kemampuan Menanggapi stimulus (Obyek
maupun subyek ).
Persepsi adalah proses akhir dari pengamatan yang
diawali penginderaan, yaitu proses diterimanya
stimulus oleh alat indra, kemudian individu ada
perhatian, lalu diteruskan ke otak setelah ia
menyadari maka terjadilah persepsi.
Ada 3 macam tahapan Persepsi :
1. Tahap Seleksi
2. Tahap Organisasi
3. Tahap Interpretasi
Proses Persepsi
OBYEK

RANGSANG RESEPTOR INDERA


/STIMULUS
SARAF OTAK
MOTORIK Menseleksi,
menerjemahkan,
dan
meninterpretasi
PERHATIAN PERSEPSI
KESADARAN
FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI PROSES
SENSORI DAN PERSEPSI

     Perhatian
Set
Kebutuhan
Ciri Kepribadian (visual,auditori,kinestetik)
Masalah dalam Pengamatan :
- Osilasi : Terjadinya perubahan pada proses
pengamatan thd obyek yang dilihat
yang disebabkan karena sikap dan
cara individu dalam melakukan
pengamatan.
- Ilusi : Memperoleh pengamatan tetapi
pengamatan tersebut bukan hal yang
sebenarnya.
-Halusinasi : Individu mengalami pengamatan seperti
mengalami suatu peristiwa walaupun
peristiwa itu sebenarnya tidak ada.

     Gangguan karena kekurangan mineral sehingga


individu mengalami gangguan kelenjar.
  Gangguan yang ditimbulkan oleh masalah Ingatan,
baik berupa :
- Lupa - Dejavu ( seolah-olah mengenal )
- Amnesia - Jamais Vu (seolah-olah belum
kenal )
Hubungan proses censoris dengan tingkah laku :
Akibat proses sensoris manusia dapat terjadi :
Fantasi (mencipta sesuatu yang baru )
Baik fantasi yang disadari dan tidak disadari =
khayalan, membuat kebohongan dsb
Beberapa macam Halusinasi
• Halusinasi visual (penglihatan) : penderita melihat sesuatu yang
sebenarnya tidak ada.
• Halusinasi olfaktorik (pembauan) : penderita membau sesuatu
yang tidak dia sukai. Hal ini merupakan gambaran perasaan
bersalah penderitanya.
• Halusinasi gustatorik (pengecap) : halusinasi ini jarang dijumpai,
tetapi sering terjadi bersama-sama dengan halusinasi olfaktorik.
• Halusinasi taktil (perabaan) : halusinasi ini sering dijumpai pada
pencandu narkotika dan obat terlarang.
• Halusinasi haptik : halusinasi ini merupakan suatu persepsi, di
mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik
dengan manusia lain atau benda lain. Sering dijumpai pada
pemakai narkoba.
• Halusinasi kinestetik : penderita merasa bahwa anggota
tubuhnya terlepas dari tubuhnya, mengalami perubahan bentuk,
dan bergerak sendiri. Hal ini sering terjadi pada penderita
Schizophrenia dan pencandu narkoba.
• Halusinasi autoskopi : penderita seolah-olah melihat dirinya
sendiri berdiri di hadapannya.
Penyebab Halusinasi
• Demam yang sangat tinggi sehingga keseimbangan
tubuh terganggu (halusinasi visual)
• Mengalami gangguan jiwa skizofrenia (halusinasi
auditori)
• Mengkonsumsi narkoba seperti ganja, morphin dan
kokain(halusiansi visual)
• Mengkonsumsi alcohol berlebihan, di atas 35%
(halusinasi visual)
• Mengalami trauma yang sulit dihilangkan
Dejavu
Deja vu merupakan peristiwa di
mana seseorang merasa yakin telah
mengalami situasi baru
sebelumnya. Selama mengalami
sebuah situasi baru, seseorang
merasakan suatu kesamaan
dengan sesuatu yang dialami di
masa lalu.

