Anda di halaman 1dari 25

SEMINAR HASIL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN


KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA
DIABETES MELLITUS DENGAN ULKUS
DIABETIK DI DESA KARAMPI KECAMATAN
LANGGUDU TIMUR KABUPATEN BIMA
DEFI MASRINA
NIM : P00620219 011
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM PROGRAM
STUDI KEPERAWATAN BIMA TAHUN 2021
LATAR BELAKANG
DATA STUDI PENDAHULUAN
Data awal Puskesmas Langgudu Timur bahwa tahun
2021 ada pasien DM 56 orang dan 33 orang DM
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dengan ulkus diabetik. Hasil study pendahuluan yang
terjadi saat pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau pada 8 orang bahwa 5 orang kepatuhan diet yang buruk
bila tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin dan 3 orang kepatuhan dietnya baik serta kondisi luka
yang dihasilkan. Hal ini biasanya menyebabkan
membaik.
hiperglikemik pada pasien DM.
DATA Komplikasi sering penderita DM antara lain stroke,
International Diabetes Federation (IDF) 463 juta (9,3%) ulkus kaki, kebutaan, penyakit ginjal, gagal jantung,
orang usia 20 – 79 tahun didunia menderita DM tahun neuropati dan mengalami kematian . Komplikasi
2019 & perkirakan prevalensi DM 9% pada perempuan tersebut dapat dicegah bila penderita DM patuh
dan 9,65% laki-laki. Diprediksi terus naik hingga 578juta menjalani diet. Oleh karena itu pengetahuan tentang diet
di tahun 2030 dan 100 juta 2045. Wilayah Asia Tenggara DM berperan penting dalam proses pembentukan
dimana Indonesia berada, menempati peringkat ke – 3 perilaku berupa kepatuhan menjalankan diet pada
dengan prevalensi sebesar 11,3%. penderita DM (Kemenkes, 2013; Phitri, 2013).  

Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang,


“Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan diet pada penderita diabetes mellitus dengan ulkus
diabetik di Desa Karampi Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima”.

2
RUMUSAN TUJUAN
Bagaimana hubungan pengetahuan dengan Untuk mengetahui hubungan
MASALAH
kepatuhan diet pada penderita diabetes UMUM
pengetahuan dengan kepatuhan diet
mellitus dengan ulkus diabetik di Wilayah pada penderita diabetes mellitus
Kerja Puskesmas Langgudu Timur dengan ulkus diabetik di Wilayah
Kabupaten Bima? Kerja Puskesmas Langgudu Timur
Kabupaten Bima.
1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan tentang diet diabetes mellitus
pada penderita diabetes mellitus dengan ulkus diabetik di Desa
Karampi Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima.
TUJUA 2. Mengidentifikasi kepatuhan diet diabetes mellitus pada penderita

N
diabetes mellitus dengan ulkus diabetik di Desa Karampi Kecamatan
Langgudu Kabupaten Bima.

KHUS 3. Menganalisa hubungan pengetahuan dengan kepatuhan diet pada


penderita diabetes mellitus dengan ulkus diabetik di Desa Karampi
Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima.
US
3
HIPOTESIS
PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Teoritis
Ha : Ada hubungan Memberikan informasi sebagai masukan pada ilmu pengetahuan
khususnya pengembangan Ilmu Keperawatan Medical Bedah dan
pengetahuan dengan Keperawatan Komunitas.
kepatuhan diet pada
penderita diabetes mellitus Manfaat Praktis
Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
dengan ulkus diabetik di Sebagai informasi mengenai frekuensi konsumsi makanan pada pasien
Desa Karampi Kecamatan DM
Bagi Responden
Langgudu Kabupaten Tambahan pengetahuan & informasi tentang pentingnya kepatuhan
Bima. diet pada pasien diabetes mellitus.
Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai informasi tentang pengetahuan dan kepatuhan diet bagi
penderita diabetes melitus dengan ulkus diabetikum dan dijadikan
acuan dalam memberikan intervensi kep. pasien DM.
Bagi Penelitian Lain
Sebagai acuan dlm penelitian variabel lain yang berhubungan dengan
tingkat kepatuhan diet pada penderita diabetes melitus dengan ulkus
diabetik.
 

 
4
K K
E O
R
N
A
S
E
N
P
G
5
METODE
PENELITIAN
6
WAKTU & TEMPAT RANCANGAN
TEMPAT PENELITIAN
PENELITIAN
Dalam penelitian ini, yang menjadi PENELITIAN
Jenis penelitian yang
tempat untuk dilaksanakan dilakukan adalah
penelitian adalah Desa Karampi KUANTITATIF
Kecamatan Langgudu Kabupaten
Bima.
DESKRIPTIF.
Waktu Penelitian Desain dalam penelitian
Penelitian ini rencananya akan adalah
dilaksanakan pada bulan Desember OBSERVASIONAL
tahun 2021. ANALITIK dengan
pendekatan CROSS
SECTIONAL
7
POPULA SAMPEL BESAR SAMPEL
Seluruh pasien
SI yang Penderita DM dengan Jumlah responden kurang
menderita diabetes ulkus diabetik di dari 100, sampel diambil
melitus dengan ulkus Desa Karampi semua. pengambilan
diabetik di Desa Kecamatan Langgudu sampel dalam penelitian
Karimpi Kecamatan Kabupaten Bima. ini adalah mengambil
Langgudu Kabupaten yang memenuhi semua populasi yang ada
Bima dengan jumlah kriteria inklusi dan untuk dijadikan sampel,
33 orang. eksklusi sebanyak 32 karena jumlah populasi
orang. kurang dari 100 yaitu 32
orang.