Diperkenalkan oleh Emile Boirac


yang merupakan seorang peneliti di
bidang psikologi berkebangsaan
Perancis
Ada beberapa Deja vu
• Deja Senti: perasaan ini merujuk pada sesuatu "yang
sudah dirasakan", dimana kondisi yang membuat
seseorang merasa bahwa dia telah merasakan hal yang
sama di masa lalu.
• Deja Vecu: suatu perasaan bahwasanya segala sesuatu
yang sedang terjadi baru saja persis seperti yang terjadi
sebelumnya. Individu merasa telah mengetahui apa
yang terjadi dan kadang merasa mengingat nya.
• Deja Visite: merupakan suatu perasaan pernah
mengunjungi suatu tempat yang benar-benar baru.
Individu merasa memiliki pengetahuan tentang sebuah
tempat yang belum dikunjungi.
• Deja vu dipercaya sebagai suatu
sensasi yang salah pada ingatan atau
memori. Beberapa obat-obatan juga
dipercaya sebaga salah satu faktor yang
memicu Deja vu. Obat-obatan seperti
amantadine dan phenylpropanolamine
telah diteliti sebagai penyebab perasaan
Deja vu. Beberapa obat-obatan bisa
menyebabkan aksi hyperdopaminergic
pada area mesial temporal otak yang
menyebabkan Deja vu.
Proses De javu
• Terjadi ketika salah satu dari mata kita
melihat sesuatu sebelum mata yang lain.
Satu mata merekam kejadian sebelumnya.
Mata yang lainnya, yang merekam
kejadian yang sama beberapa milidetik
kemudian, membuat otak merasakan
ingatan. Salah satu mata merasakan
sesuatu dan otak mengartikannya. Mata
lain yang tertinggal beberapa milidetik
merasakan hal yang sama dan mengirim
gambar tersebut ke otak. Begitu otak
merasakan hal yang sama beberapa
milidetik kemudian, orang tersebut merasa
bahwa dia telah melihat itu sebelumnya.
c. Memory
Adalah :
Kemampuan manusia
? untuk menerima
stimulus, menyimpan
dan kemudian dapat
memunculkannya
kembali pada waktu
sekarang atau akan
datang.
Menurut Crider ada 3 (tiga)
macam jenis Memori :
c.1. Sensory Storage Memory , SSM
(Memori Sensori)
c.2. Short Term Memory, STM
(Memori Jangka Pendek)
c.3. Long Term Memori, LTM
(Memori Jangka Panjang)
c.1. Sensory Storage Memory

adalah kemampuan manusia untuk


menyimpan informasi yang bertahan
hanya/sampai waktu yang sangat singkat
(1 – 5 detik). Dengan demikian ada jeda dan
adaptasi selama proses peralihan suasana.
c.2. Short Term Memory

Adalah kemampuan manusia untuk


menyimpan informasi yang bertahan lebih
lama daripada SSM, yaitu sekitar 30 detik
dalam bentuk 7 s/d 8 potong kata yang
terpisah.
c.3. Long Term Memory

Kemampuan manusia untuk menyimpan


informasi dalam jumlah paling banyak/paling
besar, dengan jumlah dan waktu yang tidak
terbatas. Long term Memory ini sering
disebut Gudang Pengetahuan, sebenarnya
informasi yang masuk tidak pernah hilang,
hanya saja mungkin ada kesulitan dalam
memunculkan kembali dan dalam LTM ini
selalu tersedia informasi-informasi baru yang
akan disimpan disitu
Apa saja yang disimpan dalam
Long Term Memory
a. Memori Episodik & Memori Semantik
Memori Episodic merupakan memori terhadap
kejadian-kejadian yang sifatnya individual yang
pernah dialami (auto biografi), dimana cara
memunculkannya kembali dapat lewat tulisan dan
kata-kata. Sedang memori Semantik, berisi
kejadian yang sifatnya pengetahuan umum yg
tidak pernah dialami cara memunculkannya
dengan analisa , mencari arti dan
mengasosiasikan.
b. Memori Deklarasi dan Memori
Prosedural
Memori Deklarasi merupakan
kemampuan memori untuk menyimpan
informasi faktual untuk menjawab “what”,
sedangkan memori Prosedural
merupakan kemampuan memori untuk
menyimpan informasi berupa prosedur
untuk mejawab “how”.
Bagaimana dengan
munculnya Kelupaan?
Bahwa memori terhadap
suatu item secara spontan
a. Teori Decay terhapus bersama
jalannya waktu (bersifat
pasif)

Suatu Item dilupakan


karena adanya suatu item
b. Teori Interference baru yang masuk ke
dalam short term memori
dan menggantikan item
yang pertama.
Faktor-faktor lain Penyebab
Kelupaan
a. Gangguan Konflik h. Kerusakan syaraf
b. Gangguan represi
c. Lingkungan yang berubah
d. Perubahan sikap/minat
e. Kurang latihan
f. Kebosanan
g. Kecemasan yang berkepanjangan
GANGGUAN MEMORI

• MEMORI: dikontrol oleh berbagai area otak,


ada area tertentu bertanggungjawab terhadap
aspek memori yang berbeda

Working memory: kemampuan menyimpan informasi


dalam waktu pendek bersamaan dengan cognitive
operation (ini diurus oleh prefrontal cortex)

Amnesia: kehilangan memori

1. Anterograde amnesia: kekuranganmampuan mengingat


yang baru. Sering dibarengi confabulation),

33
GANGGUAN MEMORI (Lanjutan -1)

2. Retrograde amnesia: kekuranganmampuan


mengkonsolidasi memori yang baru/sudah lewat
(Gangguan ada pada traumatic brain injury)

Confabulation: penyusunan informasi untuk menjawab


pertanyaan

Desclarative memory: Retensi pengalaman


atau memori tentang apa yang telah terjadi.

Procedural memory: pembelajaran keterampilan


dan kebiasaan bagaimana mengerjakan sesuatu.

34
HIPPOCAMPUS

• Formasi hippocampus berada di lobes temporalis;


thalamus dan bagian basal otak depan adalah
bagian kritis bagi penampilan memori terbaru.

• Informasi sensoris diproses di amygdala,


di sini nilai informasi berserta nilai stimuli ditentukan
untuk diproses lebih lanjut oleh struktur sentral
diencephalon.

35
HIPPOCAMPUS (Lanjutan)

• Kerusakan struktur sentral otak (oleh tumor, gangguan


aliran darah, cedera trauma otak) dapat mengakibatkan
gangguan memori.

• Proses penyakit atau keracunan dapat menimbulkan


penurunan aliran nutrisi atau O2 ke otak, ini dapat
mengakibatkan defisit memori pada daerah terkena.

• Pada Alzheimer’s disease ditemukan kekurangan


sel cholinergik di otak depan.

36
ALEXIA & AGRAPHIA

• Alexia: gejala disfungsi otak lebih tinggi. Orang tidak


bisa membaca. Lesi ada di lobus occipitalis kiri dan
splenium corpus callosum yang mencegah informasi
visual yang masuk untuk mencapai gyrus angularis
pusat interpretasi linguistik.

• Kombinasi alexia dan agraphia (tidak mampu menulis)


menunjukkan ada gangguan di regio parietal inferior
dan posterolateral temporal dari hemisphere kiri
(utamanya di gyrus angular) ini adalah lokasi yang
bertanggungjawab untuk menggabungkan sistem
visual dengan auditory sehingga memungkinkan
orang belajar membaca.
37
Gangguan Bicara dan Bahasa (lanjutan 3)

Agraphia bisa disebabkan lesi di mana saja di


cerebrum.

• Menulis adalah keterampilan motoris, lesi cortical


spinal tract, basal gangglia, cerebelum; myopathies;
dan cedera saraf tepi bisa menimbulkan tulisan yang
jelek dan abnormal.
Gangguan ini bisa dijumpai bersamaan dengan
sindrome neurobehavior.

Penampilan agraphia cenderung sejajar dengan


karakter aphasia.
38
d. Berfikir, proses simbol

• Fungsi berpikir adalah untuk memahami realitas


dalam rangka mengambil keputusan, memecahkan
persoalan, dan menghasilkan sesuatu yang
baru(creativity)
Macam kegiatan Berfikir
1. Berfikir Asosiatif
Proses berfikir dimana suatu ide merangsang
timbulnya ide lain. Jadi pikiran dalam proses berfikir
Assoisatif tidak ditentukan atau diarahkan sebelumnya
sehingga ide-ide timbul secara bebas, (asosiasi
bebas, asosiasi terkontrol, melamun, berfikir artistik)
2. Berfikir Terarah, diarahkan pada pemecahan masalah
seperti berfikir kritis (detail pemecahan masalah) dan
kreatif (menemukan solusi yang baru)
BERFIKIR
KRITIS