8
kriteria sampel cara pengambilan
KRITERIA INKLUSI Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalahsampel
TOTAL
1. Berada di Desa Karampi Kecamatan
Langgudu Kab. Bima. SAMPLING. Alasan mengambil total
sampling karena menurut (Sugiyono,
2. Responden DM baik tipe 1 & tipe 2 dgn
ulkus diabetik dengan usia 35 – 55
2011) jumlah populasi yang kurang dari
tahun. 100, seluruh populasi dijadikan sampel
penelitian semuanya.
3. Penderita yang bersedia menjadi
responden dan kooperatif dan tinggal
bersama keluarga.

KRITERIA EKSKLUSI
1. Responden yang menderita penyakit lain atau menderita komplikasi
penyakit diabetes seperti jantung, ginjal dan lain-lain.
2. Responden yang sulit untuk berkomunikasi dan bekerja sama.

9
variabel
penelitian
Variabel Independen Variabel Dependen
Dalam penelitian ini
Variabel independen terdapat satu variabel terikat
dalam penelitian ini (dependent variable) yaitu
adalah tingkat KEPATUHAN DIET
PENGETAHUAN PENYAKIT DIABETES
DIET DIABETES. MELLITUS.

10
DEFINISI OPERASIONAL

11
PROSEDUR PENGUMPULAN
DATA1 2 3
Izin dan persetujuan
Peneliti Jelaskan tujuan
penelitian Poltekkes
tetapkan penelitian dan
Kemenkes Mataram
responden yang bila bersedia tdd
dan Puskesmas
diperlukan. Inform Consent.
Langgudu

4 5 6
Peneliti Analisa data
Peneliti memberikan
kumpulkan secara kuantitatif
kuesioner kpd
kuesuioner untuk mengetahui
responden
dari responden hubungan

12
INSTRUMEN PENELITIAN KUESIONER PENGETAHUAN
KUESIONER KEPATUHAN RESPONDEN RESPONDEN TENTANG DIET
TENTANG DIET DIABETES MELLITUS DIABETES MELLITUS
Berisi 20 pertanyaan yang terdiri dari pertanyaan Terdiri dari 15 pertanyaan.
untuk tepat jadwal 4 pertanyaan (no.1 – 3 Penilaian menggunakan skala
Favorable dan no. 4 Unfavorable), tepat jenis 11 Guttman dengan 2 (dua) jawaban
pertanyaan (no. 5 – 10 Favorable dan no.11 – 15 yaitu “Benar” bobot 1 dan “Salah”
Unfavorable), tepat jumlah 5 pertanyaan (no.16 –
bobot 0
19 Favorable dan no. 20 Unfavorable).
 0 – 5 = Pengetahuan
Untuk kategori skor kepatuhan diet Diabetes
Mellitus :
responden kategori kurang
 < 13 : tidak patuh  6 – 10 = Pengetahuan
responden kategori cukup
 13 - 27 : cukup patuh
 11 – 15 = Pengetahuan
 > 27 : patuh
responden kategori baik

13
Dalam penelitian ini untuk mencari hubungan antara
ANALISA pengetahuan dengan kepatuhan diet diabetes melitus, peneliti
gunakan adalah SPEARMAN RANK.
DATA

14
HASIL PENELITIAN
Menyajikan :
1. ANALISIS UNIVARIAT meliputi Karakteristik
Responden, Pengetahuan Tentang Diet Diabetes Melitus
dan Kepatuhan Pelaksanaan Diet Diabetes Melitus
2. ANALISIS BIVARIAT tentang hubungan pengetahuan
dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus
menggunaklan Uji statistik yang digunakan adalah
SPEARMAN RANK

15
Distribusi Karakteristik Berdasarkan
Responden Jenis Kelamin, Usia,
Tingkat Pendidikan, Jenis Pekerjaan,
Riwayat Penyakit Diabetes Melitus dan
Mendapatkan Informasi tentang
Diabetes Melitus di Wilayah Kerja
Puskesmas Langgudu Timur

Sebagian besar responden dengan jenis kelamin


perempuan (65,63%). Pada karakteristik usia,
mayoritas usia dewasa (26 – 45) tahun (71,88%),
tingkat pendidikan paling banyak SMA (40,63%),
jenis pekerjaan, paling banyak sebagai petani
(37,50%), riwayat penyakit paling banyak < 5
tahun (71,88%) dan mendapatkan informasi
tentang penyakit diabetes melitus paling banyak
tidak mendapatkan informasi (62,50%).