MELAMUN

KREATIF

ASOSIASI
KREATIF BEBAS
Bagaimana supaya persepsi
dan proses berfikir positif
Apa makna berfikir positif bagi
Petugas kesehatan
Manfaat utama
o Kemudahan dalam menjalankan tugas
o Mudah dalam menentukan alternatif pemecahan
masalah
o Lebih siap terhadap kemungkinan apapun yang
terjadi
o Optimis dan rasional
o Keberanian dalam berinisiatif dan tindakan
o Memberi gaya tarik positif untuk lingkungan
sekitarnya
o Pencapaian keinginan dapat lebih cepat dan lebih
baik, penuh rasa syukur.
Caranya ???
• Hubungan selaras antara diri,
sosial dan Tuhan
• Bedakan mana yang penting, lebih
penting dan paling penting,
selaraskan dengan diri, keluarga
dan sosial, lihat budaya sekitar.
• Membiasakan diri berfikir rasional
lebih dulu baru menggunakan
perasaan
• Membiasakan untuk berkomunikasi
secara sopan nyaman dan efektif,
gunakan kalimat positif dan tenang
dalam segala situasi.
• Sikap dan bahasa tubuh yang
positif
Coba
• Susahnya Jadi SPG di Tengah
Persepsi Negatif Masyarakat.
• Berbekal brosur di tangan, para
wanita cantik tampak ramah
menyapa siapa pun yang lewat di
depan mereka. Secara aktif, mereka
memberikan brosur seraya
menceritakan produk yang tertera
pada brosur tersebut. Meski kadang
ditolak atau diabaikan, mereka tetap
memberikan senyum manis dan
mengucapkan terima kasih sambil
berlalu. Tak jarang, beberapa orang
memandang rendah para SPG
karena menganggap hanya bermodal
tubuh indah dan wajah rupawan.
Bagaimana Persepsi negatif
Pramugari ???

Bagaimana
Persepsi
negatif
seorang
angg dewan
??

Bagaimana Persepsi
negatif seorang
Psikolog ?? Perhatikan upacara
Perkawinan ini...
PIKIRAN DAN PERSEPSI

BENTUK PIKIRAN
Bentuk Pikiran yaitu ide-ide dan cara
menghubungkan ide-ide. Normal ide-ide
dihubungkan secara logis dan langsung ke
tujuan. Bila tidak terjadi gangguan berfikir formal

PENILAIAN
a. Produktivitas → ide sangat berlebihan,
sangat sedikit, lompatan ide, berpikir cepat,
lambat, ragu-ragu; berbicara spontan atau bila
ditanya, tidak spontan

52
LANJUTAN

b. Kontinuitas Pikiran
• apakah pertanyaan dijawab dengan
benar, terarah ke tujuan, relevan atau tidak
• asosiasi longgar (ide tidak berkaitan atau tidak
behubungan, pindah dari satu topik ke topik lain),
hubungan sebab-akibat tidak ada, tidak logis,
tangensial, sirkumstansial, berele-tele, mengelak,
perseveratif, bloking, dan tidak bisa
berkomunikasi secara verbal dengan adekuat

53
LANJUTAN

• Tangensial → tidak relevan, ide pokok tidak


pernah dibicarakan

• Sirkumstansial : gangguan asosiasi pikiran


dan pembicaraan; memasukkan hal-hal
yang tidak perlu atau pikiran tak sesuai
sebelum sampai ke ide yang pokok.

• Klang asosiasi: pembicaraan dibentuk oleh


bunyi bukan oleh maksud; hubungan kata
tidak logis,
54
LANJUTAN
• Perseperatif; pengulangan patologi respons
verbal yang sama terhadap pertanyaan berbeda;
pengulangan terus- menerus kata-kata atau
konsep tertentu selama percakapan.

• Bloking: pembicaraan berhenti tiba-tiba, sejenak,


sebelum ide selesai, setelah itu seseorang tidak
dapat mengingat topik yang sedang dibicarakan.

• Distraktibilitas: tidak bisa memusatkan perhatian,


perhatian mudah teralih ke fenomena lingkungan
yang tak relevan.

55
TO BE CONTINUED NEXT
WEEK.....BYE

Anda mungkin juga menyukai