16
PENGETAHUAN TENTANG DIET
DIABETES MELITUS

Berdasarkan tabel diatas bahwa tingkat pengetahuan


tertinggi adalah kategori cukup 18 orang (56,25%)
sedangkan terendah adalah kategori baik sebanyak
3 orang (9,38%).

17
KEPATUHAN PELAKSANAAN DIET
DIABETES MELITUS

Berdasarkan tabel diatas bahwa skor tertinggi adalah tingkat


kepatuhan kategori patuh 15 orang (46,88%) sedangkan
yang terendah adalah kategori tidak patuh 4 orang (12,5%).

18
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG DIET DIABETES MELLITUS DENGAN
KEPATUHAN DIET PADA PASIEN DENGAN ULKUS DIABETIKUM DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS LANGGUDU TIMUR

Berdasarkan analisa statistik Korelasi Spearman Rho nilai p_value (2-tailed)


sebesar 0,004 lebih kecil dari nilai α (0,004 < 0,05) sehingga Ha diterima. Maka
ada hubungan antara pengetahuan tentang diet diabetes mellitus dengan
kepatuhan diet pada pasien dengan ulkus diabetikum di wilayah kerja Puskesmas
Langgudu Timur.

19
PEMBAHAS
20
PENGETAHUAN TENTANG DIET
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien diabetes melitus dengan
DIABETES
ulkus MELITUS
diabetikum yang memeriksakan diri ke Puskesmas Langgudu Timur Kabupaten Bima
mempunyai tingkat pengetahuan tentang diet DM kategori cukup

Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca
inderanya yang diketahui berdasarkan pengalaman yang didapatkan oleh setiap
manusia (Mubarak, 2011). Pengetahuan diet diabetes melitus pada penelitian ini
adalah kemampuan pasien DM tipe II menjawab kuesioner tantang diet diabetes
melitus yang termasuk dalam tingkatan tahu atau memahami.

Penelitian ini mendukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Phitri (2013),
tentang hubungan antara pengetahuan dan sikap penderita diabetes mellitus dengan
kepatuhan diet diabetes mellitus di RSUD AM. Parikesit Kalimantan Timur yang
menyatakan sebanyak 30 orang (55.6%) dari 54 responden yang memiliki
pengetahuan cukup terhadap pengetahuan diet DM

21
TINGKAT KEPATUHAN DIET DIABETES
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien DM patuh terhadap diet
DMMELLITUS
dengan kategori patuh. Kepatuhan pada penelitian ini, perilaku pasien diabetes mellitus
tipe II dalam melaksanakan aturan diet yang sudah ditetapkan dan sesuai dengan instruksi
dokter, meliputi diet diabetes, jenis diet, jumlah diet, dan jadwal diet.

Kepatuhan adalah tingkat perilaku pasien yang setuju terhadap instruksi atau petunjuk yang
diberikan dalam bentuk terapi apapun yang ditentukan, baik itu diet, latihan, pengobatan,
atau menepati janji pertemuan dengan dokter (Stanley & Bare, 2007).

Menurut Niven (2013), ada empat faktor yang mempengaruhi kepatuhan yaitu, pendidikan,
modifikasi faktor lingkungan, perubahan model terapi, dan interaksi profesional kesehatan
dengan pasien.

22
HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET DIABETES MELLITUS DENGAN KEPATUHAN DIET
PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM
Hasil uji statistik spearman rank diperoleh nilai signifikan p_value sebesar 0,004 lebih kecil
dari nilai (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan.
Pengetahuan pasien tentang diet DM dapat membantu pasien berfikir sehingga meningkatkan pasien untuk
berperilaku patuh terhadap diet DM. Hal tersebut menunjukkan ada faktor lain yang mempengaruhi tingkat
kepatuhan selain pengetahuan tetapi tidak dikendalikan oleh peneliti seperti faktor sosial ekonomi budaya dan
lingkungan.
Penelitian ini mendukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudrisman (2008), tentang hubungan
pengetahuan diet dengan kadar gula darah pasien diabetes mellitus di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit
Roemani Muhammadiyah Semarang menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan diet dengan kadar
gula darah pasien diabetes mellitus
Penelitian yang sama juga dilakukan Astuti (2013), menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan
antara pengetahuan dan sikap penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan kepatuhan menjalani diet.

Menurut asumsi peneliti bahwa penderita yang mengidap suatu penyakit dengan pengetahuan
kurang akan menyebabkan penderita tidak patuh dalam menjalankan rekomendasi dari tenaga
kesehatan.

23
KESIMPULAN
 Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan diet
diabetes mellitus dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes
mellitus tipe 2 dengan ulkus diabetikum di Wilayah Kerja
Puskesmas Langgudu Timur Kabupaten Bima (p_value=
0,004).
 Tingkat pengetahuan tentang diet diabetes mellitus mayoritas
berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 18 orang (56,25%).
 Kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus mayoritas
kategori patuh yaitu 15 orang (46,9%).

24
THANK YOU!
Ada Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai